Shinta Damayanti
Mahasiswa Program Diploma IV STAN jurusan Akuntansi Kurikulum Khusus
Kelas 7C / 27
same.shinta@gmail.com
ABSTRACT
In the early 2005, the government decided to reduce fuel subsidies and used the money to make Bantuan
Operasional Sekolah Program. This program is intended for educational equity so that the 9-year
compulsory education program can be achieved in Indonesia. Government budget allocated for this
program always goes up but it turns out there is a discrepancy in the use frequently. BOS fund
distribution mechanisms has been changed several times. At first the BOS funds are channeled directly
from the Ministry of Education and then converted through transfers to the regions. Although the
implementation is still encountered problems, the Bantuan Operasional Sekolah has succeeded in
reducing the number of school dropouts in Indonesia
Keyword : Bantuan Operasional Sekolah, transfer to the regions,school droputs
I.
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan kemerdekaan negara
Indonesia sebagaimana yang tercantum
dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan
bangsa yang cerdas maka kesejahteraan
rakyat pun akan lebih mudah untuk
diwujudkan. Pendidikan yang baik akan
mempengaruhi tingkat produktivitas dari
sumber daya manusia di Indonesia.
Pemerintah memiliki kewajiban untuk
mencerdaskan bangsa Indonesia dengan
menyediakan fasilitas pendidikan tanpa
terkecuali sebagaimana yang ada dalam pasal
31 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia yang menyatakan bahwa
setiap warga
negara berhak untuk
memperoleh
pendidikan
untuk
II. PEMBAHASAN
Bantuan Operasional Sekolah
Bantuan Operasional Sekolah adalah
dana yang digunakan terutama untuk biaya
non personalia bagi Satuan Pendidikan Dasar
sebagai pelaksanaan program wajibb belajar
dan dapat digunakan untuk mendanai
beberapa kegiatan lain sesuai petunjuk teknis
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut Peraturan Mendiknas
nomor 69 Tahun 2009, standar biaya
operasi nonpersonalia adalah standar
biaya
yang
diperlukan
untuk
membiayai
kegiatan
operasi
Mekanisme
Bantuan
Tahun
7-12 Tahun
13-15 Tahun
2006
97.64
79.7
2007
97.84
80.36
2008
98.24
81
2009
98.22
81.85
2010
98.29
82.73
2011
97.85
85.69
2012
98.34
88.51
2013
98.86
Sumber : bps.go.id
90.9
III. PENUTUP
Meskipun
dalam
pelaksanaannya
penyaluran Dana Bantuan Operasional
Sekolah ini masih jauh dari sempurna dan
mengalami banyak permasalahan namun
Bantuan Operasional Sekolah telah berhasil
meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah di
provinsi-provinsi di Indonesia.
Tabel II
Angka Partisipasi Sekolah di DKI Jakarta
Tahun
7-12 Tahun
2006
98.46
2007
98.73
2008
98.82
2009
99.06
2010
99.16
2011
98.09
2012
98.97
2013
99.35
Sumber : bps.go.id
13-15 Tahun
90,16
90.53
90.53
90.75
91.45
92.01
93.79
95.28
Tabel III
Angka Partisipasi Sekolah di Jawa Barat