Anda di halaman 1dari 16

Konsep persalinan

prematur
Kelompok 3 / AJ1 (B19)

Hary Budiarto Ahmad Asyroful Anam


Erwin Purwanto
Dhinar Retno Panitis
Maria wahyu
Muhammad tarmizi
Lilik umaroh
Muhammad bagus
Tuti Kurniati
Fatichul Mubtadi
Rifaldi
Defisini persalinan prematur
Persalinan prematur adalah
persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan 37
minggu (Alston, 2012).
Menurut WHO, persalinan
premature adalah persalinan
dengan usia kehamilan
kurang dari 37 minggu atau
berat bayi kurang dari 2500
gram.
Klasifikasi Persalinan Prematur
Organisasi Kesehatan Dunia yaitu WHO (2013) membagi persalinan prematur
menjadi tiga kategori berdasarkan umur kehamilan, yaitu:
BATASAN KRITERIA KETERANGAN
Sangat Prematur Usia kehamilan 24-30 minggu Sangat sulit untuk hidup kecuali
BB bayi 1000-1500 g dengan inkubator canggih
Dampak sisanya menonjol,terutama
pada IQ nerologis dan pertumbuhan
fisiologis

Prematur Sedang Usia kehamilan 31-36 minggu Dengan perawatan cangih masih
mungkin hidup tanpa dampak sisa yang
BB bayi 1501-2000 g berat

Prematur Borderline - Usia kehamilan 36-38 mingu - Masih sangat mungkin hidup tampa
- Berat bayi 2001-2499 g dampak sisa yang berat
- Lingkaran kepala 33 cm - Perhatikan kemungkinan :
- Lingkaran dada 30 cm Ganguan napas
- Panjang badan sekitar 45cm Daya isap lemah
tdak tahan terhadap hipotermia
mudah terjadi infeksi
Etiologi Persalinan Prematur

a. Faktor Maternal
Toksenia, hipertensi, malnutrisi /
penyakit kronik, misalnya diabetes
mellitus kelahiran premature ini
berkaitan dengan adanya kondisi
dimana uterus tidak mampu untuk
menahan fetus, misalnya pada
pemisahan premature, pelepasan
plasenta dan infark dari plasenta
b. Faktor Fetal
Kelainan Kromosomal (misalnya
trisomi antosomal), fetus multi
ganda, cidera radiasi
Faktor yang berhubungan dengan
kelahiran prematur
A. Kehamilan B. Kondisi medis
1) Malformasi Uterus Kondisi yang menimbulkan partus
preterm: hipertensi,
2) Kehamilan ganda
perkembangan janin terhambat,
3) TI. Servik Inkompeten solusio plasenta, plasenta previa,
4) KPD kelainan reshus, diabetes

5) Pre eklamsia Kondisi yang menimbulkan


kontraksi: Kelainan bawaan
6) Riwayat kelahiran premature uterus, ketuban pecah dini,
7) Kelainan Rh Serviks inkompeten, Kehamilan
ganda
Faktor yang berhubungan dengan
kelahiran prematur
C. Sosial Ekonomi D. Faktor gaya hidup
1) Tidak melakukan perawatan 1) Kebiasaan merokok
prenatal
2) Kenaikan berat badan selama
2) Status sosial ekonomi rendah hamil yang kurang
3) Mal nutrisi 3) Penyalahgunaan obat (kokain)
4) Kehamilan remaja 4) Alcohol
Manifestasi klinis persalinan prematur

1. Kram seperti ketika datang bulan atau rasa sakit pada punggung.
2. Kram perut, dengan atau tanpa diare.
3. Kontraksi rahim yang teratur dengan jarak waktu sepuluh menit atau
kurang dan kontraksi ini tidak harus terasa sakit.
4. Rasa tertekan pada perut bagian bawah, terasa berat atau seperti bayi
yang mendorong ke bawah.
5. Keluar air atau cairan lainnya dari vagina.
Faktor resiko kelahiran prematur

A. Faktor demografik B. Faktor medis


1) Ras 1. Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya

2) Usia (<> 40 tahun) 2. Abortus trimester kedua (lebih dari 2x abortus


spontan atau elektif)
3) Status sosio ekonomi rendah
3. Anomali uterus
4) Belum menikah
4. Penyakit-penyakit medis (diabetes, hipertensi)
5) Tingkat pendidikan rendah
5. Resiko kehamilan saat ini :
Kehamilan multi janin, Hidramnion, kenaikan BB
kecil, masalah-masalah plasenta (misal :
plasenta previa, solusio plasenta), pembedahan
abdomen, infeksi (misal : pielonefritis, UTI),
inkompetensia serviks, KPD, anomaly janin
Faktor resiko kelahiran prematur

C. Faktor perilaku dan lingkungan D. Faktor resiko potensial


1. Nutrisi buruk 1. Stres
2. Merokok (lebih dari 10 rokok 2. Iritabilitas uterus
sehari) 3. Perestiwa yang mencetuskan
3. Penyalahgunaan alkohol dan kontraksi uterus
zat lainnya (mis. kokain) 4. Perubahan serviks sebelum awitan
4. Jarang / tidak mendapat persalinan
perawatan prenatal 5. Ekspansi volume plasma yang tidak
adekuat
6. Defisiensi progesterone
7. Infeksi
Mekanisme persalinan prematur
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis


Urinalisa
USG untuk mengetahui usia kehamilan, besar janin, jumlah janin, aktivitas
biofisik, cacat bawaan, letak dan maturasi plasenta, volume cairan
amnion dan kelainan uterus.
Amniosentesis untuk melihat kematangan beberapa organ janin seperti
rasio lesitinsfingomielin, surfaktan.
Dampak persalinan prematur
kematian perinatal
bayi prematur sering disertai kelainan. Kelainan jangka pendek yang sering terjadi adalah:
RDS (Respiratory Distress Syndrome), perdarahan intra/periventrikular, NEC(Necrotizing Entero
Cilitis), displasi bronko-pulmoner, sepsis, dan paten duktus arteriosus. Adapun kelainan jangka
panjang sering berupa serebral palsi, retinopati, retardasi mental, juga dapat berupa
disfungsi neurobehavioral dan prestasi sekolah yang kurang baik (Prawirohardjo, 2011).
Kematian dan kesehatan yang buruk di masa kehidupan bayi.
Pengelolaan persalinan prematur
1. Menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolisis
2. Pematangan surfaktan paru janin dengan kortikosteroid
3. Bila perlu dilakukan pencegahan terhadap infeksi
Menurut FKUI. Kapita Selekta Kedokteran. 2001.
Setiap persalinan preterm harus dirujuk ke rumah sakit. Cari apakah faktor penyulit
ada. Dinilai apakah termasuk risiko tinggi atau rendah.
1. Sebelum dirujuk, berikan air minum 1.000 ml dalam waktu 30 menit dan nilai apakah
kontraksi berhenti atau tidak.
2. Bila kontraksi masih berlanjut, berikan obat takolitik seperti Fenoterol 5 mg peroral dosis
tunggal sebagai pilihan pertama atau Ritodrin mg peroral dosis tinggi sebagai pilihan
kedua, atau Ibuprofen 400 mg peroral dosis tungga sebagai pilihan ketiga.
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan beri dukungan.
4. Persalinan tidak boleh ditunda bila ada kontraindikasi mutlak (gawat janin,
karioamnionitis, perdarahan antepartum yang banyak) dan kontraindikasi relative
(gestosis, DM, pertumbuhan janin terhambat dan pembukaan serviks 4 cm).
Pencegahan persalinan prematur
Memeriksakan diri sebelum pernikahan atau kehamilan kedua
Menghindari stress serta kecemasan berlebih yang dapat memicu kontraksi,
siapkan kondisi psikologis ibu dengan selalu berpikir positif, rileks dan setenang
mungkin
Merubah gaya hidup ibu sesehat mungkin. Hindari rokok, alkohol, serta minuman
atau makanan yang mengandung zat adiktif lainnya.
Rajin berolah raga juga akan membantu memperlancar peredaran darah ibu
dan membantu meningkatkan stamina ibu hamil nantinya.
Jika perlu lakukanlah diagnostic pre-natal pada usia kandungan 11-13 minggu.
Jaga berat badan ibu
Pencegahan persalinan prematur

Penuhi Nutrisi dan Gizi Ibu Hamil. Ibu hendaknya memilih makanan yang
banyak mengandung zat-zat yang diperlukan janin untuk berkembang
dan menjaga kesehatan tubuh
Ibu hamil sebaiknya memakan makanan beravariasi dalam beberapa
waktu guna mencukupi seluru hnutrisi yang dibutuhkan bayi. Ibu dapat
menjadwalkan 3 kali makan penuh diselingi dengan 2 kali snacking atau
lima kali makan penuh dengan porsi yang lebih kecil.
Pemenuhan kebutuhan cairan ibu paling tidak 8 gelas sehari.
Periksa kandungan secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai