Anda di halaman 1dari 18

Standar

Pelayanan
Antenatal di
PPK Tingkat I
Anggota:
SUKMA DWI RAHMATULLAH (1911312014)
RAHMI EKA FAJRI (1911312017)
REGINA FATIKAHHEMAS (1911312020)
VITA DELFI YANTI (1911312023)
Pengertian Antenatal Care ( ANC
01 )
Tujuan Pemeriksaan Kehamilan
02 ( ANC / Antenatal Care )

03 Tujuan Asuhan Antenatal

04 Kebijakan Pelayanan Antenatal

05 Tempat Pelayanan ANC

06 Jenis - Jenis Layanan Antenatal

Content 07
Mekanisme Rujukan Pelayanan
Antenatal
1. Pengertian Antenatal Care (ANC)
Antenatal Care (ANC) merupakan
suatu pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selama hamil
Menurut Depkes RI (2005, dalam Rukiah &
Yulianti, 2014) mendefenisikan bahwa
pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti
dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan
yang ditemukan.

Pada hakikatnya pemeriksaan kehamilan


bersifat preventif care dan bertujuan
mencegah hal – hal yang tidak diinginkan
bagi ibu dan janin ( Purwaningsing &
Fatmawati, 2010 )
Program – program yang diintegrasikan dalam
pelayanan antenatal terintegrasi meliputi
Maternatal neonatal tetanus elimination ( MNTE )
Antisipasi defisiensi gizi dalam kehamilan ( Andika )
Pencegahan dan pengobatan IMS/ISR dalam kehamilan
(PDIK)
Eliminasi sifilis kongenital ( ESK) dan frambusia
Pencegahan malaria dalam kehamilan (PMDK)
Penatalaksanaan TB dalam kehamilan ( TB-ANC) dan
kusta
Pencegahan kecacingan dalam kehamilan (PKDK)
Peanggulangan gangguan intelegensia pada kehamilan
(PAGIN)
2. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan
( ANC / Antenatal Care )
Tujuan Khusus Untuk memenuhi hak setiap
Menyediakan pelayanan antenatal yang
terpadu, komprehensif, serta berkualitas, ibu hamil memperoleh
memberikan konseling kesehatan dan gizi pelayanan antenatal yang
ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI, berkualitas sehingga mampu
meminimalkan ‘missed opportunity’ pada ibu
hamil untuk mendapatkan pelayanan menjalani kehamilan dengan
antenatal terpadu, komprehensif dan sehat
berkualitas, juga mendeteksi secara dini
adanya kelainan atau penyakit yang diderita
ibu hamil, dan dapat melakukan intervensi
Tujuan Umum
yang tepat jika terjadi kelainan dan penyakit,
dapat melakukan rujukan yang sudah ada.

Pemeriksaan kehamilan atau antenatal


care juga dapat dijadikan ajang
promosi kesehatan dan Pendidikan
tentang kehamilan, persalinan dan
persiapan menjadi orang tua
3. Tujuan Asuhan Antenatal

1 2 3 4 5

Memantau Meningkatkan Mengenali secara Mempersiapkan Mempersiapkan


kemajuan dan dini adanya persalinan cukup peran ibu dan
kehamilan mempertahank ketidaknormalan bulan, melahirkan keluarga dalam
untuk an kesehatan atau komplikasi yang dengan selamat, menerima
memastikan fisik, mental, mungkin terjadi ibu maupun kelahiran bayi
kesehatan ibu dan social ibu selama kehamilan , bayinya dengan agar dapat
dan tumbuh dan bayi termasuk riwayat trauma seminimal bertumbuh
kembang bayi penyakit secara mungkin kembang seccara
umum, kebidanan normal
dan pembedahan
4. Kebijakan Pelayanan Antenatal
Kebijakan Program Kebijakan Teknis
Kebijakan Departemen Kesehatan Kebijakan teknis untuk ibu hamil
dalam upaya mempercepat secara keseluruhan yang bertujuan
penurunan AKI dan AKB pada untuk mengurangi resiko dan
dasarnya mengacu kepada komplikasi kehamilan secara dini.
intervensi strategis “ Empat Pilar Kebijakan teknis itu dapat meliputi
Safe Motherhood “ yaitu meliputi : komponen – komponen:
Keluarga Berencana, ANC, • Mengupayakan kehamilan yang sehat
Persalinan Bersih dan Aman, dan • Melakukan deteksi dini komplikasi,
Pendekatan Obstetri Essensial. melakukan penatalaksanaan awal
Kebijakan program Antenatal serta rujukan jika terjadi komplikasi
menetapkan frekuensi kunjungan • Persiapan persalinan yang bersih dan
antenatal sebaikanya minimal 4 aman
kali selama kehamilan, dengan • Perencanaan antisiptif dan persiapan
ketentuan: dini untuk melakukan rujukan jika
• Minimal 1 kali pada trisemester terjadi komplikasi
pertama ( K1 )
• Minimal 1 kali pada trisemester
kedua ( K2 )
• Minimal 2 kali pada trisemester
ketiga ( K3 dan K4 )
Lanjutan...
Kebijakan Teknis
Beberapa kebijakan teknis pelayanan antenatal rutin yang
dilaksanakan dalam rangka peningkatan cakupan
pelayanan:

• Deteksi ibu hamil melalui kegiatan P4K dengan stiker


dan buku KIA, dengan melibatkan kader dan
perangkat desa serta kegiatan Kelompok Ibu Hamil
• Peningkatan Kemampuan penjaringan ibu hamil
melalui kemitraan Bidan dan dukun
• Peningkatan akses pelayanan dengan kunjungan
rumah
• Peningkatan akses pelayanan persalinan dengan
rumah tunggu
5. Tempat Pelayanan ANC
Organisasi
Klinik bersalin
sukarela

Rumah Sakit Bidan


bersalin

Dokter Umum Perawatan


dan mandiri
Puskesmas
6. Jenis-Jenis Layanan Antenatal
1. Timbang berat badan (T1) 4. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet
Pengukuran berat badan diwajibkan setiap ibu selama kehamilan (T4)
hamil melakukan kunjungan. Kenaikan berat Tablet Fe merupakan tablet penambah darah.
badan normal pada waktu kehamilan sebesar 0,5 Selama masa pertengahan kehamilan , tekanan
kg perminggu mulai trisemester kedua sistolik dan diastolic menurun hingga 5 – 10
mmHg. Hal ini biasa terjadi karena vasodilatasi
perifer akibat perubahan hormonal selama
kehamilan
2. Ukur tekanan darah (T2)
5. Pemberian imunisasi tetanus toxid
Tekanan darah normal adalah 110/80
(T5)
hingga 140/90 mmHg, apabila
diketahui tekanan darah ibu hamil Untuk mencegah terjadiya infeksi tetanus
melebihi 140/90 mmHg maka perlu neonatorum oleh masuknya Clostridium
diwaspadai adanya preeklamsi. Tetani ke tubuh bayi yang dapat
mengakibatkan kematian bayi dengan
gejala panas tinggi, kaku kuduk, dan
kejang. Imunisasi TT dianjurkan 2 kali
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3) pemberian selama kehamilan , yaitu TT1
Suatu cara mengukur besar Rahim dari tulang diberikan pada kunjungan awal dan TT2
kemaluan ibu hingga batas pembesarran perut diberikan pada 4 minggu setelah suntikan
tepatnya pada puncak fundus uteri. Dari TT1
pemeriksaan dapat diketahui pertumbuhan janin
sesuai dengan usia kehamilan. 6. Pemeriksaan Hb (T6)
7 Pemeriksaan VDRL (T7)

Lanjutan... 8 Perawatan Payudara, senam payudara, dan pijat


tekan payudara (T8)

9 Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam


ibu hamil (T9)

10 Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan


(T10)

11 Pemeriksaan protein urin atas indikasi (T11)

12 Pemeriksaan reduksi urin atas indikasi (T12)

13 Pemberian terapi kapsul yodium untuk


daerah endemis gondok (T13)

Pemberian terapi anti-malaria untuk daerah


14
endemis malaria (T14)
7. Mekanisme Rujukan Pelayanan Antenatal

Penjelasan..
.
Penjelasan

Ibu Hamil dapat memperoleh pelayanan ANC diberbagai Sarana


1
1 Pelayanan Kesehatan (Bidan, Puskesmas biasa, Puskesmas PONED, RB,
RS biasa atau RS PONEK)

Sarana Pelayanan Kesehatan mengidentifiksi jenis kehamilan dan


2 perkiraan jenis persalinan dari ibu-ibu yang mendapatkan pelayanan ANC
dimasing-masing sarana.
2 Sarana Pelayanan Kesehatan mengelompokan jenis kehamilan dan jenis
persalinan menjadi 2 kelompok.

3
• Kelompok A: ibu-ibu yang dideteksi mempunyai permasalahan dalam
3 kehamilan dan diprediksi akan mempunyai permasalahan dalam
persalinan;
• Kelompok B: ibu-ibu yang dalam ANC tidak ditemukan permasalahan.

4 Untuk kelompok A, Rujukan bisa dilakukan pada saat ANC dimanaSarana


4 Pelayanan Kesehatan akan merujuk Ibu Hamil Kelompok A ke RS PONEK
(kecuali ibu hamil tersebut sudah ditangani di RS PONEK sejak ANC)
Lanjutan...
05 Sarana Pelayanan Kesehatan akan menangani persalinan ibu Hamil
Kelompok B

Pada saat persalinan Sarana Pelayanan Kesehatan akan mengidentifikasi


06 kemungkinan terjadinya penyulit pada persalinan menggunakan proses dan
tehnik yang baik (misalnya penggunaan partogram)

Sarana pelayanan kesehatan mengelompokkan jenis persalinan menjadi 3


kelompok:
07 • Kelompok B1: Ibu-ibu yang mengalami permasalahan di dalam persalinan
dan harus dirujuk emergency (dirujuk dalam keadaan in-partu);
• Kelompok B2: Ibu-ibu yang mengalami permasalahan di dalam persalinan
tapi tidak memerlukan rujukan;
• Kelompok B3: Ibu-ibu dengan persalinan normal

08 Ibu Bersalin Kelompok B1 akan dirujuk ke RS PONEK (kecuali persalinan


memang sudah ditangani di RS PONEK
Ibu Besalin Kelompok B2 dapat Ibu Bersalin Kelompok B3 dapat
ditangani di Puskesmas PONED ditangani di seluruh jenis sarana
pelayanan kesehatan/persalinan
(Puskesmas, RB, RS)

10
9
Lanjutan

12
11
Bayi baru lahir yang dimaksud dalam Bayi baru lahir tanpa komplikasi
manual ini adalah neonatus berusia dapat ditangani di seluruh jenis
antara 0-28 hari. sarana pelayanan kesehatan
termasuk RS PONEK apabila sang
ibu bersalin di RS PONEK tersebut
(karena masuk kelompok A dan B1)
Lanjutan...

13 14 15 16

Pengelompokan tingkat
kegawatan bayi baru lahir
Bayi baru lahir Bayi baru lahir yang Bayi baru lahir kontrol dilakukan berdasarkan
dengan komplikasi telah pulang pasca ke sarana pelayanan algoritme Manajemen
dapat lahir dari ibu kelahiran dan kesehatan sesuai Terpadu Bayi Muda (MTBM).
dengan komplikasi kemudian kembali lagi dengan surat kontrol • Bayi baru lahir dengan
persalinan maupun ke fasilitas kesehatan yang diberikan oleh sakit berat dirujuk ke
Rumah Sakit PONEK,
dari ibu yang karena menderita fasilitas kesehatan di • Bayi baru lahir dengan
melahirkan normal, sakit juga termasuk tempat kelahiran. sakit sedang dirujuk ke
baik di Rumah Sakit dalam manual rujukan Puskesmas PONED,
PONEK atau di ini. • Bayi baru lahir sakit
sarana pelayanan ringan ditangani di sarana
kesehatan primer. pelayanan kesehatan
primer atau di sarana
pelayanan kesehatan
tempat bayi kontrol.
THANK YOU
Insert the SubTitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai