DISUSUN OLEH :
Aris Suparman
Abd. Mus Hakim. Lahere
Zulkarnaini
Aidawati
Firman Sanjaya
I Putu Nurbawa Irmawati
Isrom widiono
Titus Adicandra
Manuel Lewi Mairering
Annuwarian
Muhammad Siddik
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas berkat dan rahmat-Nya dapat
dunia ini tiada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Saran dan kritik
harapkan semoga makalah ini dapat memberikan suatu manfaat bagi kita semua
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan ................................................................................................ 6
D. Manfaat .............................................................................................. 6
A.Pengertian ........................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi
atau pada praktik keperawatan. Banyak teori yang telah diperkenalkan oleh
para ahli keperawatan. Salah satunya adalah model konsep keperawatan yang
teori self-care deficit yang yang terdiri dari teori self-care dan theory of nusing
4
system. Model konsep yang diperkenalkan oleh Orem tersebut menekankan
dan anggota keluarganya. Peran perawat adalah membantu individu dan self-
care agency untuk mampu memenuhi kebutuhan self-care bila individu jatuh
pertolongan.
sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri
sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai
tindakan atas kemampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam
manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian
perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas
5
menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika kita berkomunikasi
kita tidak hanya menentukan conten (isi pesan) melainkan juga menentukan
relationship (hubungan).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
hari.
D. Manfaat
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk
kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu. Menurut Orem asuhan
Teori orem (self-care deficit theori of nursing) di susun atas tiga teori
yang berhubungan :
7
mandiri secara terus menerus atau perawatan dependen atau membuat
2. Theory of self-care
Self-
conditioning factors
conditioning factors
care
R R
R Self-care
Self- demamds
care
agency
conditioning factors
deficit
< R
R
Nursing
agency
8
Penjelasan gambar :
Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau hambatan bila seseorang jatuh
pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti stress fisik dan
psikologis. Self care deficit terjadi bila agen self care atau orang yang
memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak
dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan lebih memberikan self
individu laki-laki, wanita, dan anak atau kumpulan manusia seperti keluarga-
9
b. Self-care Agency (Agen perawatan sendiri)
kesejahteraan.
e. Self-care Deficit
Self-care Deficit adalah hubungan antara self –care agency dengan self-care
10
keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan tahap evaluasi. Kelima
proses keperawatan tersebut berkaitan erat dengan teori self care. Berikut
1. Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
a. Manusia
aktifitasnya.
pengembangan).
11
Kebutuhan yang berhubungan dengan proses pertumbuhan manusia
penyimpangan kesehatan)
penyimpangan struktur atau fungsi dan peran organ tubuh yang dapat
b. Lingkungan
1) Lingkungan fisik
12
tinggal pasien. Caranya bisa melalui wawancara terhadap pasien
2) Lingkungan Psikologis
pasien.
3) Lingkungan Sosial
4) Lingkungan Budaya
5) Lingkungan Spiritual
13
Hal ini mempengaruhi tindak lanjut dalam proses keperawatan karena
c. Sehat Sakit
sendiri. Sehat bukan berarti sehat fisiknya saja namun sehat jiwanya sehat
d. System Keperawatan
14
pasien masih bias melakukan aktivitas lainnya seperti makan dan
mandi.
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kasus
Ny. X Umur 50 tahun, status kawin janda, suku melayu, agama Islam,
pekerjaan ibu rumah tangga, riwayat pendidikan tidak tamat SD, suami sudah
7 tahun yang lalu meninggal dunia, Ny. X tinggal dengan anak laki-lakinya
yang kebetulan istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga sementara anak laki-
lakinya Ny. X adalah seorang karyawan swasta salah satu perusahaan. Saat ini
hari Ny. X di rawat di ruang tersebut, menantunya dengan setia dan sabar
kesadaran compos mentis, tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 88 kali / menit,
nafas 30 kali / menit, suhu 36,50 C, TB, 156 cm dan BB 45 kg, klien mengeluh
nyeri pada dada sebelah kiri, nyeri sangat hebat, klien tampak meringis,
berkeringat dingin, klien terpasang kateter urin, dan oksigen 3 liter/menit, obat
tetes/menit, klien dianjurkan bedrest ditempat tidur, ruang ICCU pada saat itu
penuh sehingga klien di rawat di ruang penyakit dalam. Kondisi pada hari itu
16
sehari-hari seperti mandi, buang air besar harus dibantu oleh perawat
Apabila penerapkan asuhan keperawatan teori self care Orem pada Ny. X
a. Pengkajian
Bila mengacu pada teori self care, maka hal-hal yang perlu dikaji adalah
deviation, medical problem and plan dan self care deficit, dan data yang
Faktor personal: usia 50 tahun, suku melayu, WNI, agama Islam, janda,
pekerjaan ibu rumah tangga, tinggi badan 156 cm dan berat badan 45 kg.
Universal self care: Ny. X mengeluh nyeri pada dada sebelah kiri, nafas
Development self care: Ny X seorang janda dan tinggal dengan anak laki-
17
sepenuhnya / total, membutuhkan latihan melakukan aktivitas ringan yang
18
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan
itu sendiri, kecuali bila tidak mampu. Menurut Orem asuhan keperawatan
memelihara kesehatan dan kesejahteraan, teori ini dikenal dengan teori self care
(perawatan diri).
Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau hambatan bila seseorang jatuh
pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti stress fisik dan
psikologis. Self care deficit terjadi bila agen self care atau orang yang
memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak
dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan lebih memberikan self
19
dengan layanan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Seseorang yang
B. SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konse, Proses dan
Praktik Edisi 4 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
21