Anda di halaman 1dari 14

TEORI MODEL KONSEP KEPERAWATAN

MENURUT IMOGENE M. KING

Dibuat Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah: Falsafah dan Teori Keperawatan

Dosen Pengampu: Ns. Fenny Marlena, S.Kep, M.Kep.

Disusun Oleh :

1. Aiysiah Oktari Syahwintang


2. Pera Sari
3. Lintria
4. Teksa Tri Indah
5. Sesilia Dhea Agatha

KELAS : 1B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI HUSADA BENGKULU

2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Teori Model Konsep Keperawatan Menurut Imogene M.King”. Makalah ini
merupakan tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah teori model keperawatan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian
penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Bengkulu.

Diharapkan juga makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai
pendidikan tinggi keperawatan dan pengaruhnya bagi mahasiswa dan dapat bermanfaat serta
menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin ya Rabbal’alamin.

Bengkulu, 12 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan Makalah.......................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3

A. Latar Belakang Kehidupan Dan Prestasi Yang Diraih Imogene M.King................3


B. Theory Of Goal Attainment (1971).........................................................................4
C. Konsep Keperawatan...............................................................................................7

BAB III. PEMBAHASAN.................................................................................................8


A. Contoh Kasus...........................................................................................................8
B. Hubungan Teori Dengan Kasus...............................................................................8
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan


keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan
keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan
maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih
berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa
komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.

Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset


keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah
keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai
landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan
keperawatan (Body of Knowledge)

Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment
yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapaian tujuan
merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang
meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu
dan ruang (Marriner, A. 1986).

King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu
perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa
konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran
kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam
suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King
mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah
kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King
mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia
seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi
dengan lingkungannya.

1
B. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembagan ilmu dibidang
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Makalah ini juga diharapkan dapat menjadi tambahan informasi mengenai teori
Imogene M king dan kita sebagai calon perawat profesional bisa menguasai konsep dan
praktik teori yang dikemukakan oleh Imogene M.King

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Kehidupan Dan Prestasi Yang Diraih Imogone M.King

Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez


(anorchestra pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan
penari,nama gadis, Brady) Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari 1935
(meninggal, 1955); menikah Raja Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987); anak tiri:
dua anak, satu anak perempuan.
Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s Hospital of
Nursing di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat
karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s of Science in Nursing
Education dari st. Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang
pendidikandari Teacher’s College, Universitas Columbia di New York tahun 1961.
meraih gelarPh.D, dari Southern Illinois University di tahun 1980.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di
Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory :
general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968
menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam
departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat
ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio State University, Columbus.Manuskrip
buku pertamanya“Toward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor”
telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun
1978-1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola
Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggota The
Defense Advisory Committee on Women in the Services di departemen pertahanan.
Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku keduanya “A Theory For
Nursing: System, Cocepts, Process” dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di
terbitkan tahun 1981.

3
Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiation
dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang
berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.

B. Theory Of Goal Attainment (1971)

Asumsi Imogene M.King keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan


lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelompok
dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework)
terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems,
meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social
systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).

• Gambar : Dynamic interacting systems(King, 1981 dalam Tomey & Alligood, 2006)

4
Berdasarkan kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar
tentang human being, King menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan (Theory of
Goal Attainment). Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal
systems, dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-
sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu dalam
mempertahankan status kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya. Dalam
interpersonal systems perawat-klien berinteraksi dalam suatu area (space).

Menurut King intensitas dari interpersonal systems sangat menentukan dalam


menetapkan dan pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi
aktivitas-aktivitas yang dijelaskan sebagai sembilan konsep utama, dimana konsep-
konsep tersebut saling berhubungan dalam setiap situasi praktek keperawatan, meliputi:

1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan
komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu
dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal
dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan
dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang
pendidikan.
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang
kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam
pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari
interaksi manusia dengan lingkungannya.
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya
dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan
posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi
efektifitas pelayanan keperawatan.
6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia
dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara
manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh
kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk
membantu individu mencapai kematangan.

5
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang.
Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai
pengalaman yang unik dari setiap manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana
terjadi interaksi antara perawat dengan klien.

• Gambar proses interaksi manusia yang menjurus pada transaksi : model transaksi
(King, 1981 dalam Tomey & Alligood, 2006)

Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial,
perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu.
Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat asumsi tersebut lebih
spesifik terhadap interaksi perawat – klien:

1. Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.


2. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi
proses interaksi.
3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

6
4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
dan hal tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta
pelayanan masyarakat
5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran
informasi sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang
pelayanan kesehatannya.
6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan
kesehatan dapat berbeda.

Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka
pikirkan, bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan
untuk memelihara kesehatannya.

C. Konsep Keperawatan
1. Pribadi (Person)
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri
mereka,hak untuk berpartisipasi d alam membuat keputusan yang mempengaruhi
kehidupannya, kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim
atau menolak perawatan kesehatan.
2. Kesehatan (Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan.
Kesehatan mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam
lingkungan internal dan eksternal melalui kegunaan optimum sumber-sumber manusia
untuk meraih potensi maksimal bagi kehidupan keseharian. Kesehatan merupakan
fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi lain.
3. Lingkungan (Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan
lingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”.
Pencocokan kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu dengan
masyarakat, setiap manusia menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuat
transaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungan.
4. Keperawatan

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Contoh Kasus

Ny. D, berusia 29 tahun masuk ke unit keperawatan onkologi dengan keluhan nyeri
pelvic dan pengeluaran cairan pada vagina. Hasil pemeriksaaan Pap Smear didapatkan
menderita Ca Cerviks stadium II dan telah mengalami Histerektomy radikal dengan
bilateral salpingo-oophorectomy.

Riwayat kesehatan masa lalu : jarang melakukan pemeriksaan fisik secara teratur.
Ny D mengatakan bahwa tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Dia
seorang perokok dan menghabiskan kurang lebih 2 bungkus sehari dan berlangsung
selama 16 tahun. Dia sudah memiliki 2 orang anak. Kehamilan pertama ketika dia berusia
16 tahun dan kehamilan yang kedua saat berusia 18 tahun. Sejak saat itu dia menggunakan
kontrasepsi oral secara teratur. Dia menikah dan tinggal dengan suaminya bersama 2 orang
anaknya dirumah ibunya, dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik.

Ny D telah mengikuti pembedahan dengan baik kecuali satu hal dia belum mampu
mengosongkan kandung kemihnya. Dia masih merasakan nyeri dan mual post operasi. Hal
itu mengharuskan dia untuk menggunakan kateter intermitten di rumah.

Ny D sangat sedih. Dia menunjukkan perhatian yang sangat besar terhadap masa
depannya dan kedua anaknya. Dia percaya bahwa penyakit ini adalah sebuah hukuman
akibat masa lalunya.

B. Hubungan Teori Dengan Kasus


1. Pengkajian
a. Diagnosa subjektif; tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri, merasa
nyeri dan mual post operasi
b. Diagnosa objektif; putus asa, kesedihan mendalam
Pada model konseptual system King, Ny D sebagai konsep personal system
yang saling berinteraksi dengan system lain. Banyak hal yang saling
mempengaruhi perilaku dan kesehatannya
2. Diagnosa
a. Stress dan kesedihan yang mendalam

8
b. Dalam system interpersonal, pasien diidentifikasi ada jarak dan sering mengalami
kekerasan dengan suami, yg tentunya menjadi kelemahan utama dalam dukungan
emosi selama melewati masa-masa yang sulit.
3. Perencanaan
a. Komunikasi adalah kunci kestabilan mutu dan kepercayaan antara Ny D dan
perawat untuk mencapai tujuan. Ny D mengharapkan partisipasi dalam pencapaian
tujuan tersebut.
b. Sangat penting untuk menentukan sejauh mana kekhawatiran dan kecamasan yang
dialami Ny. D.
4. Implementasi
a. Perawat dalam situasi ini, dimulai dengan interpersonal system dengan Ny.D.
Proses transaksinya dimulai dengan persepsi, pertimbangan, mental action, dan
reaksi kedua individu.
b. Persepsi Ny.D mungkin mempengaruhi tingkat emosional, stress dan nyeri.
Persepsi perawat dipengaruhi oleh budaya, status social ekonomi, usia dan
pengetahuan (pengobatan dan diagnose Ny D) dan keterampilan yang professional.
c. Sebagai tambahan, perlu adanya diskusi tentang tujuan bersama, Ny.D
mengharapkan untuk dilibatkan dalam diskusi tentang tindakan untuk mencapai
tujuan..
d. Pencapaian tujuan memerlukan evaluasi yang berkelanjutan.
5. Evaluasi
a. Menurut king, jika kesepakatan telah dibuat, tujuan akan tercapai. Pencapaian
tujuan dapat meningkatkan atau memelihara status kesehatan.
b. Jika tujuan tidak tercapai, perawat perlu untuk melakukan pengkajian kembali,
berfikir kritis, dan perjanjian antara perawat dan pasien.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fokus teory Imogene M. King adalah Human Being dengan prinsip Goal Attainment
(Pencapaian tujuan ) yang berfokus pada system interpersonal.Agar teori bermanfaat
dalam praktek keperawatan, teori tersbut harus fokus minimalnya terhadap
satu ospek proses perawatan. Perawat dan pasien saling memikirkan
pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang di inginkan. Penelitian sarana-sarana
untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan yang sempurna.
King mengidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi yang dikenal
dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals),
interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi
sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll)

B. Saran

1. Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori


dari para pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori
Imogene King.
2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit
rumah sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang
dan masa yang akan datang, komputerisasi dalam merekam system
perawatan kesehatan.
3. Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi
keperawatan merupan satu fungsi interaksi antara individu, group dan
lingkungan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Burn, N. B. & Grove, S. K. (1996). The practice of nursing research; Conduct, critigue and
utilization, Second Edition, Philadelphia; W.B. Saunders. Co.
Chinn, P. L. & Kramer, M. K. (1995). Theory and nursing a systematic approach, Fourth
Edition, St. Louis; Mosby-Year Book, Inc.
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth
Edition, California; Addison Wesley

www,Google.com/ Imogene King/ 29 Agustus 2012

11

Anda mungkin juga menyukai