Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FALSAFAH KEPERAWATAN

TEORI IMOGENE KING

DISUSUN OEH :

1. ODE ILAFA (011220040)


2. PURNAMA JUNIARTI (011220041)
3. FRANSISKA YOFINA N.M (011220048)

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

TAHUN AJARAN 2022/ 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan Karunia-nya sehingga peyusunan dengan judul “TEORI
KEPERAWATAN IMOGENE KING” dapat kami selesaikan dangan judul
yang telah dirancang. Terdorong oleh ingin tahu, kemauan, kerjasama dan kerja
keras, kami serahkan seluruh upaya demi mewujudkan keinginan ini.

Makalah ini kami buatkan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan untuk
melengkapi dan menyempurnakan suatu mata kuliah. Kami menyadari dalam
menyusun makah ini masih banyak kekurangan dan keselahan. Oleh karna itu
kami, mohon maaf dan sangat mengharapkan masukan yang sifatnya membangun
demi untuk kesempurnan makalah ini.

Kami menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak epas dari dukungan
serta bantuan baik berupa moral maupun material dan semua pihak terkait. Oleh
karna itu,dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terimaksih banyak
kepada Dosen pembimbing yang memberikan dan petunjuk serta saran yang baik.

Maumere, 2022

2
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………........1

KATA PENGANTAR………………………………………………….……..…..2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………….…4
B. Rumusan masalah……………………………………………………..5
C. Tujuan………………………………………………………………… 6

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Tujuan teori imogene king……………………………………………6


B. Latar belakang penggagas teori………………………………………7
C. Menguraikan teori imogone king………………………………….…8
D. Aplikasi teori Imogene king…………………………………………..10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………..………………………………………...……12
B. Memberi saran…………………………………………………...……12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imogene King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, lowa, dan
merupakan putri dari Yusuf Fernandez (pemimpin anorchestra) dan Sadie (seorang
aktris dan penari). Pada awalnya cita-citanya ialah menjadi seorang guru. Akan
tetapi demi untuk melarikan diri dari kehidupan di desanya, beliau akhirnya
menerima tawaran pamannya untuk melanjutkan pendidikan di sekolah perawat
yang pada awalnya tidak pernah disadari bahwa keputusan itu akan menjadi awal
untuk menjadi seorang Pioner dan penemu teori-teori keperawatan yang akhirnya
dicari dan digunakan oleh banyak orang (Goal Attainment Theory, 2013). Imogene
King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John's Hospital of Nursing
di st. Louis tahun 1945. Tahun 1948 menerima Bachelor's of Science in Nursing
Education dari st Louis University. Lalu meraih gelar Doctor of Education bidang
pendidikan dari Teacher's College, Universitas Columbia di New York tahun 1961.
Dan berhasil meraih gelar Ph.D. dari Southern Illinois University di tahun 1980.

Tahun 1961-1966, beliau menulis sebuah buku yaitu Toward a Theory General
Concepts of Human Behavior yang dikonseptualisasikan. Kemudian manuskrip
buku keduanya yaitu "A Theory For Nursing: System, Coepts, Process" dan di
terbitkan tahun 1981. Beliau juga merupakan anggota dari American Nurse's
Association, the Florida Nurse's Assosiation dan beberapa perkumpulan
kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul "Curriculum
and Instruction in Nursing", yang di terbitkan tahun 1986.

Beliau menerima penghargaan Jessie M. Scott pada rapat ANA tahun 1996,
Kemduian memperoleh medali emas dari Gubernur Chiles untuk perannya
memajukan profesi keperawatan di Florida dan dilantik menjadi hall of fame FNA
dan ANA pada tahun 2004. Dan juga dilantik oleh AAN American Academy of
Nursing menjadi AAN Theory Expert Panel dan ditahun 2005 dinobatkan sebagai
AAN Living Legend (Sieloff & Messmer cit Tomey & Alligood, 2010). King juga
dikenal sebagai teoritikus perawat
4
1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan tujuan teori Imogene King


2. Menjelaskan tentang latar belakang penggagas teori Imogene King
3. Menguraikan tentang teori Imogene King
4. Diaplikasikannya teori Imogene King

1.3 Tujuan

1. Mengatahui tujuan teori Imogene King


2. Mengatahui tentang latar belakang penggagas teori Imogene King
3. Menguraikan tentang teori Imogene King
4. Mengatahui tentang hasil atau temuan dari penggagas teori
5. Mengaplikasikan teori Imogene King

BAB II

TINJUAN TEORI

2.1 Tujuan Teori Imogene King

Tujuan bersama (antara perawat dan klien) yang pertama didasarkan pada
pengkajian perawat berfokus pada klien, masalah, dan gangguan kesehatan.
Kemudian yang kedua ialah persepsi klien dan perawat tentang intervensi, dan
yang terakhir yaitu perawat dan klien berbagi informasi untuk membantu klien
mencapai tujuan.

5
Teori king tentang pencapaian tujuan (1981) berfokus pada sistem interpersonal
dan interaksi yang terjadi antara individu, khususnya dalam hubungan perawat-
pasien.

Tujuan pencapaian Teori King adalah fokus pada sistem interpersonal yang mana
didalamnya terdapat interaksi individu dengan individu lain secara khusus.
Melakukan komunikasi bersama maka akan di dapat timbal balik yang berupa hasil
dari intraksi tersebut (Alligood, 2010).

2.2 Mengetahui tentang latar belakang penggagas teori imogone king

Dalam menemukan teori, King secara bertahap mengeluarkan pernyataan-


pernyataan yang dimulai pada periode 1961-1966, yaitu tentang Konsep Umum
dari Perilaku Manusia Pada tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan artikel yang
berjudul Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan yang berorientasi pada
pencapaian tujuan Konsep utama dari teori Goal Attainment meliputi interaksi,
persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang

Teori ini berkembang secara deduktif yaitu diidentifikasi masalah, lalu


mengidentifikasi teori terkait, kemudian dibuat pertanyaan penelitian yaitu
bagaimana komunikasi bisa terjadi bila menggunakan bahasa yang universal,
memilih dan mendefinisikan konsep variabel dari pertanyaan penelitian. Dalam
buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah memperhatikan
kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorang
menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi
dengan lingkungan, maka kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus
diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide ini. Konsep-konsep dan definisi-
definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu:

1) E. Erikson
2) A.L Gessel
3) Gibson
4) L. Hall
5) A.T. Jersild
6) J. Piaget

6
7) Orlando
8) H. Peplau

9) H. Selve

Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam


keperawatan, ilmu ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat
dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari
beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut,
kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual
(Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka,
dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar
terhadap kerangka kerja konseptualnya. Bahwa manusia seutuhnya (Human Being)
sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya.

Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan
lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan
kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual
(Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan
Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals),
interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri,
organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dil)

Pada tahun 1971 king memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri atas
tiga sistem yang saling berinteraksi .model keperawatan terakhir dari king
memadukan tiga sistem interaksi yang dinamis-personal,dan sosial yang mengarah
pada perkembangan teori pencapaian tujuan (king.1981 dalam Christensen
j.p,2009).

konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena merekaterutama Pada


tahun 1971 King memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri atas tiga
konsep siKstem yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King
memadukan tiga sistem interaksi yang dinamis-personal,interpersonal, dan sosial

7
yang mengarah pada perkembangan teori pencapaiantujuan (King. 1981 dalam
Christensen J.P, 2009).

berhubungan dengan individu, sedangkan konsep yang ditempatkandalam sistim


interpersonal karena menekankan pada interaksi antara duaorang atau lebih.
Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial karenamereka menyediakan
pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di dalamsistim yang lebih besar (King.
1995a, p.18-19 dalam Tomey & Alligood,2006). Dalam interpersonal sistem
perawat-klien berinteraksi dalam suatuarea (space). Menurut King, intensitas dari
interpersonal system sangatmenentukan dalam menetapkan pencapaian tujuan
keperawatan. Adapun beberapa karakteristik teori Imogene King (Christensen &
Kenney, 1995):

1. Sistem personal

individu atau klien yang dilihat sebagai sistemterbuka, mampu berinteraksi,


mengubah energi, dan informasi denganlingkungannya. Individu merupakan
anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam
bereaksi, menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai
dengan hak danrespon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan
waktu.Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang
berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan perkembangan,
waktu dan jarak.

2. Sistem interpersonal

dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi. Interaksi ini dapat dipahami
dengan melihat lebih jauh konseptentang peran,interaksi, komunikasi. transaksi,
stress, koping.

3. Sistem sosial

merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatanlingkungan. Ada


beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilakumasyarakat, interaksi, persepsi,
dan kesehatan. Sistem sosial dapatmengantarkan organisasi kesehatan dengan
memahami konsep organisasi.kekuatan. wewenang, dan pengambilan keputusan.

8
2.3 Uraian teori Imogene king

King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa


manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secarakonsisten
berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi dasar King tentangmanusia seutuhnya
(Human Being) meliputi sosial, perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi
kegiatan dan orientasi pada waktu. Dari keyakinannya tentang human being ini,
King telah menderivatasumsi tersebut

lebih spesifik terhadap interaksi perawat-klien;

1. Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.


2.Tujuan,kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi
interaksi

3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

4.Individu mempunyaihak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran


informasi

6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan keschatan.

7. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan
dapat berbeda.Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang
dijelaskansebagai sembilankonsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling
berhubungan dalam setiap situasi

praktek keperawatan (Christensen J.P,2009), meliputi:

1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsidan


komunikasi antara individu dengan individu, individu dengankelompok, individu
dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal
dalam mencapai tujuan.

2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi


berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi,genetika
dan latarbelakangpendidikan.

9
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi
dariseseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.

4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentudalam


pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku
dari interaksi manusia dengan lingkungannya.

5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya


dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dankewajiban sesuai dengan
posisinya.

6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibatmteraksi


manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaranenergi dan informasi
antara manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol
stressor.

7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh
kembangmencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilakuyang kondusif untuk
membantu individu mencapai kematangan.

8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian peristiwa kemasa yang akandatang.
Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwayang lain sebagai
pengalaman yang unik dari setiap manusia.

9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalaharea
dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.

7. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan
dapat berbeda.

Konsep hubungan manusia menurut King terdiri dari komponen:

1. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,dalam


memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan yang
digambarkan melalui hubungan perawat dan klien untuk melakukan kontrak untuk
pencapaian tujuan.

2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan
merupakan respon individu.

10
3. Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara
perawat dan klien, yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi.

4. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan (Murwani
A, 2009

2.4 Aplikasi teori imogene m king dalam praktik keperawatan

Keperawatan profesional telah berkembang menjadi disiplin ilmiahyang


mendukung integrasi teori, penelitian dan praktik keperawatan Proseskeperawatan
yang merupakan inti dari praktik keperawatan, telah dilegitimasidalamstandard of
clinical nursing practice(ANA. 1991 dalam ChristensenJ.p. 2009), Kelima
komponen dari proses keperawatan adalah pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Dengan perkembanganmodel keperawatan, para
perawat belajar untuk menetapkan model ini dalam proses keperawatan
(Christensen J.P, 2009).

Teori King berfokus pada interaksi perawat - klien denganpendekatan sistem.


Kekuatan pada model ini adalah partisipasi klien dalammenentukan tujuan yang
akan dicapai. mengambil keputusan, dan interaksidalam menerima tujuan dari
klien. Teori ini sangat penting pada kolaborasiantara tenaga kesehatan
professional. Teon ini juga dapat digunakan pada individu, keluarga, ataukelompok
dengan penekanan pada psikologi, social kultural, dan konsepinterpersonal.
Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori King dalam praktik klinik adalah
(Meleis,1997):

1. Klien lansia dengan kecelakaan perdarahan pada otak.

2. Klien dengan penyakit ginjal

3. Caring dalam keluarga.

4. Penyelesaian masalah memfasilitasi pengembangan kesehatan lingkungan kerja.

5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.

6.pelayanan keperawatan psikiarti


11
7. caring untuk klien pingsan atau tidak sadar

8.caring untuk klien dewasa dengan diabetes.

9.kerangka kerja untuk mengatur perawatan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Imogene King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Iowa.. Doa
Meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikan dari Teacher's College.
Universitas Columbia di New York tahun 1961. Beliau menerima penghargaan
Jessic M. Scott pada rapat ANA tahun 1996. Jenis model konseptual keperawatan
berdasarkan Imogene King memberikan pandangan terhadap King memahami
model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem
terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King
mengemukakan dalam model konsep interaksi.

12
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa
mempengaruhinya. Tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu
mempertahankan atau memulihkan kesehatan sehingga mereka bisa memenuhi
peran mereka. Dalam proses interaksi perawat dan pasien melalui persepsi dan
komunikasi bersama membuat tujuan bersama, mencari dan memilih sarana
pencapaian mereka.

3.2 Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki,baik dari tulisan
maupun bahasa yang kami sajikan ,oleh karena itu mohon di berikan saranya agar
kami bisa membuat makalah lebih baik lagi,dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua ,dan menjadi wawasan kita dalam memahami teori
Imogene king.

Daftar pustaka

Alligod, M. R. dan Tomey, A. M. 2010. Nursing Theory: Utilization &


Application. Missouri: Mosbly Inc.

13

Anda mungkin juga menyukai