Dosen Pembimbing :
Ns. Gajali Rahman, S.Kep, M.Kep
Disusun Oleh :
KELOMPOK
12
Dosen Pembimbing :
Ns. Gajali Rahman, S.Kep, M.Kep
Disusun Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
seizin-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah dengan judul “Konsep
Dasar Keperawatan” sesuai pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Ns. Gajali Rahman, S.Kep, M.Kep
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini sehingga dapat
membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah tentang
Konsep dasar keperawatan untuk mempermudah dalam pengertian pembelajaran
tertulis maupun diskusi.
Demikian makalah ini kami susun mohon maaf bila ada salah penulisan ataupun
hal yang menyinggung dalam penulisan makalah ini. Semoga segala upaya kami
dalam membuat makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambahkan wawasan
kepada kita semua.
Kelompok 12
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………..............................................................…………...
…….iii DAFTAR ISI
.......................................................................................................... iv BAB
I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan
...................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan
............................................................................................... .2
E. Sistematika
Penulisan............................................................................................2
BAB II ........................................................................................................................... 4
TELAAH PUSTAKA..................................................................................................…4
A. Definisi Konsep Dasar Keperawatan .....................................................................
BAB III .......................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN............................................................................................................ 5
A. Konsep Dasar Teori Dorothea E.Orem ................................................................6
B. Konsep Dasar Teori Imogene M.King.................................................................
17
BAB IV......................................................................................................................... 37
PENUTUP .................................................................................................................... 37
A. Kesimpulan........................................................................................................
37
B. Saran ..................................................................................................................
38
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 39
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan
dan keterampilan. Berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara
Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan
kebutuhan. Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang
perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik
keunikan pasien.
asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep. Dari
beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang
Self Care". Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi
yang sangat penting ketika klien tidak dapat memenuhi kebutuhan biologis,
B. Rumusan Masalah
b. Apa pemikiran dasar dari teori Dorothea E. Orem dan Imogene M. King?
C. Tujuan Penulisan
b. Tujuan khusus :
a) Mengetahui dasar –dasar dari teori Dorothea E.Orem dan Imogene M.King.
M.King.
D. Manfaat Penulisan
a. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah referensi materi di Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
dan dapat digunakan sebagai referensi untuk makalah selanjutnya.
b. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah masukan dan informasi kepada mahasiswa dalam membuat
penulisan makalah ilmiah.
E. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan laporan ini lebih teratur dan sistematis maka
penyusunan pun disususun dengan segala kemudahan sehingga memberikan
pemahaman yang efesien mungkin, adapun penyusunanya :
a. BAB I PENDAHULUAN: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang
terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, manfaat penulisan, dan
sistematika penulisan.
2
b. BAB II TELAAH PUSTAKA: Definisi Konsep Dasar Keperawatan
c. BAB III PEMBAHASAN : Konsep Dasar Teori Dorothea E.Orem, Konsep
Dasar Teori Imogene M.King
d. BAB IV PENUTUP : kesimpulan dan saran
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
yang berbeda. Definisi keperawatan adalah dapat diartikan secara implisit dan
kurikulum pendidikan.
Kesehatan dan Sosial sejak tahun 2001 yang membedakan perawatan sosial atau
kelompok mencapai kesehatan yang optimal baik fisik, mental dan social
4
Hal ini mengharuskan perawat untuk mengembangkan dan melakukan
perawatan selama sakit dan rehabilitasi yang mencakup aspek kehidupan yang
dan kematian.
pengetahuan dan keterampilan disiplin ilmu. Ini juga mengacu pada pengetahuan
dan teknik yang berasal dari humaniora dan ilmu fisik, sosial, medis dan biologi.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master
(1970).
keperawatan
1971).
h) Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama
6
i) Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,
yaitu; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
1. Pengertian
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan
menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori
yaitu :
1) Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The
langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara
7
persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan
umum :
manusia
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus
melakukan self care yang efektif, Teori self care deficit diterapkan bila :
peningkatan kebutuhan.
3) Nursing system
8
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat
Nursing System :
rangsangan.
d. Metode bantuan :
b) Mengajarkan klien
c) Mengarahkan klien
d) Mensupport klien
berkembang.
9
4) Keyakinan dan nilai - nilai
a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
a. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada
10
c) Pemeliaharaan kecukupan makanan
kesejahteraan manusia
normal.
kehidupan.
c. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak
3. Tujuan
11
c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik
secara benar.
4. Contoh Kasus
Keluarga Tn. H terdiri dari seorang ibu berusia 35 tahun, ayah berusia 38
tahun, dan 2 anak yang berusia 10 tahun dan 8 tahun. Anak yang berusia 10
anak yang sakit dan merawat anak yang sehat dan tidak mampu melakukan
interaksi sosial. Hasilnya keluarga ini tidak dapat memenuhi kebutuhan anggota
keluarganya.
anak – anaknya atau membantu istrinya untuk memenuhi self care. Fungsi
keluarga ini mengalami gangguan karena situasi dependen care dan self care.
1) Pengkajian
Faktor Personal
Nama : kelurga Tn H, Usia : 38 th, Sex : laki –laki, Budaya : suku jawa,
keadaan rumah cukup rapi makanan : kurang dapat memberikan intake yang
Keluarga dengan anak usia sekolah yang salah satunya menderita penyakit
kronis Tahap tumbuh kembang anak usia sekolah terganggu Peran sebagai
13
orang tua terganggu dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga Fungsi
sosialisasi terganggu
4) Health Deviations
Keluarga tidak mampu merawat anak yang sakit asma. Keluarga tidak
6) Intervensi
7) Rencana Tindakan
a. Manajemen nutrisi
5 Kesimpulan
praktik dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. antara teori satu dengan
14
tangtangan di masa depan haruslah memiliki sebuah model dan pandangan
sendiri itu akan di pengaruhi oleh kebutuhan dasar yang dependen, artinya
apapun seorang klien. selain kebutuhan self care juga di pengaruhi self care
hal ini tidak bersipat dependen, artinya kemampuan ini kan terganggu bila
keadaan tubuh klien terganggu. misalnya sakit. Bila ini terjadi maka
Keadaan seperti ini yang akan menjadi permasalahan dalam teori ini.
memberikan bantuan pada klien tapi lebih pada sisi self care agency-nya
15
Model Konseptual Orem adalah suatu model keperawatan yang
(tiga) teori yang berkaitan , yaitu : Self care, Self Care Deficit dan Nursing
System. Ketiga teori ini dihubungkan oleh 6 (enam) konsep sentral yaitu :
self care, self care agency, self care therapeutic demand, self care deficits,
nursing agency dan nursing system serta di lengkapi dengan 1 (satu) konsep
Kekuatan yang paling utama dari teori Orem ini adalah pelaksanaan
terlebih dahulu melihat kemampuan self care yang dimiliki oleh keluarga
a. Kelebihan:
16
b. Kelemahan:
Teori ini sulit untuk dapat dipahami oleh pemula yang belum mengenal
Teori ini sulit diterapkan pada pasien jiwa yang masih belum mengenali
Iowa. Karir keperawatan Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dari
University, New York, Dr. Montag sebagai ketua, dan mendapatkan gelar
Doktor Pendidikan pada tahun 1961. Pada tahun 1972 ia kembali ke Loyola
teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981). Dr. King dikenal
Dr. King memiliki artikel berjudul Perawatan Teori: Masalah dan Kemajuan
17
(1961-1966), A Theory for Nursing: System, Concept, Process (1981),
terdiri atas tiga sistem yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir
orang atau lebih. Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial karena
sistim yang lebih besar (King, 1995a, p.18 – 19 dalam Tomey &
suatu area (space). Menurut King, intensitas dari interpersonal system sangat
1) Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistem
18
berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan
2) Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang
berinteraksi. Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep
bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
19
manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial, perasaan, rasional, reaksi,
mempengaruhi interaksi
keputusan.
informasi.
kesehatan.
20
b. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi
pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolak ukurnya adalah hak dan kewajiban
f. Stres diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi
mengontrol stressor.
Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.
21
a. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,
b. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan
optimum.
22
4) Lingkungan : King menyatakan, lingkungan merupakan setiap sistem
Explicit:
pelayanan kesehatan.
23
Implicit:
keputusan.
6. Penegasan Teoritis
konsep-konsep King.
terjadi transaksi
2) Jika perawat dan klien melakukan transaksi, maka tujuan akan dicapai.
6) Jika harapan peran dan performa peran yang dirasakan oleh perawat dan
7) Jika konflik peran dialami oleh perawat atau klien atau oleh
24
Proposisi dalam teori pencapaian tujuan oleh King ini dapat digambarkan
1) Pengkajian
25
b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,
2) Diagnosa Keperawatan
diagnosa keperawatan.
3) Perencanaan
bertanggung jawab.
4) Implementasi
26
5) Evaluasi
sistem. Kekuatan pada model ini adalah partisipasi klien dalam menentukan
menerima tujuan dari klien. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara
tenaga kesehatan profesional. Teori ini juga dapat digunakan pada individu,
lingkungankerja.
27
8) Caring untuk klien dewasa dengan diabetes.
9. Contoh Kasus :
Tn. X usia 52 tahun datang dengan istri dan kedua anak laki – lakinya ke
UGD RS.B, keluhan nyeri pada dada kiri hingga ke punggung, rasanya seperti
tertusuk, sesak nafas, RR : 38 x/mnt, bibir dan kuku (aliran perifer) terlihat
sianosis. Kapleri refill>3 detik. Lama nyeri dada kurang lebih 20 – 30 menit.
Tn. X mengatakan ia sering mengalami mudah lelah, nyeri pada dada kirinya
saat beraktifitas yang berat seperti mengangkat beras dan barang – barang lain
ditoko, dan sesak. Namun ia tidak pernah berobat kedokter, karena beliau sibuk
dengan pekerjaannya sebagai pedagang sembako, selain itu istri dan kedua
anak Tn. X tidak mengetahui bahwa beliau menderita penyakit jantung (nyeri
dada kiri), karena Tn. X tidak pernah terlihat sering mengalami nyeri dada saat
di rumah.
10. Pengkajian :
Persepsi
4) Apakah anda pernah berobat ke dokter untuk mengobati nyeri dada anda?
serius?
Peran
28
1) Bagaimaa penyakit dapat berefek untuk peran kehidupan anda?
Transaksi
proses perawatan?
Komunikasi
1) Ketika anda memiliki masalah apakah anda menceritakan pada keluarga anda?
Ruang
1) Apa yang anda inginkan dari orang lain ketika anda mengalami nyeri dada?
2) Siapa yang anda inginkan, untuk mendampingi anda ketika nyeri dada ?
29
3) Apakah anda menginginkan privasi, ketika anda berada di rumah sakit?
4) Apakah anda merasa nyaman dengan ruang rawat anda selama di rumah sakit ?
Waktu
3) Apakah nyeri dada anda meberi effek kepada setiap aktivitas anda?
4) Apakah saat anda mengalami nyeri dada keluarga anda selalu menemani anda?
2) Ketika nyeri dada, bagaimana anda menangani nyeri dada anda dan bagaimana
hasilnya?
Infarct?
Interaksi
3) Bagaimana perasaan anda ketika anda kontak dengan perawat dan dokter?
4) Apakah anda merasa nyaman dengan interaksi pasien lain diruang rawat
anda?
Diri sendiri
3) Apakah anda merasa diri anda dapat menyelesaikan masalah anda sendiri?
30
11. Diagnosis Keperawatan
kebutuhan tubuh.
12. Perencanaan
variasi respon verbal, non verbal yang bersifat individual sehingga perlu
nyeri akut pada pasien MCI, Intoleransi aktivitas (pembatasan aktivitas) dapat
dikaitkan dengan teori King, mewakili keadaan diri klien terhadap stres dan
koping pasien, dan bagaimana kita menyeting ruangan, waktu untuk interaksi,
sakit
Masalah Interaksi klien dapat teratasi dengan informasi yang diberikan kepada
Kesehatan terhadap pasien MCI dalam proses interaksi, transaksi, peran pasien
untuk menjalani aktivitasnya sehari – hari. Yang mana dalam hal ini dapat
31
Analisis kelompok terhadap teori Imogene King mengacu pada tujuh
kategori atau prosedur yaitu sumber teori, makna teori, kecukupan logika dari
kemampuan untuk diujikan dari teori. Berikut ini kami akan menguraikan
1) Sumber Teori
1986).
penelitian dan lain-lain. Teori King sangat ideal untuk dikembangkan pada saat
2) Makna Teori
32
Kelompok menganalisis bahwa teori keperawatan Imogene King sangat
keperawatan.
c. Konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti
g. Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam
perawat dan klien itu sangat penting. Kendala yang sering dihadapi
ekonomi dan politik, karena sistem ini terbuka dan dinamis. Teori ini
cukup adekuat dan logis karena beberapa konsep yang ada didukung oleh
33
untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan
pelayanan kesehatan.
King adalah cukup logis dipandang dari cakupan teori atau pernyataan
yang dikemukakan karena teori King ini sangat sesuai karena keberhasilan
perawatan adalah adanya interaksi yang terus menerus antara perawat dan
4) Manfaat Teori
lingkup klinik maupun pada lingkup komunitas. Banyak riset dan studi
yang mendukung teori ini berpusat pada aspek teknis perawatan klien
maupun lahan komunitas interaksi yang terjadi sangat penting bagi klien
dan perawat. Jadi untuk aplikasi di klinik maupun di komunitas teori dari
Teori King menurut kelompok memiliki cakupan isi teori yang sangat
luas dan cukup dan komplek untuk diaplikasikan pada tatanan praktek
34
keperawatan. Teori ini cocok diterapkan pada keperawatan klinik
1) Parsimony
dan sangat sesuai dengan kondisi teknologi dan informasi pada saat
1) Kelebihan
a. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat
klien.
35
d. Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan,
2) Kekurangan
akan dicapai sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang
terlibat dalam hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.
bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien psikiatrik.
36
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dorothea E.Orem
Imogene M.King
peran, stress, tumbuh kembang, waktu, dan ruang. Teori King merupakan
serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati
dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada
dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti. Teori ini dapat
politik.
37
B. Saran
sehingga dapat berwawasan yang lebih jauh dan dapat melakukan tindakan
38
DAFTAR PUSTAKA
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/01/teori-konseptual-keperawatan-dorothea-
ea-RS-PKU-Muhammadiyah-solo.html
http://sailormanyahya.wordpress.com/wp-admin/mahasiswa-Keperawatan-Universitas-
Borneo-Tarakan
39