Anda di halaman 1dari 23

MATA KULIAH SAINS KEPERAWATAN

KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


IMOGENE MARINA KING

DISUSUN OLEH :

Ns. Novi Yanti S, S.Kep 231004614101024

PROGRAM STUDI MEGISTER KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA
BUKITTINGGI
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan

Karunia-Nyalah sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini membahas tentang Teri Imogene marina King, menganalisis teori tersebut dengan

berfoku pada asumsi teori terhadap konsep ilmu keperawatan sebagai pendekatan aplikatif dalam asuhan

keperawatan yang berdasarkan teori tersebut.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan-

kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Akhir kata

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperawatan

Bukittinggi, Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii

BAB I BIOGRAFI

Biografi .................................................................................................................................. 1

BAB II KERANGKA TEORI

A. Teori Pencapaian Tujuan ................................................................................................... 3


B. Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King ......................................................... 5
C. Model Konsep dan Teori Imogene M. King ...................................................................... 6

BAB III PARADIGMA KESEHATAN

A. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King ............................... 11


B. Teori Imogene M. King Dalam Proses Keperawatan ........................................................ 13

BAB IV TINJAUAN KASUS

Contoh Kasus .......................................................................................................................... 19

BAB V KEKUATAN DAN KELEMAHAN

A. Kekuatan ........................................................................................................................... 20
B. Kelemahan ........................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
BIOGRAFI IMOGENE KING

Imogene King lahir di West Point, lowa. Pada


tanggal 30 Januari 1923. Diawal sekolah menengahnya dia
memutuskan untuk mengejar karir dibidang mengajar.
Namun, pamannya yang seorang ahli bedah kota,
menawarkan untuk membiayai sekolah perawat. Dia
akhirnya menerima tawaran itu, melihat sekolah perawat
sebagai cara untuk melepaskan diri dari kehidupan di kota
kecil.

Pada tahun 1945, Imogene King menerima


Diploma Keperawatan dari Sekolah Keperawatan Rumah
Sakit St. John di St.Louis, Missouri. Saat bekerja di
berbagai peran staf perawat. King memulai kursus untuk
Imogene Martina King
30 Januari1923- 24 Desember 2007 meraih gelar Bachelor of Science dalam Pendidikan
Keperawatan, yang di terima dari Universitas St. Louis pada
tahun 1984. Di tahun 1957 Imogene King menerima gelar Master Of Science dalam Keperawatan
dari Universitas St. Louis. Imogene King melanjutkan belajar dengan Mildred Montag sebagai
ketua disertasinya di Teacher’s Collage, Universitas Columbia, New York dan menerima gelar
EdD pada tahun 1961.

Setelah menerima diploma pada tahun 1945, Imogene King bekerja diberbagai peran staf
perawat. Dari tahun 1947 hingga 1958, ia bekerja di sebagai instruktur keperawatan Medis-
Bedah dan menjadi asisten direktur di Sekolah Keperawatan Rumah Sakit St. King
mengembangkan program gelar master di bidang keperawatan berdasarkan kerangka konseptual
keperawatan dari tahun 1961 hingga 1966 di Universitas Loyola di Chicago. Artikel teori
pertamanya muncul pada tahun 1964 di jurnal Ilmu Keperawatan, yang diedit oleh ahli teori
perawat Martha Rogers.

1|Sains Keperawatan
Dibawah kepemimpinan Jessie Scott, Imogene King menjabat sebagai Asisten Kepala
Cabang Hibah Penelitian, Divisi Keperawatan di Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan
Kesejahteraan AS antara tahun 1966 dan 1968. Saat Imogene King berada di Washington DC,
artikelnya “Kerangka Referensi Konseptual untuk Keperawatan” diterbitkan dalam Penelitian
Keperawatan (1968).

Dari tahun 1968 hingga 1972, Imogene King menjabat


sebagai Direktur di Sekolah Keperawatan di Ohio State
Univercity di Columbus. Imogene King kemudian Kembali ke
Chicago pada tahun 1972 sebagai professor di program
Pascasarjana Universitas Loyola. Beliau juga menjabat dari
tahun 1978 hingga 1980 sebagai Koordinator Penelitian
keperawatan Klinis di Departemen Keperawatan Loyola
Medical Center. Tahun 1972 sampai dengan 1975, Imogene
King menjadi anggota komite Penasihat Pertahanan untuk
Wanita dalam Layanan di Departemen Pertahanan AS.
Imogene King juga terpilih debagai anggota dewan untuk masa Imogene Marina King, Direktur
School of Nursing di Ohio State
jabatan 4 tahun (1975-1979) di Lingkungan 2 di Wood Dale, University di Columbus dari tahun
1968 hingga 1972
Illinois.

Pada Tahun 1980, Imogene King diangkat sebagai professor di Fakultas Keperawatan
Universitas South Florida di Tampa. Imogene King Pensiun pada tahun 1990 dan diangkat
menjadi Profesor Emeritus di Universitas South Florida. Pada tahun 2000, King menjadi
pembicara utama pada Konferensi Tahunan Isabel Maitland Stewart ke-37 dalam Penelitian
Keperawatan di Teachers College, Universitas Columbia.

Pada tahun 1997, Imogene King menerima Medali Emas dari Gubernur Chiles atas
kemajuan Profesi Keperawatan di Negara bagian Florida. Pada bulan Mei 1998 Imogene King
menerima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Loyola. Pada tahun 2004 Imogene King
dilantik ke dalam FNA Hall of Fame dan ANNA Hall of Fame, Imogene King dilantik sebagai
Legenda hidup pada tahun 2005. Imogene Marina King meninggal pada tanggal 24 Desember
2007, dua hari setelah menderita Stroke.

2|Sains Keperawatan
BAB II
KERANGKA TEORI

A. TEORI PENCAPAIAN TUJUAN


Teori Pencapaian Tujuan Imogene King pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an,
model tersebut berfokus pada pencapaian tujuan hidup tertentu. Hal ini menjelaskan bahwa
perawat dan pasien berjalan beriringan dalam mengkomunikasikan informasi, menetapkan tujuan
bersama, dan kemudian mengambil tindakan untuk mencapai tujuan adalah peran, stress, ruang
dan waktu. Disisi lain, tujuan perawat adalah membantu pasien menjaga Kesehatan sehingga
mereka dapat berfunsi dalam peran masing-masing. Fungsi perawat adalah menafsirkan informasi
dalam proses keperawatan, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan.

Imogene King (1981) menggunakan pendekatan system dalam pengembangan konseptual


dan teori middle-range yaitu Teori Pencapaian Tujuan. King mencatat bahwa “beberapa ilmuwan
yang telah mempelajari sistem telah mencatat bahwa satu-satunya cara untuk mempelajari manusia
berinteraksi dengan lingkungan adalah untuk merancang sebuah kerangka kerja konseptual tentang
variable saling tergantung dan konsep yang saling terkait. Imogene King pecaya bahwa “kerangka
yang berbeda dari skema konseptual lain dalam hal ini bersangkutan adalah tidak dengan memecah
belah manusia dan lingkungan , tetapi dengan transaksi manusia di berbagai jenis lingkungan yang
berbeda”.

Sebuah kesadaran dinamika kompleks tentang perilaku manusia dalam situasi keperawatan
mendorong perumusan tentang kerangka kerja konseptual yang mewakili sistem pribadi,
interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan. Setiap sistem mengidentifikasi manusia
sebagai elemen dasar dalam sistem, sehingga ”unit analisis dalam kerangka itu adalah perilaku
manusia dalam berbagai lingkungan sosial. Imogene King menunjukkan sebuah contoh dari sistem
pribadi sebagai seorang pasien atau seorang perawat. Imogene King menentukan konsep tentang
citra tubuh, pertumbuhan, dan perkembangan, persepsi, diri, ruang, dan waktu untuk memahami
manusia sebagai pribadi.

Sistem interpersonal terbentuk ketika dua atau lebih individu berinteraksi, membetuk diad
(dua orang) atau triad (tiga orang). Diad dari seseorang perawat atau seorang pasien sebagai salah
satu jenis sistem interpersonal, dimana siste interpersonal membutuhkan konsep komunikasi,
interaksi, peran, tekanan, dan transaksi.

3|Sains Keperawatan
Sebuah sistem interaksi yang lebih komprehensif terdiri dari kelompok-kelompok yang
membentuk masyarakat, disebut sebagai sitem sosial, yang contohnya yaitu agama, pendidikan,
dan perawatan kesehatan. Dalam sistem sosial konsep otoritas, pengambilan keputusan, organisasi
kekuasaan, dan ststus memandu pemahaman sistem. Dengan demikian, konsep-konsep dalam
kerangka kerja mengorganisasi dimensi-dimensi dan mewakili pengetahuan untuk memahami
interaksi diantara ketiga sistem.

Pada tahun 1981, Imogene King menurunkan teori middle rangenya tentang pencapaian
tujuan dari sistem konseptualnya. Pertanyaan yang memotivasi King untuk mengembangkan teori
adalah “Apakah sifat keperawatan”, Imogeme King mencatat jawabannya menjadi :”cara ketika
perawat, dalam peran mereka, melakukan dengan dan bagi individu-individu yang membedakan
keperawatan dari para professional kesehatan yang lain”. Proses interaksi manusia membentuk
dasar untuk merancang model transaksi yang menggambarkan pengetahuan teoritis yang
digunakan oleh perawat untuk membantu individu dan kelompok mencapai tujuan.

Gambar 1. Proses interaksi manusia yang menyebabkan transaksi atau sebuah model transaksi. A theory for
nursing : system, concepts, process

4|Sains Keperawatan
Untuk menguji teorinya, King (1981) melakukan penelitian, mengidentifikasi bahwa
studinya bervariasi dari studi sebelumnya karena “menggambarkan proses interaksi perawat-
pasien yang mengarahkan kepencapaian tujuan dan menentukan apakah perawat melakukan
transaksi”.

Filosofi pribadi Imogene King tentang manusia dan kehidupan mempengaruhi asumsinya
berhubungan dengan lingkungan, kesehatan, keperawatan, individu, dan interaksi perawat-pasien.
Sistem konseptual King dan Teori Pencapaian Tujuan adalah “didasarkan pada sebuah asumsi
keseluruhan bahwa fokus keperawatan adalah manusia yang berinteraksi dengan lingkungannya,
yang mengarahkan ke keadaan kesehatan bagi individu, yang mana merupakan sebuah
kemampuanuntuk berfungsi dalam peran sosial”.

B. ASUMSI MODEL KONSEP DAN TEORI IMOGENE M. KING


Imogene M. King mengasumsikan model dan teori konsep dan keperawatan secara
Eksplisit maupun Implisit.
1. Asumsi Eksplisit
a. Focus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkungannya
dengan tujuan untuk Kesehatan manusia.
b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan control, berorientasi pada
kegiatan waktu.
c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi tujuan, kebutuhan dan nilai klien serta
perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
berpartisipasi dalam membuat Keputusan yang mempengaruhi kehidupannya,
Kesehatan dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.
e. Tanggung jawab dari anggota tim Kesehatan adalah memberikan informasi kepada
individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau
mengambil Keputusan.
f. Tujuan dari membantu pelayanan Kesehatan dan menerima pelayanan mungkin
tidak sama.

5|Sains Keperawatan
2. Asusmsi Implisit
a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan
b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau
pengambilan Keputusan.
c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk menerimaatau menolak pelayanan Kesehatan.

C. MODEL KONSEP DAN TEORI IMOGENE M. KING


Adapun Model konsep dan teori dari Imogene M. King adalah :

1. Sistem Personal
Menurut King setiap Individu
adalah sistem personal (sistem
terbuka). Untuk sistem personal
konsep yang relevan adalah :
a. Persepsi (Perception)

Persepsi adalah gambaran seseorang


tentang objek orang dan kejadian-
kejadian. Persepsi berbeda dari satu
orang ke orang lain dan hal ini
Gambar 2. Sistem Konseptual Dinamis tergantung dengan pengalaman
masalalu, latar belakang, pengetahuan dan status emosi. Karakteristik persepsi
adalah universal atau dialami oleh semua, selektif untuk semua orang, dan subjektif
atau personal

b. Diri (Self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain.
Diri adalah individua tau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik dir adalah
individu yang dinamis sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.

6|Sains Keperawatan
c. Pertumbuhan dan Perkembangan ( Growth and Devoelopment)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan
walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi genetik, pengalaman yang
berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses
diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai
aktualisasi diri.

d. Citra diri (Body Image)


King mendifinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan tubuhnya
dan reaksi-reaksi lain untuk penampilannya.

e. Ruang (Space)
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal dan
subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubungannya dengan
situasi, jarak dan waktu,transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu
terhadap situasi. Definisi secara operasional ruang meliputi ruang yang ada untuk
semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku
orang yang menempatinya.

f. Waktu (Time)
King mendefinisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian
yang lain, merupakan pengalaman unik setiap orang.

2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia.
Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang
disebut GROUP. Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah:

7|Sains Keperawatan
a. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua
orangatau lebih didalam hubungan timbal balik.

b. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan
dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya
melalui telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal,non verbal
situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah bergerak maju dalam
waktu, personal, dan dinamis. Komunkasi dapat dilakukan secara lisan maupun
tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang ke orang lain. Aspek perilaku
nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah
jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.

c. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik , karena setiap individu mempunyai realitas personal
berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai
pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.

d. Peran
Peran melibatkan suatu timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai
pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu,
peran berisi perilaku yang diharapkan pada orang yang menduduki posisi di sestem
sosial, prosedur atau organisasi, dan hubungan natra 2 orang atau lebih berinteraksi
untuk tujuan pada situasi khusus.

e. Tekanan/Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan
informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress

8|Sains Keperawatan
adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-menerus
terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang
temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual,
personal, dan subjektif.

3. Sistem Sosial
King mendifinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosial,
erilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme
pengaturan antara praktil-praktik dan aturan. Konsep yang relevan dengan sistem sosial
adalah :

a. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok
untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.

b. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses
transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari
pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam
organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.

c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial
dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan
orientasi pada tujuan.

d. Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.

9|Sains Keperawatan
e. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok
dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali
bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

10 | S a i n s K e p e r a w a t a n
BAB III
PARADIGMA KEPERAWATAN
A. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene King adalah :
1. Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energy, dan informasi dengan leluasa
mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang
dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika individu ini bersatu
dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika kelompok
mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau
massyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki 3 kebutuhan pokok:
a. Kebutuhan kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat
digunakan .
b. Kebutuhan untuk perawatanyang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c. Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/ merawat
diri mereka sendiri.
2. Konsep Sehat
King mendifinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang
secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan ekstenal
melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh
seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.

3. Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang
saling berinteraksi dengan sistem ainnya secara terbuka. Merupakan kekuatan dinamis
yang mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan
merupakan suatu sistem terbuka yang menunjukkan pertukaran masalah, energy
informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan
lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secra terus menerus terhadap
perubahan lingkungan eksternal.

11 | S a i n s K e p e r a w a t a n
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan:
a. Lingkungan Internal : mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk
menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan lingkungan eksternal.
b. Lingkungan Eksternal : melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat
adalah bagian dari lingkungan pasien.

4. Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi
perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi
keperawatan. King menyampaikan pola intervensi keperawatannya adalah proses
interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulakn aksi,
reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu
persetujuan dan membuat transaksi.
Transaksi :
• Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
• Jika perawat dan pasien/ klien membuat transaksiyang harmonis maka tujuan
tercapai.
• Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai
• Jika interaksi perawat dan pasien/ klien berjalan baik maka tumbuh kembang dapat
ditingkatkan.
• Jika peran harapan dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi terjadi
• Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
• Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan terjadi.

Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional.

1. Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka dapat
berfungsi dalam peran mereka.

12 | S a i n s K e p e r a w a t a n
2. Domain perawat
Termasuk mempromosikan memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan merawat
orang sakit, terluka dan sekarat.

3. Fungsi perawat professional


Untuk menginterpretasikan informassi dalam proses keperawatan untuk merencanakan
melaksanakan dan mengevaluassi asuhan keperawatan. King berkata dalam teorinya,
seorang perawat professional dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dank lien
yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah
pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi,
mengidentifikassi masalah menetapkan dan mencapai tujuan.

B. Teori Imogene M. King Dalam Proses Keperawatan


1. Pengkajian
a. Terjadi interaksi antara perawat dan pasien/ klien. Perawat membawa pengetahuan
khusus dan keterampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang diri dan
persepsi masalah yang menjadi perhatian untuk interaksi ini..

b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya adalah :


1) Tingkat tumbuh kembang
2) Pandangan tentang diri sendiri
3) Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap
status kesehatan.
4) Pola komunikasi diperlukan untuk memverifikasi keakuratan persepsi, untuk
interaksi dan transaksi.
5) Sosialisasi

2. Diagnose Keperawatan
a. Dibuat setelah melakukan pengkajian
b. Dibuat sebagai hasil interaksi anatara perawat dengan pasien/ klien

13 | S a i n s K e p e r a w a t a n
c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnose
keperawatan.
3. Perencanaan
a. Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.
b. Setelah didiagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut
dilakukan.
c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan
membuat keputusn.
d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/ klien yang dianjurkan ikut
serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.

4. Implementasi
a. Dalam keperwatan melibatkan proses implementasi kegiatan actual untuk mencapai
tujuan.
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.

5. Evalusi
a. Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
b. Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses
keperawatan tersebut.

14 | S a i n s K e p e r a w a t a n
BAB IV
TINJAUAN KASUS

Tn. X usia 52 tahun datang dengan istri dan kedua anak laki – lakinya ke UGD RS. B,
keluhan nyeri pada dada kiri hingga ke punggung, rasanya seperti tertusuk, sesak nafas, RR : 38
x/mnt, bibir dan kuku (aliran perifer) terlihat sianosis. Kapleri refill >3 detik. Lama nyeri dada
kurang lebih 20 – 30 menit. Tn. X mengatakan ia sering mengalami mudah lelah, nyeri pada dada
kirinya saat beraktifitas yang berat seperti mengangkat beras dan barang – barang lain ditoko, dan
sesak. Namun ia tidak pernah berobat kedokter, karena beliau sibuk dengan pekerjaannya sebagai
pedagang sembako, selain itu istri dan kedua anak Tn. X tidak mengetahui bahwa beliau menderita
penyakit jantung (nyeri dada kiri), karena Tn. X tidak pernah terlihat sering mengalami nyeri dada
saat di rumah.

a. Pengkajian :
Pengkajian meliputi : Persepsi, peran, pertumbuhan dan perkembangan, ruang, waktu,
komunikasi, interaks, transaksi, stress dan koping.
1. Persepsi
a) Bagaimana perasaan pasien tentang kesehatan diri secara keseluruhan ?
b) Bagaimana perasaan pasien tentang nyeri dada yang anda rasakan ?
c) Apakah pasien tahu penyebab dari nyeri dada ?
d) Apakah pasien pernah berobat ke dokter untuk mengobati nyeri dada ?
e) Apakah pasien pernah terpikirkan bahwa anda menderita penyakit yang serius?
2. Peran
a) Bagaimaa penyakit dapat berefek untuk peran kehidupan pasien?
b) Bagaimana peran keluarga anda setelah anda memiliki penyakit MCI?
c) Bagaimana anda melakukan peran anda setelah anda menderita MCI?
d) Apakah menurut anda perawat dan dokter telah meakuan perannya?
3. Transaksi
a) Informasi apa yang dan perawat berikan untuk informasi yang berhubungan untuk
penyakit anda?
b) Perawatan seperti apa yang anda inginkan ?

15 | S a i n s K e p e r a w a t a n
c) Apakah anda merasakan penting bila perawat mendiskusikan dengan anda setiap kan
memberikan asuhan keperawatan?
d) Bagaimana perawaan anda ketika dokter dan perawat berdiskusi mengenai proses
perawatan?

4. Stress dan Koping


a) Apakah penyakit anda membuat anda stress?
b) Bagaimana anda berperilaku ketika anda mengalami stress?
c) Apakah anda menginginkan seseorang memotivasi anda ketika anda stress?
d) Apakah nyeri dada membuat anda stress?

5. Komunikasi
a) Ketika anda memiliki masalah apakah anda menceritakan pada keluarga anda?
b) Apakah dokter dan perawat memberikan informasi mengenai penyakit anda?
c) Apakah anda mengerti anda menderita penyakit apa?
d) Observasi proses komunikasi, ekspresi wajahnya, kontak matanya?

6. Ruang
a) Apa yang anda inginkan dari orang lain ketika anda mengalami nyeri dada?
b) Siapa yang anda inginkan, untuk mendampingi anda ketika nyeri dada ?
c) Apakah anda menginginkan privasi, ketika anda berada di rumah sakit?
d) Apakah anda merasa nyaman dengan ruang rawat anda selama di rumah sakit ?

7. Waktu
a) Apakah anda sering mengalami nyeri dada?
b) Kapan anda mengalami nyeri dada pertama kali?
c) Apakah nyeri dada anda meberi effek kepada setiap aktivitas anda?
d) Apakah saat anda mengalami nyeri dada keluarga anda selalu menemani anda?

16 | S a i n s K e p e r a w a t a n
8. Pertumbuhan dan Perkembangan
a) Apa pengalaman anda dalam menangani nyeri dada?
b) Ketika nyeri dada, bagaimana anda menangani nyeri dada anda dan bagaimana
hasilnya?
c) Apakah aktivitas yang anda lakukan sebelum terkena penyakit Myocard Infarct?

9. Interaksi
a) Apakah anda sering berinteraksi dengan keluarga anda?
b) Bagaimana hubungan anda dengan keluarga anda?
c) Bagaimana perasaan anda ketika anda kontak dengan perawat dan dokter?
d) Apakah anda merasa nyaman dengan interaksi pasien lain diruang rawat anda?

10. Diri sendiri


a) Apakah anda merupakan manusia yang memiliki inisiatif?
b) Apakah perasan anda ketika anda menderita penykit MCI?
c) Apakah anda merasa diri anda dapat menyelesaikan masalah anda sendiri? aksi-reaksi
antara perawat-klien

b. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner.
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen miokard dengan kebutuhan
tubuh.
3. Ansietas b/d perubahan kesehatan-status sosial-ekonomi ancaman kematian.
4. defisiensi pengetahuan b/d kurang pengetahuan.

c. Perencanaan
Nyeri, cemas, takut adalah pengalaman subyektif yang tampil dalam variasi respon verbal,
non verbal yang bersifat individual sehingga perlu digambarkan secara rinci untuk
mengevaluasi keberhasilan penanganan respon nyeri akut pada pasien MCI, Intoleransi
aktivitas (pembatasan aktivitas) dapat dikaitkan dengan teori King, mewakili keadaan diri

17 | S a i n s K e p e r a w a t a n
klien terhadap stress dan koping pasien, dan bagaimana kita menyeting ruangan, waktu untuk
interaksi, transaksi, peran pasien dalam menjalani aktivitasnya sehari – hari di rumah sakit .
Masalah Interaksi klien dapat teratasi dengan informasi yang diberikan kepada pasien
untuk melakukan aktivitas dengan kegiatan interaksi, transaksi, peran pasien dalam menjalani
aktivitasnya sehari – hari.
Lakukan Pendidikan Kesehatan terhadap pasien MCI dalam proses interaksi, transaksi,
peran pasien untuk menjalani aktivitasnya sehari – hari. Yang mana dalam hal ini dapat
mencegah timbulnya nyeri dada kembali. Dengan pengembangan pengkajian dan
menerapkannya pada penegakkan diagnosa, pemberian informasi pada setiap intervensi,
implementasi keperawatan dan evaluasi hasil, maka pencapaian tujuan pasien dapat dicapai.

18 | S a i n s K e p e r a w a t a n
BAB IV
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
A. KEKUATAN
1. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan
menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan.
2. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan
dapat diamati dalam praktek keperawatan.
3. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama, mengambil
keputusan , dan interaksi untuk mencapa tujuan klien.
4. Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan.
5. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
6. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan

B. KELEMAHAN
1. Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Misalnya konsep mengenai stres yang
kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan
menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stress dari lingkungan rumah
sakit.
2. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal. Sehingga tujuan yang akan dicapai sangat
bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan interpersonal
dan hanya pada saat itu saja
3. Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep interaksi,
komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya pasien-pasien tidak dapat berinteraksi
secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru
lahir, dan pasien psikiatrik.

19 | S a i n s K e p e r a w a t a n
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, Martha Raile.(2006). Nursing Theory :Utilization and Application 3th edition.mosby
elseiver : United Stated of America

Christensen, Paula J. (2009): Nursing Process:Aplication of Conceptual Models, 4th ed. St.Louis:
Mosby-Year Book, Inc.

Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Salemba Medika:
Jakarta.

Marriner-Tomey &Alligood (2006). Nursing Theorist and Their Work. Seventh edition. St.Louis:
Mosby-Year Book, Inc.

Muwarni A.(2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Fitramaya : Yogyakarta

Perry & Potter. 2005. Fundamental of Nursing, Concept, Process, and Practice: Edisi 4,Penerbit
Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

20 | S a i n s K e p e r a w a t a n

Anda mungkin juga menyukai