JASA ASSURANCE
LAINNYA
3
Ekonomi Akuntansi Auditing I Pambudi Rahardja, SE, MBus
Abstract Kompetensi
Memahami tingkat asuranse dan Mampu menjelaskan assurance
bukti yang disyaratkan Mampu membeddakan antara standar
Membedakan antara standar atestasi
dan standar audit atestasi dan standar audit
Mampu menjelaskan sifat jasa
Memahami sifat jasa assurance assurance webtrust dan systrust
webtrust dan systrust
JASA ASSURANCE
PT Sinar Jaya Konstruksi adalah kontraktor spesialis proyek kompleks apartemen di Jakarta
Barat. Pemilik perusahaan konstruksi, Doni Batunaga, mencapai kesepakatan dengan
promotor bernama Ali Leonardi untuk menjadi kontraktor pada tiga proyek konstruksi yang
dipasarkan Ali. Satu masalah dalam perjanjian ini adalah bahwa Doni tidak akan menerima
pembayaran terakhir untuk pekerjaan konstruksi sampai semua unit dalam ketiga proyek
apartemen tersebut terjual.
Unit apartemen pada proyek pertama telah terjual habis dan Doni pun dibayar. Sayangnya, dua
proyek berikutnya tidak habis terjual. Untuk mengatasi masalah ini, Doni meminjamkan uang
kepada sanak-saudara dan karyawan kunci yang telah membeli kepentingan yang diperlukan
dalam proyek bersama tersebut hingga Doni menerima pembayaran terakhir.
Reni Sumardono, CPA, seorang praktisi tunggal, ditugaskan untuk menelaah laporan keuangan
PT Sinar Jaya Konstruksi. Dia menyadari bahwa catatan akuntansi yang menunjukkan piutang
pinjaman atas sejumlah karyawan dan individu diberikan oleh seseorang bernama Batunaga.
Dia juga mengamati bahwa pencatatan pinjaman tersebut dibuat tepat sebelum proyek
bersama kedua dan ketiga ditutup dan jumlahnya adalah kelipatan dari Rp15.000.000 biaya
setiap proyek. Reni meminta Doni untuk menjelaskan apa yang teriadi. Doni mengatakan
kepada Reni, "Ketika saya menerima uang dari dana proyek pertama, saya ingin melakukan
sesuatu yang menyenangkan bagi kerabat dan karyawan yang telah setia kepada saya selama
bertahun-tahun. Ini hanyalah cara saya berbagi keberuntungan dengan orang yang saya
sayangi. Kesamaan dari jumlah ini hanya kebetulan."
Ketika Reni mempertimbangkan kewajaran skenario ini, ia merasa bahwa hal tersebut tidak
masuk akal. Pertama, penetapan waktunya tidak wajar. Kedua, jumlahnya tampak menjadi
kebetulan yang tidak wajar. Ketiga, jika Doni benar-benar ingin melakukan sesuatu khusus
untuk orang-orang itu, mengapa dia tidak memberi mereka sesuatu selain uang? Reni meminta
Ali, promotor proyek, untuk memberikan informasi terperinci atas setiap proyek bersama
tersebut. Ali menolak dan menyatakan bahwa ia berada di bawah kewajiban hukum untuk
menjaga semua informasi rahasia. Ketika Reni memaksa Doni, ia juga menolak adanya kerja
sama lebih lanjut, meskipun ia mengatakan ia akan "mewakili" untuk Reni bahwa pinjaman
tersebut tidak ada hubungannya dengan penutupan proyek bersama agar ia bisa mendapatkan
uangnya. Reni pun menarik diri dari penugasan.
Banyak perusahaan nonpublik meminta laporan keuangan mereka ditelaah atau dikompilasi
oleh akuntan publik, bukan untuk diaudit. Kisah di awal bab tentang PT Sinar Jaya Konstruksi
adalah contoh dari jasa review. Manajemen perusahaan yakin bahwa audit tidak diperlukan
karena tidak ada persyaratan dari bank ataupun badan pengawas dan laporan untuk
penggunaan internal juga tidak perlu diaudit. Sebaliknya, perusahaan dapat melibatkan
akuntan publik untuk membantu menyusun laporan keuangan, baik untuk penggunaan internal
atan pun sesuai permintaan kreditur atauu pemberi pinjaman dalam perjanian pinjaman.
Bergantung pada jumlah pinjaman, pemberi pinjaman mungkin memerlukan kompilasi atau
telaah laperan keuangan, bukan audit, Sebuah telaah akan memberikan assuranee terbatas
pada laporan keuarngan, sedangkan kompilasi tidak memberikan asurance atas laporan yang
disajikan.
Standar untuk kompilasit dan telaah laporan keuangan disebut Pernyataan Standar Jasu
Akuntansi dan Review (PSAR) yang dikeluarkan oleh . Oleh karena para akuntan publik
tersebut tidak melakukan tindakan audit, maka PSAR merujuk pada akuntan publik yang
melakukan jasa review dan kompilaaf sebagai akuntan, bukan auditor.
Oleh karena assurance yang diberikan oleh kompilasi dan telaah ini jauh di bawah audit, maka
jasa ini tidak terlalu memerlukan bukti-bukti dan mengeluarkan biaya lebih rendah daripada
audit, Figur 24-I mengilustrasikan perbedaan akumulasi bukti dan tingkat assurance untuk
audit, telaah, dan kompilasi. Jumlah bukti dan assurance yang diperlukan untuk setiap
penugasan tidak didefnisikan oleh profesi sehingga hal tersebut bergantung pada penilaian
akuntan,
Jasa revew dan kompilasi tidak memberikan asurance seperti dalam audit, oleh sebab Itu
akuntan harus membangun pemahaman bersama dengan klien tentang jasa yang akan
diberikan, terutama melalui perjanjian tertulis. Pemahaman harus mencakup uraian jenis dan
keterbatasan jasa yang akan diberikan dan deskripsi laporan kompilasi atau telaah yang
Jasa Review
Prosedur yang Disarankan dalam Jasa Review Bukti untuk penugasan jasa review terdiri
atas tanya jawab atas prosedur analitis dan manajemen, membutuhkan prosedur jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan audit. Untuk jasa review, akuntan tidak memperoleh pemahaman
tentang pengendalian internal, pengendalian pengujian, atau melakukan pengujian substantif
atas transakst atau pun saldo, seperti konfirmasi piutang dagang atau pemeriksaan persediaan
secara fisik.
Memperolch pengetahuan tentang prinsip- prinsip akuntansi dan praktik industry klien,
Akuntan dapat mempelajari panduan industri atau sumber lain untuk mendapatkan
pengetahuan tersebut. Tingkat pengetahuan yang dibutuhkan sedikit di bawah audit,
Memperoleh pemahaman mengenai klien. Informasi yang perlu diperoleh antara lain
mengenat sifat transaksi bisnis klen, pembukuan dan karyawannya, dan isi dari laporan
keuangan, Tingkat pengetahuan yang dibutuhkan lebih sedikit dari audit.
Melakukan tanya jawab dengan manajemen, Tanya jawab adalah prosedur telaah yang
paling penting, Tujuannya adalah untuk menentukan apakah laporan keuangan
disajikan secara wajar, dengan asurnst bahwa manajemen tidak bermaksud untuk
menipu akuntan. Pertanyaan harus dibuat dari personel klien yang tepat dan biasanya
melibatkan diskusl, seperti pertanyaan ilustrasi berikut.
1. Jelaskan prosedur Anda untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas
transaksi serta mengungkapkan informasi dalam laporan.
2. Apa tindakan terpenting yang diambil pada rapat pemegang saham dan dewan
direksi tahun ini?
3. Apakah setiap akun pada laporan keuangan disajikan sesuai dengan GAAP dan
diterapkan secara konsisten?
Melakukan prosedur analitis. Tindakan ini mengidentifikasi kaitan dan akun individu
yang tampaknya tidak wajar. Prosedur analitis yang tepat tidak berbeda dari yang sudah
Berdasarkan prosedur tersebut, akuntan bisa jadi akan memperhatikan bahwa terdapat
informasi yang tidak benar, tidak lengkap, atau tidak memuaskan. Jika demikian, maka
prosedur tambahan harus dilakukan sebelum akuntan menerbitkan laporan standar jasa
review.
Formulir Laporan Figur 24-2 memberikan contoh laporan telaah ketika akuntan
menyelesaikan penugasannya dan memutuskan tidak diperlukan adanya perubahan material
terhadap laporan keuangan. Perhatikan tiga aspek laporan berikut.
1. Paragraf pertama sama dengan laporan audit, kecuali merujuk pada jasa review, bukan
jasa audit.
2. Paragraf kedua menyatakan bahwa telaah terutama yang berisi tanya jawab dan
prosedur analitis, ruang lingkupnya kecil dibandingkan dengan audit, dan tidak ada opini
yang dikeluarkan.
3. Paragraf ketiga menunjukkan assurance terbatas, dalam hal assurance negatif, bahwa
"kami tidak memperhatikan adanya modifkasi material yang harus dilakukan terhadap
laporan keuangan.
Tanggal pada laporan telaah merupakan tanggal pada saat auditor menyelesaikan tanya jawab
dan prosedur analitis. Setiap halaman laporan keuangan yang ditelaah harus mencakup
referensi "Lihat laporan telaah akuntan."
Kesalahan dalam Mengikuti GAAP Jika dalam telaah tersebut klien diketahui tidak mengikuti
GA AP, maka laporan harus dimodifkasi. (GAAP adalah sama untuk semua
laporan keuangan historis, termasuk telaah.) Laporan ini harus dapat mengungkapkan dampak
dari perbedaan seperti yang telah ditentukan oleh manajemen atau prosedur telaah akuntan.
Bahkan jika dampak tersebut belum ditentukan, pengungkapan harus muncul pada laporan
dalam paragraf terpisah. Contoh berikut ini menampilkan kata-kata yang disarankan:
Seperti diungkapkan dalam catatan X atas laporan keuangan, prinsip akuntansi yang berlaku
umum mengharuskan bahwa tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan. Manajemen telah
menginformasikan kepada kami bahwa perusahaan telah menyatakan tanahnya sebesar nilai
taksiran dan bahwa, jika prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diikuti, maka akun tanah
dan ekuitas seharusnya turun sebesar Rp500.000.000.
Jasa Kompilasi
Sebuah penugasan untuk jasa kompilasi didefinisikan dalam PSAR sebagai salah satu hal
yang dipersiapkan akuntan saat membuat dan menyajikan laporan keuangan kepada klien atau
pihak ketiga tanpa memberikan assurance dari akuntan public tentang laporan keuangan
tersebut. Banyak KAP menyusun laporan keuangan secara bulanan, kuartalan, atau tahunan
untuk klien mereka. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajemen untuk urusan internal,
meskipun dapat juga diberikan kepada pengguna eksternal. Akuntan publik tidak perlu menjadi
Ketika akuntan menyampaikan laporan keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh
pihak ketiga, mereka diwajibkan mengeluarkan laporan kompilasi yang menyertai laporan.
Akuntan tidak diizinkan menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan untuk klien yang akan
menyerahkan laporan tersebut kepada pengguna eksternal tanpa memenuhi persyaratan
penugasan kompilasi, termasuk penerbitan laporan kompilasi. Ketika akuntan tidak
menginginkan laporan keuangan tersebut digunakan oleh pihak ketiga, mereka tidak wajib
mengeluarkan laporan kompilasi asalkan mereka mendokumentasikan, dalam surat
penugasan, pemahaman mengenai jasa yang akan dilakukan dan pembatasan bahwa laporan
keuangan ditujukan hanya bagi manajemen.
Memperoleh pemahaman bersama klien mengenai jenis dan keterbatasan jasa yang
diberikan dan penjelasan atas laporan, jika laporan akan diterbitkan.
Memiliki pengetahuan tentang prinsip- prinsip akuntansi dan praktik industri klien
Memahami klien, termasuk sifat transaksi bisnisnya, pencatatan akuntansi, dan isi
laporan keuangan (tingkat pengetahuan yang dibutuhkan lebih sedikit dari jasa review),
Melakukan tanya jawab untuk menentukan apakah informasi klien memenuhi
persyaratan.
Membaca kompilasi laporan keuangan dan berhati-hati dengan hal-hal yang tidak
dimasukkan atau kesalahan dalam penghitungan dan GAAP.
Akuntan tidak harus melakukan tanya jawab lainnya atau melakukan prosedur lain dalam
verifikasi informasi yang diberikan oleh klien. Akan tetapi jika mereka menyadari bahwa laporan
tidak disajikan secara wajar, maka mereka harus memperoleh informasi tambahan.Jika klien
menolak untuk memberikan informasi, maka akuntan harus menarik diri dari penugasan
kompilasi
Untuk ketiga jenis laporan kompilasi, unsur-unsur berikut ini juga diperlukan:
Seperti halnya telaah dalam PSAR, telaah interim perusahaan publik terdiri atas lima
persyaratan dalam penugasan jasa peninjauan. Auditor harus: (1) memperoleh pemahaman
atas prinsip akuntansi dalam industri klien, (2) memperoleh pemahaman atas klien, (3)
melakukan tanya jawab dengan manajemen, (4) melakukan prosedur analitis, (5) mendapatkan
surat representasi.
Juga sama seperti telaah dalam PSAR, telaah pada perusahaan publik tidak dapat dijadikan
dasar assurance tingkat tinggi untuk menyatakan pendapat. Biasanya, auditor tidak melakukan
Oleh karena audit tahunan juga dilakukan untuk perusahaan publik, maka auditor harus
memperoleh informasi yang memadai tentang pengendalian internal klien, baik untuk
informasi keuangan tahunan maupun interim.
Demikian pula, karena klien diaudit setiap tahun, maka pengetahuan auditor terhadap
hasil audit juga digunakan dalam mempertimbangkan ruang lingkup dan hasil dari tanya
jawab dan prosedur analitis untuk telaah.
Menurut PSAR, auditor melakukan tanya jawab mengenai pertemuan antara pimpinan
perusahaan dan pemegang saham; bagi perusahaan publik, auditor harus membaca
notulensi pertemuan mereka.
Auditor juga harus memperoleh bukti bahwa informasi keuangan interim telah sesuai
dengan pencatatan akuntansi dalam telaah interim perusahaan publik. Sebagai contoh,
auditor dapat membandingkan informasi keuangan interim ke buku besar.
Jika auditor menganggap bahwa laporan interim melanggar GAAP, maka laporan harus
dimodifikasi. Bahasa dalam modifikasi ini mirip dengan yang digunakan dalam telaah menurut
PSAR, kecuali bahwa auditor harus menyatakan dampak dari perbedaannya, jika jumlahnya
dapat ditentukan.
PENUGASAN ATESTASI
Bab 1 menjelaskan tentang jasa assurance sebagai jasa profesional independen untuk
meningkatkan kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Para pembuat keputusan bisnis
Akuntan publik banyak diminta untuk melakukan berbagai hal yang mirip dengan audit, atau
memberikan jasa untuk tujuan yang berbeda. Dalam penugasan atestasi, akuntan melaporkan
keandalan informasi atau asersi yang dibuat oleh pihak lain. Contohnya adalah ketika sebuah
bank meminta akuntan publik untuk melaporkan secara tertulis apakah klien sudah memenuhi
semua persyaratan perjanjian pinjaman.
Standar Atestasi
IAPI telah menerbitkan 11 standar atestasi yang sesuai dengan 10 standar audit berlaku
umum (generally acceptable auditing standard/GAAS), seperti ditunjukkan pada Tabel 24-1.
Standar atestasi dinyatakan dalam istilah yang cukup umum untuk memungkinkan akuntan
publik menerapkannya untuk setiap penugasan atestasi, termasuk jenis penugasan baru.
Perbedaan paling menonjol dalam standar atestasi dan GAAS adalah dalam standar
atestasi umum 2 dan 3. Standar 2 mensyaratkan bahwa akuntan public memiliki
pengetahuan yang memadai tentang subjek atestasinya. Misalnya, agar akuntan public
dapat membuktikan kepatuhan perusahaan kepada undang-undang perlindungan
lingkungan hidup, mereka membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang undang-undang
dan metode yang digunakan perusahaan untuk menjamin kepatuhan tersebut.
Standar 3 mensyaratkan bahwa akuntan publik dapat mengevaluasi materi agar lebih
memahami kriteria yang cocok dan tersedia bagi pengguna. Sekali lagi, dengan
menggunakan contoh undang-undang perlindungan lingkungan hidup, kesulitan dalam
pengukuran atau kurangnya kriteria spesifk akan membuat akuntan public kesulitan untuk
menyimpulkan apakah ada kepatuhan.
DSPAP tidak menentukan batas-batas dalam penugasan atestasi, kecuali dalam hal
konseptual karena adanya jenis-jenis jasa baru yang mungkin timbul. Sebagai contoh,
PricewaterhouseCoopers telah melakukan atestasi pada pemilihan suara kontes Miss
America selama beberapa dekade, tetapi atestasi dalam pembuktian kepatuhan terhadap
undang-undang perlindungan lingkungan hidup baru dimulai dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, IAPI telah mengembangkan standar atestasi yang spesifik dalam bidang berikut.
Standar diperlukan untuk penugasan tersebut karena akuntan publik sudah banyak
melakukan jasa ini sehingga memerlukan panduan lebih spesifik selain standar atestasi
Standar atestasi mendefinisikan tiga tingkat penugasan dan format kesimpulan terkait:
1. Ujian
2. Peninjauan
Sebuah pemeriksaan akan menghasilkan kesimpulan positif. Untuk jenis laporan ini, akuntan
publik membuat pernyataan langsung mengenai apakah penyajian asersi, secara seluruhan,
sesuai dengan kriteria yang berlaku. Figur 24-6 menunjukkan laporan pemeriksaan tertulis
sesuai dengan panduan umum standar atestasi. Laporan ini dilakukan dalam penugasan untuk
menentukan bahwa tingkat pengembalian atas perkiraan portofolio, berdasarkan rekomendasi
perusahaan pialang, sudah benar seperti yang disampaikan dalam materi promosi perusahaan.
Distribusi laporan pemeriksaan oleh klien setelah diterbitkan tidak dibatasi. Artinya, klien dapat
menyebarkan informasi secara luas, termasuk kepada calon investor, untuk tujuan penjualan
dan pemasaran.
Dalam suatu telaah, akuntan publik memberikan kesimpulan berisi assurance negatif.
Laporan assurance negatif dikeluarkan jika terdapat informasi yang menarik perhatian
akuntan publik yang menunjukkan bahwa pernyataan tidak disajikan (dalam semua hal
yang material) sesuai dengan kriteria yang berlaku. Sebuah laporan telaah juga tidak
dibatasi distribusinya. Penugasan untuk jasa review tidak boleh diberikan untuk sebagian
besar jasa yang memiliki standar atestasi; misalnya, seperti laporan keuangan prospektif,
karena sulitnya menetapkan standar untuk assurance terbatas yang diberikan melalui
telaah.
Dalam penugasan atas prosedur yang disepakati bersama, semua prosedur yang dilakukan
akuntan publik harus disepakati oleh akuntan publik, penanggung jawab asersi, dan para
pengguna laporan akuntan publik. Tingkat assurance dalam laporan ini bervariasi, dengan
prosedur khusus yang disepakati dan dijalankan. Dengan demikian, istribusi laporan ini
hanya terbatas untuk pihak yang terlibat, yang mengetahui prosedur yang dijalankan
akuntan publik dan tingkat assurance yang dihasilkan.
Laporan tersebut harus memuat pernyataan tentang prosedur manajemen, hal yang
disepakati akuntan public, dan penemuan akuntan publik selama melaksanakan prosedur
tersebut.
Figur 24-7 merangkum tingkat pelaporan untuk penugasan atestasi. Selanjutnya, membahas
empat jenis umum penugasan yang diterbitkan oleh standar atestasi: jasa WebTrust, jasa
SysTrust, laporan keuangan prospektif, dan prosedur yang disepakati.
Di belahan dunia lain, AICPA dan Canada Institute of Chartered Accountants (CICA) telah
dikembangkan bersama dengan jasa assurance yang terkait dengan e-commerce dan
Laporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau ekspektasi laporan keuangan
dalam beberapa masa yang akan datang (laporan laba/ rugi) atau suatu tanggal di masa
depan (neraca), Contohnya adalah prediksi manajemen atas laporan laba/rugi danneraca
satu tahun dari sekarang.
Kebanyakan akuntan publik yakin ada peluang yang signifikan dan risiko potensial bagi
auditor atas kemampuan mereka menyediakan informasi keuangan prospektif. Dapat
dipahami bahwa pengguna laporan menginginkan informasi yang dapat diandalkan untuk
membantu mereka dalam mengambil keputusan. Jika auditor dapat meningkatkan
keandalan informasi, maka risiko informasi dapat dikurangi dengan cara yang sama seperti
pada audit laporan keuangan historis. Risiko dapat timbul karena hasil aktual yang diperoleh
di masa depan mungkin berbeda secara signifikan dari hasil prediksi dalam laporan
keuangan prospektif. Regulator, pengguna, dan lain-lain mungkin mengkritik dan bahkan
menggugat auditor, meskipun laporan prospektif disajikan secara wajar, mengingat bahwa
informasi itu tersedia pada saat dibuat.
Standar atestasi IAPI mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan prospektif:
Laporan keuangan prospektif dibuat untuk salah satu dari dua pihak berikut:
Laporan yang digunakan secara umum oleh semua pihak ketiga yang terkait, seperti
dimasukkannya posisi keuangan dalam prospektus penjualan obligasi rumah sakit.
Laporan yang digunakan secara terbatas oleh pihak ketiga yang berkaitan langsung, seperti
dimasukkannya proyeksi keuangan dalam dokumen permohonan pinjaman bank.
Prakiraan dapat disediakan untuk kedua penggunaan tersebut. Akan tetapi, proyeksi
dibatasi dalam penggunaan terbatas karena pengguna laporan terbatas berada dalam posisi
yang lebih baik untuk memahami laporan dan asumsi terkait dibandingkan dengan pihak
lain. Sebagai contoh, seorang investor modal ventura dapat menanyakan pihak yang
bertanggung jawab tentang asumsi dalam suatu proyeksi, sedangkan pengguna lainnya
seperti pembaca sebuah prospektus perusahaan, tidak dapat menanyakan dan
memahaminya. Oleh karena pengguna umum mungkin mengalami kesulitan
menginterpretasikan asumsi hipotetis tanpa memperoleh informasi tambahan, maka standar
melarang informasi tersebut digunakan secara umum. Ada pengecualian untuk aturan ini:
proyeksi mungkin dikeluarkan sebagai pelengkap prakiraan untuk penggunaan informasi
secara umum.
Jenis Penugasan
Standar atestasi IAPI melarang KAP melakukan telaah atas prakiraan atau proyeksi karena
jasa review menyiratkan bahwa akuntan publik dapat diyakinkan atas akurasi penghitungan
proyeksi dan asumsi yang menjadi dasar proyeksi. Untuk menghindari kebingungan di
kalangan pengguna, IAPI menciptakan standar atestasi yang lebih spesifik, yang
menetapkan jenis penugasan berikut ini dalam laporan keuangan prospektif:
Hanya pemeriksaan laporan keuangan prospektif yang dibahas dalam bab ini.
Seorang rekanan di salah satu dari KAP Empat Besar (The Big Four Public Accounting Firm)
menyatakan bahwa perusahaannya memutuskan untuk tidak melakukan penugasan assurance
atas laporan keuangan prospektif dikarenakan biaya litigasi. Dia melaporkan bahwa
perusahaan menghitung total pendapatan mereka (bukan keuntungan) untuk seluruh laporan
keuangan prospektif dan dan menghitung semua biaya litigasi, termasuk atas waktu yang
dikeluarkan oleh rekanan dan staf dalam mempertahankan diri atas tuntutan hukum yang
terjadi akibat penugasan tersebut. Perusahaan ini melihat bahwa biaya litigasi dapat melebihi
pendapatan. Rekanan itu berkata, "Tidak membutuhkan orang pintar untuk menyimpulkan
bahwa jika biaya litigasi melebihi pendapatan, maka bisnis ini tidak menguntungkan. Pengguna
akan menggugat ketika keuntungan yang sebenarnya kurang dari proyeksi, tidak peduli apapun
yang disampaikan dalam laporan KAP"
Standar atestasi IAPI jelas menyatakan bahwa akuntan publik tidak melakukan atestasi
terhadap akurasi laporan keuangan prospektif. Sebaliknya, mereka menguji asumsi yang
mendasari dan memeriksa penyusunan dan penyajian prakiraan atau proyeksi. Untuk
pemeriksaan prakiraan dan proyeksi, terdapat empat elemen yang perlu dipahami, yaitu:
Elemen terebut didasarkan pada pengumpulan bukti tentang kelengkapan dan kewajaran
asumsi yang mendasari, seperti yang diungkapkan dalam laporan keuangan prospektif.
Untuk membuat evaluasi, CPA harus memahami bisnis dan industri klien, mengidentifkasi
hal-hal signifikan yang dapat diandalkan atas hasil operasi bisnis klien di masa depan
Figur 24-7 mengilustrasikan laporan pemeriksaan terhadap prakiraan dengan opini tanpa
pengecualian. Seperti ditunjukkan pada figur tersebut, laporan akuntan publik pada
pemeriksaan laporan keuangan prospektif ini mirip dengan laporan audit standar atas
laporan keuangan. Perbedaan terletak pada kata-kata yang digunakan karena laporan
keuangan prospektif merupakan laporan yang unik dan dimasukkannya pernyataan akuntan
publik mengenai tiga perbedaan berikut.
Ketika auditor dan manajemen atau pengguna pihak ketiga menyetujui bahwa audit dibatasi
pada prosedur audit tertentu, maka hal ini disebut penugasan dengan prosedur yang
disepakati. Banyak akuntan public merujuknya sebagai penugasan atas prosedur dan temuan
karena laporan yang dihasilkan menekankan pada prosedur audit khusus dan temuan yang
dilakukan.
Penugasan atas prosedur yang disepakati ini menarik perhatian CPA karena manajemen, atau
pengguna pihak ketiga, menetukan prosedur yang mereka inginkan. Bayangkan kesulitan yang
dihadapi KAP jika diminta untuk mengeluarkan pendapat kepada pemerintah daerah mengenai
apakah perusahaan mematuhi undang-undang pemerintah daerah untuk periode 2 tahun
dibawah standar atestasi kepatuhan. Asumsikan bahwa pemerintah daerah menentukan 10
prosedur audit yang harus dipatuhi KAP. Jelas bahwa penugasan berdasarkan prosedur yang
disepakati inilebih mudah dipenuhi. Bila KAP dan pemerintah daerah menyepakati
prosedurnya, akan banyak KAP yang bersedia untuk melakukan proseur dan mengeluarkan
laporan untuk temua terkait.
PSA 51 dan PSAT 09 adalah standar profesional utama dalam menangani penugasan dengan
prosedur yang disepakati bersama. Kedua peraturan ini disebut dengan standar cermin (mirror
Dalam penugasan dengan prosedur yang disepakati di bawah standar atestasi, akuntan publik
dapat menghitung tingkat pengembalian internal, risiko beta untuk mengukur volatilitas, dan
informasi terkait lainnya yang menarik bagi investor reksadana. Untuk penugasan PSA 51,
akuntan publik dapat melakukan prosedur yang telah disepakati atas akun penjualan kotor
untuk perjanjian sewa guna usaha. Misalnya, penugasan atas kontrak toko ritel saat toko
tersebut disewa dari pemilik bangunan dengan basis persentase dari penjualan bruto. Figur 24-
8 mengilustrasikan laporan penugasan, termasuk tiga prosedur yang telah disepakati dan dua
temuan yang dihasilkan dari prosedur tersebut.
Kita telah membahas jasa kompilasi dan telaah untuk perusahaan nonpublik dan telaah
informasi keuangan interim untuk perusahaan publik. Sekarang kita akan membahas jenis-
jenis audit dan jasa atestasi yang termasuk dalam standar audit, tetapi bukan audit laporan
keuangan historis, yang sesuai dengan GA AP. Beberapa jasa ini meliputi: audit laporan
keuangan berbasis akuntansi komprehensif lainnya (OCBOA), audit atas elemen, akun, atau
item tertentu; dan surat kepatuhan atas utang.
Auditor sering kali mengaudit laporan yang disajikan berdasarkan hal lain selain GAAP. PSA
41 (SA 623) menyatakan bahwa GAAP berlaku untuk penugasan audit jenis ini, tetapi
persyaratan pelaporan untuk kondisi ini agak berbeda dari yang dijelaskan dalam Bab 3.
Dasar akuntansi selain GAAP berlaku untuk laporan yang mungkin diterbitkan dengan
mencakup hal-hal berikut.
Basis kas atau modifkasi kas, Dengan akuntansi basis kas, hanya penerimaan dan
pengeluaran yang dicatat. Berdasarkan basis kas modifikasi dari akuntansi, basis
kas diikuti kecuali untuk hal-hal tertentu, seperti asset tetap dan penyusutan, Dokter
dan pengacara sering mengikuti metode akuntansi ini.
Basis yang digunakan untuk memenuhi persyaratan dari badan pengawas.
Contohnya adalah sistem akun seragam yang diperlukan untuk perkeretaapian,
fasilitas umum, dan beberapa perusahaan asuransi.
Basis pjak penghasilan. Pengembalian pajak sering mengsunakan aturan yang sama
dengan pembuatan laporan keuangan, meskipun tidak sesuat dengan GAAP Banyak
perusahaan kecil menggunakan metode ini.
Auditor biasanya melakukan audit ini dengan cara yang sama seperti klien mengikuti GAAP
Auditor tentunya harus memahamni sepenuhnya dasar akuntansi yang harus diikuti klien.
Sebagai contoh, dalam audit perkeretaapian, persyaratan akuntansi mengharuskan auditor
memiliki pengetahuan akuntanst khusus untuk melakukan audit ini.
Ketika klien mengikuti basis komprehensif selain GA AR auditor harus memastikan bahwa
laporan tersebut secara jelas menunjukkan telah menggunakan basis selain GAAP. Jika
laporan menyiratkan bahwa GA.AP diterapkan, maka berlaku persyaratan pelaporan yaung
dibahas pada Bab 23 Akibatnya, istilah-istilah seperti neraca dan laporan openasi harus
dihindari oleh klien. Sebaliknya, judal seperti "laporan aset dan kewajiban yang timbul dari
transaksi tumai" lebih tepat untuk laporan berbasis kas. Figur 24-9 adalah contoh dari
laporan yang dibuat pada sebuah perusahaan persekutuan yang berbasis akuntansi pajak
penghasilan.
Auditor sering diminta untuk mengaudit dan menerbitkan aspek tertentu dari laporan
keuangan. Sebuah contoh umum adalah laporan audit penjuadan sebuah toko ritel di pusat
perbelanjaan yang digunakan sebagai basis pembayaran sewa. Contoh lainnya adalah
laporan royalti, keikutsertaan laba, dan provisi pajak penghasilan. Aturan audit untuk
elemen, akun, atau bagian tertentu adalah PSA 41 (SA 623) untuk Laporan Khusus.
Kantor akuntan biasanya melakukan audit untuk elemen, akun, atau bagian tertentu. Jenis
audit ini sama dengan audit laporan keuangan biasa, tetapi diterapkan bukan untuk laporan
keuangan lengkap. Terdapat dua perbedaan utama antara audit elemen, akun, atau bagian
tertentu dan audit laporan keuangan yang lengkap, yaitu:
1. Materialitas ditentukan dalam bentuk elemen, akun, atau bagian yang diaudit, bukan
laporan secara keseluruhan. Akibatnya, biasanya dibutuhkan bukti lebih banyak
dibandingkan jika audit bagian tersebut merupakan bagian dari laporan keseluruhan.
Misalnya, jika akun penjualan dilaporkan secara terpisah, maka salah saji yang lebih
kecil akan dianggap material dibandingkan bila penjualan adalah salah satu dari
banyak akun dalam audit laporan keuangan lengkap.
Auditor harus memperluas upaya audit mereka untuk memasukkan elemen, akun, atau
bagian lain yang terkait dengan bagian lain yang sedang diaudit. Misalnya, dalam
menyatakan pendapat atas penjualan, auditor juga harus mempertimbangkan pengaruh
piutang penjualan.
Auditor dapat menerbitkan laporan mengenai kepatuhan utang dan penugasan sejenis
dalam laporan terpisah atau dengan menambahkan paragraf setelah paragraph opini
sebagai bagian dari laporan pernyataan pendapat atas laporan keuangan. Dalam kedua
hal tersebut, auditor harus memperhatikan hal-hal dalam penugasan seperti berikut.
Daftar Pustaka
1. AUDITING BUKU 1 EDISI 5 - SUKRISNO AGOES