Di susun oleh :
RYAN N.
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Illahi Robbi karena atas limpahan Rahmat
dan Hidayah_Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MODEL
KEPERAWATAN IMOGENE M. KING.”. Untuk kepentingan mencari sumber dalam
menyusun makalah ini, kami menggunakan media elektronik serta buku tentang “KDK”.
Pada waktu penyusunan makalah ini kami mengalami beberapa hambatan
di antaranya:
1. Sulit menemukan waktu yang tepat untuk membuat makalah
2. Sulit mendapatkan sumber
3. Kurangnya kekompakan dalam tim
Tetapi semua itu dapat kami atasi dengan adanya bantuan orang-orang di dekat kami.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Tatang Kusmana, S.Kep. Ners., selaku dosen KDK
2. Orangtua yang senantiasa mendukung kami
3. Rekan-rekan yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun
bagi pembaca. Amien
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Ruang Lingkup Penulisan .............................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sekilas Biografi Imogene M. King
.........................................................................................................
.........................................................................................................
3
2.2 Landasan Dasar Model Konseptual Keperawatan Menurut
Imogene King
.........................................................................................................
.........................................................................................................
4
2.3 Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King
.........................................................................................................
.........................................................................................................
5
2.4 Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga
Sistem
.........................................................................................................
.........................................................................................................
6
2.5 Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M.
King
.........................................................................................................
.........................................................................................................
10
2.6 Tujuan, domain, dan fungsi perawat professional
.........................................................................................................
.........................................................................................................
11
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga
keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang
kokoh, jauh berbeda dengan kondisi keperawatan saat ini yangberkembang dengan pesat dan
jelas body of knowledge nya. Perkembangan keperawatan tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan keperawatan dan kesehatan secara global, termasuk di dalamnya keperawatan di
Indonesia yang juga mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di
tatanan praktek keperawatan.
Salah satu komponen penting dalam pengembangan disiplin keperawatan adalah kegiatan
riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah
keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai
landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan
(Body of Knowledge).
Masalah yang berpotensi muncul apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka
kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga hasil penelitian akan
kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of
Knowledge) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan.
Upaya untuk menghindari potensi masalah tersebut adalah dengan menganalisa teori
keperawatan yang ada terlebih dahulu sehingga pemahaman filosofi, makna, maksud dan tujuan
dan isi dari teori-teori keperawatan dapat diperoleh sebagai pijakan. Analisis teori mempunyai
prosedur antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony
dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori
tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
1
Melalui penulisan makalah ini, kelompok mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory
of Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori
pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep
utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang,
waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Landasan Dasar Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku
terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta
alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi
yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini
sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja
konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus
pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu
individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems,
meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems
(keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, d
Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana didalamnya terdapat
persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan
lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan
pasien serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien
dalam menegakkan system social, sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistem tersebut,
maka King memandang manusia merupakan individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap
situasi, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas
dari masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai
makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang
lain.1
Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu:
1. Informasi kesehatan
2. Pencegah penyakit
3. Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit.
4
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, King mengemukakan pendekatan teori yang terdiri
dari kompnen.
Konsep hubungan manusia menurut King terdiri dari komponen:
1. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam memahami atu
mengenali kondisi yang ada dalam keperawatn dengan gambaran hubungan perawat dank lien
untuk melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan.
2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi adanya aksi dan meruapakn respons dari
individu.
3. Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang sangat mempengaruhi antara perawat dan
klien yang terwujud dalam komunikasi
4. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam
rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
5
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.
2.4. Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem
2.4.1. Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem
personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan
perkembangan (growth and development), citra diri (body image), ruang (space), dan
waktu (time).
a. Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian.
Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman
masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah
universal atau dialami oleh semua, selektif untuk semua orang, dan
subjektif atau personal.
b. Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain.
Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah
individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.
6
berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh
kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
e. Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau
subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi,
jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi.
Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah,
didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku orang yang
menempatinya.
f. Waktu (time)
King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang
lain, merupakan pengalaman unik setiap orang
2.4.2.Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia.
Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang
disebut GROUP. Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi,
komunikasi, transaksi, peran dan stress.
a. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua orang
atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan
dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui
telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional,
7
perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan
dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan
ide-ide satu orang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah
sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik
dan gerakan tubuh.
c. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal
berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman
atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
d. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat
sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu,
peran berisi perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem
sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan
dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi
untuk tujuan pada situasi khusus.
e. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan
informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah
suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi
pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-
spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.
8
relevan dengan sistem sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan
pengambilan keputusan.
a. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk
mencapai tujuan personal atau organisasi.
b. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses
transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang
mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam
organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.
c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial
dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi
pada tujuan.
d. Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional,
proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
e. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam
hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status
berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan
pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian
asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh
perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga
9
oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan
komunikasi untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan
adaptasi positif terhadap lingkungan.
2.5.3.Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling
berinteraksi dengan sistem lainnya secara terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang
mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu
sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan
10
manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran
energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan :
2.5.4. Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi perawat
dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan. King
menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi
komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan
tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi, transaksi akan
tercapai :
2.6. Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional
2.6.1.Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka dapat
berfungsi dalam peran mereka.
11
2.6.2.Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan merawat orang
sakit, terluka dan sekarat.
12
BAB III
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14