0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan2 halaman
Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) merupakan pedoman akuntansi untuk entitas sektor publik yang bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang lebih baik dan dapat dipercaya serta dibandingkan. SAKSP menggunakan dasar akrual yang mengakui transaksi pada saat terjadi untuk memberikan informasi mengenai sumber daya, biaya, dan kinerja entitas sektor publik. Penerapan SAKSP diharapkan dapat
Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) merupakan pedoman akuntansi untuk entitas sektor publik yang bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang lebih baik dan dapat dipercaya serta dibandingkan. SAKSP menggunakan dasar akrual yang mengakui transaksi pada saat terjadi untuk memberikan informasi mengenai sumber daya, biaya, dan kinerja entitas sektor publik. Penerapan SAKSP diharapkan dapat
Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) merupakan pedoman akuntansi untuk entitas sektor publik yang bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang lebih baik dan dapat dipercaya serta dibandingkan. SAKSP menggunakan dasar akrual yang mengakui transaksi pada saat terjadi untuk memberikan informasi mengenai sumber daya, biaya, dan kinerja entitas sektor publik. Penerapan SAKSP diharapkan dapat
A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik Standar Akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktik khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar. Standar akuntansi sangat diperlukan untuk untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan. Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan dalam pengauditan (Mardiasmo, 2009:148-149). Standar akuntansi keuangan merupakan salah satu standar akuntansi. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan pihak eksternal. Sektor Publik adalah suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. B. Tujuan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik Tujuan penyusunan standar akuntansi keuangan sektor publik adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan pemerintah daerah suatu pedoman akuntansi yang diharapkan dapat diterapkan bagi pencatatan transaksi keuangan pemerintah daerah yang berlaku saat ini, terutama dengan pemberlakuan otonomi daerah yang baru. 2. Menyediakan pemerintah daerah suatu pedoman akuntansi yang dilengkapi dengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan serta jurnal standar yang telah disesuai dengan siklus kegiatan pemerintah daerah yang mencakup penganggaran, perbendaharaan, dan pelaporan (Bastian, 2005:130). C. Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik di Indonesia Pada tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntansi Sektor Publik (IAI-KASP) telah mengembangkan serangkaian standar-standar akuntansi yang direkomendasikan untuk digunakan pada entitas- entitas sektor publik yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP). Dalam standar ini, IAI-KASP telah berusaha melakukan harmonisasi terhadap akuntansi, laporan keuangan dan auditing antara yurisdiksi dan mana yang paling tepat, antara sektor publik dengan sektor swasta, dan untuk mengharmonisasikan laporan keuangan antara accounting basis dan economic basis. SAKSP dikembangkan sesuai dengan standar yang berlaku ditingkat internasional dengan harapan tencapainya informasi keuangan yang konsisten dan dapat dibandingkan untuk semua yurisdiksi. Walaupun dalam praktek dan aplikasi prinsip-prinsip akuntansi dan manajemen keuangan pada entitas sektor publik dapat terjadi baik pada entitas dengan level yurisdiksi yang sama maupun yang berbeda. Semuanya tergantung pada kebijakan dan praktik yang ada. Penerapan SAKSP akan mengarahkan sistem akuntansi dan manajemen keuangan pemerintah yang lebih baik. Jadi laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai informasi yang lebih baik dan forecasting serta budgeting yang lebih realiabel sama seperti manajemen terhadap sumber daya ekonomis (Bastian, 2005:130- 131). D. Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) : 1. Meningkatkan kualitas dan reliabilitas laporan akuntansi dan keuangan pemerintah. 2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian. 3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan. 4. Meningakatkan harmonisasi antar yurisdiksi dengan menggunakan dasar akuntansi yang sama (Bastian, 2005:131). E. Pertimbangan Pemilihan Dasar Akrual Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik telah memilih dasar akrual sebagai basis pencatatan akuntansi. Dasar akrual mengakui transaksi dan kejadian pada saat transaksi dan kejadian tersebut terjadi. Elemen-elemen dalm dasar akrual yang diakui adalah aktiva, kewajiban, net worth, pendapatan, dan biaya. Pengukuran akuntansi akrual berfokus pada pengukuran sumber daya ekonomis dan perubahan sumber daya pada suatu entitas. Akuntansi dasar akrual memberikan informasi kepada pengguna tentang sumber daya yang dikendalikan oleh suatu entitas, biaya dalam menjalankan operasinya, informasi lain yang terdapat pada posisi keuangan dan perubahannya, serta informasi yang dapat digunakan untuk menilai entitas tersebut beroperasi secara ekonomis dan efisien. Model Pelaporan terdiri dari: Neraca, Laporan Kinerja Keuangan, dan Laporan Arus Kas. Materialitas merupakan konsep dalam pelaporan keuangan yang menghubungkan karakteristik-karakteristik kualitatif laporan keuangan. Karakteristik kualitas laporan keuangan akrual dapat diukur : dapat dipercaya, relevan pada kebutuhan pemakai, mudah dipahami, jelas dan akurat, disajikan menurut periodisasi, konsisten, komparabilitas diantara entitas yang sama, dan materialitas. Materialitas , informasi dikatan material apabila kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. F. Keuntungan Dasar Akrual 1. Tujuan umum pelaporan keuangan dasar akrual mempunyai peran akuntabilitas dan peran informatif sehingga laporan keuangan memberikan informasi kepada pengguna tentang : a. Penilaian kinerja, posisi keuangan, dan aliran arus kas suatu entitas b. Menilai kepatuhan entitas terhadap undang-undang, regulasi, hukum dan perjanjian kontrak yang berkait dengan pelaporan kinerja keuangan serta jasa, posisi keuangan, dan aliran arus kas c. Pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber daya dalam menjalankan usahanya 2. Dalam kontes sektor publik, akuntansi dasar akrual memberikan informasi bahwa: a. Pemerintah menerapkan akuntanbilitas untuk sumber daya yang digunakannya. b. Pemerintah menerapkan akutabilitas untuk manajemen atas aktifa dan kewajiban yang diakui dalam laporan keuangan c. Menunjukkan bagaimana sektor publik membiayai kegiatannya dan memenuhi persyaratan kas-nya. d. Mengizinkan publik untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi segala kewajiban serta komitmennya. e. Menunjukkan kondisi keuangan pemerintah dan perubahan dalam kondisi keuangan tersebut. f. Informasi yang disajikan berguna untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam biaya pelayanan jasa kepada publik, efisiensi, dan pencapaiannya/accomplishments 3. Manajemen sektor publik mensyaratkan informasi seluruh posisi keuangan dan informasi rinci atas aktiva dan kewajiban untuk: a. Mengambil keputusan tentang kelayakan jasa yang ingin diberikan. b. Menerapkan akuntabilitas kepada publik untuk mengelola aktiva dan kewajibannya. c. Perencanaan pendanaan atas pemeliharaan dan penggantian aktiva. d. Perencanaan pelunasan dan kelangsungan kewajiban. e. Pengelolaan posisi kas dan pembelanjaan. 4. Manajemen sektor publik perlu mengetahui pengaruh keputusan yang lalu terhadap posisi keuangan saat ini, dan pengaruh keputusan saat ini terhadap posisi keuangan masa datang.informasi ini dapat diperoleh jika tersedia informasi yang rinci atas aktiva dan kewajiban. 5. Para manajer organisasi sektor publik acapkali dipercaya mengelola aktiva dan kewajiban, sehingga mereka perlu menentukan cara paling efisien dalam menggunakan aktiva, pengendalian kewajiban, pelaporan atas pengelolaannya. 6. Akuntansi akrual mensyaratkan organisasi memelihara pencatatannya atas aktiva dan kewajibannya, termasuk informasi berhubungan dengan kepemilikkan dan pengendalian, yang merupakan isyarat yang tepat atas aktiva dan kewajiban.