2 AGST 2012
ISSN 1693-8852
YUSRI HAZMI
ALI IMRAN
ZUARNI
YENI IRAWAN
SAID HERRY SAFRIZAL
(Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe)
(Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe)
(Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe)
(Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe)
(Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe)
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of budget goal clarity and accountability, managerial performance
Lhokseumawe city government. The population is made up of leaders from the head, secretary and chief
financial officer at government Lhokseumawe. The sample selection is done through judgment sampling method,
the number of respondents 54. The data used in this study of primary data. Data was collected through
questionnaires were hand delivered to each respondent. Data analysis method used is multiple regression
analysis. The result showed that the budget goal clarity and accountability significantly affect the performance
of managerial personnelThis study prove that the managerial apparatus for performance improvement, there
needs to be clarity sasarang budget and public accountability. So that accountability in budget management can
be done.
31
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 13, NO. 2 AGST 2012
ISSN 1693-8852
32
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 13, NO. 2 AGST 2012
ISSN 1693-8852
5. Melaporkan hasil (outcomes) dan Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data
mempublikasikannya secara teratur Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran
Akuntabilitas Publik kuesioner kepada masing-masing SKPK. Kuesioner
Akuntabilitas dalam dapat arti sebagai disebarkan secara langsung ke responden.
sebagai kewajiban pihak pemegang amanah (agent) Demikian tingkat pengembalian kuesioner lebih
untuk memberikan pertanggungjawaban, tinggi.
menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan Sumber data dalam penelitian ini adalah
segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi data primer. Data primer merupakan data penelitian
tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah yang diperoleh secara langsung dari sumber yang
(principal) yang memiliki hak dan kewenangan asli (tidak melalui media perantara). Data primer
untuk meminta pertanggungjawaban tersebut bersumber dari jawaban pertanyaan yang yang
(Mahsun, 2006). diberikan oleh responden.
Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban
kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan. Variabel Penelitian
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak Variabel yang digunakan dalam penelitian
pemegang amanah (agent) untuk memberikan ini terdiri atas dua variabel bebas yaitu: Kejelasan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan Sasaran Anggaran (X1) dan Akuntabilitas Publik
mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang (X2) dan 1 varibel terikat yaitu: Kinerja Manajerial
menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi Aparatur (Y).
amanah (principal) yang memiliki hak dan
kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk untuk
tersebut (Mardiasmo 2002).
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
Kineja Manajerial Aparatur Satuan Kerja
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
Perangkat Daerah
Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi oleh kuesioner tersebut. Uji validitas pada
dari suatu kegiatan atau tindakan. Dalam sisi penelitiam ini menggunakan Corrected Product
pemerintahan kinerja merupakan prestasi kerja Moment. Jika r hitung > r table dan bernilai positif
seorang pegawai atas tugas yang diberikan oleh maka butir peryataan atau indikator tersebut
atasan. Dalam organisasi pemerintahan, kinerja dinyatakan valid.
pemerintah daerah dapat diketahui melalui tingkat
pencapaian hasil (out put) dari pelaksanaan Teknisk Analisis Data
anggaran. Alat analisis regresi berganda digunakan
Sistem pengukuran kinerja sektor publik untuk melihat pengaruh beberapa variabel
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk independen terhadap variabel dependen. Persamaan
membantu manajer publik dalam menilai regresi untuk menguji hipotesis tersebut adalah
pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial sebagai berikut:
dan non finansial (Mardiasmo, 2002).
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
METODOLOGI PENELITIAN Dimana:
Y = Kinerja Manajerial Aparatur
Populasi, Sampel Dan Responden a = Konstanta
Populasi dalam penelitian ini adalah b 1,2= Koefisien regresi dari variabel independen
pimpinan pada yang Satuan Kerja Perangkat X1= Kejelasan Sasaran Anggaran
Daerah (SKPK) di Pemerintahan Kota X2= Akuntabilitas Publik
e = erorr term
Lhokseumawe. Adapun teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah judgement sampling.
Model Penelitian
Sampel dalam penelitaian ini adalah pimpinan pada
Model yang digunakan dalam penelitian
SKPK, sekretaris, dan kabag keuangan pada
ini dapat dilihat sebagaimana yang terdapat dapat
masing-masing SKPK. Pemkot Lhokseumawe gambar 1 dibawah ini:
memiliki 18 SKPK. Dengan demikian jumlah
responden sebanyak 54 orang.
33
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 13, NO. 2 AGST 2012
ISSN 1693-8852
Kejelasan Sasaran
Kinerja Manajerial
Anggaran (X1)
Aparatur (Y)
Akuntabilitas
Publik (X2) Gambar 1
Model Penelitian
34
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 13, NO. 2 AGST 2012
ISSN 1693-8852
berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan tabel maka persamaan regresi yang
untuk diteliti lebih lanjut. diperoleh dapat diandalkan, atau dengan
membandingkan nilai sig. yang didapat
2). Uji Multikoleniaritas dengan derajat signifikansi α = 0,05.
Uji multikolinearitas bertujuan Apabila nilai sig. lebih kecil dari derajat
untuk menguji apakah model regresi signifikansi maka persamaan regresi yang
ditemukan adanya korelasi antar variabel diperoleh dapat diandalkan.
bebas (independen). Untuk menguji Hasil pengolahan data uji F
adanya multikolinearitas dapat dilihat menunjukkan nilai F = 24,265 dan
melalui nilai Variance Inflantion Factor signifikan pada level 0,000. Sedangkan
(VIF) dan tolerance value untuk masing- nilai F tabel yaitu 3,09. Jadi F hitung > F
masing variabel independen. Apabila tabel yaitu 24.265 > 3,09 dan sig. 0,000 <
tolerance value di atas 0,10 dan VIF < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
dari 10 maka dikatakan tidak terdapat persamaan regresi yang digunakan sudah
gejala multikolinearitas. tepat dan model regresi ini dapat
Hasil nilai VIF yang diperoleh digunakan untuk menguji pengaruh
menunjukkan variabel bebas dalam model variable independen terhadap variabel
regresi tidak saling berkorelasi. Diperoleh dependen.
nilai VIF untuk masing-masing variabel
bebas kurang dari 10 dan tolerance value 2). Model Analisis
berada diatas 0,10. Hal ini menunjukkan Analisis regresi berganda
tidak adanya korelasi antara sesama digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas dalam model regresi dan variabel penelitian. Model ini terdiri dari
disimpulkan tidak terdapat masalah dua variabel bebas yaitu Kejelasan
multikolinearitas diantara sesama variabel Sasaran Anggaran (X1), Akuntabilitas
bebas dalam model regresi yang dibentuk. Publik (X2) dan satu variabel terikat yaitu
Kinerja Manajerial Aparatur (Y).
3). Uji Heterokedastisitas Dari hasil analsis data, maka
Uji heteroskedastisitas bertujuan model analisis data dipreoleh adalah
untuk menguji apakah sebuah model sebagai berikut:
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual atas satu pengamatan ke Y = -82,557 + 1,345 X1 + 2,451 X2 + e
pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan Keterangan:
lain tetap, maka disebut homoskedatisitas Y= Kinerja Manajerial Aparatur
dan jika berbeda disebut X1= Kejelasan Sasaran Anggaran
heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi X2= Akuntabilitas Publik
adanya heteros-kedastisitas pada e= Standar error
penelitian ini menggunakan uji Glejser.
Pengujian ini membandingkan signifikan 4. Uji Hipotesis (t-test)
dari uji ini apabila hasilnya sig > 0,05 atau Uji t dilakukan untuk mengetahui
5%. Jika signifikan di atas 5% maka seberapa besar pengaruh variabel
disimpulkan model regresi tidak independen terhadap variabel dependen
mengandung adanya heteroskedastisitas. secara parsial. Patokan yag digunakan
Berdasarkan analisis data adalah dengan membandingkan nilai
diketahui tidak ada variabel yang singnifikan yang dihasilkan dengan alpha
signifikan dalam regresi dengan variabel 0,05 atau dengan membandingkan thitung
Absut. Tingkat signifikansi > α 0.05, dengan ttabel. Berdasarkan tabel, maka uji
sehingga dapat disimpulkan bahwa model hipotesis dapat dilakukan sebagai berikut:
regresi yang digunakan dalam penelitian
ini terbebas dari heteroskedastisitas. 1) Kejelasan Sasaran Anggaran
berpengaruh signifikan positif
d. Analisis Data terhadap Kinerja Manajerial
1). Uji F (F-test) Aparatur
Uji F dilakukan untuk menguji
apakah variabel independen secara Hasil analisis pengujian hipotesis
bersama-sama mempengaruhi variabel 1 dilakukan dengan membandingkan nilai
dependen, untuk dilakukan pengujian thitung dan ttabel. Hipotesis diterima jika
dengan membandingkan nilai F hitung thitung > ttabel dan nilai sig < α 0,05.
dengan F table. Maka apabila F hitung > F Nilai ttabel pada α = 0,05 adalah 1,6605.
35
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 13, NO. 2 AGST 2012
ISSN 1693-8852
36
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 13, NO. 2 AGST 2012
ISSN 1693-8852
NIM : 12070123185
Lokal : 4 C Manajemen
MK : Ekonomi Manajerial