Anda di halaman 1dari 8

BAB I

A. Latar belakang
Aktivitas
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas
seseorang tidak terlepas dari keadekuataan sistem persarafan dan muskuluskeletal.

B. Tujuan umum

BAB II
Tinjauan Pustaka

I. DEFINISI
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup .
II. EPIDEMOLOGI/ INSIDEN KASUS
Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan biasanya menyangkut tentang kemampuan
untuk mobilisasi secara mandiri.
Gangguan mobilisasi dapat terjadi pada semua tingkatan umur, yang beresiko tinggi terjadi
gangguan mobilisasi adalah pada orang yang lanjut usia, post cedera dan post trauma.

III. ETIOLOGI / PENYEBAB


- Kelainan Postur
- Gangguan Perkembangan Otot
- Kerusakan Sistem Saraf Pusat
- Trauma Langsung pada Sistem Mukuloskeletal dan neuromuscular
- Kekakuan Otot

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


- Pengobatan
- Terapi pembatasan gerak
- Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
- IMT diatas 75% sesuai dengan usia
- Kerusakan sensori persepsi
- Nyeri, tidak nyaman
- Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina
- Depresi mood dan cemas
- Keengganan untuk memulai gerak
- Gaya hidup menetap, tidak fit
- Malnutrisi umum dan spesifik
- Kehilangan integrasi struktur tulang
- Keterbatasan lingkungan fisik dan sosial
- Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
- Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang tepat disesuaikan
dengan umur.

II. PATOFISIOLOGI terjadinya PENYAKIT


- Kaki tidak mampu menopang berat badan
- Perlu bantuan kursi roda untuk berpindah tempat
- Tangan belum mampu untuk melakukan pekerjaannya secara mandiri
- Tidak mampu melakukan kegiatan secara mandiri
III. GEJALA KLINIS
” Tidak mampu bergerak secara mandiri”
IV. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tingkat Kesadaran
b. Postur / bentuk tubuh
- Skoliosis
- Kiposis
- Lordosis
- Cara Berjalan
c. Ekstermitas
- Kelemahan
- Gangguan Sensorik
- Tonus otot
- Atropi
- Tremor
- Gerakan tak terkendali
- Kekuataan otot
- Kemampuan jalan
- Kemampuan duduk

Kemampuan berdiri

- Nyeri sendi
- Kekakuan sendi
I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK / PENUNJANG
” pemeriksaan kekekuatan otot (neuthopografi)”
II. PROGNOSIS
Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap sistem tubuh beresiko terjadi gangguan.
Tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung pada umur klien, dan kondisi
kesehatan secara keseluruhan serta tingkat imobilisasi yang dialami. Misalnya,
perkembangan pengaruh mobilisasi lansia berpenyakit kronik lebih cepat dibandingkan
dengan klien yang lebih muda.
III. THERAPHY (tindakan penanganan)
- Fisiotheraphy
- Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan - miring kiri

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


I. PENGKAJIAN
1. Tingkatan aktivitas sehari-hari
a. Pola Aktifitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a. Aktivitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak nafas
3. Gangguan pergerakan
a. Penyebab gangguan pergerakan
b. Tanda dan gejala
c. Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur bentuk tubuh
c. Ektermitas
II. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

1. Intoleran aktifitas
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energi fisiologis dan psikologis
untuk melakukan aktifitas sehari-sehari.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. kelemahan umum
b. bedres yang lama (Imobilisasi)
c. motivasi yang kurang
d. pembatsan pergerakan
e. nyeri
2. Keletihan
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami perasaan letih yang berlebihan secara terus-
menerus dan penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak dapat hilang dengan
istirahat
Kemungkinan b.d:
a. menurunnya produksi metabolisme
b. pembatasan diet
c. anemia
d. ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit

3. Gangguan mobilitas fisik


: Kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan secara mandiri.
Kemungkinan b.d:
a. gangguan persepsi kognitif
b. Imobilisasi
c. Ganguan neuromuskuler
d. Kelemahan
e. Pasien dengan traksi
4. Defisit perawatan diri
Definisi : Kondisi dimana pasien tidak dapat melkaukan sebagian atau seluruh aktivitas
sehari-hari spt; makan, berpakaian dan mandi, dan lain-lain.
Kemungkinan b.d:

A. Gangguan neuromoskuler
B. Menurunnya kekekuatan otot
C. Menurunnya kontrol otot dan koordinasi
D. Kerusakan persepsi kognitif
E. Depresi
F. Gangguan fisik
III. Rencana Tindakan dan Rasional
1. untuk Dx. Keperawatan Intoleransi aktivitas
intervensi :
- Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
- Bantu pasien dalam melakukan aktifitas sendiri
- Catat tanda vital
- Kolaborasi dengan dokter
- Lakukan aktivitas yang adekuat
Rasional :
- Merencanakan intervensi dengan tepat
- Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri.
- Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas

2. untuk DX. Keperawatan Keletihan


Intervensi :
- Monitor keterbatasan aktivitas
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
- Catat tanda vital sebelum dan sesuadah aktivitas
- Kolaborasi dengan dokter dalam latihan aktivitas
- Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
- Berikan pendidikan kesehatan.
Rasional :
- Merencanakan intervensi dengan tepat
- Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri.
Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas

3. untuk Dx. Keperawatan Gangguan mobilitas fisik


Intervensi :
- Pertahanan body alignment dan posisi yang nyaman
- Cegah pasien jatuh
- Lakukan latihan aktif maupun pasif
- Lakukan fisiotheraphy dada dan postural
- Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
Rasional :
- mencengah iritasi dan komplikasi
- mempertahankan keamanan pasien
- meningkatkan sirkulasi dan mencengah kontraktur
- meningkatkan fungsi paru

3. untuk Dx. Keperawatan Gangguan mobilitas fisik


Intervensi :
- Pertahanan body alignment dan posisi yang nyaman
- Cegah pasien jatuh
- Lakukan latihan aktif maupun pasif
- Lakukan fisiotheraphy dada dan postural
- Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
Rasional :
- mencengah iritasi dan komplikasi
- mempertahankan keamanan pasien
- meningkatkan sirkulasi dan mencengah kontraktur
- meningkatkan fungsi paru

IV. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan pada klien yang terganggu kesejajaran tubuh dan mobilisasi
berdasarkan kriteria hasil setiap tujuan keperawatan, yaitu :
- klien akan mempertahankan rentang gerak pada sendi ekstermitas atas
- klien akan mengikuti program latihan teratur 3-4kali sehari dengan perencanaan pulang
- Klien akan melakukan rentang gerak penuh pada sendi yang sakit
- Tidak ada kontraktur sendi
http://xdegadinx.blogspot.com/2011/09/laporan-pendahuluan-gangguan-aktivitas.html
http://www.scribd.com/doc/80595140/Aktivitas-Dan-Latihan

Anda mungkin juga menyukai