Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan dan Berpikir Sistem
Kesehatan Masyarakat
Dosen Pengampu : dr. Ngakan Putu DS, M.Kes
Oleh:
Istiqomah
6411418117
4C
2020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1. Pengertian The Parable of Boiled Frog...................................................................3
2.2. Analogi “The Parable of Boiled Frog” pada Kasus COVID-19 di Indonesia.........3
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................6
3.2. Saran........................................................................................................................6
Daftar Pustaka...................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan “The Parable of The Boiled Frog”?
2. Bagaimana analogi “The Parable of The Boiled Frog” pada kasus COVID-19 di
Indonesia ?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui maksud dari “The Parable of The Boiled Frog”.
2. Untuk mengetahui bagaimana analogi “The Parable of The Boiled Frog” pada
kasus COVID-19 di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.2. Analogi “The Parable of Boiled Frog” pada Kasus COVID-19 di Indonesia
Kasus COVID-19 pertama kali di Indonesia diumumkan oleh Presiden Republik
Indonesia pada tanggal 02 Maret 2020. Pasien COVID-19 yang pertama di Indonesia
3
adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun. Sebelumnya,
pemerintah Indonesia telah menyangkal penyebaran COVID-19 selama berminggu-
minggu. Banyak pihak yang menilai bahwa pendeteksian COVID-19 ini kurang cepat
atau kurang persiapan. Pemerintah, dalam hal ini, Kementrian Kesehatan melakukan
pergerakan setelah dua warga terdeteksi tertular virus corona tanggal 2 Maret 2020.
Sebelumnya, WHO (World Health Organization) khawatir Indonesia tidak bisa
mendeteksi virus corona. WHO mendorong Indonesia untuk melakukan persiapan lebih
matang lagi demi menghadapi risiko penyebaran virus corona di Indonesia. Sistem
pengawasan, pemantauan, sistem deteksi, dan persiapan lainnya di setiap fasilitas
kesehatan yang ditunjuk harus segera ditingkatkan. WHO khawatir Indonesia tidak bisa
mendeteksi virus tersebut karena pada saat itu negara tetangga sudah terpapar COVID-19
sedangkan Indonesia belum ada korban. Padahal seperti yang dinyatakan WHO bahwa
pendeteksian yang lemah pada tahap awal wabah COVID-19 menghasilkan peningkatan
signifikan dalam jumlah kasus dan kematian beberapa negara. Sebelum di Indonesia
terdapat korban yang positif COVID-19, pemerintah kurang ketat dalam penanggulangan
COVID-19 yang dapat dilihat dari masih bebasnya warga negara asing yang keluar
masuk Indonesia, memberikan diskon kepada turis asing untuk berwisata di Indonesia
dan tidak adanya pengecekan atau tes apakah positif COVID-19 bagi warga negara
Indonesia yang pulang dari bepergian ke negara terpapar COVID-19.
Pada hari Jumat , 27 Maret 2020 di Indonesia kasus COVID-19 yaitu 1.046 positif
COVID-19, pasien yang meninggal 87 jiwa dan pasien yang sembuh sebesar 46 jiwa.
Persentase kematian di Indonesia bahkan lebih tinggi daripada rata-rata angka kematian
global. Hal ini cukup menggemparkan bagi warga Indonesia. Selain itu, untuk tenaga
medis yang menangani pasien COVID-19 juga mengalami kekurangan APD (Alat
Pelindung Diri) karena semakin tingginya kasus COVID-19 di Indonesia tidak sebanding
dengan penyediaan atau persiapan APD. APD sangat penting untuk tenaga medis
dikarenakan jika APD tidak memadai maka resiko tertular tinggi untuk tenaga medis.
Karena pada saat ini banyak tenaga medis yang meninggal karena terpapar COVID-19.
Belajar dari The Parable of Boiled Frog, selain pemerintah yang kurang tanggap dalam
mendeteksi kasus COVID-19 masyarakat Indonesia harus mematuhi himbauan
pemerintah. Karena banyak sekali ditemukan masyarakat Indonesia yang masih
4
menyepelekan COVID-19 ini dengan memperlihatkan mereka masih keluar rumah untuk
bertemu temannya di coffe shop, masih berada di kerumunan banyak orang, tidak
melakukan social distancing dan tidak menjaga kesehatan dengan melakukan cuci tangan
atau hand sanitizer. Mereka masih nyaman dengan hal itu, mereka tidak mengetahui dan
menyadari bahwa hal-hal yang mereka anggap sepele itu akan membuat masalah besar
bagi mereka yaitu terjangkitnya virus di tubuh mereka. Tidak hanya mereka saja namun
berdampak kepada banyak orang karena COVID-19 ini memiliki tingkat penyebaran
yang tinggi.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Analogi The Parable of Boiled Frog yaitu kecenderungan tidak menanggapi perubahan
atau tidak peka terhadap perubahan lingkungan pada akar penyebabnya yang
menghasilkan kelumpuhan organisasi pada saat sebab masalah tersebut telah
terakumulasi dan mengancam eksistensi organisasi. Belajar dari The Parable of Boiled
Frog, selain pemerintah yang kurang cepat dalam mendeteksi kasus COVID-19
masyarakat Indonesia harus mematuhi imbauan pemerintah. Karena banyak sekali
ditemukan masyarakat Indonesia yang masih menyepelekan COVID-19 ini dengan
memperlihatkan mereka masih keluar rumah untuk bertemu temannya di coffe shop,
masih berada di kerumunan banyak orang, tidak melakukan social distancing dan tidak
menjaga kesehatan dengan melakukan cuci tangan atau hand sanitizer.
3.2. Saran
Masyarakat Indonesia harus mematuhi himbauan pemerintah terkait penanganan COVID-
19. Himbauan untuk melakukan social distancing, tidak berada pada kerumunan orang
banyak, melakukan PHBS seperti cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.
Masyarakat tidak boleh menyepelekan COVID-19 dan untuk pemerintah harus lebih
tanggap untuk sesuatu hal yang terjadi di Indonesia sehingga dapat lebih mempersiapkan
untuk menanggulangi hal-hal yang akan terjadi kedepannya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Heryana, A. (2019). Kepemimpinan Berfikir Sistem: Aplikasi pada Bidang Kesehatan.
Jakarta: e-book tidak dipublikasikan.
Sutarno. 2016. Sindrom Katak Rebus (The Boiling Frog Syndrome).Jakarta: Majalah
Carta
Alijoyo,Antonius. 2012. Kepemimpinan yang berani mengambil risiko. Jakarta: CRMS
Indonesia
Senge, P. M. 1990. The Fifth Disciplin: The Art & Practice the Learning Organization.
Doubleday, Random House, New York.
Diana,Nana. 2017. Learning Disabilities dalam Layanan Kesehatan Ibu dan Anak:
Studi Kasus di Dinas Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas di Indonesia. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia ,Vol 6(2) , 83-93.
Absah, Yeni. 2008. Pembelajaran Organisasi. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol 1(1), 33-
41.
McGuinness, Wendy. 2006. The Parable of The Boiled Frog.Chartered Accountans
Journal ,71-74
CNN Indonesia. 2020. Update Corona 27 Maret: 1.046 Kasus, 87 Meninggal, 46
Sembuh. (Online) Sumber diakses pada 27 Maret 2020 melalui
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200327125649-20-487460/update-corona-27-
maret-1046-kasus-87-meninggal-46-sembuh
CNN Indonesia. 2020. WHO Khawatir Virus Corona Belum Terdeteksi di Indonesia.
(Online) Sumber diakses pada 27 Maret 2020 melalui
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200210100042-113-473166/who-
khawatir-virus-corona-belum-terdeteksi-di-indonesia