Menimbang
Mengingat
:
Nomor
13
Tahun
2003
tentang
Menteri
Kesehatan
Nomor
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
PENCEGAHAN KEBAKARAN
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
Standart
Prosedur
Operasioal
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Terbit Tanggal :
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP:19710901 200112 2003
Pencegahan Kebakaran adalah upaya untuk menghindari terjadinya
kebakaran serta melakukan tindakan antisipasi bila terjadi kebakaran
1. Mencegah dan mengantisipasi hal-hal yang dapat memicu
kebakaran
2. Meningkatkan kewaspadaan petugas terhadap bahaya kebakaran
Keputusam Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. :
1087/MENKES/SK/VIII/2010, tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
1. Jauhkan barang/bahan yang mudah terbakar dari sumber api
seperti bahan bakar, alkohol dsb;
2. Sediakan alat pemadam kebakaran yang jenisnya disesuaikan
dengan kebakaran seperti APAR, Hydrant dll;
3. Siapkan petugas yang terlatih menggunakan alat pemadam
kebakaran;
4. Sediakan alat komunikasi di tempat-tempat yang rawan terjadi
kebakaran;
5. Sediakan daftar nama pejabat serta nomor telpon yang harus di
Semua Unit
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
Standart
Prosedur
Operasioal
PENGERTIAN
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Terbit Tanggal :
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP:19710901 200112 2003
Penanggulangan kebakaran adalah merupakan suatu tindakan
penanggulangan kebakaran di RS untuk mencegah terjadinya korban
manusia.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
2.
3.
4.
5.
UNIT TERKAIT
1. Team K3RS
2. Satpam RS
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
Standart
Prosedur
Operasioal
PENGERTIAN
TUJUAN
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Terbit Tanggal :
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP:19710901 200112 2003
Gas elpiji adalah gas yang digunakan untuk kegiatan memasak di
Instalasi Gizi, sangat peka terhadap percikan api dan sangat mudah
terbakar. Apalagi bila terjadi kasus kebocoran pada tabung maupun pipa
penyalur gas.
Untuk menjaga kemungkinan terjadi semburan api kepada gas yang
sedang bocor hingga menimbulkan kebakaran yang tidak menutup
kemungkinan terjadi ledakan dasyat pada tabung, sehingga memperparah
keadaan.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Bila terjadi kebocoran gas pada pipa penyalur maupun pada tabung
gas, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah :
Mematikan sumber api yang masih menyala
Padamkan listrik ditempat kejadian
Amankan tabung yang sedang bocor dengan cara menjauhkan
tabung tersebut dari tabung yang masih utuh dan jauhkan dari
sumber api
Lakukan tindakan pembungkusan tabung yang bocor dengan lap
basah yang maksimal sehingga tekanan gas dalam tabung menurun.
Cek kebocoran tabung atau pipa penyalur gas dengan
menggunakan air sabun, untuk mengetahui letak kebocoran.
Setelah ditemukan sumber kebocoran, maka dilakukan
penambahan darurat dengan menggunakan sabun batangan, guna
menghentikan sementara kebocoran pada lokasi tabung atau pipa.
2. Setelah kasus kebocoran teratasi dalam tahap pertama, maka
dilakukan tindak lanjut seperti:
Hubungi pihak supplier gas yang bersangkutan agar dilakukan
tindak lanjut
Awasi terus tabung yang bocor sebelum pihak supplier datang
untuk mengambil tindakan agar tabung bocor tetap berada pada
posisi aman
Serah terimakan tabung yang bocor tersebut setelah supplier datang
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
SISTEM ALARM
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
Standart
Prosedur
Operasioal
PENGERTIAN
TUJUAN
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Terbit Tanggal :
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP:19710901 200112 2003
Sistem alarm adalah sarana yang digunakan untuk memberikan informasi
kepada pasien, petugas dan pengunjung rumah sakit apabila terjadi
kebakaran.
Adanya informasi tentang adanya kebakaran di rumah sakit sehingga
dapat dilakukan tindak lanjut dengan cepat
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
Standart
Prosedur
Operasioal
PENGERTIAN
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Terbit Tanggal :
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP:19710901 200112 2003
Penggunaan APAR adalah upaya pemadaman kebakaran tingkat awal
(dini) dengan menggunakan alat pemadam api ringan oleh setiap orang
yang pertama kali mengetahui kebakaran.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Semua unit
PEMELIHARAAN APAR
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
Standart
Prosedur
Operasioal
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Terbit Tanggal :
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP:19710901 200112 2003
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1. Team K3RS
2. IPSRS
PEMASANGAN APAR
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
Standart
Prosedur
Operasioal
Terbit Tanggal :
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Tempatkan APAR pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah
dicapai dan diambil, serta dilaengkapi dengan pemberian tanda
pemasangan.
2. Tinggi pemasangan adalah 125 cm dari dasar lantai tepat di atas APAR
yang bersangkutan.
3. Jarak antara satu APAR de3ngan lainnya adalah 15 meter.
4. APAR dipasang menggantung pada dinding dengan penguat lainnya
atau ditempatkan dalam lemari atau peti (box) yang tidak dikunci
sesuai dengan keadaan ruangan.
5. Pemasangan APAR sedemikian rupa sehingga bagian paling atas
(puncaknya) berada pada ketinggian 120 cm dari lantai.
6. APAR tidak boleh dipasang dalam ruang yang suhunya melebihi 49 C.
IPSRS
UNIT TERKAIT
KEWASPADAAN BENCANA
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
Standart
Prosedur
Terbit Tanggal :
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Operasioal
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
IRD
TIM DISASTER
Farmasi
Penunjang Medik
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
SPO
Manajemen
Fasilitas dan
Keselamatan
PENGERTIAN
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Terbit Tanggal :
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP:19710901 200112 2003
Alat pelindung diri adalah merupakan alat yang dipakai untuk melindungi
diri dari benda/bahan-bahan/mesin yang dapat mencederai anggota badan
dalam melaksanakan pekerjaan.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Pilih alat pelindung diri sesuai dengan situasi dan tempat yang
dibutuhkan.
2. Pakailah alat pelindung diri dengan tepat dan benar sesuai dengan
petunjuk yang telah ditetapkan.
3. Masker hidung
Masker dipakai tepat menutupi hidung dan mulut petugas
Gunakan cermin untuk menolong pemasangan
Pakailah masker yang bersih dan dalam kondisi baik
4. Alat pelindung kaki
Pilih jenis sepatu sesuai dengan jenis pekerjaan, untuk pekerja
dapur, linen dan tukang kebun yang dipakai adalah sepatu boot.
Pakailah sepatu yang tepat dan nyaman
Pilih sepatu sesuai dengan ukuran kaki
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
IPSRS
Laundry
Instalasi Gizi
OK
Tukang kebun
Poliklinik
IRD
NO. REVISI
HALAMAN :
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
Standart
Prosedur
Operasioal
PENGERTIAN
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Terbit Tanggal :
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP:19710901 200112 2003
Adalah jenis alat yang digunakan dalam rangka menghindari adanya
kecelakaan serta mendukung tindakan-tindakan darurat kepada pasien.
TUJUAN
1. Menghindari terjadinya:
Jatuh saat berjalan di tangga
Terkunci dalam kamar mandi
Jatuh dari tempat tidur
Tersengat aliran listrik
Terkunci di dalam kamar
2. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat pada pasien yang
membutuhkan oksigen atau suction pum
KEBIJAKAN
PROSEDUR
sesuai dengan kebutuhan dan lancar serta dibuat instalasi gas medis;
5. Ada pemasokan daya listrik emergency sebagai daya pengganti untuk
alat-alat medis.
UNIT TERKAIT
1. IPSRS