Anda di halaman 1dari 22

MODUL PERKULIAHAN

JASA ASSURANCE
LAINNYA

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

3
Ekonomi Akuntansi Auditing I Pambudi Rahardja, SE, MBus

Abstract Kompetensi
   Memahami tingkat asuranse dan Mampu menjelaskan assurance
bukti yang disyaratkan Mampu membeddakan antara standar
 Membedakan antara standar atestasi
dan standar audit atestasi dan standar audit
Mampu menjelaskan sifat jasa
 Memahami sifat jasa assurance assurance webtrust dan systrust
webtrust dan systrust
JASA ASSURANCE

SIKAP SKEPTIS BERLAKU UNTUK SEMUA JENIS PENUGASAN

PT Sinar Jaya Konstruksi adalah kontraktor spesialis proyek kompleks apartemen di Jakarta
Barat. Pemilik perusahaan konstruksi, Doni Batunaga, mencapai kesepakatan dengan
promotor bernama Ali Leonardi untuk menjadi kontraktor pada tiga proyek konstruksi yang
dipasarkan Ali. Satu masalah dalam perjanjian ini adalah bahwa Doni tidak akan menerima
pembayaran terakhir untuk pekerjaan konstruksi sampai semua unit dalam ketiga proyek
apartemen tersebut terjual.

Unit apartemen pada proyek pertama telah terjual habis dan Doni pun dibayar. Sayangnya, dua
proyek berikutnya tidak habis terjual. Untuk mengatasi masalah ini, Doni meminjamkan uang
kepada sanak-saudara dan karyawan kunci yang telah membeli kepentingan yang diperlukan
dalam proyek bersama tersebut hingga Doni menerima pembayaran terakhir.

Reni Sumardono, CPA, seorang praktisi tunggal, ditugaskan untuk menelaah laporan keuangan
PT Sinar Jaya Konstruksi. Dia menyadari bahwa catatan akuntansi yang menunjukkan piutang
pinjaman atas sejumlah karyawan dan individu diberikan oleh seseorang bernama Batunaga.
Dia juga mengamati bahwa pencatatan pinjaman tersebut dibuat tepat sebelum proyek
bersama kedua dan ketiga ditutup dan jumlahnya adalah kelipatan dari Rp15.000.000 biaya
setiap proyek. Reni meminta Doni untuk menjelaskan apa yang teriadi. Doni mengatakan
kepada Reni, "Ketika saya menerima uang dari dana proyek pertama, saya ingin melakukan
sesuatu yang menyenangkan bagi kerabat dan karyawan yang telah setia kepada saya selama
bertahun-tahun. Ini hanyalah cara saya berbagi keberuntungan dengan orang yang saya
sayangi. Kesamaan dari jumlah ini hanya kebetulan."

Ketika Reni mempertimbangkan kewajaran skenario ini, ia merasa bahwa hal tersebut tidak
masuk akal. Pertama, penetapan waktunya tidak wajar. Kedua, jumlahnya tampak menjadi
kebetulan yang tidak wajar. Ketiga, jika Doni benar-benar ingin melakukan sesuatu khusus
untuk orang-orang itu, mengapa dia tidak memberi mereka sesuatu selain uang? Reni meminta
Ali, promotor proyek, untuk memberikan informasi terperinci atas setiap proyek bersama
tersebut. Ali menolak dan menyatakan bahwa ia berada di bawah kewajiban hukum untuk
menjaga semua informasi rahasia. Ketika Reni memaksa Doni, ia juga menolak adanya kerja
sama lebih lanjut, meskipun ia mengatakan ia akan "mewakili" untuk Reni bahwa pinjaman
tersebut tidak ada hubungannya dengan penutupan proyek bersama agar ia bisa mendapatkan
uangnya. Reni pun menarik diri dari penugasan.

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
Sampai kepada bab ini, kita telah berfokus paca audlit laporan keuangan historis yang disajikan
sesuai dengan GAAR Sekarang, kita akan membahas jenis-jenis jasa assurance dart akuntan
publik yang melibatkan laporan keuangan historis, seperti telaah laporan keuangan historis
dan penugasan assurance terbatas yang melibatkan keuangan historis untuk memenuhi
kebutuhan spesifik pengguna laporan keuangan. Meskipun belum umum di Indonesia, bab ini
juga membahas jasa assurance untuk beherapa jenis penugasan atestasi yang tidak
melibatkan laporan keuangan historis, sepertt penugasan Web Trust dan Sys Trust dan laporan
atas proyeksi laporan keuangan.

JASA REVIEW DAN KOMPILASI

Banyak perusahaan nonpublik meminta laporan keuangan mereka ditelaah atau dikompilasi
oleh akuntan publik, bukan untuk diaudit. Kisah di awal bab tentang PT Sinar Jaya Konstruksi
adalah contoh dari jasa review. Manajemen perusahaan yakin bahwa audit tidak diperlukan
karena tidak ada persyaratan dari bank ataupun badan pengawas dan laporan untuk
penggunaan internal juga tidak perlu diaudit. Sebaliknya, perusahaan dapat melibatkan
akuntan publik untuk membantu menyusun laporan keuangan, baik untuk penggunaan internal
atan pun sesuai permintaan kreditur atauu pemberi pinjaman dalam perjanian pinjaman.
Bergantung pada jumlah pinjaman, pemberi pinjaman mungkin memerlukan kompilasi atau
telaah laperan keuangan, bukan audit, Sebuah telaah akan memberikan assuranee terbatas
pada laporan keuarngan, sedangkan kompilasi tidak memberikan asurance atas laporan yang
disajikan.

Standar untuk kompilasit dan telaah laporan keuangan disebut Pernyataan Standar Jasu
Akuntansi dan Review (PSAR) yang dikeluarkan oleh . Oleh karena para akuntan publik
tersebut tidak melakukan tindakan audit, maka PSAR merujuk pada akuntan publik yang
melakukan jasa review dan kompilaaf sebagai akuntan, bukan auditor.

Oleh karena assurance yang diberikan oleh kompilasi dan telaah ini jauh di bawah audit, maka
jasa ini tidak terlalu memerlukan bukti-bukti dan mengeluarkan biaya lebih rendah daripada
audit, Figur 24-I mengilustrasikan perbedaan akumulasi bukti dan tingkat assurance untuk
audit, telaah, dan kompilasi. Jumlah bukti dan assurance yang diperlukan untuk setiap
penugasan tidak didefnisikan oleh profesi sehingga hal tersebut bergantung pada penilaian
akuntan,

Jasa revew dan kompilasi tidak memberikan asurance seperti dalam audit, oleh sebab Itu
akuntan harus membangun pemahaman bersama dengan klien tentang jasa yang akan
diberikan, terutama melalui perjanjian tertulis. Pemahaman harus mencakup uraian jenis dan
keterbatasan jasa yang akan diberikan dan deskripsi laporan kompilasi atau telaah yang

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
diharapkan. Persyaratan untuk jasa review dan kompilasi akan dibahas sekarang dengan lebih
terperinci.

Jasa Review

Sebuah penugasan jasa review memungkinkan keterlibatan akuntan dalam memberikan


assurance terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan SAK, termasuk
pengungkapan informatifyang tepat, atau pun basis akuntarsi komprehensif lainnya (other
comprehensive basis of accounting-OCBOA), seperti basis kas akuntansi. Akuntan publik harus
independen dari klien untuk dapat melakukan jasa review.

Prosedur yang Disarankan dalam Jasa Review Bukti untuk penugasan jasa review terdiri
atas tanya jawab atas prosedur analitis dan manajemen, membutuhkan prosedur jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan audit. Untuk jasa review, akuntan tidak memperoleh pemahaman
tentang pengendalian internal, pengendalian pengujian, atau melakukan pengujian substantif
atas transakst atau pun saldo, seperti konfirmasi piutang dagang atau pemeriksaan persediaan
secara fisik.

PSAR merekomendasikan prosedur berikut untuk suatu jasa review:

 Memperolch pengetahuan tentang prinsip- prinsip akuntansi dan praktik industry klien,
Akuntan dapat mempelajari panduan industri atau sumber lain untuk mendapatkan
pengetahuan tersebut. Tingkat pengetahuan yang dibutuhkan sedikit di bawah audit,
 Memperoleh pemahaman mengenai klien. Informasi yang perlu diperoleh antara lain
mengenat sifat transaksi bisnis klen, pembukuan dan karyawannya, dan isi dari laporan
keuangan, Tingkat pengetahuan yang dibutuhkan lebih sedikit dari audit.
 Melakukan tanya jawab dengan manajemen, Tanya jawab adalah prosedur telaah yang
paling penting, Tujuannya adalah untuk menentukan apakah laporan keuangan
disajikan secara wajar, dengan asurnst bahwa manajemen tidak bermaksud untuk
menipu akuntan. Pertanyaan harus dibuat dari personel klien yang tepat dan biasanya
melibatkan diskusl, seperti pertanyaan ilustrasi berikut.
1. Jelaskan prosedur Anda untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas
transaksi serta mengungkapkan informasi dalam laporan.
2. Apa tindakan terpenting yang diambil pada rapat pemegang saham dan dewan
direksi tahun ini?
3. Apakah setiap akun pada laporan keuangan disajikan sesuai dengan GAAP dan
diterapkan secara konsisten?
 Melakukan prosedur analitis. Tindakan ini mengidentifikasi kaitan dan akun individu
yang tampaknya tidak wajar. Prosedur analitis yang tepat tidak berbeda dari yang sudah

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
dipelajari (dalam Bab 5 dan 6 dan dalam bab yang berkaitan dengan pengujian
perincian saldo). Selain memperhatikan tren yang tidak wajar tersebut, akuntan juga
harus melakukan tanya jawab lebih lanjut dengan personel klien untuk mendapatkan
penjelasan dari setiap kaitan yang tak terduga.
 Mendapatkan surat representasi. Akuntan diwajibkan untuk mendapatkan surat
representasi dari pihak manajemen yang memahami keuangan.

Berdasarkan prosedur tersebut, akuntan bisa jadi akan memperhatikan bahwa terdapat
informasi yang tidak benar, tidak lengkap, atau tidak memuaskan. Jika demikian, maka
prosedur tambahan harus dilakukan sebelum akuntan menerbitkan laporan standar jasa
review.

Formulir Laporan Figur 24-2 memberikan contoh laporan telaah ketika akuntan
menyelesaikan penugasannya dan memutuskan tidak diperlukan adanya perubahan material
terhadap laporan keuangan. Perhatikan tiga aspek laporan berikut.

1. Paragraf pertama sama dengan laporan audit, kecuali merujuk pada jasa review, bukan
jasa audit.
2. Paragraf kedua menyatakan bahwa telaah terutama yang berisi tanya jawab dan
prosedur analitis, ruang lingkupnya kecil dibandingkan dengan audit, dan tidak ada opini
yang dikeluarkan.
3. Paragraf ketiga menunjukkan assurance terbatas, dalam hal assurance negatif, bahwa
"kami tidak memperhatikan adanya modifkasi material yang harus dilakukan terhadap
laporan keuangan.

Tanggal pada laporan telaah merupakan tanggal pada saat auditor menyelesaikan tanya jawab
dan prosedur analitis. Setiap halaman laporan keuangan yang ditelaah harus mencakup
referensi "Lihat laporan telaah akuntan."

Kesalahan dalam Mengikuti GAAP Jika dalam telaah tersebut klien diketahui tidak mengikuti
GA AP, maka laporan harus dimodifkasi. (GAAP adalah sama untuk semua

laporan keuangan historis, termasuk telaah.) Laporan ini harus dapat mengungkapkan dampak
dari perbedaan seperti yang telah ditentukan oleh manajemen atau prosedur telaah akuntan.
Bahkan jika dampak tersebut belum ditentukan, pengungkapan harus muncul pada laporan
dalam paragraf terpisah. Contoh berikut ini menampilkan kata-kata yang disarankan:

Figur 24-2a Contoh Laporan Pemeriksaan (Bahasa Inggris)


We have reviewed the accompanying balance sheet of PT Arahan Jitu, as of December 31, 2007, and the related
statements of income, retained earnings, and cash flows for the year then ended, in accordance with Statements
on Standards for Accounting and Review Services issued by the Indonesian Institute of Certified Public

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
Accountants. All information indluded in these financial statements is the representation of the management of PT
Arahan jitu.
A review consists principally of inquiries of company personnel and analytical procedures applied to financial data.
It is substantially less in scope than an audit in accordance with generally accepted auditing standards, the
objective of which is the expression of an opinion regarding the financial statements taken as a whole.
Accordingly, we do not express such an opinion.
Based on our review, we are not aware of any material modifications that should be made to the accompanying
financial statements in order for them to be in conformity with general accepted accounting principles in
Indonesian.

FIGUR 24-2b Contoh Laporan Pemeriksaan (Bahasa Indonesia)


Kami telah menelaah neraca PT Arahan Jitu tanggal 31 Desember 2007 serta laporan laba/rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan aliran kas yang berkaitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah penyajian manajemen (pemilik) PT
Arahan Jitu.
Telaah terutama terdiri atas permintaan keterangan kepada pejabat perusahaan dan prosedur analitis yang
diterapkan atas data keuangan. Telaah mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan
lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia
dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami
tidak memberikan pendapat semacam itu.
Berdasarkan telaah kamni, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami yakin bahwa laporan angan yang kami
sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia.

Sumber: SPAP 10.000. 13, par. 35

Seperti diungkapkan dalam catatan X atas laporan keuangan, prinsip akuntansi yang berlaku
umum mengharuskan bahwa tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan. Manajemen telah
menginformasikan kepada kami bahwa perusahaan telah menyatakan tanahnya sebesar nilai
taksiran dan bahwa, jika prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diikuti, maka akun tanah
dan ekuitas seharusnya turun sebesar Rp500.000.000.

Jasa Kompilasi

Sebuah penugasan untuk jasa kompilasi didefinisikan dalam PSAR sebagai salah satu hal
yang dipersiapkan akuntan saat membuat dan menyajikan laporan keuangan kepada klien atau
pihak ketiga tanpa memberikan assurance dari akuntan public tentang laporan keuangan
tersebut. Banyak KAP menyusun laporan keuangan secara bulanan, kuartalan, atau tahunan
untuk klien mereka. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajemen untuk urusan internal,
meskipun dapat juga diberikan kepada pengguna eksternal. Akuntan publik tidak perlu menjadi

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
independen dalam melakukan kompilasi dan laporan keuangan tersebut dapat diterbitkan tanpa
adanya penjelasan tambahan.

FIGUR 24-3a Laporan Kompilasi dengan Pengungkapan Penuh (Bahasa Inggns)


We have compiled the accompanying balance sheet of PT Wasito Prima as of December 3 1, 2007, and the
related statements of income, retained earnings, and cash flows for the year then ended, in accordance with
Statements on Standards for Accounting and Review Services issued by the Indonesian Institute of Certified
Public Accountants.
A compilation is limited to presenting in the form of financial statements information that is the representation of
management. We have not audited or reviewed the accompanying financial statements and, accordingly, do not
express an opinion or any other form of assurance on them.

FIGUR 24-3b Laporan Kompilasi dengan Pengungkapan Penuh (Bahasa Indonesia)


Kami telah melakukan kompilasi neraca PT Wasito Prima tanggal 3i Desember 20XI serta laporan laba/rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan aliran kas yang berkaitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia.
Suatu kompilasi terbatas pada penyajan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang merupakan representasi
manajemen pemilik). Kami tidak melakukan audit atau telaah terhadap laporan keuangan terlampir tersebut dan,
oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan lain atas laporan keuangan tersebut.
Sumber: SPAP 10,000.7, par. 17

Ketika akuntan menyampaikan laporan keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh
pihak ketiga, mereka diwajibkan mengeluarkan laporan kompilasi yang menyertai laporan.
Akuntan tidak diizinkan menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan untuk klien yang akan
menyerahkan laporan tersebut kepada pengguna eksternal tanpa memenuhi persyaratan
penugasan kompilasi, termasuk penerbitan laporan kompilasi. Ketika akuntan tidak
menginginkan laporan keuangan tersebut digunakan oleh pihak ketiga, mereka tidak wajib
mengeluarkan laporan kompilasi asalkan mereka mendokumentasikan, dalam surat
penugasan, pemahaman mengenai jasa yang akan dilakukan dan pembatasan bahwa laporan
keuangan ditujukan hanya bagi manajemen.

FIGUR 24-4a Kompilasi yang Menghapus Seluruh Pengungkapan (Bahasa Inggris)


We have compiled the accompanying balance sheet of PT Wasito Prima as of December 31, 2007, and the
related statements of income and retained earnings for the year then ended, in accordance with Statements on
Standards for Accounting and Review. Services issued by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants.
A compilation is limited to presenting in the form of financial statements information that is the representation of
management. We have not audited or reviewed the accompanying financial statements and, accordingly, do not
express an opinion or any other form of assurance on them.
Management has elected to omit substantially all of the disclosures and the statement of cash flows required by

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
generally accepted accounting principles. If the omitted disclosures were included in the financial statements, they
might influence the user's conclusions about the company’s financial position, results of operations, and cash
flows. Accordingly, these financial statements are not a designed for those who are not informed about such
matters.

FIGUR 24-4b Kompilasi yang Menghapus Seluruh Pengungkapan (Bahasa Indonesia)


Kami telah melakukan kompilasi neraca PT Wasito Prirna tanggal 31 Desernber 2007 serta laporan laba/rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan aliran kas yang bervaitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia.
Suatu kompilasi terbatas pada penyajan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang merupakan representasi
manajemen (pemilik). Kami tidak melakukan audit atau telaah terhadap laporan keuangan terlampir tersebut dan,
oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan lain atas laporan keuangan tersebut.
Manajemen telah memutuskan untuk tidak memasukcan hampir sernua pengungkapan material (termasuk
laporan aliran kas), yang diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku urnum di Indonesia. Jika pengungkapan
yang tidak dimasukkan tersebut disajikan dalam laporan keuangan, mungkin hal tersebut akan mempengaruhi
kesimpulan para pemakai laporan keuangan tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas perusahaan.
Oleh karena itu, laporan keuangan ini tidak dirancang untuk mereka yang tidak mengetahui tentang masalah
seperti itu.
Sumber. SPAP 10.000.8, par. 21

Persyaratan Kompilasi Kompilasi tidak membebaskan akuntan dari pertanggungiawaban


karena mereka perlu bertanggung jawab dalam menjalankan seluruh jenis penugasan. Dalam
penugasan kompilasi, akuntan harus menjalankan prosedur sebagai berikut.

 Memperoleh pemahaman bersama klien mengenai jenis dan keterbatasan jasa yang
diberikan dan penjelasan atas laporan, jika laporan akan diterbitkan.
 Memiliki pengetahuan tentang prinsip- prinsip akuntansi dan praktik industri klien
 Memahami klien, termasuk sifat transaksi bisnisnya, pencatatan akuntansi, dan isi
laporan keuangan (tingkat pengetahuan yang dibutuhkan lebih sedikit dari jasa review),
 Melakukan tanya jawab untuk menentukan apakah informasi klien memenuhi
persyaratan.
 Membaca kompilasi laporan keuangan dan berhati-hati dengan hal-hal yang tidak
dimasukkan atau kesalahan dalam penghitungan dan GAAP.

Akuntan tidak harus melakukan tanya jawab lainnya atau melakukan prosedur lain dalam
verifikasi informasi yang diberikan oleh klien. Akan tetapi jika mereka menyadari bahwa laporan
tidak disajikan secara wajar, maka mereka harus memperoleh informasi tambahan.Jika klien
menolak untuk memberikan informasi, maka akuntan harus menarik diri dari penugasan
kompilasi

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk Laporan PSAR menyebutkan tiga jenis laporan kompilasi. Penggunaan masing-
masing laporan bergantung pada keputusan manajemen untuk memasukkan semua
pengungkapan yang diperlukan dalam laporan keuangan

1. Kompilasi dengan pengungkapan penuh. Kompilasi jenis ini membutuhkan


pengungkapan sesuai dengan GAAP sama seperti untuk audit atau telaah atas laporan
keuangan, seperti yang digambarkan oleh Figur 24-3
2. Kompilasi yang menghilangkan seluruh pengungkapan. Figur 24-4 menunjukkan kata-
kata yang tepat ketika akuntan mengompilasi laporan tanpa pengungkapan. Dalam
contoh ini, manajemen juga memilih untuk tidak menyajikan laporan aliran kas, Jenis
kompilasi ini akan diterima jika laporan menunjukkan kurangnya pengungkapan dan
tidak adanya pengungkapan tersebut, menurut sepengetahuan akuntan publik, tidak
dilakukan dengan maksud menyesatkan pengguna. Biasanya, jenis laporan ini
digunakan terutama untuk tujuan manajemen.
3. Kompilasi tanpa independensi. Sebuah KAP dapat mengeluarkan laporan kompilasi
dengan atau tanpa pengungkapan meskipun laporan tersebut tidak independent dari
klien, seperti yang didefinisikan oleh Kode Etik. Ketika akuntan tidak memiliki
independensi, paragraf terakhir dari laporan ini harus menyatakan: "Kami tidak
independen terhadap PT Wasito Prima.''

Untuk ketiga jenis laporan kompilasi, unsur-unsur berikut ini juga diperlukan:

 Tanggal pada laporan akuntan adalah tanggal penyelesaian kompilasi.


 Setiap halaman laporan keuangan yang dikompilasi oleh akuntan harus menyatakan
"Lihat kompilasi laporan akuntan."
 Jika klien tidak mengikuti GAAP, maka auditor harus memasukkan modifikasi yang
sama dalam laporan kompilasi yang digunakan dalam laporan telaah.

TELAAH ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM UNTUK PERUSAHAAN PUBLIK

Seperti halnya telaah dalam PSAR, telaah interim perusahaan publik terdiri atas lima
persyaratan dalam penugasan jasa peninjauan. Auditor harus: (1) memperoleh pemahaman
atas prinsip akuntansi dalam industri klien, (2) memperoleh pemahaman atas klien, (3)
melakukan tanya jawab dengan manajemen, (4) melakukan prosedur analitis, (5) mendapatkan
surat representasi.

Juga sama seperti telaah dalam PSAR, telaah pada perusahaan publik tidak dapat dijadikan
dasar assurance tingkat tinggi untuk menyatakan pendapat. Biasanya, auditor tidak melakukan

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
pengujian pada pencatatan akuntansi, konfirmasi indepeden, atau pemeriksaan fisik. Meskipun
demikian, dua jenis telaah ini berbeda di beberapa area.

Berikut adalah perbedaan utamanya:

 Oleh karena audit tahunan juga dilakukan untuk perusahaan publik, maka auditor harus
memperoleh informasi yang memadai tentang pengendalian internal klien, baik untuk
informasi keuangan tahunan maupun interim.
 Demikian pula, karena klien diaudit setiap tahun, maka pengetahuan auditor terhadap
hasil audit juga digunakan dalam mempertimbangkan ruang lingkup dan hasil dari tanya
jawab dan prosedur analitis untuk telaah.
 Menurut PSAR, auditor melakukan tanya jawab mengenai pertemuan antara pimpinan
perusahaan dan pemegang saham; bagi perusahaan publik, auditor harus membaca
notulensi pertemuan mereka.
 Auditor juga harus memperoleh bukti bahwa informasi keuangan interim telah sesuai
dengan pencatatan akuntansi dalam telaah interim perusahaan publik. Sebagai contoh,
auditor dapat membandingkan informasi keuangan interim ke buku besar.

Figur 24-5 Contoh Laporan Keuangan Interim pada Perusahaan Publik


Laporan Kantor Akuntan Publik Independen Terdaftar
Kami telah menelaah neraca konsolidasi PT Restu Bunda dan anak perusahaan yang dikonsolidasi pada tanggal
30 September 2007 dan laporan laba/rugi, saldo laba dan arus kas untuk periode tiga bulan dan sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan.
Kami melaksanakan telaah berdasarkan standar yang ditetapkan oleh APL, Telaah atas informasi keuangan
interim terutama meliputi penerapan prosedur analitis dan meminta keterangan kepada orang yang bertanggung
jawab untuk urusan keuangan dan akuntansi. Ruang lingkup secara substansial kurang dari audit yang dijalankan
sesuai standar audit, yang bertujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.
Akibatnya, kami tidak menyatakan pendapat.
Berdasarkan telaah ini, kita tidak melihat diperlukannya modifikasi material yang harus dilampirkan dalam laporan
keuangan interim yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diIndonesia.

Jika auditor menganggap bahwa laporan interim melanggar GAAP, maka laporan harus
dimodifikasi. Bahasa dalam modifikasi ini mirip dengan yang digunakan dalam telaah menurut
PSAR, kecuali bahwa auditor harus menyatakan dampak dari perbedaannya, jika jumlahnya
dapat ditentukan.

PENUGASAN ATESTASI

Bab 1 menjelaskan tentang jasa assurance sebagai jasa profesional independen untuk
meningkatkan kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Para pembuat keputusan bisnis

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan jasa assurance untuk membantu meningkatkan keandalan dan relevansi
informasi yang menjadi dasar keputusan mereka. Salah satu kategori jasa assurance yang
diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi.

Akuntan publik banyak diminta untuk melakukan berbagai hal yang mirip dengan audit, atau
memberikan jasa untuk tujuan yang berbeda. Dalam penugasan atestasi, akuntan melaporkan
keandalan informasi atau asersi yang dibuat oleh pihak lain. Contohnya adalah ketika sebuah
bank meminta akuntan publik untuk melaporkan secara tertulis apakah klien sudah memenuhi
semua persyaratan perjanjian pinjaman.

Standar Atestasi

IAPI telah menerbitkan 11 standar atestasi yang sesuai dengan 10 standar audit berlaku
umum (generally acceptable auditing standard/GAAS), seperti ditunjukkan pada Tabel 24-1.
Standar atestasi dinyatakan dalam istilah yang cukup umum untuk memungkinkan akuntan
publik menerapkannya untuk setiap penugasan atestasi, termasuk jenis penugasan baru.

Perbedaan paling menonjol dalam standar atestasi dan GAAS adalah dalam standar
atestasi umum 2 dan 3. Standar 2 mensyaratkan bahwa akuntan public memiliki
pengetahuan yang memadai tentang subjek atestasinya. Misalnya, agar akuntan public
dapat membuktikan kepatuhan perusahaan kepada undang-undang perlindungan
lingkungan hidup, mereka membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang undang-undang
dan metode yang digunakan perusahaan untuk menjamin kepatuhan tersebut.

Standar 3 mensyaratkan bahwa akuntan publik dapat mengevaluasi materi agar lebih
memahami kriteria yang cocok dan tersedia bagi pengguna. Sekali lagi, dengan
menggunakan contoh undang-undang perlindungan lingkungan hidup, kesulitan dalam
pengukuran atau kurangnya kriteria spesifk akan membuat akuntan public kesulitan untuk
menyimpulkan apakah ada kepatuhan.

Untuk memberikan petunjuk tambahan dalammelakukan penugasan atestasi, dari IAPI


menerbitkan Pernyataan Standar Atestasi-PS AT, DSPAP ingin membedakan antara hal-hal
yang harus ditangani dalam standar audit dan hal-hal yang harus ditangani oleh standar
atestasi, meskipun kedua hal tersebut adalah mengenai atestasi. Secara umum, standar
audit berlaku pada atestasi yang berkenaan dengan pemberian kepastian atas laporan
keuangan historis, termasuk satu atau lebih bagian dari laporan keuangan tersebut. Hal ini
termasuk audit laporan keuangan yang disusun sesuai dengan GAAP atau basis akuntansi
komprehensif lainnya, audit neraca, dan audit akun individual.

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
Semua bentuk lain dari atestasi dibahas dalam standar atestasi. Standar atestasi ditetapkan
oleh DSPAP mengikuti proses yang sama seperti yang digunakan untuk standar audit.
(Standar atestasi diberi label sebagai SAT, bukan SA.)

Jenis Penugasan Atestasi

DSPAP tidak menentukan batas-batas dalam penugasan atestasi, kecuali dalam hal
konseptual karena adanya jenis-jenis jasa baru yang mungkin timbul. Sebagai contoh,
PricewaterhouseCoopers telah melakukan atestasi pada pemilihan suara kontes Miss
America selama beberapa dekade, tetapi atestasi dalam pembuktian kepatuhan terhadap
undang-undang perlindungan lingkungan hidup baru dimulai dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, IAPI telah mengembangkan standar atestasi yang spesifik dalam bidang berikut.

 Laporan keuangan prospektif


 Informasi keuangan pro forma
 Laporan pengendalian internal atas pelaporan keuangan untuk perusahaan tertutup
 Kepatuhan kepada hukum dan regulasi
 Kesesuaian dengan prosedur penugasan
 Diskusi dan analisis manajemen.

FIGUR 24-6 Contoh Laporan Pemeriksaan Sesuai dengan Standar Atestasi


Kepada Manajemen
PT Sekuritas Anugerah
Kami telah memeriksa laporan terlampir untuk statistik kineja model portofolio investasi PT Anugerah
Sekuritas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, Manajemen PT Anugerah Sekuritas
bertanggung jawab untuk melaporkan statistik kinerja investasi. Tanggung jawab kami terletak pada
pernyataan pendapat berdasarkan penelaahan karni.
Pemenksaan kami dilaksanakan berdasarkan standar atestasi yang ditetapkan katan Akuntan Publik
Indonesia dan karenanya, meliputi pemerksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung
pemyataan dari PT Anugerah Sekuritas Model Portofolio untuk statistk kinerja investasi dan melaksanakan
prosedur lainnya seperti yang kita anggap perlu dalam situasi ini, Kami yakin bahwa pemeriksaan kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, sesuai dengan jadwal yang disajikan dalam semua bahan yang disebutkan di atas,
statistik kineria dari investasi PT Sekuritas Anugerah Model Portofolio untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2007, berdasarkan hasil aktual yang seharusnya diperoleh jika rekomendasi jual-beli portofolio
terus dikuti seperti yang dijelaskan dalam rekomendasi jual-beli yang diatur dalam Catatan 1.

Standar diperlukan untuk penugasan tersebut karena akuntan publik sudah banyak
melakukan jasa ini sehingga memerlukan panduan lebih spesifik selain standar atestasi

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
yang ada. Meskipun demikian, tidak adanya standar khusus untuk suatu jenis jasa tidak
berarti bahwa jasa tersebut tidak layak diberikan.

Tingkat Pemberian Jasa

Standar atestasi mendefinisikan tiga tingkat penugasan dan format kesimpulan terkait:

1. Ujian

2. Peninjauan

3. Prosedur yang disepakati.

Sebagai tambahan, penugasan kompilasi didefinisikan untuk laporan keuangan prospektif.

Sebuah pemeriksaan akan menghasilkan kesimpulan positif. Untuk jenis laporan ini, akuntan
publik membuat pernyataan langsung mengenai apakah penyajian asersi, secara seluruhan,
sesuai dengan kriteria yang berlaku. Figur 24-6 menunjukkan laporan pemeriksaan tertulis
sesuai dengan panduan umum standar atestasi. Laporan ini dilakukan dalam penugasan untuk
menentukan bahwa tingkat pengembalian atas perkiraan portofolio, berdasarkan rekomendasi
perusahaan pialang, sudah benar seperti yang disampaikan dalam materi promosi perusahaan.
Distribusi laporan pemeriksaan oleh klien setelah diterbitkan tidak dibatasi. Artinya, klien dapat
menyebarkan informasi secara luas, termasuk kepada calon investor, untuk tujuan penjualan
dan pemasaran.

Figur 24-7a Contoh Laporan Prakiraan (Bahasa inggris)


Independent Accountant's Report
We have examined the accompanying forecasted balance sheet, statements of income, retained earnings, and
cash flows of PT Argo Raung, as of December 31, 2008, and for the year then ending. PT Argo Raun's
management is responsible for the forecast. Our responsibility is to express an opinion on the forecast based on
our examination.
Our examination was conducted in accordance with attestation standards established by the Indonesian Institute
of Certified Public Accountants and, accordingly, included such procedures as we considered necessary to
evaluate both the assumptions used by management and the preparation and presentation of the forecast. We
believe that our examination provides a reasonable basis for our opinion.
In our opinion, the accompanying forecast is presented in conformity with guidelines for presentation of a forecast
established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants, and the underlying assumptions provide a
reasonable basis for management's forecast. However, there will usually be differences between the forecasted
and actual results, because events and circumstances frequently do not occur as expected, and those differences
may be material. We have no responsibility to update this report for events and circumstances occurring after the
date of this report.

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
FIGUR 24-7b Contoh Laporan Prakiraan (Bahasa Indonesia)
Kami telah memeriksa neraca prakiraan PT PT Argo Raung tangggal 31 Desember 2008 dan laporan laba/rugi,
laporan perubahan ekuitas, serta laporan aliran kas terampir untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Pemeriksaan kamni lakukan berdasarikan standar yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan oleh
karena itu, meliput prosedur yang kami pandang perlu untuk menilai baik asumsi yang digunakan oleh
manajemen, dan penyusunan maupun penyaian prakiraan tersebut.
Menurut pendapat kami, prakiraan terlampir disajikan sesuai dengan panduan penyajian prakiraan yang
ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia dan asumsi yang mendasarinya memberikan dasar rasional bagi
manajemen untuk melakukan prakiraan. Meskipun demikian, biasanya akan terdapat perbedaan antara taksiran
dan hasil sebenarya, karena peristiwa dan keadaan sering tidak terjadi sebagaimana yang diharapkan, dan
perbedaan tersebut mungkin material. Kami tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan laporan ini dengan
adanya peristiwa dan keadaan yang tejadi sesudah tanggal laporan ini.
Sumber: SPAP 2000. 12, par. 32

Dalam suatu telaah, akuntan publik memberikan kesimpulan berisi assurance negatif.
Laporan assurance negatif dikeluarkan jika terdapat informasi yang menarik perhatian
akuntan publik yang menunjukkan bahwa pernyataan tidak disajikan (dalam semua hal
yang material) sesuai dengan kriteria yang berlaku. Sebuah laporan telaah juga tidak
dibatasi distribusinya. Penugasan untuk jasa review tidak boleh diberikan untuk sebagian
besar jasa yang memiliki standar atestasi; misalnya, seperti laporan keuangan prospektif,
karena sulitnya menetapkan standar untuk assurance terbatas yang diberikan melalui
telaah.

Dalam penugasan atas prosedur yang disepakati bersama, semua prosedur yang dilakukan
akuntan publik harus disepakati oleh akuntan publik, penanggung jawab asersi, dan para
pengguna laporan akuntan publik. Tingkat assurance dalam laporan ini bervariasi, dengan
prosedur khusus yang disepakati dan dijalankan. Dengan demikian, istribusi laporan ini
hanya terbatas untuk pihak yang terlibat, yang mengetahui prosedur yang dijalankan
akuntan publik dan tingkat assurance yang dihasilkan.

Laporan tersebut harus memuat pernyataan tentang prosedur manajemen, hal yang
disepakati akuntan public, dan penemuan akuntan publik selama melaksanakan prosedur
tersebut.

Figur 24-7 merangkum tingkat pelaporan untuk penugasan atestasi. Selanjutnya, membahas
empat jenis umum penugasan yang diterbitkan oleh standar atestasi: jasa WebTrust, jasa
SysTrust, laporan keuangan prospektif, dan prosedur yang disepakati.

Di belahan dunia lain, AICPA dan Canada Institute of Chartered Accountants (CICA) telah
dikembangkan bersama dengan jasa assurance yang terkait dengan e-commerce dan

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
teknologi informasi. Kelompok-kelompok pemberi jasa, dikenal sebagai Web Trust dan
SysTrust, melakukan penugasan sesuai standar atestasi.

STANDAR LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau ekspektasi laporan keuangan
dalam beberapa masa yang akan datang (laporan laba/ rugi) atau suatu tanggal di masa
depan (neraca), Contohnya adalah prediksi manajemen atas laporan laba/rugi danneraca
satu tahun dari sekarang.

Kebanyakan akuntan publik yakin ada peluang yang signifikan dan risiko potensial bagi
auditor atas kemampuan mereka menyediakan informasi keuangan prospektif. Dapat
dipahami bahwa pengguna laporan menginginkan informasi yang dapat diandalkan untuk
membantu mereka dalam mengambil keputusan. Jika auditor dapat meningkatkan
keandalan informasi, maka risiko informasi dapat dikurangi dengan cara yang sama seperti
pada audit laporan keuangan historis. Risiko dapat timbul karena hasil aktual yang diperoleh
di masa depan mungkin berbeda secara signifikan dari hasil prediksi dalam laporan
keuangan prospektif. Regulator, pengguna, dan lain-lain mungkin mengkritik dan bahkan
menggugat auditor, meskipun laporan prospektif disajikan secara wajar, mengingat bahwa
informasi itu tersedia pada saat dibuat.

Prakiraan dan Proyeksi

Standar atestasi IAPI mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan prospektif:

1. Prakiraan adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan ekspektasi dari


posisi keuangan entitas, hasil usaha, dan aliran kas, yang terbaik menurut
pemahaman dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab. Bank biasanya
memerlukan informasi ini sebagai bagian dari aplikasi pinjaman.
2. Proyeksi adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi keuangan
suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas, yang terbaik menurut pemahaman dan
keyakinan pihak yang yang bertanggung jawab, dengan satu atau lebih asumsi
hipotetis. Sebagai contoh, proyeksi laporan keuangan mungkin mengasumsikan
bahwa perusahaan mampu meningkatkan harga produk utama sebesar 10 persen
tanpa pengurangan unit yang terjual.

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen biasanya membuat kedua jenis laporan keuangan prospektif tersebut, tetapi
KAP baru mulai menyediakan jasa ini dalam beberapa tahun terakhir. Banyak rujukan yang
dapat digunakan manajemen dalam membantu mereka membuat prakiraan dan proyeksi.

Penggunaan Laporan Keuangan Prospektif

Laporan keuangan prospektif dibuat untuk salah satu dari dua pihak berikut:

Laporan yang digunakan secara umum oleh semua pihak ketiga yang terkait, seperti
dimasukkannya posisi keuangan dalam prospektus penjualan obligasi rumah sakit.

Laporan yang digunakan secara terbatas oleh pihak ketiga yang berkaitan langsung, seperti
dimasukkannya proyeksi keuangan dalam dokumen permohonan pinjaman bank.

Prakiraan dapat disediakan untuk kedua penggunaan tersebut. Akan tetapi, proyeksi
dibatasi dalam penggunaan terbatas karena pengguna laporan terbatas berada dalam posisi
yang lebih baik untuk memahami laporan dan asumsi terkait dibandingkan dengan pihak
lain. Sebagai contoh, seorang investor modal ventura dapat menanyakan pihak yang
bertanggung jawab tentang asumsi dalam suatu proyeksi, sedangkan pengguna lainnya
seperti pembaca sebuah prospektus perusahaan, tidak dapat menanyakan dan
memahaminya. Oleh karena pengguna umum mungkin mengalami kesulitan
menginterpretasikan asumsi hipotetis tanpa memperoleh informasi tambahan, maka standar
melarang informasi tersebut digunakan secara umum. Ada pengecualian untuk aturan ini:
proyeksi mungkin dikeluarkan sebagai pelengkap prakiraan untuk penggunaan informasi
secara umum.

Jenis Penugasan

Standar atestasi IAPI melarang KAP melakukan telaah atas prakiraan atau proyeksi karena
jasa review menyiratkan bahwa akuntan publik dapat diyakinkan atas akurasi penghitungan
proyeksi dan asumsi yang menjadi dasar proyeksi. Untuk menghindari kebingungan di
kalangan pengguna, IAPI menciptakan standar atestasi yang lebih spesifik, yang
menetapkan jenis penugasan berikut ini dalam laporan keuangan prospektif:

 Suatu penugasan pemeriksaaan di mana akuntan publik meyakini kelengkapan dan


kewajaran seluruh asumsi yang digunakan.
 Suatu penugasan kompilasi di mana akuntan publik terutama terlibat dengan akurasi
penghitungan laporan, bukan kewajaran asumsinya.

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
 Suatu penugasan atas prosedur yang disepakati bersama di mana akuntan public
dan seluruh pengguna laporan menyetujui prosedur atestasi yang spesifk dan
terbatas.

Hanya pemeriksaan laporan keuangan prospektif yang dibahas dalam bab ini.

POTENSI KEWAJIBAN HUKUM DALAM LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTIF

Seorang rekanan di salah satu dari KAP Empat Besar (The Big Four Public Accounting Firm)
menyatakan bahwa perusahaannya memutuskan untuk tidak melakukan penugasan assurance
atas laporan keuangan prospektif dikarenakan biaya litigasi. Dia melaporkan bahwa
perusahaan menghitung total pendapatan mereka (bukan keuntungan) untuk seluruh laporan
keuangan prospektif dan dan menghitung semua biaya litigasi, termasuk atas waktu yang
dikeluarkan oleh rekanan dan staf dalam mempertahankan diri atas tuntutan hukum yang
terjadi akibat penugasan tersebut. Perusahaan ini melihat bahwa biaya litigasi dapat melebihi
pendapatan. Rekanan itu berkata, "Tidak membutuhkan orang pintar untuk menyimpulkan
bahwa jika biaya litigasi melebihi pendapatan, maka bisnis ini tidak menguntungkan. Pengguna
akan menggugat ketika keuntungan yang sebenarnya kurang dari proyeksi, tidak peduli apapun
yang disampaikan dalam laporan KAP"

Pemeriksaan Laporan Keuangan Prospektif

Standar atestasi IAPI jelas menyatakan bahwa akuntan publik tidak melakukan atestasi
terhadap akurasi laporan keuangan prospektif. Sebaliknya, mereka menguji asumsi yang
mendasari dan memeriksa penyusunan dan penyajian prakiraan atau proyeksi. Untuk
pemeriksaan prakiraan dan proyeksi, terdapat empat elemen yang perlu dipahami, yaitu:

1. Mengevaluasi penyusunan laporan keuangan prospektif


2. Mengevaluasi hal-hal yang mendukung asumsi
3. Mengevaluasi penyajian laporan keuangan prospektif atas kesesuaiannya dengan
panduan dari IAPI
4. Menerbitkan laporan pemeriksaan.

Elemen terebut didasarkan pada pengumpulan bukti tentang kelengkapan dan kewajaran
asumsi yang mendasari, seperti yang diungkapkan dalam laporan keuangan prospektif.
Untuk membuat evaluasi, CPA harus memahami bisnis dan industri klien, mengidentifkasi
hal-hal signifikan yang dapat diandalkan atas hasil operasi bisnis klien di masa depan

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
("faktor kunci"), dan menentukan ketepatan asumsi yang digunakan sehubungan dengan
faktor kunci tersebut.

Figur 24-7 mengilustrasikan laporan pemeriksaan terhadap prakiraan dengan opini tanpa
pengecualian. Seperti ditunjukkan pada figur tersebut, laporan akuntan publik pada
pemeriksaan laporan keuangan prospektif ini mirip dengan laporan audit standar atas
laporan keuangan. Perbedaan terletak pada kata-kata yang digunakan karena laporan
keuangan prospektif merupakan laporan yang unik dan dimasukkannya pernyataan akuntan
publik mengenai tiga perbedaan berikut.

1. Pernyataan bahwa hasil prospektif belum tentu dapat dicapai.


2. Pernyataan bahwa akuntan publik mengasumsikan tidak ada pertanggungiawaban
untuk memperbarui laporan bila ada kejadian atau kondisi yang terjadi setelah
tanggal laporan.
3. Tanggal laporan periksaan (karena laporan adalah prakiraan, maka tanggal neraca
prospektif berada setelah tanggal laporan)

PENUGASAN DENGAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

Ketika auditor dan manajemen atau pengguna pihak ketiga menyetujui bahwa audit dibatasi
pada prosedur audit tertentu, maka hal ini disebut penugasan dengan prosedur yang
disepakati. Banyak akuntan public merujuknya sebagai penugasan atas prosedur dan temuan
karena laporan yang dihasilkan menekankan pada prosedur audit khusus dan temuan yang
dilakukan.

Penugasan atas prosedur yang disepakati ini menarik perhatian CPA karena manajemen, atau
pengguna pihak ketiga, menetukan prosedur yang mereka inginkan. Bayangkan kesulitan yang
dihadapi KAP jika diminta untuk mengeluarkan pendapat kepada pemerintah daerah mengenai
apakah perusahaan mematuhi undang-undang pemerintah daerah untuk periode 2 tahun
dibawah standar atestasi kepatuhan. Asumsikan bahwa pemerintah daerah menentukan 10
prosedur audit yang harus dipatuhi KAP. Jelas bahwa penugasan berdasarkan prosedur yang
disepakati inilebih mudah dipenuhi. Bila KAP dan pemerintah daerah menyepakati
prosedurnya, akan banyak KAP yang bersedia untuk melakukan proseur dan mengeluarkan
laporan untuk temua terkait.

PSA 51 dan PSAT 09 adalah standar profesional utama dalam menangani penugasan dengan
prosedur yang disepakati bersama. Kedua peraturan ini disebut dengan standar cermin (mirror

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
standards) karena kesamaan mereka, tetapi PSA berkaitan dengan unsur laporan keuangan,
sedangkan PSAT menangani hal-hal pernyataan non-finansial.

Dalam penugasan dengan prosedur yang disepakati di bawah standar atestasi, akuntan publik
dapat menghitung tingkat pengembalian internal, risiko beta untuk mengukur volatilitas, dan
informasi terkait lainnya yang menarik bagi investor reksadana. Untuk penugasan PSA 51,
akuntan publik dapat melakukan prosedur yang telah disepakati atas akun penjualan kotor
untuk perjanjian sewa guna usaha. Misalnya, penugasan atas kontrak toko ritel saat toko
tersebut disewa dari pemilik bangunan dengan basis persentase dari penjualan bruto. Figur 24-
8 mengilustrasikan laporan penugasan, termasuk tiga prosedur yang telah disepakati dan dua
temuan yang dihasilkan dari prosedur tersebut.

PENUGASAN AUDIT DAN ASSURANCE TERBATAS LAINNYA

Kita telah membahas jasa kompilasi dan telaah untuk perusahaan nonpublik dan telaah
informasi keuangan interim untuk perusahaan publik. Sekarang kita akan membahas jenis-
jenis audit dan jasa atestasi yang termasuk dalam standar audit, tetapi bukan audit laporan
keuangan historis, yang sesuai dengan GA AP. Beberapa jasa ini meliputi: audit laporan
keuangan berbasis akuntansi komprehensif lainnya (OCBOA), audit atas elemen, akun, atau
item tertentu; dan surat kepatuhan atas utang.

Basis Akuntansi Komprehensif Lainnya

Auditor sering kali mengaudit laporan yang disajikan berdasarkan hal lain selain GAAP. PSA
41 (SA 623) menyatakan bahwa GAAP berlaku untuk penugasan audit jenis ini, tetapi
persyaratan pelaporan untuk kondisi ini agak berbeda dari yang dijelaskan dalam Bab 3.
Dasar akuntansi selain GAAP berlaku untuk laporan yang mungkin diterbitkan dengan
mencakup hal-hal berikut.

 Basis kas atau modifkasi kas, Dengan akuntansi basis kas, hanya penerimaan dan
pengeluaran yang dicatat. Berdasarkan basis kas modifikasi dari akuntansi, basis
kas diikuti kecuali untuk hal-hal tertentu, seperti asset tetap dan penyusutan, Dokter
dan pengacara sering mengikuti metode akuntansi ini.
 Basis yang digunakan untuk memenuhi persyaratan dari badan pengawas.
Contohnya adalah sistem akun seragam yang diperlukan untuk perkeretaapian,
fasilitas umum, dan beberapa perusahaan asuransi.
 Basis pjak penghasilan. Pengembalian pajak sering mengsunakan aturan yang sama
dengan pembuatan laporan keuangan, meskipun tidak sesuat dengan GAAP Banyak
perusahaan kecil menggunakan metode ini.

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


19 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
 Kriteria pasti atas hhal-hal pendukuns. Misalnya acdalah basis tingkat-harga dalam
akuntansi. Metode akuntansi harus diaplikasikan untuk seluruh bagian laporan
keuangan,

Auditor biasanya melakukan audit ini dengan cara yang sama seperti klien mengikuti GAAP
Auditor tentunya harus memahamni sepenuhnya dasar akuntansi yang harus diikuti klien.
Sebagai contoh, dalam audit perkeretaapian, persyaratan akuntansi mengharuskan auditor
memiliki pengetahuan akuntanst khusus untuk melakukan audit ini.

Ketika klien mengikuti basis komprehensif selain GA AR auditor harus memastikan bahwa
laporan tersebut secara jelas menunjukkan telah menggunakan basis selain GAAP. Jika
laporan menyiratkan bahwa GA.AP diterapkan, maka berlaku persyaratan pelaporan yaung
dibahas pada Bab 23 Akibatnya, istilah-istilah seperti neraca dan laporan openasi harus
dihindari oleh klien. Sebaliknya, judal seperti "laporan aset dan kewajiban yang timbul dari
transaksi tumai" lebih tepat untuk laporan berbasis kas. Figur 24-9 adalah contoh dari
laporan yang dibuat pada sebuah perusahaan persekutuan yang berbasis akuntansi pajak
penghasilan.

Elemen, Akun, atau Bagian Tertentu

Auditor sering diminta untuk mengaudit dan menerbitkan aspek tertentu dari laporan
keuangan. Sebuah contoh umum adalah laporan audit penjuadan sebuah toko ritel di pusat
perbelanjaan yang digunakan sebagai basis pembayaran sewa. Contoh lainnya adalah
laporan royalti, keikutsertaan laba, dan provisi pajak penghasilan. Aturan audit untuk
elemen, akun, atau bagian tertentu adalah PSA 41 (SA 623) untuk Laporan Khusus.

Kantor akuntan biasanya melakukan audit untuk elemen, akun, atau bagian tertentu. Jenis
audit ini sama dengan audit laporan keuangan biasa, tetapi diterapkan bukan untuk laporan
keuangan lengkap. Terdapat dua perbedaan utama antara audit elemen, akun, atau bagian
tertentu dan audit laporan keuangan yang lengkap, yaitu:

1. Materialitas ditentukan dalam bentuk elemen, akun, atau bagian yang diaudit, bukan
laporan secara keseluruhan. Akibatnya, biasanya dibutuhkan bukti lebih banyak
dibandingkan jika audit bagian tersebut merupakan bagian dari laporan keseluruhan.
Misalnya, jika akun penjualan dilaporkan secara terpisah, maka salah saji yang lebih
kecil akan dianggap material dibandingkan bila penjualan adalah salah satu dari
banyak akun dalam audit laporan keuangan lengkap.

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


20 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
2. Standar pelaporan GAAS yang pertama tidak dapat diterapkan karena penyajian
elemen, akun, atau bagian bukan merupakan laporan keuangan yang disajikan
sesuai dengan GAAP.

Auditor harus memperluas upaya audit mereka untuk memasukkan elemen, akun, atau
bagian lain yang terkait dengan bagian lain yang sedang diaudit. Misalnya, dalam
menyatakan pendapat atas penjualan, auditor juga harus mempertimbangkan pengaruh
piutang penjualan.

Surat Kepatuhan Utang dan Laporan Sejenis

Klien kadang-kadang terlibat dalam perjanjian pinjaman yang mengharuskan mereka


memberikan laporan dari akuntan publik kepada pemberi pinjaman tentang ada atau
tidak adanya kondisi tertentu. Sebagai contoh, bank mungkin mengharuskan
perusahaan mempertahankan jumlah modal kerja tertentu pada tanggal yang ditentukan
dan terdapat laporan audit yang menyatakan bahwa perusahaan telah memenuhi
persyaratan modal kerja tersebut.

Auditor dapat menerbitkan laporan mengenai kepatuhan utang dan penugasan sejenis
dalam laporan terpisah atau dengan menambahkan paragraf setelah paragraph opini
sebagai bagian dari laporan pernyataan pendapat atas laporan keuangan. Dalam kedua
hal tersebut, auditor harus memperhatikan hal-hal dalam penugasan seperti berikut.

 Auditor berhak mengevaluasi apakah klien telah memenuhi provisi penugasan.


Dalam audit atas perjanjian kepatuhan utang, auditor biasanya mengevaluasi
apakah pembayaran pokok dan bunga dilakukan saat jatuh tempo, apakah
terdapat pembatasan dividen, modal kerja, dan rasio utang, dan apakah
pencatatan akuntansi sudah memadai dalam pelaksanaan audit biasa. Meskipun
demikian, auditor tidak berhak untuk menentukan apakah klien telah membatasi
kegiatan usahanya sesuai dengan persyaratan perjanjian atau dengan haknya
atas properti yang dijaminkan. Kode Etik melarang auditor berpraktik sebagai
pengacara dalam keadaan demikian.
 Auditor harus menyediakan surat kepatuhan utang hanya bagi klien yang
laporan keuangannya secara keseluruhan telah diaudit. Surat kepatuhan utang
seperti adanya rasio lancar sebesar 2,5 % atau lebih baik akan sulit diselesaikan
tanpa audit laporan keuangan secara lengkap.
 Opini auditor adalah assurance negatif yang menyatakan bahwa auditor tidak
melihat adanya hal yang mengindikasikan ketidakpatuhan.

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


21 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id
Figur 24-10 merupakan contoh laporan terpisah atas kepatuhan utang. Perlu
diperhatikan bahwa paragraf terakhir membatasi distribusi laporan agar hanya diberikan
kepada pihak yang terkait langsung.

Daftar Pustaka
1. AUDITING BUKU 1 EDISI 5 - SUKRISNO AGOES

2020 Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


22 Pambudi Rahardja, SE, MBus http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai