AKUNTANSI PIUTANG
BAB I
PENDAHULUAN
a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran;
c. Pajak Hiburan;
d. Pajak Reklame;
e. Pajak Penerangan Jalan;
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Bantuan;
g. Pajak Parkir;
h. Pajak Air Tanah;
i. Pajak Sarang Burung Walet;
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaandan Perkotaan; dan
k. Bea Perolehan Hakatas Tanah dan Bangunan.
2.1.2.Piutang Selain Pajak
a. Jasa Umum;
b. Jasa Usaha;
c. PerizinanTertentu.
2.2 Perikatan
1) Piutang Pajak
Umur Piutang
Uraian Kurang Jumlah
No. Lancar Diragukan Macet
Lancar
1. Piutang Pajak ....... Rp..... Rp..... Rp..... Rp..... Rp.....
% penyisihan 0,5% 10% 50% 100%
Penyisihan Piutang Tidak
Rp..... Rp..... Rp..... Rp..... Rp.....
Tertagih
Nilai Yang Dapat di
Rp..... Rp..... Rp..... Rp..... Rp.....
Realisasikan
Penggolongan kualitas piutang pajak dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
2) Piutang Retribusi
Umur Piutang
No. Uraian Kurang Jumlah
Lancar Diragukan Macet
Lancar
1. Piutang Pajak ....... Rp..... Rp..... Rp..... Rp..... Rp.....
% penyisihan 0,5% 10% 50% 100%
Penyisihan Piutang Tidak
Rp..... Rp..... Rp..... Rp..... Rp.....
Tertagih
Nilai Yang Dapat di
Rp..... Rp..... Rp..... Rp..... Rp.....
Realisasikan
Penggolongan kualitas piutang retribusi dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
3) Piutang Lainnya
Umur Piutang
No. Uraian Kurang Jumlah
Lancar Diragukan Macet
Lancar
1. Piutang Pajak ....... Rp..... Rp..... Rp..... Rp..... Rp.....
% penyisihan 0,5% 10% 50% 100%
Penyisihan Piutang Tidak
Rp..... Rp..... Rp..... Rp..... Rp.....
Tertagih
Nilai Yang Dapat di
Rp..... Rp..... Rp..... Rp..... Rp.....
Realisasikan
Penggolongan kualitas piutang retribusi dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai yang jatuh tempo dalam
tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan ke
depan berdasarkan surat ketentuan penyelesaian yang telah
ditetapkan;
2. Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akan dilunasi di
atas 12 (dua belas) bulan berikutnya.
PEMERINTAH DAERAH
NERACA
PER 31 DESEMBER 20XX
ASET KEWAJIBAN
ASET LANCAR Kewajiban Jangka Pendek xxx
Hapus tagih yang berkaitan dengan perdata dan hapus buku yang
berkaitan dengan akuntansi untuk piutang, merupakan dua hal yang harus
diperlakukan secara terpisah.
Tujuan hapus buku adalah menampilkan aset yang lebih realistis dan
ekuitas yang lebih tepat, dan kemungkinan berdampak pula pada besaran
pendapatan (revenue). Neraca menggambarkan substansi ekonomik piutang.
Substansi ekonomik piutang tak tertagih menggambarkan pengakuan
kreditur akan substansi ketidakmampuan debitur untuk membayar,
ditambah/dilengkapi substansi hukum subyek/debitur misalnya pailit,
sakit berkepanjangan, hilang, meninggal dunia tanpa pewaris atau
penanggungrenteng utang.
Oleh karena itu, terhadap piutang yang sudah dihapus bukukan ini
masih dicatat secara ekstracomptabel.
4.2 PenghapustagihanPiutang