BAB I
LANDASAN TEORITIS
A.KONSEP DASAR
1. Defenisi
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat sshidup dari
Persalinan prematur adalah persalinan saat kehamilan 28-36 minggu dengan berat
Persalinan prematur adalah seatu persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan
Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi setelah janin mencapai periode
viabilitas atau sekitar 20 minggu gestasi tetapi sebelum selesai minggu ke 37 (Marlyn E.
Persalinan prematur adalah kelahiran bayi disaat kehamilan kurang dari 259 hari
Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi hidup sebelum usia kehamilan minggu ke
tanpa memperhatikan berat badan, sebagian besar lahir dengan berat badan kurang dari
2. Etiologi
o Ibu yang menderita penyakit : tipus abdominalis, penyakit jantung, hipertensi, Diabetes
Melitus
o Kehamilan ganda
o Cacat bawaan
o Insufisiensi plasenta
3. Faktor plasenta
o Plasenta previa
o Sulusio plasenta
3. Patofisiologi
Enzim sitokinin dan prostaglandin, ruptur membran, ketuban pecah, aliran
prematur. Akibat dari persalinan prematur berdampak pada janin dan pada ibu.
Pada janin, menyebabkan kelahira yang belum pada waktunya sehingga terjailah
imaturitas jaringan pada janin. Salah satu dampaknya terjdilah maturitas paru
Panjang badan ≤ 46 cm
Lingkar kepala ≤ 33 cm
Lingkar dada ≤ 30 cm
Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang
Testis belum turun kedalam skrotum, untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minor
Fungsi saraf yang kurang matang mengakibatkan refleks isap, menelan dan batuk masih
5. Komplikasi
KPD, infeksi lain, bakteriuri, kolonisasi genital (infeksi akan membentuk sitokin dan
pelepasan lemak bioaktif yang nantinya membentuk prostaglandin)
indikasi bila :
Terapi ini meliputi tirah baring dengan posisi kiri lateral. Pemberian sedatif hidran dan
pemberian obat-obatan tukolitik seperti : terbulatin dan rutrodin dan magnesium sulfat
Ibu dan janin dimonitor dengan ketat kerena obat-obatan tersebut dapat menyebabkan
Secara luas perlu dilakukan upaya menurunkan kejadian persalinan preterm atau
a. Pendidikan masyarakat meliputi : media yang ada tentang bahaya dan kerugian kelahiran
- Masyarakat diharapkan dapat menghindari faktor resiko adalah menjarangkan kelahiran
2 atau 3 tahun.
b. Mengusahakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh pelayanan antenatal yang baik
c. Mengusahakan makan lebih banyak pada masa hamil agar menghindarkan kekurangan gizi
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
B. Pengkajian
Identitas ego
Perasaan kegagalan pada kejadian hidup, ekspresi malu / rasa malu, ekspresi / manifestasi
dari ansietas dan / atau takut
Nyeri / ketidaknyamanan
Keamanan
Seksualitas
Riwayat berulang, relatif tanpa rasa sakit, berdarah, kehilangan janin, trimester ke II (aborsi
habitual)
Pemendekan, penonjolan dan dilatasi prematur dari serviks selama kehamilan. Trauma
servikal dihubungkan dengan kelahiran sebelumnya dengan dilatasi dan kuretase, konisasi
kauterisasi atau laserasi servikal.
Interaksi sosial
Penyuluhan / pembelajaran
Pemeriksaan diagnostik
Diagnosis biasanya dibuat berdasarkan riwayat aborsi trimester kedua berulang sesuai ultra
sonografi. Mulai pada gestasi 6 – 8 dapat mendeteksi pemendekan – servikal dan dilatasi
prematur serta membantu mediagnosis khususnya pada wanita tanpa riwayat jelas disfungsi
servikal. Tes ferm dan / atau nitrazin mendeteksi adanya cairan amnion, menandakan pecah
ketuban.
II. Diagnosa Keperawatan
II. Koping tidak efektif yang berhubungan dengan persalinan yang lama, nyeri dan keletihan
III. Ansietas yang berhubungan dengan tidak adanya kemajuan, perasaan gagal dan kebutuhan
akan induksi persalinan
DX I
Pola persalinan akan adekuat untuk menghasilkan dilatasi dan kelahiran akan dicapai tanpa
komplikasi maternal.
Intervensi:
Rasionalisasi:
DX II
Koping tidak efektif yang berhubungan dengan persalinan yang lama, nyeri dan keletihan.
Tekhnik koping yang efektif akan diidentifikasikan dan digunakan oleh pasien.
Intervensi:
Rasionalisasi:
Relaksasi dan penurunan tingkat kecemasan memfasilitasi koping yang positif terhadap
situasi tersebut
Agar pasien
Ansietas yang berhubungan dengan tidak adanya kemajuan, perasaan gagal dan kebutuhan
akan induksi persalinan
Rasa cemas akan berkurang atau diatasi pasien akan mengungkapkan perasaan rapuh dan
berpartisipasi dalam kemajuan pengambilan keputusan.
Intervensi:
Rasionalisasi:
Tindakan menenangkan dan memberi iformasi dapat mengurangi rasa cemas dan
meningkatkan pemahaman.
DX IV
Intervensi:
Rasionalisa
DX V
Status janin yang meragukan tidak akan terjadi atau akan diatasi dan bayi akan lahir dengan
selamat.
Intervensi:
Kaji reaksi denyut jantung janin (DJJ) terhadap kontraksi untuk mendeteksi deselerasi atau
bradikardia
Jika status janin meragukan, atur posisi pasien miring ke samping, menghentikan
pemberian oksitoksin, meningkatkan iv rumatan, mulai memberi oksigen dan memberi tahu
dokter
Rasionalisasi:
1.
Aji16 March 2020 at 07:28
akan lebih baik jika di berikan sumber untuk intervensi yang terkait
Reply
Postingan Populer
Anatomi Sistem Muskuloskeletal
About
Contact
Privacy Policy
Disclaimer
Copyright 2019 I'am Ners