Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KELOMPOK

Nursing Conceptual Models : Imogene King


Sistem Konseptual dan Teori Middle Range Pencapaian Tujuan
(Model Konseptual Keperawatan)

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah :


Sains Keperawatan
Pada Program Magister Keperawatan Universitas Jendral Achmad Yani

Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Indah Kurniawati (215121208)
2. Mohamad Cahyadi (215121218)
3. Reni Fatmawati (215121220)
4. Kanapi (215121221)
5. Nur Hafni Hasim (215121233)
6. Ivony FN Putriningtyas (215121236)

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2022
KATA PENGANTAR
Salam Sehat…

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkatNyapenyelesaian Laporan Tugas Mahasiswa Mata Kuliah Sains Keperawatan dengan
Topik Nursing Konseptual Model : Imogene King dapat terselesaikan. Adapun pentingnya dapat
menguasai dan menelaah Sistem Konseptual Keperawatan dan dikaitkan dalam pelayanan
Keperawatan melalui pendekatan Studi Kasus.
Adapun laporan ini diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Sains
Keperawatan pada Program Magister Keperawatan di Fakultasi Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi dan tidak lepas dari bimbingan dan arahan Dosen
Koordinator mata Kuliah sekaligus Fasilitator Ibu Fauziah Rudhiati,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep. An
sebagai Koordinator Mata kuliah Sains Keperawatan
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan oleh karena itu
sebagai tim penyusun mengharapkan perbaikan berupa kritik dan saran agar dapat melengkapi
kekurangan dalam laporan makalah ini dan semoga laporan dapat bermanfaat bagi yang
membaca, mohon maaf apabila ada kesalahan dan yang tidak berkenan dalam laporan
makalah ini. Akhir kata kami penyusun mengucapkan terima kasih.
Salam …..

Cimahi, 
Penyusun 
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keperawatan sebagai ilmu harus didukung oleh teori-teori keperawatan sebagai
pengembangan profesionalisme keperawatan. Salah satu manfaat teori keperawatan yaitu
membantu menyampaikan pengetahuan melalui upaya penggambaran, penjelasan, prediksi
dan pengendalian atau mengontrol fenomena dalam ranah keperawatan yaitu hasil asuhan
keperawatan yang diberikan. (Asmadi, 2008). Teori keperawatan merupakan suatu teori
yang berkembang yang didasarkan pada pengetahuan ilmu keperawatan bukan berdasarkan
pengetahuan ilmu lain (Alligood & Tomey, 2014). Perkembangan pada teori keperawatan
merupkan aspek yang signifikan pada evolusi ilmiah dan batu loncatan dari ilmu
keperawatan (Meleis, 2004 dalam Tomey, 2014). Perkembangan teori ditandai dengan
adanya pergeseran dari pre paradigma menjadi paradigma keperawatan. Perspektif umum
pada paradigma sebelumya yaitu praktik keperawatan, administrasi, pendidikan, penelitian
dan perkembangan teori.
Alligood & Tomey (2014) menjelaskan bahwa teori muncul atas usaha individual dari
para pemimpin keperawatan. Perkembangan teori muncul sebagai produk dari ilmu
professional dan proses pertumbuhan dari pemimpin keperawatan, administrator, pendidik,
dan praktisioner yang telah mendapat pendidikan tinggi dan melihat keterbatasan dari
disiplin ilmu lain. Dalam membuat suatu teori mereka mempunyai filosofi atau falsafah
sebagai pedoman untuk mengkaji tentang penyebab dan hukum-hukum yang mendasari
realitas, serta keingin-tahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan
logis dari pada metode empiris. Dengan cara menganalisis suatu fenomena keperawatan
secara rasional dan logis
Untuk memudahkan alur berpikir mengenai hubungan dan pengaruh logis antar
konsep serta untuk merealisasikan teori keperawatan kedalam praktik, diperlukan model
keperawatan. Model tersebut digunakan untuk melihat hubungan dan pengaruh logis antar
konsep. Oleh sebab itu, keperawatan sebagai ilmu dan profesi harus didukung oleh teori dan
model konseptual keperawatan agar layanan keperawatan yang diberikan semakin
profesional. (Asmadi, 2008)
Beberapa konsep keperawatan yang dapat diaplikasikan dalam praktik keperawatan
adalah salah satunya sistem konseptual Imogene M.King. Teori king berkembang pada
pertengahan tahun 1960. Teori King berbicara mengenai pencapaian tujuan dan
menitikberatkan pada teori sistem. Kerangka berpikir konseptual yang dirumuskan mewakili
sistem personal, interpersonal dan sosial sebagai domain keperawatan yang tertuang dalam
buku Imogene King Pertama. Sistem Konseptual King mengenai fokus keperawatan yang
didasarkan pada interaksi manusia dan lingkungannya demi kesehatan individu dalam
kemampuan peran sosial. Dalam hal ini penulis ingin menelaah Model Konseptual
keperawatan king dan kaitannya dengan praktik keperawatan.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan tersebut, maka rumusan masalah dari
makalah kami adalah bagaimana analisa dan kritisi terkait Nursing Konseptual Model
Imogene King dan kaitannya dengan praktik keperawatan

C. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Untuk menganalisa dan mengkritisi Nursing Konseptual Model Imogene King
2. Tujuan Khusus:
a) Menjelaskan Nursing Konseptual Model Imogene King
b) Menganalisis Teori Keperawatan pada level Nursing Konseptual Model Imogene
King
c) Mengkorelasikan Teori Keperawatan level Nursing Konseptual Model Imogene King
dalam pelayanan keperawatan melalui pendekatan studi kasus

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini :
a) Menambah refeerensi keperawatan dalam kegiatan pembelajaran di Institusi pendidikan
khusunya program magister keperawatan
b) Menambah refeerensi keperawatan dalam Praktik layanan keperawatan dan profesi
keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LATAR BELAKANG PAKAR TEORI


Pakar Teori Imogene M.King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Lowa
dan meninggal pada tanggal 24 Desember 2007 di St. Petersburg Florida.
Riwayat Pendidikan dan Karier Pakar teori Imogene M.King :
1) Tahun 1945 Menempuh pendidikan diploma keperawatan di St. John Hospital School
Nursing St.Louis Missouri.
2) Tahun 1948 Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Sains (Bachelor Of Science) di
St.Louis University
3) Tahun 1957 menerima gelar Master of Science dalam Keperawatan dari St.Louis
University
4) Dari Tahun 1947 – 1958 King Bekerja Instruktur Keperawatan Medikal Bedah dan
Asisten Direktur di St. John Hospital School Nursing.
5) Tahun 1961 melanjutkan studi dengan Mildred Montag sebagai ketua di disertasinya di
Teacher College – Colombia University New York dan menerima EeD
6) Tahun 1961 – 1966 King mengembangkan program Master dalam keperawatan
berdasarkan kerangka konseptual keperawatan di di Loyola University di Chicago.
7) Tahun 1968 – 1972 King ditugaskan sebagai Direktur Sekolah Keperawatan di Ohio
State University di Colombus.
8) Tahun 1972 sebagai Profesor di Program Pascasarjana Loyola University
9) Tahun 1978 – 1980 sebagai Koordinator Penelitian Clinical Nursing di Departemen
Keperawatan Loyola Medical Center
10) Tahun 1980 King di anugerahi kehormatan PhD dari Southern Illinois University
11) Tahun 1980 King diangkat sebagai Profesor di University of South Florida College of
Nursing di Tampa
King terus memberikan pelayanan masyarakat dan membantu merencanakan perawatan
melalui sistem dan teori konseptualnya di berbagai organisasi perawatan kesehatan. King
tidak pernah benar-benar pensiun karena dia selalu ada untuk mahasiswa, dosen, dan rekan-
rekan yang menggunakan teorinya.
King pun aktif menjadi anggota American Nurses Assosiation (ANA) sejak lama, King pun
menerima mendali emas dari Gubernur Chiles untuk memajukan profesi keperawatan di
negara bagian Florida. King International Nursing Group (K.I.N.G) diciptakan untuk
memfasilitasi penyebaran dan pemanfaatan sistem konseptual King. King berkonsultasi
dengan aggota organisasi secara individual mengenai teorinya dan melanjutkan untuk terus
aktif (www.kingnursing.org)

B. SEJARAH TEORI IMOGENE M KING


King mengungkapkan teori secara bertahap yang dimulai pada periode tahun 1961-
1966, yaitu tentang “Konsep Umum dari Perilaku Manusia” (General Concepts of Human
Behavior). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan literatur. Asumsi
dasar King bahwa manusia seutuhnya meliputi sosial, perasaan, rasional, reaksi, kontrol,
tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu. Pada tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan
artikel yang berjudul “Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan” (A Conceptual Framework
for Nursing). Selanjutnya pada tahun 1968-1972 King menyimpulkan teori keperawatan
sebagai berikut:
1) Gambaran yang sistematis dari keperawatan adalah syarat mutlak untuk mengembangkan
keperawatan.
2) Pada periode 1971 ia mengatakan, perawat adalah individual dan professional tetapi
keperawatan belum sebagai ilmu.
3) Pada tahun 1980-1981 mempublikasikan teori keperawatannya sebagai suatu sistem,
konsep dan proses.
Pada suatu pertemuan King mengatakan bahwa teori sistem dari ilmu perilaku
mendukung pengembangan interaksi yang dinamis. King mengidentifikasi sistem yang
dinamis dalam tiga sistem interaksi, yaitu: personal systems (individual), interpersonal
systems (group) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem
pelayanan kesehatan, dll) yang disebut dengan Dynamic Interacting Systems. Asumsi dasar
King adalah jika tujuan keperawatan fokus terhadap pencapaian tujuan dari setiap individu
dan kelompok serta suatu alasan yang dapat diterima, berarti hal ini merupakan suatu sistem
yang terbuka dan pada akhirnya kerangka kerja konseptual harus diorganisir untuk
menggabungkan ide-ide Berdasarkan kerangka kerja konseptual (conceptual framework) dan
asumsi dasar tentang human being, King menggabungkannya menjadi teori pencapaian
tujuan (theory of goal attainment). Menurut King, sistem interaksi yang dinamis
digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat
dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan
(Parker,2001).

C. KONSEP-KONSEP MENURUT KING


Konsep adalah ide-ide abstrak yang memberi makna persepsi pengertian kita,
mengizinkan generalisasi dan cenderung untuk disimpan didalam memori kita untuk
mengingat dan menggunakan dilain waktu dalam situasi baru dan berbeda (King, 1971).
Teori adalah satu perangkat konsep yang ketika didefinisikan saling terkait dan dapat
diamati dalam dunia keperawatan. Teori berfungsi untuk membangun pengetahuan ilmiah
untuk keperawatan.
1). Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai pengalaman hidup yang dinamis dari seorang manusia,
yang yang berarti penyesuaian yang terus menerus terhadap stressor didalam lingkungan
internal dan eksternal melewati rentang sehat-sakit, melalui penggunaan sumber daya
seseorang secara optimal untuk mencapai potensi maksimal dalam hidup sehari – hari.
(King, 1981, hal.5).

2) Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi ketika perawat dan
klien berbagai informasi tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan (King,
1981, hal 2). King menyampaikan pola intervensi keperawatannya adalah proses
interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi,
reaksi, dan jika ada gangguan menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu
persetujuan dan membuat transaksi. Proses interaksi manusia dibagi 4 proses yaitu : (Elon
et al., 2021)
a) Aksi
Proses awal hubungan perawat dan pasien dalam menentukan tujuan, berprilaku,
saling memahami atau mengenali kondisi dalam keperawatan demi mencapai tujuan
yang diharapkan.
b) Reaksi
Merupakan proses yang berisikan tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi
sebagai respon dari individu dan perawat, apabila aksi perawat dan pasien baik maka
reaksi yang ditimbulkan juga baik dan sebaliknya.
c) Interaksi
Proses interaksi yaitu kolaborasi/bentuk kerja sama dan saling mempengaruhi antara
perasat dan klien yang terwujud dalam komunikasi.
d) Transaksi
Yaitu kondisi dimana perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam rencana
tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Jika terjadi keselarasan persepsi pada
proses maka gangguan proses interaksi bisa diatasi dan proses transakasi dapat
terjadi. Proses interaksi ini bersifat terbuka sehingga mengizinkan umpan balik pada
tiap tahapannya dan mempengaruhi persepsi.
3) Diri
Diri adalah gabungan dari pikiran dan perasaan yang merupakan kesadaran seseorang
tentang eksistensi dirinya, konsepsinya tentang siapakah dan apakah dia. Diri termasuk
antara lain sistem ide, sikap, nilai dan komitmen. Diri adalah total lingkungan subjektif
seseorang. Diri merupakan pusat pengalaman yang khas dan signifikan. (Jersild 1952,
hal.10)

D. PENGEMBANGAN SISTEM KONSEPTUAL


King mendefenisikan teorinya sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan
dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Teori ini membangun tubuh
ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge.) Dinamika kompleks tentang perilaku
manusia dalam situasi keperawatan mendorong King untuk membuat kerangka kerja
konseptual yang mewakili sistem pribadi, Interpersonal dan sosial sebagai domain
keperawatan.
1). Sistem Personal
Pada Sistem Personal (individu/pribadi) King memberikan contoh sistem personal
sebagai seorang pasien atau seorang perawat yang masing-masing mewakili/mencakup
citra tubuh, persepsi, diri pribadi, pertumbuhan dan perkembangan, ruang dan waktu
untuk memahami manusia sebagai pribadi.
a). Persepsi

Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian.


Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal imi tergantung dengan
pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetahuan dan status emosi. Karakteristik
persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selektif untuk semua orang,
subjektif atau personal.

b). Diri

Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri
adalah individu atau bila seseorang berkata “aku”. Karakteristik diri adalah individu
yang dinamis, sistem terbuka dan berorientasi pada tujuan.

c) Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubahan
ini biasanya terjadi dengan cara yang ertib dan dapat diprediksikan walaupun individu
itu bervariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pegalaman yang berarti dan memuaskan.
Tubuh berkembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang
dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.

d) Citra Tubuh

King mendefinisikan citra tubuh yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan
reaksi lain untuk penampilannya.

d) Ruang

Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau
subjektif, individual, situasional dan tergantung dengan hubungannya dengan situasi,
jarak, waktu, transaksional atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi.

f). Waktu

King mendefinisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang
lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian
dengan kejadian yang lain.
2). Sistem Interpersonal
Pada Sistem Interpersonal (kelompok) dibentuk oleh interaksi antara dua orang / lebih.
Contoh interaksi untuk dua orang disebut dyad, tiga orang disebut triad, empat orang atau
lebih dinamakan Group. Untuk menerapkan sistem interpersonal maka dibutuhkan konsep
komunikasi, interaksi, peran, tekanan dan transaksi.
a). Komunikasi
Komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan dari satu orang ke orang lain
baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon, televise atau tulisan kata.
Ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, dan tidak
dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal dan dinamis. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan maupun tulisam dalam menyampaikan ide satu orang ke orang lain.
Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku
adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
b) Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua orang atau lebih
didalam hubungan timbal balik.
c). Peran
Peran melibatkan suatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi
dan disaat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set
perilaku yang diharapkan pada orang yang menduduki posisi di sosial sistem, set prosedur
atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi
khusus.
d). Stress / Tekanan
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia
berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan,
perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informasi antara
e). Transaksi
Ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan
persepsi mereka. Domensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-
rangkaian kejadian dalam waktu.
3). Sistem Sosial
Sistem Sosial (Masyarakat) adalah sistem interaksi komprehensif yang terdiri dari
kelompok-kelompok yang membentuk masyarakat dengan pembatasan peran organisasi
sosial, prilaku dan praktik yang dikembangkan untuk mmemelihara nilai dan mekanisme
pengaturan antara praktik dan aturan yang ada. (king, 1995). Dalam Sistem Sosial Konsep
Otoritas, Pengambilan Keputusan, organisasi, kekuasaan, dan status memandu pemahaman
sistem.
a) Otoritas

Otoritas atau wewenang dimana wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik
dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi
dan penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.
b) Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan berincikan untuk mengatur setiap kehidupan dan
pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus
menerus dan berorientasi pada tujuan
c) Organisasi
Organisasi mencirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan
pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal
atau organisasi
d) Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional atau bukan sumbangan personal, esensial dalam
organisasi dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada
tujuan.
e). Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan dana dapat diubah. King mendefinisikan
status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan
kelompok lain didalam organisasi dan mengenali bahwa status hubungan dengan hak
istimewa, tugas dan kewajiban.
Gambar 2.1 Sistem Konseptual King (Aligood and Tomey, 2010)

E. MIDDLE RANGE TEORI KING TENTANG PENCAPAIAN TUJUAN


Pada tahun 1981 King menurunkan teori Middle range tentang pencapaian tujuan dari
sistem konseptualnya. “Proses interaksi manusia membentuk dasar untuk merancang model
transaksi yang menggambarkan pengetahuan teoritis yang digunakan oleh perawat untuk
membantu individu dan kelompok mencapai tujuan (King, 1995 b, hal.27 )
Pengaturan Tujuan bersama antara perawat dan seorang klien didasarkan pada :
1). Penilaian perawat terhadap kekhawatiran, masalah, dan gangguan pasien dalam
kesehatan
2). Persepsi perawat dan klien terhadap gangguan kesehatan
3). Pembagian informasi mereka dimana setiap fungsi akan membantu klien mencapai
tujuan yang diidentifikasi.
Selain itu perawat berinteraksi dengan anggota keluarga ketika klien tidak dapat
berpartisipasi secara verbal dalam penetapan tujuan
Gambar 2.2 Proses Interaksi Manusia yang menyebabkan transaksi (King, 1981)

Dalam teori pencapaian tujuan, Leach (2009) memberikan proporsi seperti gambar diatas
yang memperlihatkan dan menggambarkan hubungan konsep-konsep King.
1. Jika terdapat kekuatan perseptual dalam interaksi perawat-klien maka akan terjadi
transaksi.
2. Jika perawat-klien melakukan transaksi, maka tujuan akan tercapai.
3. Jika tujuan dicapai maka akan terjadi kepuasan.
4. Jika tujuan dicapai, maka akan terjadi asuhan keperawatan yang efektif.
5. Jika transaksi dibuat dalam interaksi perawat-klien, maka tumbuh kembang akan
meningkat.
6. Jika harapan peran dan performa peran yang dirasakan perawat-klien sesuai, maka akan
terjadi transaksi.
7. Jika ada konflik peran yang dialami perawat-klien atau keduanya, maka akan
menimbulkan stress dalam interaksi perawat-klien.
8. Jika perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus mengkomunikasikan
informasi yang sesuai kepada klien, maka akan terjadi penyusunan tujuan dan
pencapaian tujuan bersama.
E. KONSEP UTAMA PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT IMOGENE M.
KING
1.      Keperawatan
Keperawatan adalah sebuah prilaku yang dapat diamati yang ditemukan dalam
system perawatan kesehatan di masyarakat (King, 1971 hal 125). Tujuan keperawatan
adalah untuk membantu individu menjaga kesehatan mereka sehingga mereka dapat
berfungsi dalam peran – peran mereka. Keperawatan adalah sebuah proses aksi, reaksi,
interaksi dan transaksi interpersonal. Persepsi seorang perawat dan seorang pasien
mempengaruhi proses interpersonal.
2. Manusia
King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa
mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga system interaksi yang
dinamis sebagai individu disebut system personal, Ketika individu ini Bersatu dalam
kelompok disebut system interpersonal. System social tercipta Ketika kelompok
mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas. Menurut King,
manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu kebutuhan informasi kesehatan,
kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit, kebutuhan untuk
perawatan saat individu tidak mampu merawat diri sendiri.
Asumsi King terkait dengan manusia :
a) Individu adalah makhluk spiritual
b) Individu memiliki kemampuan bahasa dan symbol-simbol untuk merekam sejarah
mereka dan melestarikan budaya mereka
c) Individu adalah unik dan holistic dari nilai intrinsic dan mampu berpikir rasional dan
mengambil keputusan dalam kebanyakan situasi
d) Individu berbeda dalam kebutuhan, keinginan, dan tujuan mereka.
3. Kesehatan
Kesehatan adalah sebuah keadaan dinamis dalam siklus hidup, sementara penyakit
mengganggu proses tersebut. Kesehatan berarti penyesuaian terus menerus untuk
memberikan tekanan dilingkungan internal dan eksternal melalui penggunaan sumber
daya seseorang secara optimal untuk mencapai potensi maksimal untuk hidup sehari-hari
4. Lingkungan
Menurut King Perawat perlu memahami tentang cara-cara bagaimana manusia
berinteraksi dengan lingkungannya untuk menjaga kesehatan. System terbuka artinya
terjadi interaksi terus menerus antara system dan lingkungan system. Selanjutnya
penyesuaian untuk hidup dan kesehatan dipengaruhi oleh interaksi individu dengan
lingkungan. Setiap manusia mempersepsikan dunia sebagai total kumpulan orang-orang
yang melakukan transaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungannya.

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KING


KELEBIHAN

1. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapatdipergunakan dan
menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan.

2. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungandengan jelas dan
dapat diamati dalam praktek keperawatan.

3. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama,mengambil


keputusan , dan interaksi untuk mencapa tujuan klien.

4. Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan,

5. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.

6. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga Kesehatan

KEKURANGAN
1. Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Misalnya konsep mengenaistres yang
kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memilikikonsekuensi positif dan
menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stress dari lingkungan rumah
sakit.

2. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal. Sehingga tujuan yang akan dicapai
sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan
interpersonal dan hanya pada saat itu saja.

3. Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep
interaksi, komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya pasien- pasien tidak dapat
berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma,
bayi yang baru lahir, dan pasien psikiatrik.
BAB III
PENERAPAN TEORI IMOGENE KING DALAM APLIKASI KEPERAWATAN

A. Analisa Teori Imogene M. King


Filosofi personal King tentang manusia dan hidup mempengaruhi asumsi-asumsinya,
termasuk yang berhubungan dengan lingkungan, kesehatan, keperawatan, individu dan
interaksi perawat-klien. Interaksi antara kerangka system dan teori pencapaian tujuan
didasarkan pada satu asumsi yang menyeluruh, berfokus pada keperawatan yaitu manusia
yang saling berinteraksi dengan lingkungan mereka dan mendorong kea rah kesehatan
individu, dimana merupakan satu kemampuan untuk berfungsi dalam peranan social
(Alligood, 2014).
Proses interaksi manusia membentuk dasar untuk merancang suatu model transaksi,
dimana melukiskan pengetahuan teoritis yang digunakan oleh perawat untuk membantu
individu dan kelompok dalam mencapai tujuan. Penentuan tujuan timbal balik antara
perawat dan klien didasarkan pada tiga hal yaitu keperawatan dengan memberi perhatian
terhadap permasalahan dan gangguan kesehatan yang dialami oleh klien, keterlibatan
antara persepsi perawat dan persepsi klien, serta pemberian informasi terhadap masing-
masing fungsi untuk membantu klien mencapai sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.
(Alligood, 2014). Aplikasi model teori King menjelaskan bahwa hubungan antar manusia
akan menghasilkan perubahan perilaku apabila di dalamnya terdapat proses memahami
persepsi dari masalah kesehatan, kemudian akan mampu mengambil keputusan dan
melaksanakan Tindakan dengan benar. Dijelaskan juga bahwa hubungan yang terjadi
antara perawat dan klien adalah transaksi, artinya baik perawat ataupun klien saling
membutuhkan untuk mencapai tujuan yang sama yaitu mengatasi masalah kesehatan dan
perubahan perilaku (Marriner, 1998).
Menurut Harnilawati (2013), model konseptual Imogene M. King yaitu suatu system
yang terdiri dari sub system keluarga dan system social yang lebih luas. Keluarga sebagai
sub system komunitas dimana dalam keluarga terjadi hubungan timbal balik antara
keluarga dengan komunitas yang menjadi feed back. Kerangka konseptualnya terdiri dari
system personal antara lain konsep mengenai persepsi diri, pertumbuhan dan
perkembangan, body image, jarak dan waktu. Sementara system interpersonal yaitu
mengenai interaksi manusia, transaksi, masyarakat, dan stress. Dan peran system social
meliputi organisasi di lingkungan, otoritas, pembuatan keputusan, kekuatan dan status
social.
System konseptual King dan teori pencapaian tujuan merupakan pendekatan yang efektif
untuk diterapkan dalam praktek keperawatan baik di institusi Pendidikan maupun aplikasi
klinis (Balasi et all, 2020). Teori ini berfokus pada interaksi dengan klien, partisipasi
aktif, dan penetapan tujuan Bersama sesuai dengan kebutuhan klien dan keterlibatan
Bersama untuk menentukan cara mencapai tujuan. Berdasarkan teori pencapaian tujuan,
persepsi dan komunikasi antara perawat-klien akan menghasilkan transaksi dan
penetapan tujuan Bersama. Transaksi ini harus terjadi antara perawat-klien sehingga
mereka dapat menetapkan tujuan dan pencapaian Bersama (WegJ, 2009. Caceres, 2015).
Kerangka teori ini menunjukkan bahwa fakta yang mendasari dibalik proses transaksi
dalam semua situasi keperawatan adalah persepsi, karena persepsi mempengaruhi
penilaian, Tindakan, reaksi, interaksi dan transaksi antara perawat dan klien. (Kruse et al,
2008). Selain itu, klien secara aktif berpartisipasi dalam diskusi pengobatan dan proses
perawatan selama rawat inap merupakan salah satu strategi untuk mengoptimalkan
pengobatan. (Park et al, 2017).

B. Aplikasi penerapan teori Imogene M. King dalam studi Literature.


Teori ini dapat digunakan pada praktik keperawatan baik pada lingkup klinik maupun
pada lingkup komunitas. Banyak riset dan studi yang menggunakan teori ini untuk aspek
teknik perawatan klien maupun system pelayanan keperawatan. Teori ini sangat relevan
digunakan karena kesembuhan klien sangat dipengaruhi oleh hubungan antara perawat
dan klien. Kelompok kami menggunakan jurnal yang berjudul Theory of goal attainment
(Imogene M King) sebagai basis analisis factor patuh minum obat TB paru di Kabupaten
Kediri. Studi ini dilakukan oleh Pujiastutik dan Sumaningrum (2019).
Penelitian ini menggunakan pendekatan teori system King, yang memandang adanya
hubungan timbal balik antara perawat dan klien pada asuhan keperawatan sehingga saling
mempengaruhi atau memiliki efek satu dengan lainnya, dengan harapan dapat tercapai
tujuan. Hal ini seperti konsep dalam teori pencapaian tujuan dimana untuk mencapai
tujuan ada transaksi didalamnya melalui interaksi antara perawat dan klien. Teori
pencapaian tujuan digunakan sebagai kerangka teori yang berfokus pada system personal,
system interpersonal dan system social dalam mencapai tujuan dimana pada jurnal
tersebut yang ingin dicapai adalah peningkatan kepatuhan minum obat pada pasien TB
paru. Dari penelitian tersebut, melihat analisis berdasarkan tiga system pendekatan King,
yaitu system personal, system interpersonal dan system social.
1. Analisis berdasarkan system personal teori interaksi King
System personal yang dilihat pada kepatuhan pasien disini meliputi tingkat
pengetahuan, dan Riwayat penyakit. Sesuai dengan teori King, system personal yang
dimaksud, adalah individu atau klien yang mampu berinteraksi, mengubah energi dan
informasi dengan lingkungannya. Individu disini adalah anggota masyarakat atau
keluarga yang mempunyai perasaan, kemampuan bereaksi, menerima, mengontrol,
mempunyai maksud tertentu sesuai dengan hak dan responnya dan berorientasi pada
Tindakan. Seseorang akan patuh atau tidak terhadap pengobatannya, tergantung dari
bagaimana pengetahuan yang dimilikinya agar klien mampu bereaksi ataupun
berespon untuk terjadi perubahan perilaku yang berorientasi pada Tindakan berupa
kepatuhan.

2. Analisis berdasarkan system interpersonal teori interaksi King


Berdasarkan penelitian ini, penilaian system interpersonal berdasarkan peranan klien
terhadap komunikasi yang terbuka, pengelolaan stress selama sakit dan bagaimana
penderita dalam menjalankan perannya selama sakit. Peran dalam system
interpersonal memerlukan komunikasi dan hubungan yang interaktif. Stress dapat
terjadi Ketika perubahan energi positif dan negative antara individu dan lingkungan,
objek, kejadian atau orang lain. Dalam system interpersonal juga dipengaruhi oleh
komunikasi dan transaksi. Transaksi merupakan hubungan timbal balik yang
berorientasi pada pencapaian tujuan dimana individu berkomunikasi antara ksatu
dengan lainnya atau dengan individu. Menurut King (Alligood & Tomey, 2006) jika
perawat memiliki pengetahuan khusus dan mempunyai teknik komunikasi yang
memadai maka perawat dapat memberikan informasi kepada klien dengan tepat,
maka tujuan yang diharapkan dapat dicapai.
3. Analisis berdasarkan system social teori interaksi King
System social pada penelitian ini adalah layanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
yang ada atau Puskesmas pada penelitian ini merupakan system dinamis yang akan
menjaga keselamatan lingkungan. Hal yang mempengaruhi system social ini seperti
perilaku, interaksi, persepsi dan kesehatan.

.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori pencapaian tujuan yang dikemukakan King berasal dari perkembangan
system konseptual yang berdasarkan pada tiga system yaitu system personal,
interpersonal dan system social. King memandang manusia sebagai system terbuka yang
social, rasional, perasa, pengontrol, bertujuan, bereaksi dan berorientasi pada waktu.
Pelayanan keperawatan ditujukan pada proses interaksi manusia (Perawat-Klien) dimana
melibatkan perasaan orang lain dan situasi melalui komunikasi, penetapan tujuan,
pengertian dan kesepakatan mencapai tujuan.
Dari system konseptualnya yang mencakup tiga system, King menyeleksi 10 dari
15 konsep yaitu persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, diri sendiri, peran, stress,
tumbuh kembang, waktu dan privasi. Kemudian King menyeleksi konsep tersebut
menjadi empat konsep yaitu : persepsi, komunikasi, interaksi dan transaksi , dan
dimanfaatkannya dalam proses transaksinya. Proses transaksi dapat digunakan oleh
perawat untuk melakukan pengkajian, membuat perencanaan, implementasi dan evaluasi
asuhan keperawatan. Variabel kritis pada proses ini adalah menetapkan tujuan yang
saling menguntungkan.
Agar teori ini dapat dimanfaatkan dengan baik dalam pemberian pelayanan
keperawatan, maka perawat harus berfokus dalam pencapaian tujuan bersama-sama klien
untuk meningkatkan kualitas hidup atau kesembuhan klien melalui interaksi, komunikasi
yang akhirnya terjadi suatu transaksi yang saling memuaskan antara perawat-klien.
Perawat dan klien saling memikirkan pencapaian tujuan yang diinginkan yaitu kesehatan
yang diinginkan.

B. Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dapat mengaplikasikan teori
keperawatan King dengan berinteraksi dan bekerja sama dengan pasien dan keluarga
untuk menetapkan tujuan Bersama yaitu kesehatan klien.
Daftar Pustaka

Alligood, Martha Raile. (2014). Nursing Theories and Their Work (8 edition ed.): St.
Louis Elsevier.
Basali R, et all. (2020). The effectiveness of nursing interventions based on King’s theory : A
systematic review. Adv Nurs Midwifery, 29(3),41-47. Doi: 10.29252/anm-32579
Caceres BA. (2015). King's theory of goal attainment: exploring functional status. Nurs Sci Q.
28(2):151-5. doi: 10.1177/0894318415571601 pmid: 25805388
George, J. B. (1995). Nursing theories; The base for professional practice, 4 th Ed, Connecticut;
Appleton & Lange
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth Edition,
California; Addison Wesley
Kruse BG, Melhado LW, Convertine L, Stecher J. (2008). Evaluating strategies for changing
acute care nurses' perceptions on end-of-life care. Am J Hosp Palliat Care. 25(5):389-97.
doi: 10.1177/1049909108322368 pmid: 19047492
Marriner, A. (1986). Nursing theorists and their work, St. Louis, Missouri; C.V. Mosby
Company
Park M, Song R, Jeong JO. (2017). Effect of goal attainment theory based education program on
cardiovascular risks, behavioral modification, and quality of life among patients with first
episode of acute myocardial infarction: Randomized study. Int J Nurs Stud. 71:8-16. doi:
10.1016/j.ijnurstu.201 7.02.019 pmid: 28279854
Parker, Marylin. 2001. Nursing Theories and nursing practice. Boca Raton, Florida : F.A. Davis
Company
Pujiastutik, Y E & Sumaningrum, N D. (2019). Theory of goal attainment (Imogene M King)
sebagai basis analisis factor patuh minum obat TB paru di Kabupaten Kediri. Jurnal Ners
dan Kebidanan. DOI: 10.26699/jnk.v6i3.ART.
Weg J. (2009). The effects of mutual goal setting on patient satisfaction among adult patients at a
rural community hospital. South Dakota State University.

Anda mungkin juga menyukai