Tahun 2001-2002
a. 1 Januari 2001 otonomi daerah dan desentralisasi fiskal serentak
dilaksanakan di Indonesia
i. Terdapat perubahan format anggaran dan pelaporannya.
ii. Dikeluarkan Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang mulai mengenalkan
penggunaan akuntansi basis kas modifikasian (modified cash basis)
serta pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) untuk
pencatatan keuangan pemerintah daerah.
Tahun 2003-2004
Reformasi akuntansi sektor publik dimulai dengan diterbitkannya 3 Undang Undang Keuangan Negara, yaitu :
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
Tahun 2005
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan -KSAP (Standard Setter Body) dibentuk
dengan Keppres No. 84 tahun 2004 sebagaimana diubah dengan Keppres No. 2
Tahun 2005 dan Keppres No. 3 Tahun 2009.
Standar Akuntansi Pemerintahan untuk pertama kali dimiliki dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. PP No. 24 Tahun
2005 menggunakan pendekatan cash towards accrual (CTA) dalam sistem
pencatatan akuntansinya.
Mulai tahun 2005, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan daerah disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Tahun 2010
Dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan menggantikan PP No. 24 Tahun 2005. Berdasarkan PP No. 71 Tahun
2010 pemerintah pusat dan daerah harus menerapkan akuntansi akrual penuh (full
accrual accounting) tidak lagi cash towards accrual selambat-lambatnya tahun
2015.
BASIS AKUNTANSI
1. Basis Kas
Definisi
Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Contoh
1.
Pencatatan pendapatan dan atau biaya dilakukan pada saat kas
diterima oleh kas pemerintah (Kas Umum Negara) atau dibayarkan dari kas
pemerintah (Kas Umum Negara).
2.
Cash Basis akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah
diterima misalkan pemerintahmelakukan belanja barang akan tetapi belum
dibayarkan maka tidak dilakukan pencatatan atas pembelian tersebut, jika kas
telah dibayarkan/dilunasi maka transaksi tersebut baru akan dicatat.
Dua Pilar Konsep Basis Kas
o Pengakuan Pendapatan : Pendapatan diakui pada saat pemerintah
menerima pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis menjadi hal
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Contoh
Pada saat pemerintah melakukan pembelian mobil dinas dengan cara berhutang,
maka pemerintah sudah dapat mencatat transaski kewajiban tersebut meskipun
pemerintah belum benar benar mengeluarkan uang.
Accrual Basis juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu:
a. Pengakuan
pendapatan
: pendapatan diakui pada
saat
pemerintah
mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan pemerintah.
Dalam konsep accrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan
kas benar-benar diterima. Sehingga dalam accrual basis kemudian muncul
adanya estimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah diakui padahal
kas belum diterima.
b. Pengakuan
biaya
: Pengakuan
biaya
dilakukan
pada
saat
kewajiban untuk membayar sudah terjadi. Sehingga dengan kata lain, pada saat
kewajiban untuk membayar sudah terjadi, maka titik ini dapat dianggap sebagai
starting point munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum dibayar.
Karakteristik Basis Akrual
Basis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau peristiwa
akuntansi diakui atau dicatat, pada saat terjadinya transaksi tersebut,
tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan
Pendapatan diakui pada saat hak telah diperoleh (earned) dan beban (belanja)
diakui pada saat kewajiban timbul atau sumber daya dikonsumsi
Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai
yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban
timbul.
Manfaat Basis Akrual
Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah
Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban pemerintah
Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan,
efisiensi, dan pencapaian tujuan
Menyajikan informasi yang lebih baik berkenaan keberlanjutan suatu kebijakan yang
diambil pemerintah
Mendorong untuk memberikan fokus yang lebih besar pada output dari pada
input atas suatu program
Keunggulan Pencatatan Akuntansi Secara Accrual Basis
Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal
dan terpercaya.
Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih
handal dan terpecaya walaupun kas belum diterima.
Banyak digunakan oleh perusahan-perusahana besar (sesuai dengan Ketentuan
Standar Akuntansi Keuangan dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk
menggunakan basis akural).
Piutang yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung tetapi akan dihitung
kedalam estimasi piutang tak tertagih, sehingga runtutan peristiwa mengenai
piutang yang dihapuskan tersebut jelas.
Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-masing akun
sesuai dengan transaksi yang terjadi.
Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima
dapat diakui sebagai pendapatan.
PENDAPATAN
IPSAS 09 Revenue from
Exchange Transactions
(untuk komersial)
Definisi
(Definition)
Definisi
pendapatan
menurut IPSAS adalah
arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi atau
jasa yang berpotensi
diterima
atau
dapat
diterima
oleh
suatu
entitas
pelaporan,
yang menggambarkan
peningkatan net aset
atau ekuitas.
Klasifikasi
Jenis pendapatan dapat
(Classificati
diklasifikasikan
dari
1.
on)
sumbernya yaitu:
1.
Penjualan barang
Meliputi barang yang
2.
diproduksi oleh entitas
untuk dijual dan barang
yang dibeli untuk dijual
kembali.
2.
Penjualan jasa
a)
Menyangkut
pelaksanaan tugas yang
telah disepakati secara
b)
kontraktual
untuk
dilaksanakan
selama
suatu periode waktu.
3.
Penggunaan
asset
c)
entitas oleh pihak lain
yang
menghasilkan
menyebabkan
kenaikan
aktiva atau ekuitas entitas
pelaporan selain yang
berasal dari kontribusi
pemilik entitas
Akan tetapi dijelaskan
bahwa
jumlah yang
dikumpulkan
oleh
agen/instansi pemerintah
tidak akan menambah net
aset agen/instansi
pemerintah
tersebut
karena tugasnya hanya
menghimpun pendapatan
dan tidak
dapat
menggunakannya.
a)
b)
c)
Pengakuan
(Recognition
)
1.
2.
pendapatan:
d)
Bunga
yaitu
pembebanan
untuk
menggunakan kas atau
e)
setara dengan kas atau
jumlah terutang kepada
entitas
Royalty yaitu untuk
menggunakan
aset
jangka panjang entitas,
misalnya paten, merek
dagang, hak cipta, dan
piranti lunak computer.
Deviden
yaitu
distribusi laba kepada
pemegang
investasi
ekuitas dengan proporsi
kepemilikan
mereka
atas kelompok modal
tertentu
Isu
utama
dalam
akuntansi
pendapatan
adalah menentukan saat
pengakuan pendapatan.
Pendapatan
diakui
ketika
timbulnya
kemungkinan:
Manfaat ekonomi di
masa
depan
(future
economic benefits) atau
layanan
potensial
(service
potential)
mengalir kepada entitas;
dan
Manfaat
tersebut
dapat diukur dengan
andal.
Kepada
pemerintah
yang menjalankan fungsi
otonomi,
Dari pendonor kepada
pemerintah atau sektor
publik.
Aliran
masuk
sumber
Pendapatan-LO diakui
pada saat timbulnya hak
atas pendapatan tersebut
atau ada aliran masuk
sumber daya ekonomi.
(accrual basis)
Pendapatan-LO
yang
diperoleh
berdasarkan
peraturan
perundangundangan diakui pada
saat timbulnya hak untuk
menagih
pendapatan
(yaitu
terbitnya
dokumen).
Pendapatan-LO
yang
diperoleh sebagai imbalan
atas
suatu
pelayanan
yang
telah
selesai
diberikan
berdasarkan
peraturan
perundangundangan, diakui pada
saat timbulnya hak untuk
menagih imbalan.
Pendapatan-LO
yang
diakui
pada
saat
direalisasi
adalah
hak
yang telah diterima oleh
pemerintah tanpa terlebih
dahulu
adanya
penagihan.
Pengukuran
(Measureme
nt)
Pendapatan
diukur
dengan pendekatan nilai
wajar pada saat diterima
atau berhak diterima.
Jumlah pendapatan dari
suatu transaksi biasanya
didasarkan
pada
perjanjian
diantara
penjual dan pembeli,
yaitu fair value dari
barang/jasa
yang
ditransaksikan, dengan
memperhitungkan
a)
b)
1.
2.
Apabila
sifat
1.
dasarnya berbeda, maka
dikategorikan
sebagai
pendapatan.
Pendapatan diukur dari:
fair
value
dari
barang/jasa
yang
diterima,
dengan
memperhitungkan
jumlah cash atau cash
equivalent
yang
diberikan, atau
APabila fair value dari
barang/jasa
yang
diterima
tidak
bisa
diukur secara handal,
pendapatan ini diukur
melalui fair value dari
Pendapatan
diukur
Pendapatan-LRA
diakui pada saat kas
diterima di Rekening Kas
Umum
Negara/Daerah
atau
oleh
entitas
pelaporan. (cash basis)
Pendapatan-LO diukur
dari
kenaikan
aset.
Namun apabila kenaikan
asset
tersebut
diikuti
dengan
kenaikan
kewajiban,
maka
pendapat
diukur
dari
kenaikan kekayaan bersih
(ekuitas) dan berdasarkan
asas
bruto,
yaitu
penerimaan bruto dengan
tidak mencatat jumlah
neto..
Pendapatan-LRA
diukur sejumah kas yang
diterima di Rekening Kas
Umum
Negara/Daerah
atau
oleh
entitas
pelaporan,
dan
berdasarkan asas bruto
dengan tidak mencatat
jumlah neto)
barang/jasa yang
diberikan
dengan
memperhitungkan cash
atau cash equivalent
yang diberikan,
Penyajian
Pendapatan
disajikan Pendapatan
disajikan Pendapatan LO disajikan
(presentatio dalam basis akrual
dalam basis akrual
dalam
basis
akrual,
n)
sedangkan
pendapatan
LRA disajikan dalam basis
kas
Pengungkap Entitas
harus Entitas
mengungkapkan Pendapatan
LO
dan
an
mengungkapkan:
baik di muka maupun LRAmengungkapkan:
(disclosure)(a)
Kebijakan akuntansi dalam
catatan,
pada
1.
Jumlah
Pendapatan
yang
dipakai
atas laporan keuangan:
menurut klasifikasinya
pengakuan pendapatan,
a.
Jumlah
pendapatan
2.
Pengembalian
yang
termasuk metode yang dari
transaksi
tanpa sifatnya sistemik (normal)
dipakai
untuk pertukaran
yang dan berulang (recurring)
menentukan
tingkat ditunjukkan
dalam atas
penerimaan
penyelesaian transaksi klasifikasi yang terpisah:
pendapatan-LRA
pada
berkaitan
dengan1) Pajak,
menunjukkan periode
penerimaan
penyediaan jasa;
klasifikasi utama pajak; maupun pada periode
(b)
Jumlah
setiap dan
sebelumnya
dibukukan
jenis/kategori
2) Transfer, menunjukkan sebagai
pengurang
pendapatan
yang klasifikasi utama transfer pendapatan-LRA.
signifikan
selama pendapatan.
3.
Koreksi
dan
periode
terkait,
b.
Jumlah piutang yang pengembalian
yang
termasuk
pendapatan diakui
sebagai
akibat sifatnya tidak berulang
dari:
pendapatan
tanpa (non-recurring)
atas
(i)
Penyediaan jasa;
pertukaran;
penerimaan pendapatan(ii)
Penjualan barang; c.
Jumlah
kewajiban LRA yang terjadi pada
(iii)
Bunga;
yang diakui dalam hal periode
penerimaan
(iv)
Royalti; dan
aset
yang
ditransfer pendapatan-LRA
(v)
Dividen
atau sesuai pada syarat yang dibukukan
sebagai
distribusi serupa; serta
ditetapkan;
pengurang
pendapatan(c)
Jumlah
pendapatan
d.
Jumlah
aset
yang LRA pada periode yang
dari pertukaran barang diakui
berdasarkan sama.
atau jasa yang termasuk batasan
yang
telah
di
dalam ditetpkan;
setiap jenis/kategori e.
Penerimaan
dimuka
pendapatan
yang sehubungan
transaksi
signifikan tersebut.
tanpa pertukaran; dan
Jumlah
kewajiban
yang dibebaskan
1.
BEBAN
Standar Akuntansi Pemerintahan (PP 71 Tahun 2010)
Definisi
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Pengakuan
Basis akuntansi yang digunakan untuk pengakuan beban adalah basis akrual, yaitu
basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.
Secara umum, beban diakui pada saat:
1. timbulnya kewajiban yaitu pada saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain
ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum negara/daerah;
2. terjadinya konsumsi aset yaitu pada saat pengeluaran kas kepada pihak lain
yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas
dalam kegiatan operasional pemerintah;
3. terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa yaitu pada saat
penurunan
nilai
aset
sehubungan
dengan
penggunaan
aset
bersangkutan/berlalunya waktu.
Pengukuran
Pengukuran pos-pos laporan keuangan, termasuk beban, menggunakan mata uang
Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang
Rupiah. Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang
digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat
dengan menjabarkannya ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah bank
sentral pada tanggal transaksi. Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang
asing yang digunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan
rupiah, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam Rupiah
berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar Rupiah yang digunakan untuk
memperoleh valuta asing tersebut.
Klasifikasi
Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi. Klasifikasi ekonomi pada
prinsipnya mengelompokkan berdasarkan jenis beban. Klasifikasi ekonomi untuk
pemerintah pusat yaitu beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban subsidi,
beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset tetap/amortisasi, beban
transfer, dan beban lain-lain. Untuk pemerintah daerah ditambah beban tak
terduga.
Penyajian
Beban disajikan dalam Laporan Operasional yang menyediakan informasi mengenai
besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah untuk menjalankan
pelayanan. Entitas pelaporan menyajikan beban yang diklasifikasikan menurut
klasifikasi jenis beban. Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban,
yang terjadi pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode
yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban
dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan
beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas. Beban yang bersifat tidak
rutin perlu dikelompokkan tersendiri dalam kegiatan non operasional.
2. International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
Definisi
penurunan dalam manfaat ekonomi atau potensi jasa selama periode pelaporan
dalam bentuk pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban yang
menghasilkan penurunan dalam net asset atau ekuitas, selain yang berhubungan
dengan distribusi kepada pemilik. Berdasarkan pengertian tersebut maka
suatu expense dapat terjadi melalui tiga keterjadian yakni pengeluaran kas,
penggunaan aset, dan dari timbulnya hutang.
Pengakuan
Pengakuan beban menurut IPSAS (basis akrual) adalah pada saat kewajiban timbul
(manfaat telah diterima) atau sumber daya dikonsumsi. Secara umum prinsip
pengakuan akuntansi dapat diakui dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan
pertautan antara beban dan pendapatan, pengakuan segera/langsung, dan alokasi
rasional. IPSAS pada dasarnya tidak memperbolehkan offset antara akun
pendapatan dan beban, kecuali dinyatakan demikian dalam standard lainnya. Oleh
karena itu pengakuan beban pada sektor pemerintah terkadang tidak memenuhi
prinsip pertautan antara beban dan pendapatan (revenue matching cost).
Pengukuran
Pengukuran atas beban tidak dapat dipisahkan dari metode dan saat
pengakuannya. Pengukuran beban juga tidak terlepas dari pengukuran biaya karena
beban dapat dikatakan sebagai biaya yang telah terjadi sehingga pengukurannya
pun berdasarkan hasil dari pengukuran biaya namun untuk bagian yang telah
digunakan.
Dalam IPSAS, tidak semua biaya akan menjadi beban seketika yang dilaporkan
pada periode berjalan, beberapa biaya juga dikapitalisasi ke dalam aset tertentu.
Misalnya, biaya pinjaman (borrowing cost) sehubungan dengan kontrak kontruksi
jangka panjang akan dikapitalisir ke dalam nilai perolehan aset jika dapat
diatribusikan secara langsung pada perolehan aset tersebut.
Klasifikasi
Belanja/beban diklasifikasikan menurut economic/nature of expenses dan function
of government.
Klasifikasi
menurut economic/nature
of
expenses meliputi
di
antaranya depreciation, purchase of materials, transport costs, employee benefits,
dan advertising costs.
Klasifikasi menurut fungsi mengacu kepada program atau yang dimaksudkannya.
Klasifikasi menurut fungsi meliputi di antaranya Health Expenses dan Education
Expenses.
Penyajian
Entitas harus menyajikan, baik di Statement of Financial Performance atau
dalam CALK, analisis biaya dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan baik
sifat biaya atau fungsi;
Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis atas klasifikasi biaya pada muka
laporan kinerja keuangan;
Beban disubklasifikasikan untuk menyoroti biaya dan pemulihan biaya atas
program tertentu, kegiatan, atau segmen lain yang terkait dari entitas pelapor;
Biaya yang berhubungan dengan fungsi utama yang dilakukan oleh entitas
disajikan terpisah. Dalam contoh ini, entitas memiliki fungsi yang berkaitan
dengan penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan . Entitas akan
menyajikan item baris biaya untuk masing-masing fungsi.