ANALISIS ARTIKEL
Di susun Oleh :
Kelompok 2C
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Tujuan.................................................................................................................4
1. Tujuan Umum.................................................................................................4
2. Tujuan khusus.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................6
A. Judul Penelitian...................................................................................................6
B. Penulis................................................................................................................6
D. Tanggal publikasi...............................................................................................6
BAB IV PENUTUP......................................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................8
B. Saran...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Survei Kesehatan Demografi Indonesia (SKDI) menyebutkan, di
Indonesia angka kematian neonatus pada tahun 2014 mencapai 32/1000
kelahiran hidup. Masih jauh dari target dalam Millenium Development Goals
(MDGs) ke-4 tahun 2020 yaitu 24/1000 kelairan hidup. Angka tersebut
dipengaruhi oleh kondisi bayi yang mengalami BBLR 26%, ikterus 9%,
hipoglikemi 0,8% dan infeksi neonatorum 1,8% (Kementrian Kesehatan,
2018). Terdapat hubungan antara kondisi hiperbilirubin pada anak neonates
dengan perubahan fisiologis pada tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan
perubahan warna kuning pada kulit bayi yang disebut ikterus. Kadar normal
serum total bilirubin pada bayi baru lahir ialah 0,3-1 mg/dl (Anggraini, 2016).
Kematangan fungsi sistem organ merupakan syarat untuk dapat beradaptasi
dengan kehidupan diluar kandungan. Hal ini disebabkan faktor kematangan
hepar sehingga konjugasi bilirubin indirek menjadi bilirubin direk belum
sempurna. Jika tingkat bilirubin tidak dikendalikan dapat mengakibatkan
disfungsi sistem saraf pusat dan kemungkinan kematian.
Massage memiliki efek biokimia dan dampak klinis yang positif,
sehingga dapat merangsang fungsi pencernaan dan meningkatkan metabolisme
dalam tubuh. Massage dengan metode field dapat menurunkan kadar bilirubin
yang berlebih pada naonatus. Hal tersebut disebabkan karena stimulasi
tersebut dapat merangsang metabolisme sehingga racun dalam tubuh dapat
dengan mudah terurai dan di keluarkan melalui fases dan urine. Metode
massage field adalah massage pada bayi atau neonates yang memfokuskan
pemberian stimulasi pada area dada dan perut. menyebutkan bahwa massage
ini dapat meningkatkan kerja organ-organ pencernaan dan proses menelan
pada neonatus sehingga terjadi peningkatan metabolism dalam tubuh. Pada
massage field lebih memberikan stimulasi pada area wajah, perut dan dada.
Hal tersebut bertujuan mengaktifasi nervus vagus untuk peningkatan
3
metabolism agar fungsi organ pencernaan dapat bekerja lebih baik.(Anggraini,
2016)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan informasi, gambaran atau gagasan mengenai isi artikel
jurnal Pengaruh Field Massage sebagai Terapi Adjuvan terhadap Kadar
Bilirubin Serum Bayi Hiperbilirubinemia.
2. Tujuan khusus
a. Mendeskripsikan abstrak artikel jurnal
b. Mendeskripsikan metode penelitian artikel jurnal
c. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan isi artikel penelitian
Mendeskripsikan implikasi hasil penelitian bagi keperawatan mengenai
artikel penelitian
4
BAB II
ABSTRAK ARTIKEL
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Judul Penelitian
Pengaruh Field Massage sebagai Terapi Adjuvan terhadap Kadar Bilirubin
Serum Bayi Hiperbilirubinemia.
B. Penulis
Novi Novianti, Henny Suzana Mediani, Ikeu Nurhidayah.
C. Sumber (link url/doi, jurnal penerbit, halaman jurnal)
https://doi.org/10.24198/jkp.v5i3.654.g178
JURNAL KEPERAWATAN PADJADJARAN
http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/654/178 Vol.5 No.3
(2017) Desember. Page : 315-327
D. Tanggal publikasi
Desember 2017
E. Tujuan & masalah penelitian
Tujuan Penelitian : mengetahui pengaruh field massage sebagai adjuvan
terhadap kadar bilirubin serum bayi hiperbilirubinemia yang menjalani
fototerapi..
F. Metode penelitian (Desain, Saampel, Variabel, variable, Instrument,
Analysis)
Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan non
equivalen pre test-post test design with control group. Sampel diambil secara
consecutive terbagi menjadi kelompok intervensi (16 responden) dan
kelompok kontrol (16 responden). Data dianalisis menggunakan Dependen T-
Test, Independen T-Test, dan Analysis of Covarians.
G. Kelebihan/kekuatan isi artikel penelitian
Kelebihan penelitian ini yaitu menjelaskan bagaimana penerapan field
massage sebagai terapi adjuvan dapat menurunkan kadar bilirubin serum
secara efektif. Pada metode penelitian sudah dijelaskan mengenai metode
yang digunakan yaitu; cara pengumpulan data, banyaknya populasi sampel,
6
analisis data, serta analisis yang digunakan. Artikel penelitian ini
menunjukkan bahwa field massage bisa menjadi salah satu alternatif
intervensi keperawatan yang dapat digunakan dalam penatalaksanaan bayi
hiperbilirubinemia di rumah sakit.
H. Kekurangan isi artikel penelitian
Pada penelitian ini kontribusi variabel confounding tidak berpengaruh
terhadap penurunan rata-rata kadar bilirubin serum.
I. Implikasi hasil penelitian bagi keperawatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan gambaran bagi tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan terkait dengan pengaruh
field massage sebagai adjuvan terhadap kadar bilirubin serum bayi
hiperbilirubinemia yang menjalani fototerapi. Intervensi perawat dalam
menurunkan kadar bilirubin serum bayi hiperbilirubinemia sangat diperlukan
untuk mendukung program pengobatan pada anak sehingga dapat
menurunkan kadar bilirubin serum secara efektif dan meminimalkan waktu
pengobatan.
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari artikel yang telah dianalis menunjukkan bahwa berdasarkan hasil
deskriptif dan analisa dapat disimpulkan bahwa field massage sebagai terapi
adjuvan dapat menurunkan kadar bilirubin serum secara efektif, Sehingga
field massage bisa menjadi salah satu alternatif intervensi keperawatan yang
dapat digunakan dalam penatalaksanaan bayi hiperbilirubinemia di rumah
sakit.
B. Saran
1. Bagi Orang Tua Bayi
Orangtua dapat melakukan stimulasi tumbuh massage setiap hari di
rumah setelah mandi atau sebelum tidur, dengan tujuan untuk
meningkatkan metabolism pada anak dan meninhgkatkan kedaekatan
antara orang tua dan anak.
2. Bagi Fisioterapis dan instansi kesehatan
Pada saat memberikan stimulasi pada bayi dengan kondisi
hiperbilirubin agar fisioterapis memiliki catatan tersendiri untuk
evaluasi dihari berikutnya.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menjadi evidence based theory untuk
stimulasi tumbuh kembang bayi dan pengembangan keilmuan
fisioterapi pediatric.
8
DAFTAR PUSTAKA
Novianti, N., Mediani, H. S., & Nurhidayah, I. (2017). Pengaruh Field Massage
sebagai Terapi Adjuvan terhadap Kadar Bilirubin Serum Bayi
Hiperbilirubinemia Effect of Field Massage as Adjuvant Therapy on Serum
Bilirubin Levels Neonatal Hyperbilirubinemia. 5, 315–327.