Anda di halaman 1dari 38

1

Laporan Pelaksanaan

KKN Lokasi Tahap I Tahun 2019

Desa Jebol, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara

Pusat Pengembangan KKN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Negeri Semarang

2019

1
2

Laporan Pelaksanaan

KKN Lokasi Tahap I Tahun 2019

Desa Jebol, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara

Pusat Pengembangan KKN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Negeri Semarang

2019

2
3

TIM PENYUSUN

1) Dosen Pembimbing Lapangan : Andin Vita Amalia,


S.Si., M.Sc
2) Koordinator Mahasiswa Desa : Muhammad Fikri Aziz
3) Anggota :

1. Vita Aprilia Kartikasari

2. Dini Tegar Pangestu

3. Raka Aditiyanto

4. Anisa

5. Reffy Ika Fitria

6. Ahmad Rosadi

7. Nur Haniffa

8. Hartini

9. Nur Alifia

10. Indah Kurnia Sari

11. Muklisin Saepul Anwar

3
4

KATA PENGANTAR KEPALA DESA JEBOL,


KABUPATEN JEPARA

Assalamualaikum Wr Wb,

Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa atas berkat dan nikmat-Nya dalam setiap langkah hidup
dan aktivitas kita semua. Semangat juang untuk lebih
meningkatkan kualitas dan kuantitas diri pribadi demi mencapai
apa yang menjadi apa yang menjadi tujuan dalam kehidupan
pribadi, keluarga, bangsa dan negara kita. Oleh karena itu saya
selaku Kepala Desa dapat menyelesaikan penyusunan Profil
Desa ini.

Dasar penyusunan dan penulisan Profil Desa ini adalah


Undang-Undang 1945 sebagai dasar tertinggi dalam kehidupan
bernegara yang ditindaklanjuti melalui beberapa Undang-
Undang terkait Pemerintahan Daerah dan Kelurahan. Dan Profil
Kelurahan merupakan amanat yang secara jelas dimandatkan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007
tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil
Desa.

4
5

Profil kelurahan merupakan gambaran menyeluruh tentang


karakter kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan,
prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan
permasalahan yang dihadapi kelurahan. Profil Kelurahan terdiri
atas data dasar keluarga, potensi kelurahan, dan tingkat
perkembangan kelurahan.

Dalam pelaksanaan penyusunan Profil Kelurahan dilakukan


dalam beberapa rangkaian kegiata antara lain :

1. Penyiapan instrumen pengumpulan data;

2. Penyiapan kelompok kerja profil kelurahan;

3. Pelaksanaan pengumpulan data;

4. Pengolahan data; dan

5. Publikasi data profil kelurahan.

Adapun yang dimaksud dan tujuan penyusunan Profil


Kelurahan ini bermaksud agar data-data yang ada di wilayah
Kelurahan Jebol dapat tersusun lebih baik, valid dan mudah
dimengerti dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat
terhadap semua pihak dalam upaya mendapatkan informasi
mengenai data Kelurahan Jebol Kecamatan Mayong.

5
6

Demikian atas bantuan berbagai pihak yang terkait dalam


penyusunan profil ini kami ucapkan terima kasih.

Jepara, X Agustus 2019

Kepala Desa

Syaiful Huda, S.Ag

6
7

RINGKASAN

7
8

DAFTAR ISI

Halaman Judul Hardcover


.................................................................................................
Halaman Judul Softcover..............................................................

Tim Penyusun..........................................................................

Kata Pengantar Kepala Desa Jebol


.................................................................................................

Ringkasan
.................................................................................................

Daftar Isi........................................................................................

I. Program Pendidikan...................................................................

2.1 Sosialisasi Bijak dalam Ber-Media Sosial........................

II. Program Kesehatan...................................................................

2.1 POSBINDU (Pos Binaan Terpadu)...................................

2.2 GARIS (Gerakan Sikat Gigi Jebol)...................................

III. Program Ekonomi...................................................................

3.1 Sadar Menabung Sejak Dini..............................................

IV. Program Lingkungan dan Konservasi.....................................

Penutup..........................................................................................

8
9

PROGRAM PENDIDIKAN

 SOSIALISASI BIJAK DALAM BER-MEDIA SOSIAL

 Pelaksanaan Kegiatan

9
10

Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan monitoring


dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi
serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam
rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan
terpadu.

Tujuan utama kegiatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular)


adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM (Penyakit Tidak
Menular).

Banyak sekali faktor risiko terkena PTM (Penyakit Tidak


Menular) meliputi merokok, pola makan tidak sehat, kurang
olahraga dan bahkan kekurangan gizi selama 1000 hari pertama yang
sangat penting. Oleh karena itu, sasaran posbindu sudah beda dari
sasaran posyandu yang lebih mencakup bayi, balita, ibu hamil, ibu
menyusui, ibu nifas dan wanita usia subur.

Oleh karena itu sasaran Posbindu PTM cukup luas mencakup


semua masyarakat usia 15 - 59 tahun baik itu dengan kondisi sehat,
masyarakat beresiko maupun masyarakat dengan kasus PTM
(Penyakit Tidak Menular).

Manfaat atau tujuan dari Posbindu umumnya lebih kepada


meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah berumur,
termasuk juga lansia dan lebih di kedepankan terhadap kontrol PTM
(Penyakit Tidak Menular). Biasanya dengan adanya kegiatan
Posbindu di masyarakat yang memiliki penyakit diabetes melitus,
kolesterol, dll akan dapat terkontrol sehingga derajat hidup mereka

10
11

akan semakin baik. Kegiatan yang biasanya sering dilakukan dalam


pelaksanaan kegiatan Posbindu di masyarakat Desa Jebol adalah
pemeriksaan fisik, mulai dari berat badan, tinggi badan, lingkar
perut, tes laborat gula darah & kolesterol. Jika ada keluhan maka
bisa dirujuk ke Puskesmas.

Tenaga kesehatan yang bertugas di Posbindu adalah para kader


kesehatan, 5 orang kader akan dibantu tenaga kesehatan puskesmas
setempat. Berikut adalah bentuk penugasannya :

1. Koordinator: Ia adalah ketua atau penanggung jawab kegiatan


yang akan berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk menangani
masyarakat yang putuh bantuan medis lebih lanjut. Ia juga
berkoordiasi dengan para Pembina terkait di wilayahnya.

2. Kader Penggerak: Satu dari 5 kader ini adalah anggota yang


paling aktif di posbindu serta yang berpengaruh dan komunikatif
untuk menggerakkan masyarakat, sekaligus melakukan wawancara.

3. Kader Pemantau: Anggota yang aktif dalam melakukan


deteksi atau pengukuran faktor risiko PTM.

4. Kader Konselor: Seorang kader konselor adalah sosok yang


telah menjadi panutan dalam penerapan gaya hidup sehat, bertugas
melakukan konseling, edukasi, motivasi serta menindaklanjuti
rujukan dari puskesmas.

5. Kader Pencatat: Kader pencatat adalah anggota yang aktif


untuk mencatat hasil kegiatan posbindu dan melaporkan kepada
koordinator posbindu PTM.

11
12

 Hasil Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 19 Juli 2019

Pukul : 07.30

Tempat : Dukuh Gajian RT 01/RW 01

Berikut adalah hasil dari pemeriksaan warga dari Dukuh


Gajian RT 01/RW 01, Desa Jebol, Kecamatan Mayong,
Kabupaten Jepara, dengan output yang kami lampirkan dibawah
ini :

 Kerjasama Mitra

Dalam pelaksanaan program kerja yang kami lakukan, kami


bekerja sama dengan pihak Puskesmas Desa Jebol dengan sistem
pelaksanaan yang bertempat di kediaman RT 01/ RW01 Dukuh
gajian serta sistem jemput bola ke masyarakat (mendatangi langsung
rumah warga-warga).

 Luaran

12
13

Dalam aspek kesehatan, melalui Posbindu (Pos Binaan Terpadu)


yang dilakukan oleh Tim KKN Desa Jebol bersama dengan
Puskesmas Desa Jebol menghasilkan masyarakat di Desa Jebol
sendiri yang sehat baik fisik maupun psikis dan guna untuk
menjaring penyakit yang tidak menular, meningkatkan kepedulian
sesama terutama orang lain yang sedang membutuhkan kesehatan,
dan mendorong masyarakat di Desa Jebol sendiri untuk beralih ke
gaya hidup yang sehat, sehingga tercipta desa yang sehat dan
masyarakat yang sehat pula.

 Penutup

Posbindu (Pos Binaan Terpadu) merupakan kegiatan yang sangat


penting dilakukan di masyarakat, karena memiliki manfaat yang
sangat baik untuk kesehatan, diantaranya adanya pengukuran berat
badan, pengukuran tinggi badan, pemeriksaan gula darah dan
pemeriksaan kolesterol, hal-hal tersebut adalah langkah utama untuk
mencegah terjadinya penyakit dalam tubuh, agar masyarakat
terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menghambat
kegiatan sehari-hari.

13
14

II

PROGRAM KESEHATAN

 POS LANSIA

 Pelaksanaan Kegiatan

Pos lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia


lanjut di suatu wilayah dengan cara melakukan kegiatan monitoring
kesehatan lansia yang dikelola oleh posyandu melalui pembinaan
terpadu dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial.

Tujuan utama kegiatan Pos Lansia adalah untuk meningkatkan


kesehatan masyarakat lansia dengan cara preventif dan promotif
tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Sasaran dari kegiatan ini adalah Masyarakat dengan usia >60


tahun atau yang biasa disebut dengan lansia.

Manfaat atau tujuan dari Poslansia umumnya lebih kepada


meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah berumur,

14
15

termasuk juga lansia dan lebih di kedepankan terhadap kontrol PTM


(Penyakit Tidak Menular). Biasanya dengan adanya kegiatan Pos
lansia di masyarakat yang memiliki penyakit diabetes melitus,
kolesterol, dll akan dapat terkontrol sehingga derajat hidup mereka
akan semakin baik. Kegiatan yang biasanya sering dilakukan dalam
pelaksanaan kegiatan Pos lansia di masyarakat Desa Jebol adalah
pemeriksaan fisik, mulai dari berat badan, tinggi badan, tes laborat
gula darah & kolesterol. Jika ada keluhan maka bisa dirujuk ke
Puskesmas.

Tenaga kesehatan yang bertugas di Pos lansia adalah para kader


kesehatan, 3 orang kader akan dibantu tenaga kesehatan puskesmas
setempat. Berikut adalah bentuk penugasannya :

1. Koordinator: Ia adalah ketua atau penanggung jawab


kegiatan yang akan berkoordinasi dengan pihak puskesmas
untuk menangani masyarakat yang putuh bantuan medis
lebih lanjut. Ia juga berkoordiasi dengan para Pembina
terkait di wilayahnya.

2. Kader Penggerak: Satu dari 5 kader ini adalah anggota yang


paling aktif di pos lansia serta yang berpengaruh dan
komunikatif untuk menggerakkan masyarakat, sekaligus
melakukan wawancara.

3. Kader Pemantau: Anggota yang aktif dalam melakukan


deteksi atau pengukuran faktor risiko PTM.

4. Kader Konselor: Seorang kader konselor adalah sosok yang


telah menjadi panutan dalam penerapan gaya hidup sehat,

15
16

bertugas melakukan konseling, edukasi, motivasi serta


menindaklanjuti rujukan dari puskesmas.

5. Kader Pencatat: Kader pencatat adalah anggota yang aktif


untuk mencatat hasil kegiatan posbindu dan melaporkan
kepada koordinator posbindu PTM.

 Hasil Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 3 Agustus 2019

Pukul : 07.30

Tempat : kediaman RT 01/ RW01

Berikut adalah hasil dari pemeriksaan warga dari Dukuh


kediaman RT 01/ RW01 , Desa Jebol, Kecamatan Mayong,
Kabupaten Jepara, dengan output yang kami lampirkan dibawah
ini :

16
17

17
18

18
19

19
20

 Kerjasama Mitra

Dalam pelaksanaan program kerja yang kami lakukan, kami


bekerja sama dengan pihak Puskesmas Mayong II dengan sistem
pelaksanaan yang bertempat di kediaman RT 01/ RW01 Dukuh
gajian serta sistem jemput bola ke masyarakat (mendatangi langsung
rumah warga-warga).

 Luaran

Dalam aspek kesehatan, melalui Pos Lansia (yang dilakukan


oleh Tim KKN Desa Jebol bersama dengan Puskesmas Mayong II
menghasilkan masyarakat di Desa Jebol sendiri yang sehat baik fisik
maupun psikis dan guna untuk menjaring penyakit yang tidak
menular, meningkatkan kepedulian sesama terutama orang lain yang
sedang membutuhkan kesehatan, dan mendorong masyarakat di
Desa Jebol sendiri untuk beralih ke gaya hidup yang sehat, sehingga
tercipta desa yang sehat dan masyarakat yang sehat pula.

 Penutup

Pos Lansia merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan


di masyarakat, karena memiliki manfaat yang sangat baik untuk
kesehatan, diantaranya adanya pengukuran berat badan, pengukuran
tinggi badan, pemeriksaan gula darah dan pemeriksaan kolesterol,

20
21

hal-hal tersebut adalah langkah utama untuk mencegah terjadinya


penyakit dalam tubuh, agar masyarakat terhindar dari berbagai
macam penyakit yang dapat menghambat kegiatan sehari-hari.

 GERIGI CITAPIS (GERAKAN MENYIKAT GIGI DAN


MENCUCI TANGAN PAKAI SABUN)

 Pelaksanaan Kegiatan

Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk


sikat kecil dengan pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke
sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari
yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan
berbagai desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi menganjurkan
penggunaan sikat yang lembut meskipun sikat gigi berbulu lembut
kurang efektif membersihkan sela-sela gigi karena sikat gigi berbulu
keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi.

Menyikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari yaitu sehabis


sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Menyikat gigi juga
dianjurkan menggunakan pasta gigi yang membantu membersihkan
gigi lebih bersih dan wangi. Akibat dari jarangnya menyikat gigi
adalah timbulnya plak di gigi yang diakibatkan dari penumpukan
kotoran di gigi. Plak gigi juga dapat menyebabkan gigi berlubang
yang jika dibiarkan bisa membuat gigi ngilu. Selain plak dan gigi
berlubang, jarangnya menyikat gigi juga dapat mengakibatkan bau
napas yang tidak sedap. Masalah kesehatan gigi di Indonesia
prevalensinya mencapai 80% (karies dan penyakit periodontal) dari

21
22

jumlah penduduk. Penyakit gigi dan mulut yang paling sering


ditemukan pada anak-anak di lingkungan masyarakat ialah gigi
berlubang, gigi keropos, bahkan sampai tanggalnya gigi di usia dini.
Kelainan-kelainan itu disebut dengan karies. Karies adalah suatu
penyakit infeksi yang dihasilkan dari interaksi bakteri.

Penyakit ini dapat menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak


diobati, karies gigi dapat menyebabkan sakit, gangguan penyerapan
makanan, hingga mempengaruhi pertumbuhan tubuh anak dan
hilangnya waktu sekolah. Berdasarkan keterangan dari Bidan Desa,
Karies gigi lebih banyak terjadi pada anak-anak terutama anak SD.
SD Negeri 2 Jebol terdiri dari 6 kelas, yaitu kelas 1-6. Total jumlah
siswa yaitu sebanyak 33 anak.

Kerusakan gigi pada anak usia sekolah dapat berpengaruh pada


perkembangan anak, sebab kondisi gigi susu akan menentukan
pertumbuhan gigi tetap si anak. Factor pendukung dari kejadian
karies gigi pada anak-anak salah satunya adalah kebiasaan
menggosok gigi. Kesadaran pentingnya menggosok gigi harus
diberikan sedini mungkin, agar terrcapainya kesehatan gigi terutama
pada anak usia sekolah.

 Hasil Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Hari : Senin

22
23

Tanggal : 5 Agustus 2019

Pukul : 09.00

Tempat : SD Negeri 2 Jebol

Berikut adalah foto hasil dari praktik menyikat gigi di SD


Negeri 2 Desa Jebol, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara,
dengan output yang kami lampirkan dibawah ini :

(FOTO)

 Kerjasama Mitra

Dalam pelaksanaan program kerja yang kami lakukan, kami


bekerja sama dengan pihak SD Negeri 2 Jebol, dengan sistem
pelaksanaan di kelas 3 untuk mendengarkan penjelasan dan
menonton video lagu kartun anak yang telah kami download lalu
menampilkan video tersebut di Proyektor milik sekolah tersebut
tentang bagaimana cara menyikat gigi yang benar sehingga melalui
video lagu tersebut diharapkan anak-anak bisa menerima informasi
dengan jelas dan mempraktikkan gerakannya dengan benar, lalu
anak-anak diberi sikat gigi oleh Tim KKN, setelah itu anak-anak
diarahkan untuk keluar menuju lapangan SD untuk melakukan
praktik menyikat gigi.

23
24

 Luaran

Dalam aspek kesehatan, melalui GERIGI CITAPIS (Gerakan


Cuci Tangan Pakai Sabun) yang dilakukan oleh tim KKN Desa Jebol
bersama dengan SD Negeri 2 Jebol, Desa Jebol menghasilkan anak-
anak dari SD N 2 Jebol sendiri mempunyai gigi yang sehat,
mengurangi karies gigi pada anak-anak, dan mendorong semangat
anak-anak SD N 2 Jebol di Desa Jebol sendiri untuk tertarik
melakukan sikat gigi secara rutin.

 Penutup

GERIGI CITAPIS (Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun)


merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan di kalangan
anak-anak, karena memiliki manfaat yang sangat baik untuk
kesehatan, diantaranya adanya edukasi mengenai bagaimana cara
menyikat gigi yang baik dan benar melalui video lagu anak sehingga
anak-anak dapat menyerap informasi lebih mudah, diikuti dengan
adanya praktik secara langsung untuk menyikat gigi sehingga
diharapkan anak-anak dapat melakukan sikat gigi secara rutin demi
mencegah adanya karies gigi pada anak.

24
25

III

PROGRAM EKONOMI

 SADAR MENABUNG SEJAK DINI

 Pelaksanaan Kegiatan

Menabung adalah menyisihkan sebagian uang yang anda miliki


untuk disimpan. Menabung ialah salah satu cara dalam mengelola
keuangan untuk mencapai keinginan anda. Menurut
KBBI Menabung itu sendiri memiliki 1 arti. Menabung tersebut
berasal dari kata dasar yakni tabung. Menabung itu memiliki arti
kedalam golongan atau kelas kata kerja (verba) sehingga menabung
bisa menyatakan sebuah tindakan, keberadaan, pengalaman, atau
pengertian dinamis lainnya.

Tujuan dari menabung antara lain menghemat pengeluaran


supaya hidup tidak boros, mengatur keuangan dengan baik,

25
26

merencanakan serta mempersiapkan hari depan, menyukseskan


pembangunan.

Manfaat dari menabung antara lain ialah menabung itu akan


mengajarkan hidup menjadi lebih hemat serta tidak berlebihan dalam
mengeluarkan biaya (uang) dalam berbagai hal yang semestinya
tidak begitu diperlukan, melatih untuk dapat hidup dengan cara yang
lebih simple atau sederhana, mempunyai cadangan uang apabila tiba-
tiba terjadi suatu keadaan mendesak dan sangat mendadak, sebagai
investasi jangka panjang yang akan sangat sangat bermanfaat untuk
masa yang akan datang, mampu untuk membeli sesuatu yang anda
inginkan tanpa harus berpikir uang dari mana atau bahkan berhutang
kepada seseorang, menabung tersebut juga dapat mengajarkan anak
untuk terus lebih bersabar dengan susah payah demi mencapai apa
yang diinginkan dengan melalui proses yang panjang, memenuhi
biaya segala macam keperluan yang ada, memenuhi kebutuhan untuk
masa depan yang lebih baik.

Oleh karena itu sasaran Sadar Menabung Sejak Dini


mencakup semua anak usia mulai dari usia 6 - 12 tahun yang
kebutuhannya belum banyak, sehingga perlu adanya menanamkan
budaya kesadaran menabung sejak dini agar bisa mengatur
keuangannya dan dapat memperoleh hasil ketika sudah melakukan
rutin menabung kemudian uang tersebut bisa digunakan untuk hal-
hal yang lebih dibutuhkan. Ditambah lagi dengan adanya pembuatan
celengan yang kreatif dengan cara di cat, yang menambah anak-anak
semangat menabung karena mereka sendiri yang membuat celengan
tersebut.

26
27

 Hasil Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Hari : Senin

Tanggal : 29 Juli 2019

Pukul : 09.00

Tempat : SD Negeri 02 Jebol, Dukuh Gajihan

Berikut adalah hasil dari praktik pembuatan celengan guna


menanamkan sikap sadar menabung sejak dini di SD Negeri 02
Jebol, Dukuh Gajian Desa Jebol, Kecamatan Mayong,
Kabupaten Jepara, dengan output yang kami lampirkan dibawah
ini : (FOTO)

 Kerjasama Mitra

Dalam pelaksanaan program kerja yang kami lakukan, kami


bekerja sama dengan pihak SD Negeri 02 Jebol, Dukuh Gajihan
dengan sistem pelaksanaan Kelas 03 dan Kelas 04 dijadikan satu
kelas untuk berkumpul membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 3
kelompok berisi 6 orang, dan 2 kelompok berisi 7 orang, lalu anak-
anak diberi botol bekas yang berbentuk celengan yang sudah di cat
blok warna putih dan 5 cat warna yaitu warna merah, kuning, hijau,

27
28

biru, dan merah muda oleh Tim KKN, setelah itu anak-anak
diarahkan untuk mewarnai botol bekas yang berbentuk celengan
sesuai dengan kreatifitas mereka masing-masing.

 Luaran

Dalam aspek ekonomi, melalui program sadar menabung sejak


dini yang dilakukan oleh tim KKN Desa Jebol bersama dengan SD
Negeri 02 Jebol, Dukuh Gajihan, Desa Jebol menghasilkan
luaran/output berupa celengan kreatif yang dicat/diwarnai oleh anak-
anak tersebut yang bertujuan untuk memotivasi anak-anak menabung
sejak dini.

 Penutup

Program sadar menabung sejak dini merupakan kegiatan yang


sangat penting dilakukan di kalangan anak-anak, karena memiliki
manfaat yang sangat baik, diantaranya adanya edukasi mengenai
manfaat menabung sejak dini, diikuti dengan adanya praktik secara
langsung untuk menghias botol bekas dengan cat warna sehingga
diharapkan anak-anak dapat tertarik dan termotivasi dengan adanya
celengan yang dibuat sendiri sesuai dengan kreasi mereka masing-
masing.

28
29

 OPTIMALISASI DIGITAL MARKETING 4.0 DI UMKM


GEBYOK

 Pelaksanaan Kegiatan

Menabung adalah menyisihkan sebagian uang yang anda miliki


untuk disimpan. Menabung ialah salah satu cara dalam mengelola
keuangan untuk mencapai keinginan anda. Menurut
KBBI Menabung itu sendiri memiliki 1 arti. Menabung tersebut
berasal dari kata dasar yakni tabung. Menabung itu memiliki arti
kedalam golongan atau kelas kata kerja (verba) sehingga menabung
bisa menyatakan sebuah tindakan, keberadaan, pengalaman, atau
pengertian dinamis lainnya.

Tujuan dari menabung antara lain menghemat pengeluaran


supaya hidup tidak boros, mengatur keuangan dengan baik,
merencanakan serta mempersiapkan hari depan, menyukseskan
pembangunan.

Manfaat dari menabung antara lain ialah menabung itu akan


mengajarkan hidup menjadi lebih hemat serta tidak berlebihan dalam
mengeluarkan biaya (uang) dalam berbagai hal yang semestinya
tidak begitu diperlukan, melatih untuk dapat hidup dengan cara yang
lebih simple atau sederhana, mempunyai cadangan uang apabila tiba-
tiba terjadi suatu keadaan mendesak dan sangat mendadak, sebagai
investasi jangka panjang yang akan sangat sangat bermanfaat untuk
masa yang akan datang, mampu untuk membeli sesuatu yang anda
inginkan tanpa harus berpikir uang dari mana atau bahkan berhutang

29
30

kepada seseorang, menabung tersebut juga dapat mengajarkan anak


untuk terus lebih bersabar dengan susah payah demi mencapai apa
yang diinginkan dengan melalui proses yang panjang, memenuhi
biaya segala macam keperluan yang ada, memenuhi kebutuhan untuk
masa depan yang lebih baik.

Oleh karena itu sasaran Sadar Menabung Sejak Dini


mencakup semua anak usia mulai dari usia 6 - 12 tahun yang
kebutuhannya belum banyak, sehingga perlu adanya menanamkan
budaya kesadaran menabung sejak dini agar bisa mengatur
keuangannya dan dapat memperoleh hasil ketika sudah melakukan
rutin menabung kemudian uang tersebut bisa digunakan untuk hal-
hal yang lebih dibutuhkan. Ditambah lagi dengan adanya pembuatan
celengan yang kreatif dengan cara di cat, yang menambah anak-anak
semangat menabung karena mereka sendiri yang membuat celengan
tersebut.

 Hasil Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Hari : Senin

Tanggal : 29 Juli 2019

Pukul : 09.00

Tempat : SD Negeri 02 Jebol, Dukuh Gajihan

30
31

Berikut adalah hasil dari praktik pembuatan celengan guna


menanamkan sikap sadar menabung sejak dini di SD Negeri 02
Jebol, Dukuh Gajian Desa Jebol, Kecamatan Mayong,
Kabupaten Jepara, dengan output yang kami lampirkan dibawah
ini : (FOTO)

 Kerjasama Mitra

Dalam pelaksanaan program kerja yang kami lakukan, kami


bekerja sama dengan pihak SD Negeri 02 Jebol, Dukuh Gajihan
dengan sistem pelaksanaan Kelas 03 dan Kelas 04 dijadikan satu
kelas untuk berkumpul membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 3
kelompok berisi 6 orang, dan 2 kelompok berisi 7 orang, lalu anak-
anak diberi botol bekas yang berbentuk celengan yang sudah di cat
blok warna putih dan 5 cat warna yaitu warna merah, kuning, hijau,
biru, dan merah muda oleh Tim KKN, setelah itu anak-anak
diarahkan untuk mewarnai botol bekas yang berbentuk celengan
sesuai dengan kreatifitas mereka masing-masing.

 Luaran

Dalam aspek ekonomi, melalui program sadar menabung sejak


dini yang dilakukan oleh tim KKN Desa Jebol bersama dengan SD
Negeri 02 Jebol, Dukuh Gajihan, Desa Jebol menghasilkan
luaran/output berupa celengan kreatif yang dicat/diwarnai oleh anak-

31
32

anak tersebut yang bertujuan untuk memotivasi anak-anak menabung


sejak dini.

 Penutup

Program sadar menabung sejak dini merupakan kegiatan yang


sangat penting dilakukan di kalangan anak-anak, karena memiliki
manfaat yang sangat baik, diantaranya adanya edukasi mengenai
manfaat menabung sejak dini, diikuti dengan adanya praktik secara
langsung untuk menghias botol bekas dengan cat warna sehingga
diharapkan anak-anak dapat tertarik dan termotivasi dengan adanya
celengan yang dibuat sendiri sesuai dengan kreasi mereka masing-
masing.

32
33

IV

33
34

PROGRAM LINGKUNGAN DAN KONSERVASI

34
35

PENUTUP

A. SIMPULAN

Pelaksanaan program KKN di Desa Jebol, Kecamatan Mayong,


Kabupaten Jepara selama 45 hari yang diterjunkan pada tanggal 17
Juli 2019 sampai dengan 29 Agustus 2019 merupakan serangkaian
kegiatan yang saling berhubungan antara koordinator dengan
pelaksana. Dari kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Semua program dapat terlaksana dengan baik dan lancar


walaupun ada beberapa kendala, namun hal tersebut dapat
diatasi. Kegiatan program kelompok ini dilaksanakan pada
pagi hari sampai dengan sore hari, juga ada yang
dilaksanakan diluar waktu tersebut. Dengan terlaksananya

35
36

program-program tersebut diharapkan dapat bermanfaat


bagi masyarakat Desa Jebol.

2. Keterlaksanaannya program ini tidak terlepas dari adanya


kerjasama antara pihak masyarakat Desa Jebol serta
adanya kerja sama antara Tim KKN dengan pihak
masyarakat.

3. Tim KKN diharapkan dapat memanfaatkan potensi yang


diterima selama kuliah dengan menerapkannya di
lingkungan msyarakat. Sehingga dapat menyelami dan
membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam
masyarakat.

4. Keberhasilan program-program KKN pada akhirnya akan


memberikan manfaat yang saling menguntungkan antara
Tim KKN dan masyarakat. Sisi positif bagi Tim KKN
adalah meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan
sekitar baik di masyarakat dan memperluas pemikiran
serta dapat melatih keaktifan mahasiswa dalam hidup
bermasyarakat.

5. Sedangkan, bagi masyarakat adalah meningkatkan


semangat bekerja keras, keinginan untuk maju, sikap
mental positif, pola pikir kritis yang pada akhirnya mampu
mengembangkan pembangunan diri dan lingkungan.

Dengan adanya antusias yang baik dari masyarakat,


membantu Tim KKN dalam belajar bersosialisasi dengan

36
37

warga masyarakat khususnya di Desa Jebol, belajar


bersikap dan beradaptasi dengan orang lain sesuai dengan
norma-norma yang berlaku. Di samping itu, peran serta
masyarakat juga mendukung dalam kelancaran
pelaksanaan program KKN.

B. SARAN

Saran yang dapat kami ajukan yaitu antara lain :

1. Bagi Warga Msyarakat Desa Jebol, Kecamatan Mayong,


Kabupaten Jepara

a. Dapat menyempurnakan program mahasiswa KKN yang


belum selesai dan melanjutkan program-program yang
berkelanjutan.

b. Program-program yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN


semoga dapat diteruskan dan dikembangkan serta
dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat setempat.

2. Bagi Mahasiswa KKN berikutnya :

a. Diharapkan mahasiswa KKN telah siap menghadapi


permasalahan di lokasi KKN yang bersifat individu maupun
kelompok.

b. Ketersiapan keterampilan serta perencanaan yang lebih


matang dan terprogram dengan baik sebelum terlaksananya
KKN serta lebih sering untuk melakukan koordinasi dengan
peserta lain dalam satu kelompok dengan warga atau aparat
pemerintah setempat.

37
38

c. Menjadikan segala hal yang dilakukan selama KKN sebagai


akibat bekal dalam pembelajaran hidup bermasyarakat.

38

Anda mungkin juga menyukai