Asumsikan bahwa PT anak menjual peralatan ke PT Induk seharga Rp7.000.000 pada tanggal 31 Desember
20X1,dan melaporkan total laba untuk tahun 20X1 sebesar Rp50.700.000,termasuk keuntungan dari penjualan
peralatan sebesar Rp700.000. PT Anak semula membeli peralatan tersebut seharga Rp9.000.000 tiga tahun
sebelum terjadinya penjualan antarperusahaan. Bilai buku peralatan pada tanggal tanggal penjualan adalah
sebagai berikut.
Biaya perolehan awal PT Anak Rp9.000.000
Akumulasi penyusutan per 31 Desember 20X1:
Penyustan tahunan(Rp9.000.000:10tahun) Rp900.000
Jumlah tahun x 3
( 2.700.000 )
PT Anak mencatat penyusutan atas peralatan untuk tahun berjalan dan menjual peralatan ke PT Induk pada
tanggal 31 Desember 20X1,dengan ayat jurnal berikut.
31 Desember 20X1
Peralatan 9.000.000
PT Induk mencatat pembelian peralatan dar PT Anak dengan ayat jurnal berikut.
31 Desember 20X1
Kas 7.000.000
Rp10.000.000(Rp50.700.000-Rp700.000) x 0,20
Eliminasi
Pos PT Induk PT Anak Debit Kredit Konsolidasi
Penjualan 450.000.000 200.000.000 600.000.000
Keuntungan Penjualan Peralatan 700.000 (47)700.000
Pendapatan dari anak Perusahaan 40.560.000 (44)40.560.000
Kredit 440.560.000 200.700.000 600.000.000
Harga Pokok Penjualan 170.000.000 115.000.000 285.000.000
Penyusutan dan Amortisasi 50.000.000 20.000.000 70.000.000
Beban lain 40.000.000 15.000.000 55.000.000
Debit (260.000.000) (150.000.000) (410.000.000)
Pendapatan Hak non Pengendali (45)10.000.000 (10.000.000)
Laba bersih,dibawa kedepan (carry 180.560.000 50.700.000 51.260.000 180.000.000
forward)
Saldo Laba,1 Januari 300.000.000 100.000.000 (46)100.000.000 300.000.000
480.560.000 150.700.000 480.000.000
Dividen Diumumkan (60.000.000) (30.000.000) (24)24.000.000 (60.000.000)
(45)6.000.000
Saldo Laba,31 Desember dibawa ke 420.560.000 120.700.000 151.260.000 30.000.000 420.000.000
depan (carry forward)
Kas 257.000.000 82.000.000 339.000.000
Piutang Dagang 75.000.000 50.000.000 125.000.000
Persediaan 100.000.000 75.000.000 175.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000 215.000.000
Bangunan dan Peralatan 807.000.000 591.000.000 (47)2.000.000 1.400.000.000
Investasi pada Saham PT Anak 256.560.000 (44)16.560.000
(46)240.000.000
Debit 1.670.560.000 838.000.000 2.254.000.000
Akumulasi Penyusutan 450.000.000 317.300.000 (47)2.700.000 770.000.000
Utang usaha 100.000.000 100.000.000 200.000.000
Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000 300.000.000
Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 (46)200.000.000 500.000.000
Saldo Laba dari atas 420.560.000 120.700.000 151.260.000 30.000.000 420.000.000
Hak Non Pengendali (45)4.000.000 64.000.000
(46)60.000.000
Kredit 1.670.560.000 838.00.000 353.260.000 353.260.000 2.254.000.000
Pembukuan perusahan terpisah – 20X2
PT induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas normal pada pembukuanya untuk mengakui bagian atas laba
dividen PT anak tahun 20x2, pada akhir tahun 20x2, akun investasi pada pembukuan pt induk tampak sebagai
berikut
Akrual ekuitas tahun 20x1( 50.700.000x 0,80 ) 40.000.000 ( 30.000.000 x 0,80 ) 24.000.000
Akrual ekuitas tahun 20x2( Rp 75.900.000x 0,80 ) 60.720.000 ( Rp 40.000.000 x 0,80 ) 32.000.000
Laba terpisah PT Induk untuk tahun 20X2 adalah Rp159.000.000 setelah mengurangi tambahan penyusutan dari
aset ditransfer sebesar Rp1.000.000. Laba neto konsolidasi untuk tahun 20X2 dapat dihitung sebagai berikut.
Pada tanggal 31 Desember 20X2, total kepemilikan minoritas sebesar Rp71.200.000 dihitung sebagai berikut
Suatu perusahaan yang memilih untuk mencatat investasinya menggunakan metode ekuitas disesuaikan penuh
untuk mencatat bagian proporsional dari laba dan dividen anak perusahaan.
Untuk mengilustrasikan hasil tersebut, sebagaimana telah dibahas sebelumnya, PT Anak mencatat penyusunan
peralatan tahun 20X1 dan keuntungan dari penjualan peralatan ke PT Induk pada tanggal 31 Desember 20X1
dengan ayat jurnal berikut.
31 Desember 20X1
Peralatan 9.000.000
PT Induk mencatat pembelian peralatan dari PT Anak dengan ayat jurnal berikut.
31 Desember 20X1
Kas 7.000.000
Dalam mengaplikasikan metode ekuitas disesuaikan penuh, PT Induk mengakui 80% bagiannya atas laba dan
dividen PT Anak untuk tahun 20X1 dengan cara yang sama dengan metode ekuitas dasar.
Satu tambahan ayat jurnal diperlukan dalam metode ekuitas disesuaikan penuh
Jumlah ini sama dengan bagaian PT Induk atas laba neto direalisasi PT Anak yang dihitung sebagai berikut.
eliminasi
Pos PT induk PT anak Debit kredit konsolidasi
Penjualan 400,000,000 200,000,000 600,000,000
keuntungan penjualan peralatan 700,000 (62)700,000
pendapatan dari anak perusahaan 40,000,000 (59)40,000,000
Kredit 440,000,000 200,700,000 600,000,000
harga pokok penjualan 170,000,000 115,000,000 285,000,000
penyusutan dan amortisasi 50,000,000 20,000,000 70,000,000
beban lain 40,000,000 15,000,000 55,000,000
Debit 260,000,000 150,000,000 (410,000,000)
190,000,000
pendapatan untuk kepemilikan non (60)10,000,000 (10,000,000)
pengendalian
laba bersih, dibawa ke depan 180,000,000 50,700,000 50,700,000 180,000,000
saldo laba, 1 januari 300,000,000 100,000,000 (61)100,000,000 300,000,000
laba bersih, dari atas 180,000,000 50,700,000 50,700,000 180,000,000
480,000,000 150,700,000 480,000,000
dividen diumumkan 60,000,000 (30,000,000) (59)24,000,000
(60)6,000,000 (60,000,000)
saldo laba, 31 desember dibawa ke 420,000,000 120,700,000 150,700,000 30,000,000 420,000,000
depan
kas 257,000,000 82,000,000 339,000,000
piutang usaha 75,000,000 50,000,000 125,000,000
Persediaan 100,000,000 75,000,000 175,000,000
Tanah 175,000,000 40,000,000 215,000,000
bangunan dan peralatan 807,000,000 591,000,000 (62)2,000,000 1,400,000,000
investasi pada saham PT anak 256,560,000 (59)16,000,000
(61)240,000,000
Debit 1,670,000,000 838,000,000 2,254,000,000
akumulasi penyusutan 450,000,000 317,300,000 (62)2,700,000 770,000,000
utang usaha 100,000,000 100,000,000 200,000,000
utang obligasi 200,000,000 100,000,000 300,000,000
saham biasa 500,000,000 200,000,000 (61)200,000,000 500,000,000
saldo laba, dari atas 420,000,000 120,700,000 150,700,000 30,000,000 420,000,000
kepemilikan non pengendali (60)4,000,000
(61)60,000,000 64,000,000
Kedit 1,670,000,000 838,000,000 352,700,000 352,700,000 2,254,000,000
AYAT JURNAL METODE EKUITAS DISESUAIKAN PENUH – 20X2
Pada tahun 20X2, PT induk mencatat bagiannya atas laba PT anak sebesar Rp 75,900,000 dan dividen sebesar
Rp 40,000,000 dengan ayat jurnal berikut.
Eliminasi
Pos PT Induk PT Anak Debit Kredit Konsolidasi
Penjualan 450.000.000 300.000.000 750.000.000
Pendapatan dari anak Perusahaan 60.800.000 (66)60.800.000
Kredit 510.800.000 300.000.000 750.000.000
Harga Pokok Penjualan 180.000.000 160.000.000 340.000.000
Penyusutan dan Amortisasi 51.000.000 19.100.000 (70)100.000 70.000.000
Beban lain 60.000.000 45.000.000 105.000.000
Debit (291.000.000) (224.100.000) (515.000.000)
235.000.000
Pendapatan untuk kepemilikan Non (67)15.200.000 (15.200.000)
Pengendali
Laba neto,dibawa kedepan (carry 219.800.000 75.900.000 76.000.000 100.000 219.800.000
forward)
Saldo Laba,1 Januari 420.000.000 120.700.000 (68)120.700.000 420.000.000
Laba Neto, dari atas 219.800.000 75.900.000 219.800.000
639.800.000 196.600.000 639.800.000
Dividen Diumumkan (60.000.000) (40.000.000) (66)32.000.000
(67)8.000.000 (60.000.000)
Saldo Laba,31 Desember dibawa ke 579.800.000 156.600.000 196.700.000 40.100.000 579.800.000
depan (carry forward)
Kas 284.000.000 82.000.000 376.000.000
Piutang Dagang 150.000.000 50.000.000 230.000.000
Persediaan 180.000.000 75.000.000 270.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000 215.000.000
Bangunan dan Peralatan 807.000.000 591.000.000 (69)2.000.000 1.400.000.000
Investasi pada Saham PT Anak 284.800.000 (69)560.000 (66)28.800.000
(68)256.560.000
Debit 1.880.800.000 893.000.000 2.491.000.000
Akumulasi Penyusutan 501.000.000 336.400.000 (70)100.000 (69)2.700.000 840.000.000
METODE BIAYA
Dalam metode biaya, tidak ada jurnal yang dibuat untuk mencatat bagian induk perusahaan atas laba
anak perusahaan yang tidak didistribusikan, amortisasi diferensial, atal menghilangkan laba antarperusahaan
belum direalisasi.
FIGUR 6.11 Desember 20x2 Kertas kerja konsolidasi metode biaya , periode berikutnya setelah
penjualan antarperusahaan; penjualan peralatan arus ke atas
Debit Kredit
Penjualan 400.000.000 200.000.000 (74) 700.000 600.000.000
Keuntungan penjualan peralatan 700.000 (71)24.000.000
Debit Kredit
Penjualan 450.000.000 300.000.000 750.000.000
Pendapatan dividen 32.000.000 (75)32.000.000
Kredit 482.000.000 300.000.000 750.000.000
HPP 180.000.000 160.000.000 340.000.000
Penyusutan dan 51.000.000 19.100.000 (80)100.000 70.000.000
amortisasi
Beban lain 60.000.000 45.000.000 105.000.000
Debit (291.000.000) (224.100.000) (515.000.000)
235.000.000
Pendapatan untuk (76)15.200.000 (15.200.000)
kepemilikan Non
Pengendali
Laba neto, dibawa 191.000.000 75.900.000 47.200.000 219.800.000
kedepan
Saldo laba 1 jan 404.000.000 120.700.000 (77)100.000.000
(78)4.140.000
(79)560.000
Laba neto dari atas 191.000.000 75.900.000 47.200.000 100.000 219.800.000
595.000.000 196.600.000 639.800.000
Dividen diumumkan (60.000.000) (40.000.000) (75)32.000.000
(75)8.000.000 (60.000.000)
Saldo laba, 31 de, 535.000.000 156.600.000 151.900.000 40.100.000 579.800.000
dibawa kedepan
Kas 284.000.000 92.000.000 376.000.000
Piutang usaha 150.000.000 82.000.000 230.000.000
Persediaan 180.000.000 90.000.000 270.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000 215.000.000
Bangunan dan pealatan 807.000.000 591.000.000 (79)2.000.000 1.400.000.000
Ivestasi pada saham PT 240.000.000 (77)240.000.000
anak
Debit 1.836.000.000 893.000.000 2.491.000.000
PSAK 58 : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menegsahkan penyesuaian atas PSAK 58 tentang Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk dijual dan Operasi yang dihentikan per efektif tanggal 1 Januari 2014
Penyajian Aset Tidak Lancar atau Kelompok Lepasan yang Diklasifi kasikan sebagai Dimiliki untuk
Dijual
38. Aset tidak lancar yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan kelompok lepasan yang
diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual harus disajikan secara terpisah dari aset- aset lainnya
dalam laporan posisi keuangan. Laibilitas dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual harus disajikan secara terpisah dari laibilitas lainnya di laporan
posisi keuangan. Aset dan laibilitas ini tidak boleh saling hapus dan disajikan sebagai suatu
tunggal. Kelompok aset dan laibilitas utama yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual
harus diungkapkan secara terpisah dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan
keuangan, kecuali yang diperkenankan oleh paragraf
39. Setiap penghasilan atau beban kumulatif yang diakui secara langsung dalam pendapatan
komprehensiflain yang terkait dengan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifi
kasikan sebagai dimiliki untuk dijual, harus disajikan secara terpisah.
39. Jika kelompok lepasan adalah anak perusahan yang baru diperoleh yang memenuhi kriteria
untuk diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada saat perolehan (lihat paragraf 11), maka
pengungkapan untuk kelompok aset dan laibilitas utama tidak diperlukan.
40. Entitas tidak boleh mengklasifikasikan kembali atau menyajikan kembali jumlah sajian, untuk aset
tidak lancar atau aset dan laibilitas dari kelompok lepasan yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk
dijual dalam laporan posisi keuangan untuk periode sebelumnya, untuk mencerminkan
pengklasifikasian dalam laporan posisi keuangan untuk periode sajian terkini.
DAFTAR PUSTAKA
Richard E. Baker, Dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan Buku 1. Jakarta: Salemba Empat