Anda di halaman 1dari 50

APLIKASI

MODEL KONSEPTUAL
IMOGENE M. KING
Tugas disusun untuk memenuhi tugas
kelompok Mata Ajar Sains Keperawatan
Fasilitator: Dr. Enie Novieastari, S.Kp., MSN

Disusun Oleh : Kelompok V

Ade Irma Dahlia (NPM. 1806256105)


Amalia Cahyaningtyas (NPM. 1806170290)
Mira Damayanti (NPM. 1806170624)
Veronika Hutabarat (NPM. 1806170971)
OUTLINE PRESENTASI

• Pendahuluan: Latar Belakang, Tujuan, Sistematika,


Bab I Manfaat Penulisan

• Tinjauan Teori: Analisa Model Konseptual, Analisa Sistem


Konseptual King, Middle Range Theory Goal Attainment, Proses
Bab II Keperawatan sebagai Proses Interaksi, Aksi, Reaksi

• Pembahasan: Aplikasi Sistem Konseptual King dalam


proses Keperawatan, Praktik Keperawatan,
Bab III Pendidikan, Penelitian

• Penutup: Kesimpulan dan Saran


Bab IV
LATAR BELAKANG

Lahir pada tanggal 30 Januari 1923, di West Point, Iowa

Tahun 1945, DIII keperawatan dari St. John’s Hospital School of Nursing
Tahun 1948, Bachelor of Science Keperawatan, dari St. Louis University
Tahun 1961, menerima Ed.D dari Columbia University, New York

Tahun 1947 -1958, bekerja sebagai instruktur medikal bedah


dan asisten direktur di St. John’s Hospital School of Nursing

Tahun 1961-1966, mengembangkan program master dalam


keperawatan berdasarkan kerangka konseptual keperawatan
di Loyola University, Chicago
LATAR BELAKANG
Artikel teori pertamanya muncul pada tahun 1964 dalam
jurnal Nursing Science, yang diedit pakar teori keperawatan
Martha E. Rogers.

King mengusulkan bahwa pengetahuan untuk keperawatan dihasilkan


dari penggunaan sistematis dan validasi pengetahuan tentang konsep
yang relevan dengan situasi keperawatan.

Tahun 1971, King mengajukan sistem konseptual


keperawatan dengan empat konsep sistem sosial,
kesehatan, persepsi, dan hubungan.

Tahun 1981, King mengemukakan Konsep sistem personal,


interpersonal dan sosial.
LATAR BELAKANG

Sistem personal: persepsi, diri, pertumbuhan dan


perkembangan, citra tubuh, waktu, dan ruang.

Sistem interpersonal adalah interaksi manusia, komunikasi,


transaksi, peran, dan stres. Sistem sosial: organisasi,
otoritas, kekuasaan, status, dan pengambilan keputusan.

Tahun 1981, King mengemukakan Theory of Goal


Attainment, membahas bagaimana perawat berinteraksi
dengan pasien untuk mencapai tujuan kesehatan.

Sistem Konseptual King dan Teori Pencapaian Tujuan didasarkan pada asumsi
bahwa fokus keperawatan adalah manusia yang berinteraksi dengan lingkungan,
yang mengarah ke keadaan kesehatan bagi individu, yang merupakan sebuah
kemampuan untuk berfungsi dalam peran sosial
TUJUAN

• Mampu menyusun dan menganalisis rancangan


aplikasi dari Sistem Konseptual dan Teori Pencapaian
Umum Tujuan King pada suatu tatanan pelayanan
keperawatan menggunakan proses keperawatan

• Mampu menganalisis Sistem Konseptual dan Teori Pencapaian Tujuan King


• Mampu melakukan pengkajian atau studi lapangan ke suatu tatanan
pelayanan kesehatan berdasarkan Teori Pencapaian Tujuan King
Khusus • Mampu menyusun suatu rancangan aplikasi dari Sistem Konseptual dan
Teori Pencapaian Tujuan King yang sesuai berdasarkan asesmen lapangan
menggunakan pendekatan proses keperawatan
SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I Bab II Bab III Bab IV

• Latar belakang • Analisa Model • Aplikasi • Kesimpulan


• Tujuan Konseptual Sistem • Saran
• Sistematika • Analisa Sistem Konseptual
Konseptual King dalam
• Manfaat
King proses
• Middle Range Keperawatan
Theory Goal • Praktik
Attainment Keperawatan
• Proses • Pendidikan
Keperawatan • Penelitian
sebagai
Proses
Interaksi, Aksi,
Reaksi
MANFAAT PENULISAN

Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan


pengetahuan perawat serta pengembangan
empiris mengenai Sistem Konseptual dan Teori
Pencapaian Tujuan (Theory of Goal Attainment)
Imogene M. King serta aplikasinya dalam proses
keperawatan
Analisis Model Konseptual
Asal Model Keperawatan
• Tahun 1971 King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual
sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka
• King mempunyai asumsi dasar bahwa manusia seutuhnya (Human
Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi
dengan lingkungannya.
• Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi
manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah
untuk membantu individu dan kelompok dalam memelihara
kesehatannya.
• Kerangka kerja konseptual terdiri dari Dynamic Interacting Systems,
meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems
(groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi
sosial, sistem pelayanan kesehatan. (McEwen, 2011, Fawcett , 2006)
Analisis Model Konseptual
Fokus Unik Model Keperawatan (Kozier, 2005)
a. Klien menurut King adalah individu (sistem personal) atau
kelompok (sistem interpersonal) yang tidak mampu mengatasi
peristiwa atau masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan
lingkungan
b. Lingkungan merupakan suatu sistem sosial dalam masyarakat
adalah kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial,
interaksi, persepsi dan kesehatan.
c. Kesehatan dipandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran
kehidupan.
d. Keperawatan adalah proses interaksi antara perawat dan klien
untuk mencapai tujuan melalui suatu transaksi. Dimana hasil
akhir dari proses keperawatan ini adalah tercapainya tujuan
yang disepakati melalui proses transaksi perawat dan klien.
Analisis Model Konseptual
Fokus Unik Model Keperawatan (Kozier, 2005)
a. Klien menurut King adalah individu (sistem personal) atau
kelompok (sistem interpersonal) yang tidak mampu mengatasi
peristiwa atau masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan
lingkungan
b. Lingkungan merupakan suatu sistem sosial dalam masyarakat
adalah kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial,
interaksi, persepsi dan kesehatan.
c. Kesehatan dipandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran
kehidupan.
d. Keperawatan adalah proses interaksi antara perawat dan klien
untuk mencapai tujuan melalui suatu transaksi. Dimana hasil
akhir dari proses keperawatan ini adalah tercapainya tujuan
yang disepakati melalui proses transaksi perawat dan klien.
Theory of Goal Attainment King

• Theory of Goal Attainment diperkenalkan oleh Imogene M. King


pada tahun 1971, merupakan teori yang bersifat terbuka dan
dinamis
• Menurut King, intensitas dari interpersonal sistem sangat
menentukan dalam menetapkan dan pencapaian tujuan
keperawatan.
• Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang saling
berhubungan dalan setiap situasi praktek keperawatan, meliputi :
Interaksi, Persepsi, Komunikasi, Transaksi, Peran, Stress, Tumbuh
kembang, Waktu dan Ruang

Marriner (1986 ); Fawcett (2006); Marriner-Tomey&Alligood (2010)


Fokus dari teori yang disampaikan oleh Imogene M King
dapat dilihat melalui Skema Teori Pencapaian Teori oleh King
(King, 1981 dalam Fawcett, 2006) berikut:
Konten Model Keperawatan

• Teori King sangat mudah untuk dipahami dan diaplikasikan dalam


praktik keperawatan.
• Teori ini membangun tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body
of Knowledge) (Marriner-Tomey & Alligood, 2010)
• Teori ini cukup adekuat dan logis karena beberapa konsep yang ada
didukung oleh beberapa riset. Teori King menyatakan bahwa
manusia mempunyai hak untuk mendapatkan informasi,
berpartisipasi dalam membuat keputusan untuk mempengaruhi
kehidupan, kesehatan, maupun mendapatkan pelayanan kesehatan
(Burn, 2006,. Fawcett, 2006).
• Teori King memiliki cakupan isi teori yang sangat luas dan cukup dan
komplek untuk diaplikasikan pada tatanan praktek keperawatan dan
dapat memprediksi suatu kejadian/fenomena dalam keperawatan
melalui penetapan hypothesis dalam penelitian (Alligood 2017,.
Perry Potter, 2005).
Kelebihan dari Teori King :
1. Dapat menyesuaikan pada setiap perubahan,
2. Serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas
dan dapat diamati dalam praktik keperawatan.
3. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan
tujuan bersama
4. Dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan,
5. Dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
6. Sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan

Kekurangan dari Teori King:


1. Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih.
2. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal.
3. Belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan
konsep interaksi, komunikasi, transaksi dan persepsi
Analisis Sistem Konseptual King
King mengungkapkan bahwa orientasi filosofisnya
terhadap sains adalah teori sistem umum, yang
memandu studi kompleksitas yang terorganisasi sebagai
keseluruhan sistem

Orientasi filosofis King terhadap sains adalah sesuai


dengan orientasi filosofisnya terhadap keperawatan.

Semua klaim filosofis King, dinyatakan sebagai asumsi


tentang sistem terbuka, interaksi manusia, dan perawat-
klien; keyakinan tentang keperawatan; dan proposisi
(Fawcett, 2006)
tentang keperawatan.
Fawcett, 2006
Asumsi tentang Sistem Terbuka
(King (1997a); (1997b) dalam Fawcett (2006)
Sistem terbuka menunjukkan pertukaran energi dan informasi dan diarahkan
pada sasaran

Sistem terbuka menunjukkan equifinality dalam berbagai cara yang berbeda dapat
digunakan untuk mencapai tujuan yang sama

Sebuah sistem terdiri dari setidaknya lima elemen: tujuan, struktur,


fungsi, sumber daya, dan pengambilan keputusan

Sumber daya mengalir ke dalam sistem sebagai input, kegiatan menunjukkan


penggunaan sumber daya, dan output dihasilkan

Ketika input dikonversi ke output, transformasi terjadi

Sistem terbuka sangat penting dalam mempelajari keutuhan keperawatan

Tujuan dari sistem ini adalah kesehatan


Asumsi tentang Manusia
1. Individu adalah makhluk hidup dan sosial
2. Individu dianggap sebagai makhluk yang bereaksi
3. Individu adalah manusia yang sosial, spiritual, hidup, dan rasional
4. Individu memiliki kapasitas untuk berpikir, mengetahui, memilih
5. Manusia memiliki kecerdasan dan sifat, mereka ingin tahu
6. Individu berbeda dalam kebutuhan, keinginan, dan tujuan mereka
7. Nilai membentuk dasar dari tujuan setiap orang
8. Nilai ditunjukkan dalam standar perilaku manusia dan diwariskan
9. Nilai terkait dengan budaya dan, oleh karena itu bervariasi
10. Manusia adalah sistem terbuka yang berpikir
11. Individu berada dalam transaksi berkelanjutan
12. Tidak ada keterpisahan transaksi antara manusia dan lingkungan
13. Individu menghubungkan informasi
14. Manusia memiliki kemampuan melalui bahasa mereka dan simbol-simbol
15. Individu ingin mempertahankan kehidupan, menghindari rasa sakit,
bereproduksi, memuaskan keinginan, dan menjamin keamanan mereka.
16. Orang dan uang adalah sumber daya utama dalam mencapai tujuan
King (1981); (1995) dalam Fawcett (2006)
Keyakinan Tentang Keperawatan
• Fokus keperawatan adalah tindakan manusia dan manusia
• Fokus keperawatan adalah manusia berinteraksi dengan lingkungannya
yang mengarah ke keadaan kesehatan
• Keperawatan dirasakan sebagai sistem keseluruhan yang kompleks dan
terorganisir dengan berbagai sistem
• Keperawatan adalah sistem pencarian tujuan
• Perawat membantu individu dan kelompok dalam masyarakat untuk
mencapai, mempertahankan, dan memulihkan kesehatan
• Perawat membantu individu untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di
beberapa titik waktu dalam siklus kehidupan ketika mereka tidak dapat
melakukan ini untuk diri mereka sendiri
• Pemahaman akan KDM dalam bidang fisik, sosial, emosional, dan
intelektual dari proses kehidupan mulai dari konsepsi hingga usia lanjut,
dalam konteks sistem sosial budaya tempat perawat tinggal dan bekerja,
adalah konten dasar dan penting untuk mempelajari praktik keperawatan

King (1985) dalam Fawcett (2006).


Proposisi Tentang Keperawatan
1. Proses keperawatan tergantung pada individu yang terlibat dalam proses
keperawatan, dalam lingkungan, organisasi sosial di mana proses
berlangsung, dan komunitas di mana fungsi organisasi sosial
2. Proses keperawatan berbeda tergantung pada perawat dan penerima
layanan keperawatan
3. Proses keperawatan berbeda terhadap semua individu
4. Proses keperawatan berbeda terhadap organisasi sosial
5. Keperawatan mencakup komponen: penilaian keperawatan, tindakan
perawat, komunikasi, evaluasi, koordinasi
6. Penilaian keperawatan bervariasi terhadap setiap tindakan keperawatan
7. Efektivitas tindakan keperawatan bervariasi sejauh mana ia
dikomunikasikan
8. Tindakan keperawatan lebih efektif jika sasaran dikomunikasikan dan
standar kinerja keperawatan telah ditetapkan
9. Tindakan keperawatan didasarkan pada fakta yang dapat berubah
10. Tindakan keperawatan adalah salah satu komponen perawatan kesehatan
(King, 1964, dalam Fawcett, 2006).
Asumsi tentang Interaksi Perawat-Klien

1. Persepsi perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi


2. Tujuan, kebutuhan, nilai perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi
3. Individu dan keluarga memiliki hak mengetahui tentang kesehatan mereka
4. Individu dan keluarga memiliki hak berpartisipasi dalam keputusan yang
mempengaruhi kehidupan, kesehatan dan layanan masyarakat
5. Para profesional kesehatan memiliki tanggung jawab berbagi informasi
6. Individu dan keluarga memiliki hak menerima atau menolak perawatan
7. Tujuan profesional kesehatan dan tujuan penerima layanan kesehatan
mungkin tidak sesuai
8. Profesional kesehatan bertanggung jawab mengumpulkan informasi yang
relevan tentang persepsi klien sehingga tujuan dan sasaran klien kongruen
9. Asumsi bahwa perawat dan klien mampu berinteraksi untuk menetapkan
tujuan bersama telah diperluas untuk memasukkan penetapan tujuan
bersama dengan anggota keluarga dalam kaitannya dengan klien dan
keluarga
King (1981); (1986) dalam Fawcett (2006).
Teori Goal Attainment King
• Tahun 1981, King menurunkan Teori Pencapaian Tujuan dari
sistem konseptualnya

Gambar Sistem Konseptual Dinamis Dari King (1981) dalam Fawcett (2006)
Proses Keperawatan sebagai Proses Interaksi-Reaksi-Aksi

• Keperawatan merupakan suatu proses tindakan, reaksi, dan interaksi di


mana perawat dan klien berbagi informasi tentang persepsi mereka
dalam situasi keperawatan.
• Melalui komunikasi yang terarah, mereka mengidentifikasi tujuan,
masalah, atau kekhawatiran, mengeksplorasi sarana untuk mencapai
tujuan dan menyetujui hal tertentu untuk mencapai tujuan.
• King memandang keperawatan sebagai profesi membantu yang
"menyediakan layanan untuk memenuhi kebutuhan sosial" .
• Layanan ini meluas ke perawatan individu dan kelompok yang sakit dan
dirawat di rumah sakit
• Domain keperawatan, kemudian, "termasuk promosi kesehatan,
pemeliharaan dan pemulihan kesehatan, perawatan yang sakit dan
terluka, dan perawatan yang sekarat"

King (1981) dalam Fawcett (2006).


Aplikasi Sistem Konseptual King dalam Proses Keperawatan

Publikasi King (1971) menyebabkan perkembangan


kurikulum keperawatan dan aplikasi praktik

Tahun 1981, Para profesional keperawatan telah


menggunakan konsep King dalam praktik
keperawatan.

King mengembangkan sistem dokumentasi keperawatan


Goal Oriented Nursing Record (GONR)

GONR adalah sebuah sistem pencatatan keperawatan


yang berorientasi pada tujuan untuk mendampingi
teorinya.

GONR adalah metode pengumpulan data, identifikasi


Alligood (2013)
masalah, pelaksanaan dan evaluasi perawatan yang
efektif dalam pengaturan pasien.
Unsur Utama dalam GONR

Diagnosa
Data base Daftar tujuan
keperawatan

Intervensi Catatan
Lembar alir
keperawatan perkembangan

Ringkasan
pemulangan
pasien Alligood (2013)
Proses Keperawatan Model King

King (1981) dalam Fawcett (2006)


Metodologi Praktik King: Proses Interaksi-Transaksi

Fawcett (2006)
Metodologi Praktik King: Proses Interaksi-Transaksi

Fawcett (2006)
Metodologi Praktik King: Proses Interaksi-Transaksi

Fawcett (2006)
Fawcett (2006)
Aplikasi Teori King dalam Proses Keperawatan

Kathleenkoening (2006) menyampaikan bahwa


aplikasi teori King ini dibagi sesuai dengan
tahapan asuhan keperawatan.
Aplikasi Teori King dalam Proses Keperawatan
• Selama interaksi antara perawat dan klien, Perawat membawa
pengetahuan dan ketrampilan, klien membawa pengetahuan diri
dan persepsi masalah.
Pengkajian
• Perawat mengumpulkan data tumbuh kembang, pandangan diri,
persepsi thd status kesehatan, pola komunikasi untuk verifikasi
keakuratan persepsi, interaksi, transaksi dan sosialisasi

• Dibuat setelah melakukan pengkajian, sebagai hasil interaksi


Diagnosa antara perawat dengan pasien atau klien.
Keperawatan • Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya
dengan diagnosa keperawatan.

• Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan untuk memecahkan masalah


• Pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan membuat
Perencanaan keputusan.
• Klien yang dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak
harus bertanggung jawab.

Perry & Potter, 2005)


Aplikasi Teori King dalam Proses Keperawatan

• Dalam keperawatan melibatkan proses


implementasi kegiatan aktualuntuk
Implementasi mencapai tujuan.
• Dalam pencapaian tujuan itu adalah
kelanjutan dari transaksi

• Merupakan gambaran bagaimana mengenal


hasil tujuan yang dicapai danmembahas
Evaluasi
tentang pencapaian tujuan dan keefektifan
proses keperawatan

Perry & Potter, 2005)


Contoh Aplikasi dalam Kasus Keperawatan
Tn. X usia 52 tahun datang dengan istri dan kedua anak
laki–lakinya ke UGD RS.B, keluhan nyeri pada dada kiri
hingga ke punggung, rasanya seperti tertusuk, sesak
nafas, RR : 38 x/mnt, bibir dan kuku (aliran perifer)
terlihat sianosis. Capillary refill>3 detik. Lama nyeri dada
kurang lebih 20–30 menit. Tn. X mengatakan ia
seringmengalami mudah lelah, nyeri pada dada kirinya
saat beraktifitas yang berat sepertimengangkat beras dan
barang–barang lain ditoko, dan sesak. Namun ia tidak
pernah berobat kedokter, karena beliau sibuk dengan
pekerjaannya sebagai pedagang sembako, selain itu istri
dan kedua anak Tn. X tidak mengetahui bahwa beliau
menderita penyakit jantung (nyeri dada kiri), karena Tn. X
tidak pernah terlihat sering mengalami nyeri dada saat di
rumah.
Pengkajian
Persepsi
• Bagaimana perasaan anda tentang kesehatan diri anda secara
keseluruhan?
• Bagaimana perasaan anda tentang nyeri dada yang anda rasakan?
• Apakah anda tahu penyebab dari nyeri dada anda?
• Apakah anda pernah berobat ke dokter untuk mengobati nyeri dada
anda?
• Apakah anda pernah terpikirkan bahwa anda menderita penyakit
yangserius?

Peran
• Bagaimana penyakit dapat berefek untuk peran kehidupan anda?
• Bagaimana peran keluarga anda setelah anda memiliki penyakit MCI?
• Bagaimana anda melakukan peran anda setelah anda menderita MCI?
• Apakah menurut anda perawat dan dokter telah meakuan perannya?
Pengkajian
Transaksi
• Informasi apa yang dan perawat berikan untuk informasi yang
berhubunganuntuk penyakit anda?
• Perawatan seperti apa yang anda inginkan ?
• Apakah anda merasakan penting bila perawat mendiskusikan dengan
anda setiap kan memberikan asuhan keperawatan?
• Bagaimana perawaan anda ketika dokter dan perawat berdiskusi
mengenai proses perawatan?

Stress dan Koping


• Apakah penyakit anda membuat anda stress?
• Bagaimana anda berperilaku ketika anda mengalami stress?
• Apakah anda menginginkan seseorang memotivasi anda ketika anda
stress?
• Apakah nyeri dada membuat anda stress?
Pengkajian
Komunikasi
• Ketika anda memiliki masalah apakah anda menceritakan pada
keluargaanda?
• Apakah dokter dan perawat memberikan informasi mengenai
penyakitanda?
• Apakah anda mengerti anda menderita penyakit apa?
• Observasi proses komunikasi, ekspresi wajahnya, kontak matanya?

Ruang
• Apa yang anda inginkan dari orang lain ketika anda mengalami nyeri
dada?
• Siapa yang anda inginkan, untuk mendampingi anda ketika nyeri dada ?
• Apakah anda menginginkan privasi, ketika anda berada di rumah sakit?
• Apakah anda merasa nyaman dengan ruang rawat anda selama di
rumahsakit ?
Pengkajian

Waktu
• Apakah anda sering mengalami nyeri dada?
• Kapan anda mengalami nyeri dada pertama kali?
• Apakah nyeri dada anda meberi effek kepada setiap aktivitas anda?
• Apakah saat anda mengalami nyeri dada keluarga anda selalu
menemanianda?

Pertumbuhan dan Perkembangan


• Apa pengalaman anda dalam menangani nyeri dada?
• Ketika nyeri dada, bagaimana anda menangani nyeri dada anda dan
bagaimana hasilnya?
• Apakah aktivitas yang anda lakukan sebelum terkena penyakit
Myocard Infarct?
Pengkajian
Interaksi
• Apakah anda sering berinteraksi dengan keluarga anda?
• Bagaimana hubungan anda dengan keluarga anda?
• Bagaimana perasaan anda ketika anda kontak dengan perawat
dan dokter?
• Apakah anda merasa nyaman dengan interaksi pasien lain
diruang rawat anda?

Persepsi Diri
• Apakah anda merupakan manusia yang memiliki inisiatif?
• Apakah perasaan anda ketika anda menderita penykit MCI?
• Apakah anda merasa diri anda dapat menyelesaikan masalah
anda sendiri?aksi-reaksi antara perawat-klien
Diagnosa Keperawatan
•Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat
sumbatan arteri koroner.
•Intoleransi aktivitas b/d
ketidakseimbangan suplai oksigen
miokard dengan kebutuhan tubuh.
•Ansietas b/d perubahan kesehatan-status
sosial-ekonomi ancaman kematian.
•Defisiensi pengetahuan b/d kurang
pajanan
Perencanaan
• Nyeri, cemas, takut adalah pengalaman subyektif yang tampil dalam
variasi respon verbal, non verbal yang bersifat individual sehingga perlu
digambarkan secara rinci untuk mengevaluasi keberhasilan penanganan
respon nyeri akut pada pasien MCI
• Intoleransi aktivitas dapat dikaitkan dengan teori King, mewakili keadaan
diri klien terhadap stress dan koping pasien, dan bagaimana kita
menyetting ruangan, waktu untuk interaksi, transaksi, peran pasien dalam
menjalani ADL di RS
• Masalah Interaksi klien dapat teratasi dengan informasi yang diberikan
kepada pasien untuk melakukan aktivitas dengan kegiatan interaksi,
transaksi, peran pasien dalam menjalani ADL.
• Lakukan Pendidikan Kesehatan terhadap pasien MCI dalam proses
interaksi, transaksi, peran pasien untuk menjalani ADLnya yang dapat
mencegah timbulnya nyeri dada kembali.
• Dengan pengembangan pengkajian dan menerapkannya pada penegakkan
diagnosa, pemberian informasi pada setiap intervensi, implementasi
keperawatan dan evaluasi hasil, maka pencapaian tujuan pasien dapat
dicapai.
Instrumen Penelitian dan Perangkat Praktik
Turunan dari Sistem Konseptual dan Teori
Pencapaian Tujuan King (Fawcett, 2006)
Aplikasi Sistem Konseptual Imogene M. King di Praktik
Keperawatan (Alligood, 2013)

1. Elberson (1989) menjelaskan Sistem Konseptual King yang diterapkan


dalam praktik administrasi keperawatan.
2. Jolly dan Winker (1995) menerapkan Teori Pencapaian Tujuan dalam
administrasi keperawatan.
3. Cooker et al (1995) menerapkannya pada diagnosa keperawatan di
sebuah rumah sakit komunitas di Kanada.
4. Fawcett, Vaillancourt dan Watson (1995) menerapkan Sistem Konseptual
King di sebuah rumah sakit besar di Kanada.
5. Sieloff (1995) mendefinisikan kesehatan dari sebuah sistem sosial.
6. Williams (2001) menerapkannya di unit gawat darurat dan keperawatan
di daerah pedesaan.
7. Khowaja (2006) menggambarkan penggunaan Sistem Konseptual King
dan Teori Pencapaian Tujuan pada pengembangan jalur klinis.
Aplikasi Sistem Konseptual Imogene M. King di Praktik
Keperawatan (Alligood, 2013)
8. Killen dan King (2007) memberikan dukungan tambahan dan
mengarahkan penggunaan Sistem Konseptual King dengan informatika
keperawatan dan sistem klasifikasi keperawatan untuk komunikasi
global.
9. King (2007) menjelaskan penerapan Sistem Konseptual di sebuah
organisasi keperawatan.
10. Abraham (2009) mengekplorasi program pengajaran yang direncanakan
dalam kesehatan lingkungan.
11. Messmer dan Cooper (2011) menggambarkan Teori Pencapaian Tujuan
King dalam memahami sebuah program pencegahan jatuh dan program
risiko cidera jatuh pada anak. Sistem Konseptual King adalah panduan
pengorganisasian untuk praktik keperawatan.
12. Palmer (2006) menemukan bahwa Sistem Konseptual King penting untuk
mendidik klien dewasa yang lebih tua dalam praktik operasi plastik,
mencatat bahwa kecemasan dan gangguan mungkin mempengaruhi
kemampuan mereka untuk mengingat informasi.
13. Page (2008) menemukan Teori Pencapaian Tujuan King membantu klien
dengan Sarkoidosis untuk mengatasi dan untuk tetap kuat dalam
menghadapi kelemahan akibat penyakit sistem kekebalan tubuh
(McEwen dan Wills, 2011).
Aplikasi Sistem Konseptual Imogene M. King
di Penelitian (Alligood, 2013)
1. Frey et al (2007) meneliti kongruensi Sistem Konseptual King
dengan terapi multisistemik
2. Maloni (2007) meneliti intervensi keperawatan interaktif kognitif
dan hasil kesehatan pada pasien DM tipe II
3. Ritter (2008) mempelajari manfaat partisipasi siswa yang beresiko
secara akademis dalam program mentor
4. Sivaramalingam (2008) mempelajari persepsi perawat bedah oleh
pasien bedah.
5. Langford (2008) memasukkan konsep transaksi dalam penelitian
dengan praktisi perawat dan penurunan BB remaja obesitas
6. Taha (2009) mengeksplorasi faktor yang berhubungan dengan
status disposisi pada anak dengan cidera kepala berat.
Aplikasi Sistem Konseptual Imogene M. King
di Penelitian (Alligood, 2013)
7. Talbott (2009) mempelajari karakteristik siswa yang membutuhkan
pelayanan kesehatan fisik khusus.
8. Steven (2009) meneliti hubungan pemberdayaan struktural, kolaborasi
dengan dokter dan tim kerja, dan budaya keselamatan pasien
9. Firmino et al (2010) menggunakan konsep personal dan interpersonal
utuk penelitian dengan pasien yang mengalami hipertensi
10.Alligood (2010) meneliti contoh-contoh penelitian berbasis King dalam
perawatan kesehatan keluarga.
11.George, Roach dan Andrade (2011) meneliti pandangan keperawatan
yang dimiliki oleh konsumen, ahli bedah dan perawat itu sendiri
12.Bond et al (2011) melakukan analisis deskriptif univariat untuk meneliti
artikel penelitian berbasis King selama kurun waktu lima tahun
13.Di Indonesia, Kholifah et al (2016) meneliti model struktural untuk
kinerja perawat komunitas dalam implementasi dasar keperawatan
kesehatan keluarga
Aplikasi Sistem Konseptual Imogene M. King di
Pendidikan (Alligood, 2013)
1. King dan Daubenmirre (1973) merancang kurikulum keperawatan
menggunakan konsep King di Fakultas Keperawatan Ohio State University
2. Gulitz dan King (1988) menggunakannya di Fakultas Keperawatan University
of South Florida
3. Gold, Haas dan King menggunakan rancangan kurikulum keperawatan
konsep King di Loyola University di Chicago
4. Brown dan Lee (1980) menggunakan konsep King dalam pengembangan
kerangka kerja utuk penggunaan dalam pendidikan keperawatan, praktik
keperawatan dan untuk menghasilkan hipotesis penelitian.
5. Ward (2010) menggunakan Sistem Konseptual King untuk meningkatkan
strategi pendidikan.
6. Rooke (1995) menggunakannya untuk pengaturan pendidikan di Swedia.
Kesimpulan
• Imogene M. King berkontribusi terhadap kemajuan
pengetahuan keperawatan melalui pengembangan
Sistem Konseptual dan Teori PencapaianTujuan.
• Dengan berfokus pada pencapaian tujuan, atau hasil,
dengan kemitraan perawat-pasien, King menyediakan
sebuah sistem konseptual dan teori middle-range yang
telah menunjukkan kegunaannya untuk perawat.
Perawat yang bekerja di berbagai tatanan dengan
pasien dari seluruh dunia terus menggunakan karya
King untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.
• Pekerjaan King telah menjadi dasar pengembangan
beberapa teori middle-range keperawatan.
Saran
• Perawat dapat melibatkan partisipasi aktif klien dalam
penyusunan tujuan bersama, mengambil keputusan, dan
interaksi untuk mencapai tujuan klien di berbagai tatanan
pelayanan keperawatan baik di klinik maupun dikomunitas.
• Peningkatan pengetahuan perawat terkait model konseptual
dan teori middle range dari Imogene M. King untuk
meningkatkan efektifitas aplikasi teori ini pada praktek
keperawatan serta membuat perencanaan keperawatan
individu yang mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase
pengambilan keputusan.
• Menginisiasi penelitian–penelitian yang berdasarkan model
konseptual dan teori middle range dari Imogene M. King
untuk meningkatkan aplikasi pelayanan keperawatan di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. (2014). Nursing Theorists and Their Work (8th ed.). Missouri: Elsevier. Alligood, M. R.
(2013). Nursing Theory Utilization and Application. Journal of Chemical Information and Modeling
(5th ed., Vol. 53). USA: Elsevier. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Alligood, M. R. (2017). Pakar Teori Keperawatan dan Karya (edisi 8, vol 1). Singapura: Mosby Elsevier
Burn, N. B. & Grove, S. K. (2006). The Practice Of Nursing Research; Conduct, Critigue And Utilization,
Second Edition, Philadelphia; W.B. Saunders. Co.
Christensen, Paula J. (2009) : Nursing Process:Aplication of Conceptual Models, 4th ed. St.Louis:
Mosby-Year Book, Inc.
Fawcett, J. (2006). Copyright © 2006 by F. A. Davis.Clinical Kinesiology (2nd ed.). Philadephia: F.A.
Davis Company. https://doi.org/0803613636
Kathleenkoening Blais, Et al.(2006). Praktik Keperawatan Profesional, Konsep dan Perspektif, Edisi 4.
Jakarta: EGC
Kozier, B. Et al. (2005). Fundamentals Of Nursing; Concepts, Process, And Practice. Fifth
Edition,California; Addison Wesley.
Marriner-Tomey & Alligood (2010). Nursing Theorists and Their Works. 7th Ed. St. Louis: Mosby
Elsevier, Inc
McEwen, M., & M. Wills, E. (2011). Theoretical Basis for Nursing (3rd ed.). China: Wolters Kluwer
Health | Lippincott Williams & Wilkins
Milton, C. L. (2004). Stories: Implications for nursing ethics and respect for another. Nursing Science
Quarterly, 21(4), 330–342.
Perry & Potter. (2005). Fundamental of Nursing, Concept, Process, and Practice: Edisi 4, Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai