Anda di halaman 1dari 2

Nur Aini Oksilia Wibawanti (17520088)

STADAR AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik
Standar Akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan
prosedur akuntansi merupakan praktik khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar. Standar
akuntansi sangat diperlukan untuk untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan. Tidak adanya
standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitas dan
objektivitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan dalam
pengauditan (Mardiasmo, 2009:148-149).
Standar akuntansi keuangan merupakan salah satu standar akuntansi. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
adalah aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk
kepentingan pihak eksternal. Sektor Publik adalah suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha
untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
B. Tujuan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik
Tujuan penyusunan standar akuntansi keuangan sektor publik adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan pemerintah daerah suatu pedoman akuntansi yang diharapkan dapat diterapkan bagi
pencatatan transaksi keuangan pemerintah daerah yang berlaku saat ini, terutama dengan
pemberlakuan otonomi daerah yang baru.
2. Menyediakan pemerintah daerah suatu pedoman akuntansi yang dilengkapi dengan klasifikasi
rekening dan prosedur pencatatan serta jurnal standar yang telah disesuai dengan siklus kegiatan
pemerintah daerah yang mencakup penganggaran, perbendaharaan, dan pelaporan (Bastian, 2005:130).
C. Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik di Indonesia
Pada tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntansi Sektor Publik (IAI-KASP) telah
mengembangkan serangkaian standar-standar akuntansi yang direkomendasikan untuk digunakan pada entitas-
entitas sektor publik yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP). Dalam standar ini,
IAI-KASP telah berusaha melakukan harmonisasi terhadap akuntansi, laporan keuangan dan auditing antara
yurisdiksi dan mana yang paling tepat, antara sektor publik dengan sektor swasta, dan untuk
mengharmonisasikan laporan keuangan antara accounting basis dan economic basis.
SAKSP dikembangkan sesuai dengan standar yang berlaku ditingkat internasional dengan harapan
tencapainya informasi keuangan yang konsisten dan dapat dibandingkan untuk semua yurisdiksi. Walaupun
dalam praktek dan aplikasi prinsip-prinsip akuntansi dan manajemen keuangan pada entitas sektor publik dapat
terjadi baik pada entitas dengan level yurisdiksi yang sama maupun yang berbeda. Semuanya tergantung pada
kebijakan dan praktik yang ada.
Penerapan SAKSP akan mengarahkan sistem akuntansi dan manajemen keuangan pemerintah yang lebih
baik. Jadi laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai informasi yang lebih baik dan forecasting serta
budgeting yang lebih realiabel sama seperti manajemen terhadap sumber daya ekonomis (Bastian, 2005:130-
131).
D. Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik
Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) :
1. Meningkatkan kualitas dan reliabilitas laporan akuntansi dan keuangan pemerintah.
2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian.
3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan.
4. Meningakatkan harmonisasi antar yurisdiksi dengan menggunakan dasar akuntansi yang sama (Bastian,
2005:131).
E. Pertimbangan Pemilihan Dasar Akrual
Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik telah memilih dasar akrual sebagai basis pencatatan akuntansi.
Dasar akrual mengakui transaksi dan kejadian pada saat transaksi dan kejadian tersebut terjadi. Elemen-elemen
dalm dasar akrual yang diakui adalah aktiva, kewajiban, net worth, pendapatan, dan biaya. Pengukuran
akuntansi akrual berfokus pada pengukuran sumber daya ekonomis dan perubahan sumber daya pada suatu
entitas. Akuntansi dasar akrual memberikan informasi kepada pengguna tentang sumber daya yang
dikendalikan oleh suatu entitas, biaya dalam menjalankan operasinya, informasi lain yang terdapat pada posisi
keuangan dan perubahannya, serta informasi yang dapat digunakan untuk menilai entitas tersebut beroperasi
secara ekonomis dan efisien.
Model Pelaporan terdiri dari: Neraca, Laporan Kinerja Keuangan, dan Laporan Arus Kas. Materialitas
merupakan konsep dalam pelaporan keuangan yang menghubungkan karakteristik-karakteristik kualitatif
laporan keuangan. Karakteristik kualitas laporan keuangan akrual dapat diukur : dapat dipercaya, relevan pada
kebutuhan pemakai, mudah dipahami, jelas dan akurat, disajikan menurut periodisasi, konsisten, komparabilitas
diantara entitas yang sama, dan materialitas. Materialitas , informasi dikatan material apabila kelalaian dalam
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.
F. Keuntungan Dasar Akrual
1. Tujuan umum pelaporan keuangan dasar akrual mempunyai peran akuntabilitas dan peran informatif
sehingga laporan keuangan memberikan informasi kepada pengguna tentang :
a. Penilaian kinerja, posisi keuangan, dan aliran arus kas suatu entitas
b. Menilai kepatuhan entitas terhadap undang-undang, regulasi, hukum dan perjanjian kontrak yang
berkait dengan pelaporan kinerja keuangan serta jasa, posisi keuangan, dan aliran arus kas
c. Pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber daya dalam menjalankan usahanya
2. Dalam kontes sektor publik, akuntansi dasar akrual memberikan informasi bahwa:
a. Pemerintah menerapkan akuntanbilitas untuk sumber daya yang digunakannya.
b. Pemerintah menerapkan akutabilitas untuk manajemen atas aktifa dan kewajiban yang diakui dalam
laporan keuangan
c. Menunjukkan bagaimana sektor publik membiayai kegiatannya dan memenuhi persyaratan kas-nya.
d. Mengizinkan publik untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah dalam membiayai aktivitasnya
dan memenuhi segala kewajiban serta komitmennya.
e. Menunjukkan kondisi keuangan pemerintah dan perubahan dalam kondisi keuangan tersebut.
f. Informasi yang disajikan berguna untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam biaya pelayanan
jasa kepada publik, efisiensi, dan pencapaiannya/accomplishments
3. Manajemen sektor publik mensyaratkan informasi seluruh posisi keuangan dan informasi rinci atas
aktiva dan kewajiban untuk:
a. Mengambil keputusan tentang kelayakan jasa yang ingin diberikan.
b. Menerapkan akuntabilitas kepada publik untuk mengelola aktiva dan kewajibannya.
c. Perencanaan pendanaan atas pemeliharaan dan penggantian aktiva.
d. Perencanaan pelunasan dan kelangsungan kewajiban.
e. Pengelolaan posisi kas dan pembelanjaan.
4. Manajemen sektor publik perlu mengetahui pengaruh keputusan yang lalu terhadap posisi keuangan saat
ini, dan pengaruh keputusan saat ini terhadap posisi keuangan masa datang.informasi ini dapat diperoleh
jika tersedia informasi yang rinci atas aktiva dan kewajiban.
5. Para manajer organisasi sektor publik acapkali dipercaya mengelola aktiva dan kewajiban, sehingga
mereka perlu menentukan cara paling efisien dalam menggunakan aktiva, pengendalian kewajiban,
pelaporan atas pengelolaannya.
6. Akuntansi akrual mensyaratkan organisasi memelihara pencatatannya atas aktiva dan kewajibannya,
termasuk informasi berhubungan dengan kepemilikkan dan pengendalian, yang merupakan isyarat yang
tepat atas aktiva dan kewajiban.

Anda mungkin juga menyukai