Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEHAMILAN RISIKO TINGGI

Disusun Oleh :
Devi Rosalina ( P 27902115010 )
Fita Oktaviani Aulia ( P 27902115015 )
Gusti Ayu Andini Wibowo ( P 27902115017 )
Intan Lulu Kurniasari ( P 27902115021 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEBIDANAN RANGKASBITUNG
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Bahasan : Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Kehamilan Resiko Tinggi
Sasaran : Kelompok Ibu Hamil
Tanggal : Kamis, 30 Mei 2017
Tempat : Balai Desa
Waktu : 08.30 – 09.40
Penyuluh : Mahasiswi Kebidanan

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan ibu memahami tentang kehamilan resiko
tinggi

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Dengan penyuluhan diharapkan :
1. Ibu mengerti tentang pengertian kehamilan risiko tinggi
2. Ibu mengerti tentang faktor risiko terjadinya kehamilan risiko tinggi
3. Ibu mengerti tentang deteksi pada kehamilan risiko tinggi
4. Ibu mengerti tentang bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan
risiko tinggi
5. Ibu mengerti tentang cara pencegahan kehamilan resiko tinggi

III. Materi
1. Pengertian kehamilan risiko tinggi
2. Faktor risiko/penyebab terjadinya kehamilan risiko tinggi
3. Diagnosa kebidanan pada kehamilan risiko tinggi
4. Bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko tinggi
5. Pencegahan kehamilan risiko tinggi  
IV. Kegiatan
NO Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluhan Peserta/Sasaran
1. Pembukaan - Memberi Salam - Menjawab salam 5 menit
- Memperkenalkan - Menyimak
Diri
- Menyimak
- Menjelaskan
Tujuan - Memperhatikan
- Apersepsi

2. Isi Pelaksanaan 35 menit


Penyampaian materi
a) Menggali - Memperhatikan
pengetahuan ibu
hamil tentang
kehamilan risiko
tinggi
b)Menjelaskan - Menyimak.
tentang
pengertian
kehamilan risiko
tinggi
c) Menjelaskan - Menyimak
tentang
penyebab/ faktor
risiko kehamilan
risiko tinggi
d)Menjelaskan - Menyimak
tentang deteksi
pada kehamilan
risiko tinggi
e) Menjelaskan - Menyimak
tentang bahaya
yang dapat
ditimbulkan
karena kehamilan
risiko tinggi
f) Menjelaskan - Menyimak
tentang
pencegahan
kehamilan risiko
tinggi
g)Memberikan - Mengajukan
kesempatan Pertanyaan
kepada peserta
untuk bertanya - Menjawab
h)Memberikan Pertanyaan
jawaban atas
pertanyaan
peserta
\

3. Penutup - Merangkum dan - Menyimak 15 menit


menyimpulkan
- Evaluasi - Menjawab
(memberikan Pertanyaan
pertanyaan
kepada peserta)
- Memberi salam - Menjawab salam.

V. Metoda
1. Ceramah
2. Tanya-jawab

VI. Media
1. Laptop
2. LCD/Proyektor
3. Powerpoint
4. Leaflet

VII. Sumber Pustaka


Ambarwati Eny, Wulandari Diah. 2010. Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Yogyakarta. Medical Book
Yanti Damai, Sundawati Dian. 2011. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bandung.
PT. Refika Aditama
VIII. Evaluasi (Pencapaian Tujuan)
1. Waktu : 30 menit
2. Jenis : Lisan
3. Item Soal :
1. Apa yang di maksud dengan kehamilan resiko tinggi ?
2. Sebutkan Faktor risiko/penyebab terjadinya kehamilan risiko tinggi?
3. Bagaimana Deteksi pada kehamilan risiko tinggi?
4. Sebutkan Bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko
tinggi?
5. Bagaimana Pencegahan kehamilan risiko tinggi ?
Lampiran 1

I. DEFINISI
Kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor risiko yang
dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau mengancam jiwa ibu
dan janin
Kehamilan  risiko  tinggi  adalah  kehamilan  yang  akan  menyebabkan
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun
terhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun
nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas normal.

II. FAKTOR RISIKO


Untuk menentukan suatu kehamilan risiko tinggi, dilakukan penilaian
terhadap wanita hamil untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau ciri-
ciri yang menyebabkan dia ataupun janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau
kematian (keadaan atau ciri tersebut disebut faktor risiko). Faktor risiko bisa
memberikan suatu angka yang sesuai dengan beratnya risiko.
Secara umum, kelompok ibu hamil yang tergolong resiko tinggi antara lain:
1. Umur di bawah 20 tahun, karena rahim dan panggul ibu belum
berkembang
2. Umur diatas 35 tahun, karena kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak
sebaik umur sebelumnya
3. Pernah mengalami kesulitan dan kehamilan dalam persalinan sebelumnya
4. Jumlah anak lebih dari 4 orang, karena makin banyak anak, rahim ibu
makin lemah
5. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun, karena pada keadaan tersebut rahim dan kesehatan ibu belum pulih
kembali dengan baik
6. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang lebih dari 10
tahun (terlalu lama)
7. Tinggi badan kurang dari 145 cm, karena ibu mungkin mempunyai
panggul sempit, sehingga sulit melahirkan
8. Kebiasaan ibu (merokok, alkohol, dan obat-obatan)

III. BAHAYA YANG DAPAT DITIMBULKAN


- Bayi lahir belum cukup bulan.
- Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR).
- Keguguran (abortus).
- Persalinan tidak lancar / macet.
- Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
- Janin mati dalam kandungan.
- Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
- Keracunan kehamilan/kejang-kejang.

IV. DETEKSI KEHAMILAN RESIKO TINGGI


Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di dokter/bidan terdekat.

V. PENCEGAHAN
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila
gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikannya, dan kenyataannya banyak dari faktor resiko ini sudah dapat
diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi,
semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun
bayi. Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan
normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian.
Sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC (Antenatal
Care) atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk
memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya. Dengan memeriksakan kehamilan
sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit
4 kali selama masa kehamilan dengan mendapatkan imunisasi TT 2x. Bila
ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna dan
hindari mengkonsumsi rokok, alkohol dan lain-lain.

Cara mencegah kehamilan risiko tinggi


1. Usia hamil tidak kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Rencanakan jumlah anak 2 orang saja.
3. Hindari jarak kehamilan terlalu dekat atau terlalu jauh.
4. Memeriksa kehamilan secara teratur kepada tenaga kesehatan.
5. Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
6. Melahirkan denan pertolongan tenaga kesehatan
Lampiran 2

1. Apa yang dimaksud kehamilan resiko tinggi?


Kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor risiko yang
dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau mengancam jiwa ibu
dan janin.
2. Sebutkan faktor risiko/penyebab terjadinya kehamilan risiko tinggi?
Secara umum, kelompok ibu hamil yang tergolong resiko tinggi antara lain:
a. Umur di bawah 20 tahun, karena rahim dan panggul ibu belum
berkembang
b. Umur diatas 35 tahun, karena kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak
sebaik umur sebelumnya
c. Pernah mengalami kesulitan dan kehamilan dalam persalinan
sebelumnya
d. Jumlah anak lebih dari 4 orang, karena makin banyak anak rahim ibu
makin lemah
e. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun, karena pada keadaan tersebut rahim dan kesehatan ibu belum
pulih kembali dengan baik
f. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang lebih dari 10
tahun (terlalu lama)
g. Tinggi badan kurang dari 145 cm, karena ibu mungkin mempunyai

3. Bagaimana deteksi pada kehamilan risiko tinggi?


Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di dokter/bidan terdekat.

4. Sebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko


tinggi?
- Bayi lahir belum cukup bulan.
- Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR).
- Keguguran (abortus).
- Persalinan tidak lancar / macet.
- Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
- Janin mati dalam kandungan.
- Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
- Keracunan kehamilan/kejang-kejang.
5. Bagaimana pencegahan kehamilan risiko tinggi ?
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila
gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikannya, dan kenyataannya banyak dari faktor resiko ini sudah dapat
diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi semakin dini masalah
dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu
hamil maupun bayi.

Anda mungkin juga menyukai