Anda di halaman 1dari 34

KEGIATAN KELAS IBU HAMIL

DESA TELUK BATANG UTARA

KECAMATAN TELUK BATANG

KABUPATEN KAYONG UTARA

No : Kepada
Lampiran : Yth.
Kepala Desa Teluk Batang Utara
Sifat : di
Perihal : Permohonan Bantuan Tempat
Kegiatan Kelas Ibu Hamil

Dengan Hormat
Puji Syukur Kita panjatkan kepada Allah SWT, Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW,beserta keluarganya, sahabat sampai kepada kita
umatnya yang berada pada jalur Hidayah sampai akhir
Zaman.
Sehubungan dengan telah adanya kegiatan Kelas Ibu Hamil
di Desa Teluk Batang Utara oleh karena itu kami
Menyampaikan permohonan bantuan agar kegiatan ini
dapat terlaksana dengan lebih baik Khususnya Di Desa
Teluk Batang Utara.

1
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih


diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan
anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu
ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai
dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB).

Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang


kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam
kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran. Kelas Ibu Hamil adalah
kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4
minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah
peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar
bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu
dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu
hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan
menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart
(lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan
Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.

2
A.PENGERTIAN
       Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka
dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi
baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.

B. TUJUAN 

Tujuan Umum :

Meningkatkan pengetahuan, merubah  sikap dan perilaku ibu


agar    memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan
keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru
lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran.

Tujuan Khusus : 

1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antara


peserta (dengan ibu ,hamil,suami,keluarga) dan dengan
petugas kesehatan/bidan.
2. Meningkatnya pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang :
a. Kehamilan, perubahan tubuh, keluhan (apakah
kehamilan itu?, perubahan tubuh  selama
kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara
mengatasinya, apa saja  yang perlu dilakukan ibu
hamil dan pengaturan gizi termasuk pemberian tablet
tambah darah untuk penanggulangan Anemia).

3
b. Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis
menghadapi kehamilan, hubungan suami isteri
selama kehamilan, obat yang boleh dikonsumsi ibu
hamil, tanda  bahaya kehamilan dan P4K
c. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya
persalinan dan proses persalinan).
d. Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas
agar dapat menyusui eksklusif, bagaimana menjaga
kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya penyakit
ibu nifas).
e. KB pasca persalinan.
f. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru
lahir, pemberian vit.K1 injeksi tanda bahaya bayi
baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak
dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir)
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setampat yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS
dan pencegahan serta penanggulangan malaria pada
ibu hamil).
i. Akte kelahiran.

C. SASARAN KELAS IBU HAMIL

1. Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur


kehmilan 4 - 36 minggu untuk mendapatkan materi kelas
ibu hamil. Untuk pelaksanaan senam ibu hamil sebaiknya
peserta umur kehamilan > 20 minggu, karena pada umur
kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut
keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil.
2. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap
kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan

4
sehingga dapat mengikuti berbagai informasi penting,
misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi
yang lainnya.

D.PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL

1. Kelas ibu hamil dapat dilaksanakan oleh petugas Kesehatan


Puskesmas
2. Fasilitator dan nara sumber
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas
kesehatan yang telah mendapat pelatihan dan setelah itu
diperbolehkan untuk malaksanakan fasilitasi kelas ibu
hamil.
Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, fasilitator dapat meminta
bantuan narasumber untuk menyampaikan materi bidang
tertentu.Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian di bidang tertentu untuk mendukung
kelas ibu hamil.
Sarana dan prasarana
 Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira
ukuran 4 x 5 m, dengan ventilasi dan pencahayaan yang
cukup.

 Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika


ada

 Buku KIA
 Lembar balik kelas ibu hamil
  Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil
 Buku pegangan fasilitator
 Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kanguru,
dll) jika ada
 Tikar/karpet (matraks)
 Bantal, kursi (jika ada)

5
 Buku senam hamil

E.TAHAPAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL

    Bebarapa tahapan yang dilakukan untuk melaksanakan kelas


ibu hamil :

 Narasumber/Fasilitator
 Sosialisasi kelas ibu hamil pada tokoh agama, tokoh
masyarakat dan stake holder
 Persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil
 Pelaksanaan kelas ibu hamil
 Monitoring, evaluasi dan pelaporan                         

F.KEGIATAN PELAKSANAAN         

1. Analisa Singkat                                                                     
Melakukan analisa kebutuhan sebelum melaksanakan kelas
ibu hamil betujuan untuk mengetahui kebutuhan apa yang
diperlukan untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil. Misalnya : siapa tim
fasilitator yang akan memfasilitasi pertemuan, pakah
diperlukan nara sumber atau bagaimana persiapan materi
dan alat bantu sudah lengkap atau perlu ditambah dengan
alat bantu lainnya, dll. 
2. Kegiatan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil                                 
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan
selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan
fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi
kelas ibu hamil disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok.

6
Setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, bagi
ibu hamil yang mempunyai usia kehamilan > 20 minggu.
Senam ibu hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di
kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di rumah
diharapkan dapat dipraktekan. Waktu pertemuan
disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada
pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120
menit termasuk senam hamil 15 - 20 menit.                            

G. MATERI KELAS IBU HAMIL 


     1. PERTEMUAN I
        * Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan.
            - Apa itu kehamilan?
            - Perubahan tubuh ibu selama kehamilan
            - Apa saja yang perlu dilakukan ibu
            - Pengaturan gizi termasuk pemberian
              tablet tambah darah untuk mencegah
              Anemia.
        * Perawatan Kehamilan.
           - Kesiapan psikologis menghadapi
             kehamilan.
           - Hubungan suami isteri selama kehamilan.
           - Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu
hamil.
           - Tanda - tanda bahaya kehamilan
           - Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi.
   
     2. PERTEMUAN II 
          * Persalinan
             - Tanda - tanda persalinan
             - Tanda bahaya pada persalinan
             - Proses persalinan

7
             - Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
          * Perawatan Nifas
             - Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar
               dapat menyusui eksklusif?
             - Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
             - Tanda - tanda bahaya nifas
             - KB post partum
- Teknik menyusui yang benar
- Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

   3. PERTEMUAN III   
       * Perawatan Bayi baru lahir
          - Perawatan Bayi Baru Lahir (BBL)
          - Pemberian Vitamin K injeksi pada BBL
          - Tanda bahaya BBL
          - Pengamatan perkembangan bayi/anak 
          - Pemberian imunisasi pada BBL
       * Mitos
          - Penggalian dan penelusuran mitos yang 
            berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
       * Penyakit menular
          - Infeksi Menular Seksual (IMS)
          - Informasi dasar HIV/AIDS
          - Pencegahan dan penanganan Malaria pada ibu hamil.
       * Akte kelahiran

H.MONITORING, EVALUASI

     I. MONITORING
        Monitoring dilakukan dalam rangaka melihat perkembangan
dan pencapaian serta masalah dalam pelaksanaan kelas ibu
hamil, hasil monitoring dapat dijadikan bahan untuk perbaikan

8
dan   pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya. Kegiatan
monitoring dilakukan secara berkala dan berjenjang mulai dari
tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten / Kota dan Provinsi.

II. EVALUASI

      Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik


positif maupun negative.  Pelaksanaan kelas ibu hamil
berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi tersebut bisa
dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna melakukan
perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil berikutnya.
Evaluasi oleh pelaksana (bidan/koordinator bidan) dilakukan
setiap selesai pertemuan.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
serta Dinas Kesehatan Provinsi dapat melakukan
evaluasi bersama-sama misalnya 1 kali setahun.
  III. IDIKATOR KEBERHASILAN
            * Indikator Input :
               - ...% petugas kesehatan sebagai fasilitator kelas ibu
hamil
               - ...% ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil
               - ...% suami/anggota keluarga yang hadir mengikuti
kelas ibu hamil
               - ...% kader yang terlibat dalam penyelenggaraan kelas
ibu hamil
            * Indikator Proses
  - Fasilitator : manajemen waktu, penggunaan variasi
metode pembelajaran, bahasan peyampaian,
penggunaan alat bantu, kemampuan melibatkan peserta,
informasi Buku KIA.
- Peserta : fekuensi kehadiran, keaktifan bertanya dan
berdiskusi
               - Penyelenggaraan : tempat, sarana, waktu

9
             * Indikator Output :
                - ...% peningkatan jumlah ibu hamil yang memiliki
Buku KIA
                - ...% ibu yang datang pada K4
                - ...% ibu/keluarga yang telah memiliki perencanaan
persalinan
                - ...% ibu yang datang untuk mendapatkan tablet Fe
                - ...% ibu yang telah membuat pilihan bersalin dengan
Nakes
                - ...% KN
                - ...% IMD
                - ...% kader dalam keterlibatan penyelenggaraan

I.PELAPORAN
Seluruh rangakaian hasil proses pelaksanaan kegiatan kelas ibu
hamil sebaiknya dibuatkan laporan.Pelaporan hasil pelaksanaan
kelas ibu hamil dijadikan sebagai dokumen, sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak-
pihak yang berkepentingan.Pelaporan  disusun pada setiap
selesai melaksanakan kelas ibu hamil.

   Isi laporan minimal tentang :


      1. Waktu pelaksanaan
      2. Jumlah peserta
      3. Proses pertemuan
      4. Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
      5. Hasil evaluasi
Selain rangakaian materi di atas, bahan yang penting disiapkan
adalah kuesioner yang berisi pertanyaan tentang kesehatan ibu
dan anak yang merupakan Pra-tes dan Post-tes.Dengan ini,

10
pengetahuan ibu hamil dapat diukur sebelum menerima
pembelajaran dan sesudah menerima pembelajaran.  

11
Matrik Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Desa Teluk Batang Utara

No Kelas Bulan
1 Bumil Jan Feb Mart Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
21 20 20 20 20 20 20 20 20 21 20 20

Rincian Biaya yang di butuhkan selama satu ( 1 ) Tahun


N Alat Sasaran Bumil Harga Total/Jumlah
o Perkotak

1 Snek 56 Orang/Th x 3 x Pertemuan Rp.10.000.00 Rp.1.680.000.00

2. Bolpen 56 orang x 56 bh Rp.3000.00 Rp.168.000.00


Jasa
3. Narasumber 5 Klp x 3 x Prtemuan Rp.100.000.00 Rp.1.500.000.00
TOTAL Rp. 3.348.00,00

Pelaksanaan kelas ibu hamil di DesaTeluk


Batang Utar K e c a m a t a n Teluk Batang diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil
melalui berbagai materiyang disampaikan, baik tentang
kehamilan, persalinan, nifas, Bayi baru lahir, dll. Oleh karena
itu besar harapan kami untuk terlaksananya
kegiatanini.D e m i k i a n Proposal Rencana Kegiatan
Kelas ibu hamil Di Desa Teluk Batang Utara
Keacamatan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara tahun
2019 yang di ajukan o l e h pelaksana, diharapkan
proposal kegiatan ini d a p a t memberikan informasi
dan gambaran yang jelas mengenai kegiatan kegiatan yang akan
dilaksanakan.Atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan
terima kasih

12
13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Program

prioritas Pembangunan Kesehatan pada periode 2015 – 2019 dilaksanakan

melalui Program Indonesia Sehat dengan mewujudkan paradigma sehat,

penguatan pelayanan kesehatan, dan jaminan kesehatan nasional. Upaya

mewujudkan paradigma sehat ini dilakukan melalui pendekatan keluarga dan

gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Keberhasilan pelaksanaan

pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh pendekatan, kebijakan, dan

strategi program yang tepat serta sasaran yang jelas. Agar sumber daya yang

ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, maka upaya-upaya

pembangunan kesehatan diselenggarakan secara terintegrasi sejak dari

perencanaan sampai ke pelaksanaan, pemantauan dan evaluasinya.

Salah Satu Aspek Terpenting dalam peningkatkan derajat kesehatan

adalah dengan mengedepankan upaya kesehatan ibu dan anak sebagai upaya

dalam mempersiapan generasi yang akan datang menjadi generasi yang sehat

baik secara fisik mental dan spritual agar terwujud generasi yang berkualitas

di masa yang akan datang.

14
Salah satu persiapan tersebut antara lain adalah diperlukannya

kehamilan yang sehat, persalinan yang sehatt, Bayi yang selamat dan sehat

serta upaya promotif preventif kepada keluarga yang akan mendukung

kondisi kehamilan dan proses reproduksi yang sehat.

Berdasarkan data profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 diketahui

bahwa secara nasional angka kunjungan ibu hamil K4 sebesar 86,57% atau

4.606.215 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan serta 83.14% Persalinan

ditolong oleh nakes (4.222.506). Di Kalimantan Barat data mengenai

Kujungan K4 dan Persalinan ditolong nakes masih tergolong rendah, dimana

diketahui bahwa selama tahun 2017 kunjungan ibu hamil di Kalimantan

Barat sebesar 83,70% (93.772 ibu hamil) dan persalinan Nakes sebesar

62,42% (66.714 Persalinan oleh tenaga kesehatan) (Profil Kesehatan

Indonesia, 2018).

Rendahnya angka persalinan Nakes dan kunjungan ibu hamil akan

berdampak pada angka kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Secara

nasional data mengenai angka kematian ibu hamil dan bayi menurun pada

tahun 2017 dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan

di tahun 2017 di semester I sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan

angka kematian Ibu turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 4912 di tahun 2016

dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak 1712 kasus (Kemekes RI, 2017).

15
Penurunan ini berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di

Kabupaten Kayong Utara khususnya Puskesmas Teluk Batang dimana selama

3 tahun terakhir angka kematian bayi di Puskesmas Teluk Batang mengalami

trend turun naik, dimana pada tahun 2016 angka kematian bayi sebanyak 8

kasus, menurun sebesar 12.5% pada tahun 2017 menjadi 7 kasus, dan pada

tahun 2018 sampai pada bulan Maret sudah terdapat 6 kasus kematian bayi.

Tingginya angka kematian bayi pada tahun 2016 dan 2017 berbanding lurus

dengan pencapaian K4 dan Persalinan Nakes di Kecamatan Teluk Batang

yang tidak mencapai target sasaran.

Berdasarkan data dari Pemegang Program KIA Puskesmas Teluk

Batang selama 3 tahun terakhir diketahui bahwa pada tahun 2016 angka

pencapaian K4 sebesar 71.82% (208 dari 401 ibu hamil), pada tahun 2017

pencapaian K4 sebesar 69,05% (328 dari 475 ibu hamil) dan sampai pada

bulan maret tahun 2018 terjadi perubahan ke arah peningkatan kunjungan K4

selama 3 bulan terakhir. Hal ini dapat dilihat berdasarkan Pencapaian tahapan

kinerja K4 di Puskesmas Teluk Batangtahun 2018 yang per bulannya adalah

7,5%. Pada bulan januari 2018 pencapaian K4 Puskesmas Teluk Batang

sebesar 3,6% (tidak mencapai target), pada Bulan Februari sebesar 9.7%

(Melampaui target bulanan) dan pada bulan maret sebesar 16% (melampaui

target bulanan).

16
Peningkatan pencapaian K4 di Puskesmas Teluk Batang selama 3

bulan terakhir di tahun 2018 merupakan salah satu bentuk nilai Positif dalam

meminimalisir angka kesakitan dan kematian pada ibu hamil dan bayi karena

melalui peningkatan K4 di Puskesmas Teluk Batang selama 3 bulan terakhir

dapat menggambarkan bahwa kesadaran ibu hamil akan pentingnya

pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan deteksi dini risiko terjadinya

permasalahan pada masa kehamilan dan persalinan nantinya sudah diketahui

sejak awal.

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa terjadinya peningkatan

Kunjungan K4 di wilayah Kecamatan Teluk Batang tidak terjadi begitu saja,

akan tetapi peran aktif tenaga Kesehatan (bidan) dalam memberikan

pemahaman dan pengetahuan kepada ibu hamil mengenai pemeriksaan

kehamilan secara lengkap menjadi pendorong keberhasilan pencapaian K4

tersebut.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Puskesmas Teluk Batang dalam

mendorong meningkatnya angka Kunjungan K4 di Puskesmas Teluk Batang

adalah melalui kegiatan Inovasi Kelas Umak dan Ibu Hamil di Kecamatan

Teluk Batang. Kegiatan ini merupakan pengembangan dari kelas ibu hamil

pada tahun sebelumnya karena berdasarkan hasil analisis faktor penyebab

rendahnya angka kunjungan K4 di Kecamatan Teluk Batang salah satunya

adalah minimnya peran keluarga (suami dan orang tua) dalam mendorong ibu

hamil untuk memeriksakan kesehatan. Beranjak dari hal tersebut Kepala

Puskesmas Teluk Batang melalui pemegang program KIA-KB Puskesmas

Teluk Batang melakukan terobosan baru dengan memodifikasi program yang

17
ada dengan berupaya untuk melibatkan suami dan orang tua ibu hamil untuk

mengikuti kelas ibu hamil. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pengetahuan

dan pemahaman mengenai pentingnya kesehatan ibu hamil dan perawatan ibu

bersalin serta bayi diketahui juga oleh orang tua dan suami yang merupakan

pengambil keputusan dalam keluarga.

Berdasarkan latar belakang dan data di atas disimpulkan bahwa peran

orang tua dan keluarga dapat berpengaruh terhadap keinginan atau kemauan

ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara lengkap (K4). Dari

hal tersebut menarik perhatian penulis untuk mengangkat peran orang tua dan

suami dalam meningkatkan kunjungan ibu hamil lengkap (K4) di wilayah

Kecamatan Teluk Batang melalui kelas Umak dan Ibu Hamil.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalahnya adalah bagaimana

upaya penyadaran ibu hamil dalam melakukan kunjungan K4 ibu hamil di

Wilayah Kecamatan Teluk Batang Melalui Upaya Kelas Umak dan Ibu Hamil.

C. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Sejauh mana upaya penyadaran ibu hamil dalam melakukan

kunjungan K4 ibu hamil di Kecamatan Teluk Batang melalui upaya Kelas

Umak dan Ibu Hamil.

2. Tujuan Khusus

a. memaparkan data-data serta memvalidasi data yang berkaitan dengan

sasaran target dan pencapaian antenatal care di Wlayah Kerja

Puskesmas Teluk Batang.

18
b. Menjelaskan tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan (Bidan) Puskesmas Teluk Batang dalam upaya promotif

dan Preventif mengenai antenatal care melalui kelas Umak dan Ibu

Hamil di Wlayah Kerja Puskesmas Teluk Batang.

c. Memberikan gambaran hasil kegiatan upaya promosi kesehatan

mengenai antenatal care melalui kelas Umak dan Ibu Hamil di

Wlayah Kerja Puskesmas Teluk Batang.

D. MANFAAT PENULISAN

1. Manfaat Praktis

Memberikan manfaat bagi tenaga kesehatan khususnya penulis

sebagai acuan dalam peningkatan kunjungan antenatal care melalui kelas

Umak dan Ibu Hamil di Wlayah Kerja Puskesmas Teluk Batang

2. Manfaat Teoritis

Memberikan gambaran kepada penulis dan nakes lainnya mengenai

konsep teori antenatal care dan upaya promosi kesehetan mengenai

pentingnya kesehatan antenatal care melalui kelas Umak dan Ibu Hamil di

Wlayah Kerja Puskesmas Teluk Batan

19
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


1. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Secara geografis, Puskesmas Teluk Batang terletak diwilayah

Kecamatan Batang Kabupaten Kayong Utara terletak antara 00 54’ 10”LS –

1003’ 24” LS dan 1090 43’35”BT-1090 53’49”BT. Secara administratif, batas

Puskesmas Teluk Batang adalah sebagai berikut:

- Sebelah utara : Paket BI Desa Sei Sepeti Kecamatan Seponti

- Sebelah timur : Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang

- Sebelah selatan : Desa Padu Banjar Kecamatan Simpang Hilir

- Sebelah barat : Kecamatan Pulau Maya Karimata

Peta Wilayah

Gambar 2.1
Peta Wilayah Puskesmas Teluk Batang 2017

20
Luas wilayah Puskesmas Teluk Batang adalah 755 km2, terdiri dari satu

(1) kecamatan, 7 Desa, 29 Dusun dan 121 RT. Luas wilayah Puskesmas Teluk

Batang tidak merata, Desa terluas adalah Desa Masbangun yaitu 395,00 Km2 dan

yang terkecil adalah Desa Teluk Batang Selatan12,50 Km2., desa lainnya yaitu

desa Sungai Paduan160,00 Km2 , Desa Alur Bandung 41 Km 2, Desa Teluk Batang

Kota 89,00 Km2, Desa Teluk Batang Utara 21,50 Km2,, dan Desa Banyu Abang

dengan luas 36,00 Km2. Untuk luas wilayah Puskesmas Teluk Batang menurut

Desa dapat dilihat pada gambar 2.2.

LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK BATANG

160
36
Sungai Paduan
Alur Bandung
Teluk Batang Selatan
41
Teluk Batang
Teluk Batang Utara
Masbangun
395 12. Banyu Abang
5
89

21.
5

Gambar 2.2
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Batang 2017

21
B. ANTENATAL CARE
a. Pentingnya Antenatal Care (ANC)

Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan yang

dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang

diikuti dengan upaya koreksi terhadap kegawatan yang ditemukan.

Tujuan asuhan antenatal adalah:

1) Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial

ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara

umum, kebidanan, dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat

ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

ASI eksklusif.

6) Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bagi bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

b. Manfaat Antenatal Care (ANC)

Manfaat Antenatal Care (ANC) sangat besar karena dapat

mengetahui berbagai resiko dan komplikasi kehamilan sehingga ibu hamil

dapat diarahkan untuk melakukan rujukan.Pemeriksaan antenatal juga

memberikan manfaat bagi ibu dan janin, antara lain:

22
2) Bagi ibu

a. Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan

dan mengobati secara dini komplikasi yang mempengaruhi

kehamilan.

b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu

hamil dalam menghadapi persalinan.

c. Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat

memberikan ASI.

d. Memberikan konseling dalam memilih metode kontrasepsi

3) Bagi janin

Manfaat untuk janin adalah memelihara kesehatan ibu sehingga

mengurangi persalinan prematur, BBLR, juga meningkatkan kesehatan

bayi sebagai titik awal kualitas suber daya manusia.

c. Standar Minimal Pelayanan Antenatal

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016

Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan menyatakan

bahwa Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan

kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali

pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada

trimester ketiga yang dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau

Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan

kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register

(STR).

23
Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah pelayanan

yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;

2. Ukur tekanan darah;

3. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)

4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);

5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ);

6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) bila diperlukan;

7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;

8. Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb),

pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan

sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang

pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan.

9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;

10. Temu wicara (konseling)

24
d. Gambaran Pelayanan Antenatal Care Puskesmas Teluk Batang

Pelayanan antenatal care Pusekesmas Teluk Batang dilakukan

melalui kegiatan di dalam gedung dan diluar Gedung Puskesmas, kegiatan

di Dalam Gedung dilakukan di POLI KIA – KB dan Kegiatan di Luar

Gedung dilakukan melalui Upaya promotif dan preventif dengan kegiatan

antara lain sebagai berikut:

1. Kelas Umak dan Ibu Hamil

Kegiatan Kelas Umak dan Ibu Hamil merupakan pengembangan

kegiatan dari kelas ibu hamil dimana kegiatan ini merupakan kegiatan

yang dilakukan dalam bentuk forum diskusi dan Tanya jawab terkait

permasalahan kesehatan ibu hamil dan pemberian penyuluhan kepada

ibu hamil, orang tua dan suami ibu hamil mengenai:

a. Cara menjaga kesehatan ibu hamil

b. Persiapan persalinan yang aman

c. Mengetahui tanda-tanda bahaya pada ibu hamil

d. Tanda-tanda persalinan

e. Tanda-tanda bahaya persalinan

f. Perawatan bayi baru lahir (Memandikan bayi, merawat tali pusat,

IMD, Asi Ekslusif, Makanan bayi setelah 6 bulan, tanda-tanda bayi

sakit, posyandu dan pengenalan imunisasi) kepada ibu hamil, orang

tua dan suami ibu hamil.

g. Kesehatan ibu nifas

h. Tanda-tanda bahaya ibu nifas

25
i. Pemahaman mengenai Mitos-mitos yang membahayakan kesehatan

ibu dan bayi serta

j. KB Pasca Salin

Kegiatan ini berbeda dari kelas ibu hamil biasa karena melibatkan

peran serta orang tua, dan suami ibu hamil. Pengembangan kelas ibu

hamil menjadi Kelas Umak dan Ibu Hamil karena berdasarkan hasil

analisis faktor penyebab rendahnya angka kunjungan K4 di Kecamatan

Teluk Batang pada tahun sebelumnya salah satunya adalah minimnya

peran keluarga (suami dan orang tua) dalam mendorong ibu hamil untuk

memeriksakan kesehatan. Beranjak dari hal tersebut Kepala Puskesmas

Teluk Batang melalui pemegang program KIA-KB Puskesmas Teluk

Batang melakukan terobosan baru dengan memodifikasi program yang

ada dengan berupaya untuk melibatkan suami dan orang tua ibu hamil

untuk mengikuti kelas ibu hamil. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar

pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya kesehatan ibu hamil

dan perawatan ibu bersalin serta bayi diketahui juga oleh orang tua dan

suami yang merupakan pengambil keputusan dalam keluarga.

2. Kunjungan Ibu Hamil Risti

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk kunjungan kepada rumah ibu hamil

yang memiliki risiko tinggi. Dilakukan dengan cara pemeriksaan

kesehatan ibu hamil dan penyuluhan kesehatan

3. Pelaksanaan P4K (Program, perencanaan, persiapan, persalinan

dan pencegahan Komplikasi)

4. Pembinaan Kader Pendamping Ibu Hamil

26
E. Gambaran Hasil Pelayanan Antenatal Care Puskesmas Teluk Batang
yang dilihat berdasarkan Kunjungan Lengkap ibu Hamil (K4)

1. Hasil Pencapaian K4 Puskesmas Teluk Batang Selama 3 tahun

terakhir

Untuk mengetahui gambaran pencapaian K4 di Puskesmas Teluk

Batang Selama 3 Tahun terakhir dapat dilihat Pada table 2.1 berikut ini.

PENCAPAIAN
TARGET SAMPAI
NO INDIKATOR
TAHUNAN 2016 2017 MARET
2018
1 K4 90% 71,82% 69,05% 29,3%
Sumber : Pemegang Program KIA Tahun 2018
Berdasarkan table 2.1 diatas diketahui bahwa pada tahun 2016

pencapaian K4 Puskemas Teluk Batang sebesar 71,82% menurun pada

tahun 2017 menjadi 69,05% dan sampai pada bulan Maret 2018 sebesar

29,3%. Untuk mengetahui gambaran pencapaian K4 dapat dilihat pada

grafik 2.1 Berikut ini

80.00% 71.82% 69.05%


70.00%
60.00%
50.00%
40.00% 29.30% K4
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
2016 2017 Maret 2018

Sumber : Pemegang Program KIA Tahun 2018

27
2. Hasil Pencapaian K4 Puskesmas Teluk Batang sebelum dan Setelah
dilakukan Intervensi Kelas Umak dan Ibu Hamil
Untuk mengetahui gambaran pencapaian K4 di Puskesmas Teluk

Batang Sebelum dan sesudan dilakukan intervensi kelas umak dan ibu

hamil dapat dilihat Pada table 2.2 berikut ini

PENCAPAIAN TAHUN 2018


Sebelum
Setelah Intervensi
TARGET TARGET Intervensi Kelas
NO INDIKATOR Kelas Umak dan
TAHUNAN BULANAN Umak dan ibu
ibu Hamil
Hamil
Januari Feb Maret
1 K4 90% 7,5% 3,6% 9,7% 16%
Sumber : Pemegang Program KIA Tahun 2018
Berdasarkan table 2.2 diatas diketahui bahwa pada tahun 2018

terjadi peningkatan kunjungan ibu hamil lengkap setelah dilakukan

intervensi Kelas Umak dan Ibu hamil dimana sebelum diberikan intervensi

kelas umak dan ibu hamil kunjungan K4 di Puskesmas Teluk Batang tidak

Mencapai target Bulanan sebesar 3,6% dan pada bulan februari meningkat

menjadi 9,7% setelah dilakukan intervensi dan kembali meningkat

melampaui target bulanan lebih dari 100% sebesar 16% pada bulan Maret

2018. Untuk mengetahui gambaran pencapaian K4 dapat dilihat pada

grafik 2.2 Berikut ini

16.00%
16.00%
14.00%
12.00% 9.70%
10.00%
8.00% K4
6.00% 3.60%
4.00%
2.00%
0.00%
Januari Februari Maret

28
Sumber : Pemegang Program KIA Tahun 2018

F. KERANGKA TEORI
Pada penulisan makalah ini kerangka pikir yang kami pakai mengacu pada

kerangka teori yang dikemukakan oleh GREEN 1985 dalam Notoatmodjo 2012

sebagai berikut

Pengetahuan ibu hamil

Perilaku pemeriksaan
Dukungan keluarga kehamilan
(K4)

Dukungan
tenaga kesehatan

Pada kerangka pikir tersebut terdapat 3 variabel yang oleh penulis

dianggap sebagai 3 faktor penting yang berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil

dalam pemeriksaan kehamilannya, faktor tersebut adalah pengetahuan ibu hamil,

dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan.

Mengingat ketiga faktor tersebut maka penulis menganggap penting 3

faktor tersebut yang harus diperhatikan dalam upaya promotif terhadap ibu hamil

dan keluarga dalam upaya memberikan penyadaran akan pentingnya pemeriksaan

kehamilan.

29
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Antenatal care adalah hal yang sangat penting dan urgen selama

kehamilan terutama dalam hal peningkatan pengetahuan, pemahaman dan

penanaman kesadaran akan pentingnya antenatal care tersebut, dimana

dengan antenatal care akan diketahui sedini mungkin akan indikasi-

indikasi resiko yang akan terjadi pada kehamilan dan persalinan.

Peran dan dukungan berbagai pihak sangat di perlukan dalam

proses penyadaran dan perubahan prilaku positif ibu hamil dalam

pemeriksaan kehamilanya, dukungan tersebut dapat diperoleh dari :

pengetahuan ibu, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan serta

fasilitas penunjang lainya yang akan berpengarauh terhadap prilaku ibu

hamil tersebut dalam memeriksaakan kehamilanya.

Upaya promotif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam hal

ini bidan desa pada dasarnya adalah mengoptimalkan potensi yang ada

baik pada sarana kesehatan, dan potensi ibu sendiri dengan

mengembangkan pengetahuanya sebagai dasar bagi pengembangan

kesadaran diri akan pentingnya pemeriksaan kehamilan Melalui kelas

umak dan ibu hamil.

30
B. SARAN

1. Pihak pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan Kabupaten Kayong

Utara untuk memberikan fasilitasi tambahan berupa pemaksimalan

kegiatan kelas umak dan ibu hamil selama 10 bulan karena adanya

peningkatan capaian kegiatan secara tidak langsung atas kegiatan

Kelas Umak dan Ibu Hamil

2. Pihak desa sebagai mitra kerja bidan desa diharapkan lebih proaktif

dan memberikan dukungan penuh terutama dalam pengembangan desa

siaga aktif terutama yang menyangkut peran serta keluaraga dan

masyarakat dalam proses persalinan yang sehat

3. Keluarga sebagai pihak yang sangat dominan bagi seorang ibu hamil

hendaklah memberikan dukungan penuh baik secara moril, materil dan

psikologis agar proses kehamilan yang dijalaninya aman, sehat dan

selamat

31
Lampiran

KEGIATAN KELAS UMAK DAN IBU HAMIL

32
33
34

Anda mungkin juga menyukai