Anda di halaman 1dari 4

PENGURUS CABANG IKATAN BIDAN INDONESIA

KABUPATEN ROKAN HILIR


Alamat : Gedung Wanita Lt. II. Jl. Kecamatan KM. 6 Bagan Punak Meranti Bagansiapiapi

PROFIL PENGURUS CABANG


IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI)
KABUPATEN ROKAN HILIR
I. PENDAHULUAN
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) adalah organisasi profesi satu-satunya
wadah bidan di Indonesia, berdiri pada tanggal 24 Juni 1951 di
Jakarta. Pada tahun yang sama, IBI menjadi anggota Kongres Wanita
Indonesia (KOWANI) dan lima tahun kemudian (tahun1956) menjadi
anggota International Confederation of Midwives (ICM). Memenuhi
ketentuan perundangan yang berlaku tentang Organisasi
Kemasyarakatan diIndonesia, Tahun 1954 terdaftar dalam lembaran
Negara No. J.A.5/92/7 Tahun 1954 tanggal 15 Oktober 1954
dikementerian Kehakiman RI dan diperbaharui tahun 2015 serta di
sahkan oleh Kemenkumham No. AHU- 112.AH.01.08 Tahun 2015.

Dalam rangka memperkuat legalitas profesi, telah diajukan rancangan


Undang- Undang Kebidanan sejak tahun 2004 dan melalui proses
yang cukup panjang, akhirnya pada tanggal 13 Maret 2019
disahkannya Undang Undang No.4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan.
Pada tanggal 29 Desember 2019 telah diterbitkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Bidan
sebagai revisi Kepmenpan No 1 Tahun 2008 Tentang Jabatan
Fungsional Bidan serta tanggal 15 Mei 2020 diterbitkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan

Saat ini organisasi IBI telah memiliki pengurus daerah di 34


Propinsi, Pengurus Cabang di 514 Kabupaten/Kota, dan Pengurus
Ranting di 4792 Kecamatan/unit Pelayanan/Pendidikan dengan
jumlah anggota aktif 263.711 orang (data KTA online per 30
Desember 2020). Dari 514 Pengurus Cabang IBI se Indonesia salah
satu nya adalah Pengurus cabang IBI kabupaten Rokan Hilir, yang
memiliki 21 Pengurus Ranting yang menyebar di 18 Kecamatan
yang ada di Kabupaten Rokan Hilir dengan jumlah anggota 1.148
orang ( data KTA online per Juni 2021

Sejak tahun 2014 sesuai dengan Permenkes No. 28 Tahun 2014


Tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN, telah diberlakukan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional yang mengatur tentang pembiayaan
pelayanan kesehatan. Bidan dalam memberikan pelayanan
kesehatan/kebidanan sesuai dengan tugas pokok,fungsi, kompetensi
dan kewenangannya merupakan bagian dari sistem pelayanan
kesehatan dengan pembiayaan yang diatur dalam sistem pembiayaan
kesehatan tersebut sesuai dengan Permenkes No, 52 Tahun 2016
Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan KesehatanPada awal 2020, dunia dikejutkan
dengan penemuan kasus orangterinfeksi Coronavirus SARS-CoV-2.
Penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut kemudian dinamakan
Corona virus Disease 2019 (COVID-19). Melihat cepatnya transmisi
SARS-CoV-2 di berbagai negara, World Health Organization (WHO)
kemudian menetapkan status COVID-19 sebagai pandemi. Dalam
situasi pandemi ini, kesehatan ibu hamil harus tetap dijaga dan
diberi perhatian tambahan agar kehamilannya dapat berjalan optimal.
Tantangan yang nyata saat ini adalah keberlangsungan pelayanan
kesehatan ibu dan anak dalam masa pandemik covid-19 agar tetap
dapat di akses dengan mudah oleh masyarakat

IBI sebagai organisasi profesi bekerjasama dengan Kementerian dan


Lembaga terkait penanganan Covid-19, telah membentuk Tim Mitigasi
Covid-19 di setiap jenjang kepengurusan, mulai dari tingkat pusat,
provinsi, dan kab/kota. Berbagai upaya telah dilakukan pengurus
IBI di semua tingkat kepengurusan untuk merespon pandemi
dengan memberikan berbagai dukungan antara lain dukungan
penyediaan Alat Pelindungan Diri (APD) bagi sebagian Tempat Praktik
Mandiri Bidan (TPMB) di wilayah zona merah, melakukan
penyebarluasan Informasi dan panduan pelayanan terkait
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan penerapan protokol
kesehatan selama masa pandemi melalui kegiatan seminar online dan
pengiriman dokumen terkait covid-19. Kegiatan lainnya adalah
peningkatan kapasitas bidan melalui webinar dan workshop secara
online yang dapat di akses oleh semua bidan di Indonesia. Hal
tersebut dilakukan agar pelayanan kebidanan pada masa pandemi
tetap dapat di akses serta tetap terjamin kualitasnya dengan
penerapan protokol kesehatan sesuai standar baik bagi bidan, klien
dan keluarga

Di era pandemi ini bidan tetap memberikan pelayanan kebidanan


dengan pendekatan pelayanan yang berfokus pada perempuan dengan
prinsip pelayanan terlindungi dan melindungi dari virus Covid-19.

II. VISI
Menjadikan organisasi profesi yang handal dalam mewujudkan bidan profesional
berstandar global.

III. MISI
1.Meningkatkan organisasi berbasis informasi teknologi ( IT )
2.Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pendidikan kebidanan
3.Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pelayanan kebidanan
4.Meningkatkan kesejahteraan anggota
5.Mewujudkan kerjasama dengan stakeholders
6.Mewujudkan inovasi pelayanan kebidanan
7.Meningkatkan pengembangan pelayanan kebidanan

IV.PRIORITAS STRATEGI
1.Standarisasi pendidikan bidan.
2.Meningkatkan pelatihan anggota IBI.
3.Membangun kerjasama dan kepercayaan dari donor dan mitra
IBI.
4.Peningkatan advokasi kepada pemerintah untuk mendukung
pengembangan profesi bidan.
5.Peningkatan pembinaan terhadap anggota berkaitan dengan
peningkatan kompetensi, profesionalisme dan aspek hukum.
6.Peningkatan pengumpulan data dasar.
7.Peningkatan akses Organisasi Profesi IBI terhadap pelayanan
dan pendidikan kebidanan.
8.Capacity Building bagi pengurus IBI.
9.Peningkatan pengadaan sarana dan prasarana.
10. Membangun kepercayaan anggota IBI, donor dan mitra
dengan tetap menjaga mutu pengelolaan keuangan yang
accountable.

V. PENUTUP
Demikian profil ini dibuat,sebagai gambaran kepengurusan IBI Kabupaten Rokan
Hilir

RITA ZAHARA,SKM, S.Tr. Keb


Ketua Cabang IBI Kabupaten Rokan Hilir

Anda mungkin juga menyukai