Dibuat Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah: Falsafah dan Teori Keperawatan
Disusun Oleh :
KELAS : 1B
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Teori Model Konsep Keperawatan Menurut Imogene M.King”. Makalah ini
merupakan tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah teori model keperawatan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian
penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Bengkulu.
Diharapkan juga makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai
pendidikan tinggi keperawatan dan pengaruhnya bagi mahasiswa dan dapat bermanfaat serta
menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin ya Rabbal’alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan Makalah.......................................................................................................2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment
yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapaian tujuan
merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang
meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu
dan ruang (Marriner, A. 1986).
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu
perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa
konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran
kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam
suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King
mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah
kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King
mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia
seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi
dengan lingkungannya.
1
B. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembagan ilmu dibidang
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Makalah ini juga diharapkan dapat menjadi tambahan informasi mengenai teori
Imogene M king dan kita sebagai calon perawat profesional bisa menguasai konsep dan
praktik teori yang dikemukakan oleh Imogene M.King
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiation
dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang
berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.
• Gambar : Dynamic interacting systems(King, 1981 dalam Tomey & Alligood, 2006)
4
Berdasarkan kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar
tentang human being, King menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan (Theory of
Goal Attainment). Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal
systems, dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-
sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu dalam
mempertahankan status kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya. Dalam
interpersonal systems perawat-klien berinteraksi dalam suatu area (space).
1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan
komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu
dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal
dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan
dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang
pendidikan.
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang
kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam
pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari
interaksi manusia dengan lingkungannya.
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya
dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan
posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi
efektifitas pelayanan keperawatan.
6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia
dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara
manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh
kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk
membantu individu mencapai kematangan.
5
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang.
Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai
pengalaman yang unik dari setiap manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana
terjadi interaksi antara perawat dengan klien.
• Gambar proses interaksi manusia yang menjurus pada transaksi : model transaksi
(King, 1981 dalam Tomey & Alligood, 2006)
Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial,
perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu.
Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat asumsi tersebut lebih
spesifik terhadap interaksi perawat – klien:
6
4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
dan hal tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta
pelayanan masyarakat
5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran
informasi sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang
pelayanan kesehatannya.
6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan
kesehatan dapat berbeda.
Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka
pikirkan, bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan
untuk memelihara kesehatannya.
C. Konsep Keperawatan
1. Pribadi (Person)
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri
mereka,hak untuk berpartisipasi d alam membuat keputusan yang mempengaruhi
kehidupannya, kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim
atau menolak perawatan kesehatan.
2. Kesehatan (Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan.
Kesehatan mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam
lingkungan internal dan eksternal melalui kegunaan optimum sumber-sumber manusia
untuk meraih potensi maksimal bagi kehidupan keseharian. Kesehatan merupakan
fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi lain.
3. Lingkungan (Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan
lingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”.
Pencocokan kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu dengan
masyarakat, setiap manusia menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuat
transaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungan.
4. Keperawatan
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Contoh Kasus
Ny. D, berusia 29 tahun masuk ke unit keperawatan onkologi dengan keluhan nyeri
pelvic dan pengeluaran cairan pada vagina. Hasil pemeriksaaan Pap Smear didapatkan
menderita Ca Cerviks stadium II dan telah mengalami Histerektomy radikal dengan
bilateral salpingo-oophorectomy.
Riwayat kesehatan masa lalu : jarang melakukan pemeriksaan fisik secara teratur.
Ny D mengatakan bahwa tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Dia
seorang perokok dan menghabiskan kurang lebih 2 bungkus sehari dan berlangsung
selama 16 tahun. Dia sudah memiliki 2 orang anak. Kehamilan pertama ketika dia berusia
16 tahun dan kehamilan yang kedua saat berusia 18 tahun. Sejak saat itu dia menggunakan
kontrasepsi oral secara teratur. Dia menikah dan tinggal dengan suaminya bersama 2 orang
anaknya dirumah ibunya, dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik.
Ny D telah mengikuti pembedahan dengan baik kecuali satu hal dia belum mampu
mengosongkan kandung kemihnya. Dia masih merasakan nyeri dan mual post operasi. Hal
itu mengharuskan dia untuk menggunakan kateter intermitten di rumah.
Ny D sangat sedih. Dia menunjukkan perhatian yang sangat besar terhadap masa
depannya dan kedua anaknya. Dia percaya bahwa penyakit ini adalah sebuah hukuman
akibat masa lalunya.
8
b. Dalam system interpersonal, pasien diidentifikasi ada jarak dan sering mengalami
kekerasan dengan suami, yg tentunya menjadi kelemahan utama dalam dukungan
emosi selama melewati masa-masa yang sulit.
3. Perencanaan
a. Komunikasi adalah kunci kestabilan mutu dan kepercayaan antara Ny D dan
perawat untuk mencapai tujuan. Ny D mengharapkan partisipasi dalam pencapaian
tujuan tersebut.
b. Sangat penting untuk menentukan sejauh mana kekhawatiran dan kecamasan yang
dialami Ny. D.
4. Implementasi
a. Perawat dalam situasi ini, dimulai dengan interpersonal system dengan Ny.D.
Proses transaksinya dimulai dengan persepsi, pertimbangan, mental action, dan
reaksi kedua individu.
b. Persepsi Ny.D mungkin mempengaruhi tingkat emosional, stress dan nyeri.
Persepsi perawat dipengaruhi oleh budaya, status social ekonomi, usia dan
pengetahuan (pengobatan dan diagnose Ny D) dan keterampilan yang professional.
c. Sebagai tambahan, perlu adanya diskusi tentang tujuan bersama, Ny.D
mengharapkan untuk dilibatkan dalam diskusi tentang tindakan untuk mencapai
tujuan..
d. Pencapaian tujuan memerlukan evaluasi yang berkelanjutan.
5. Evaluasi
a. Menurut king, jika kesepakatan telah dibuat, tujuan akan tercapai. Pencapaian
tujuan dapat meningkatkan atau memelihara status kesehatan.
b. Jika tujuan tidak tercapai, perawat perlu untuk melakukan pengkajian kembali,
berfikir kritis, dan perjanjian antara perawat dan pasien.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fokus teory Imogene M. King adalah Human Being dengan prinsip Goal Attainment
(Pencapaian tujuan ) yang berfokus pada system interpersonal.Agar teori bermanfaat
dalam praktek keperawatan, teori tersbut harus fokus minimalnya terhadap
satu ospek proses perawatan. Perawat dan pasien saling memikirkan
pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang di inginkan. Penelitian sarana-sarana
untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan yang sempurna.
King mengidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi yang dikenal
dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals),
interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi
sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll)
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Burn, N. B. & Grove, S. K. (1996). The practice of nursing research; Conduct, critigue and
utilization, Second Edition, Philadelphia; W.B. Saunders. Co.
Chinn, P. L. & Kramer, M. K. (1995). Theory and nursing a systematic approach, Fourth
Edition, St. Louis; Mosby-Year Book, Inc.
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth
Edition, California; Addison Wesley
11