Anda di halaman 1dari 18

Tugas Kelompok

Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan

“TEORI KEPERAWATAN OLEH: IMOGENE KING”

Dosen Pengampu:

Putria Carolina, Ns., M.Kep.

Disusun oleh:
KELOMPOK VIII

Lisdawati 2022-02-14201-033
Liustiawati 2022-02-14201-034
Murni Permata Normarpila 2022-02-14201-040
Rusweni 2022-02-14201-055
Yopie Jefrie Mokorowu 2022-02-14201-068
Yuliana 2022-02-14201-069

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN ANGKATAN XI

T.A 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Falsafah dan Teori Keperawatan ini tepat waktu.

Penulisan makalah berjudul “Teori Keperawatan Oleh: Imogene King” dapat


diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Palangka Raya, 03 Desember 2022

Penulis

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................
A. Falsafah Dalam Kperawatan...........................................................................................
B. Model Konsep dan Teori Imogene M. King...................................................................
C. Paradigma Dalam Keperawatan Menurut Imogene M. King.........................................
D. Teori Keperawatan Menurut Imogene M. King.............................................................
BAB III HASIL PEMBAHASAN....................................................................................
A. Hubungan Paradigma Keperawatan Dan Teori Keperawatan Menurut Imogene M. King
B. Contoh Implementasi Teori Keperawatan Menurut Imogene M. King Dalam Keperawatan
BAB IV PENUTUP............................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara
berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Baik
dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu
keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan
dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang
kokoh.
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset
keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan
masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat
dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh
ilmu pengetahuan (Body of Knowledge).
Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun
kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga hasil
penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan
keperawatan (Body of Knowlegde) dan akan memengaruhi penerapannya dalam
praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek
keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep
dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis.
Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning,
logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang
bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manaat dari teori tersebut
sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analis Theory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King. Teori pencapaian tujuan
merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama
yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh
kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).

4
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam memecahkan masalah
konsep keperawatan sebagai berikut.
1. Bagaimana falsafah dalam keperawatan menurut Imogene M.King?
2. Bagaimana model konsep dan teori Imogene M. King?
3. Apa saja paradigma dalam keperawatan menurut Imogene M.King?
4. Bagaimana teori keperawatan menurut Imogene M.King?
5. Bagaimana hubungan paradigma keperawatan dan teori keperawatan menurut
Imogene M.King?
6. Apa saja contoh implementasi teori keperawatan menurut Imogene M.King dalam
keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana falsafah dalam keperawatan menurut Imogene M.
King.
2. Untuk mengetahui bagaimana model konsep dan teori Imogene M. King?
3. Untuk mengetahui apa saja paradigma dalam keperawatan menurut Imogene M.
King.
4. Untuk mengetahui bagaimana teori keperawatan menurut Imogene M.King?
5. Untuk mengetahui bagaimana hubungan paradigma keperawatan dan teori
keperawatan menurut Imogene M.King.
6. Untuk mengetahui apa saja contoh implementasi teori keperawatan menurut
Imogene M. King dalam keperawatan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Falsafah dalam Keperawatan


Falsafah dalam keperawatan sendiri merupakan keyakinan perawat terhadap
nilai-nilai yang dimilikinya, yang dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam
mengaplikasikan teori keperawatan dan memberikan ruang bagi perawat untuk lebih
memahami tentang keperawatan terutama yang berkaitan dengan praktik keperawatan
(Mcintyre & Mcdonald 2013). Falsafah keperawatan juga berhubungan erat dengan
hubungan yang holistik menyeluruh yang berpusat pada klien sebagai sasaran dan
layanan yang diberikan juga tidak hanya berpusat pada individu yang sakit melainkan
individu yang sehat juga (Asmadi, 2008).
Bruce et al. 2014 mendefinisikan falsafah keperawatan menggunakan
kerangka konseptual yang berfokus pada isi, metode dan pandangan hidup. Berikut
kerangka konsep falsafah keperawatan menurut Bruce et al. 2014 :
1. Falsafah sebagai bagian dari keperawatan:
Falsafah merupakan bagian dari keperawatan yang berhubungan dengan adanya
fenomena utama dalam suatu profesi dan keilmuan yang terkait dengan manusia,
sehat sakit dan lingkungan. Praktik keperawatan merupakan central dari pemikiran
filosofis yaitu mengenai apa itu perawat, apa itu keperawatan, dan apa yang
dimaksud dengan keperawatan yang benar. Falsafah digunakan untuk membuat
keputusan yang tepat dalam praktik keperawatan. Falsafah sebagai bagian dari
keperawatan berguna untuk perawat praktik, perawat pendidik, dan mahasiswa
keperawatan.
2. Falsafah sebagai metode keperawatan
Falsafah sebagai metode keperawatan membantu perawat dalam melakukan
analisis, kritik, menghadapi tantangan, dan mengatasi kejadian situasional terkait
dengan patient safety, dan etika keperawatan. Falsafah keperawatan dapat
membantu perawat dalam mengembangkan kapasitas dirinya sebagai perawat
yang menjunjung tinggi moral. Falsafah juga dapat membantu perawat untuk
mengeksplorasi pertanyaan yang berkaitan dengan bidang non keilmuan yang
mungkin penting bagi kemajuan keilmuan keperawatan itu sendiri. Contohnya
dengan menggunakan penyelidikan filosofis perawat dapat mengajukan
pertanyaan seperti apa saja prinsip-prinsip praktik keperawatan? Apa saja batasan

6
keperawatan? Bagaimana cara mengembangkan hubungan perawat-klien? Dengan
memikirkan pertanyaan-pertanyaan tersebut perawat dapat terlatih untuk berpikir
kritis dan logika dalam mendefinisikan ilmu keperawatan.
3. Falsafah sebagai pandangan hidup
Perawat mewujudkan falsafah keperawatan sebagai pandangan hidup dalam setiap
tindakan praktik keperawatan yang dilakukannya meliputi pengetahuan, etika dan
lainnya. Dengan menjadikan falsafah keperawatan sebagai pandangan hidup
perawat dapat mengembangkan teori, praktik keperawatan dan meningkatkan
profesionalitas (Bruce et al. 2014)
B. Model Konsep dan Teori Imogene M. King
King mengembangkan model konseptual keperawatan di pertengahan tahun
60-an dengan gagasan yang mengatakan bahwa manusia adalah system terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan . Fokus sentral kerangka kerja King adalah manusia
karena manusia bersifat dinamis yang memiliki persepsi terhadap objek, orang dan
kejadian-kejadian yang mempengaruhi manusia dalam berperilaku, interaksi social
dan kesehatan. Kerangka kerja konseptual King mencakup 3 sistem interaksi dengan
masing-masing system memiliki keunikan dalam konsep dan karakteristik kelompok.
Sistem ini terdiri dari system personal, interpersonal dan social. Asumsi yang
mendasar pada keperawatan adalah proses melibatkan caring untuk manusia dengan
kesehatan merupakan tujuan utama.
Sistem personal menurut King adalah merujuk pada individu. Konsep-konsep
dalam system personal ini mendasari pemahaman hubungan manusia yang meliputi
persepsi , diri sendiri, gambaran diri, pertumbuhan dan perkembangan, waktu, dan
tempat. King memandang persepsi sebagai variabel yang paling penting karena
persepsi mempengaruhi perilaku. King menyimpulkan hubungan antara konsep
dengan pernyataan dengan mengatakan bahwa persepsi diri individu, gambaran diri,
waktu dan ruang mempengaruhi cara seseorang tersebut berespon terhadap orang lain,
objek dan kejadian-kejadian yang ada dalam kehidupannya. Karena individu tumbuh
dan berkembang melalui rentang kehidupan, mengalami perubahan dalam struktur
dan fungsi tubuh sehingga mempengaruhi persepsi manusia terhadap dirinya.
Sistem interpersonal menurut King meliputi interaksi individu dengan satu
orang lainnya. Interaksi dua individu disebut dengan Dyads, tiga individu disebut
dengan Triads, dan empat atau lebih individu disebut dengan kelompok kecil atau
besar. Konsep system interpersonal mencakup interaksi, transaksi, komunikasi, peran

7
dan stress. Interaksi dan transaksi yang terjadi antara perawat dan klien atau dyads,
merupakan salah satu contoh system interpersonal. Komunikasi antara perawat dan
kien dapat diklasifikasikan sebagai verbal atau non verbal.
Sistem social adalah sekelompok orang-orang dalam suatu komunitas atau
masyarakat yang berbagi mengenai tujuan, interes, dan nilai. Sistem social
memberikan kerangka kerja bagi interaksi dan hubungan social, dan membangun
aturan-aturan mengenai perilaku dan tindakan. Konsep-konsep tersebut diidentifikasi
oleh King sebagaihubungan terhadap system social yang meliputi organisasi, otoritas,
status dan pengambilan keputusan.
Kerangka kerja konseptualnya dan teori pencapaian tujuan “ didasarkan
asumsi-asumsi umum yang memfokuskan perawatan interaksi manusia dengan
lingkungan untuk mencapai kesehatan bagi individu, yang dapat berfungsi dalam
peran social.
1. Lingkungan
King percaya bahwa pemahaman mengenai tatacara interaksi antara manusia dan
lingkungan untuk memelihara kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi perawat.
Sistem terbuka merupakan interaksi yang terjadi antara system dan lingkungan, yang
mempengaruhi perubahan lingkungan secara konstan. Penyesuaian diri untuk
kehidupan dan kesehatan dipengaruhi oleh interaksi individu dan lingkungan. Setiap
manusia merasa dunia sebagai tempat terjadinya interaksi antara individu dan segala
sesuatu dalam lingkungan.
2. Kesehatan
Kesehatan adalah status yang dinamis dalam siklus kehidupan, kesakitan adalah
gangguan dalam siklus kehidupan. Kesehatan adalah penyesuaian diri yang secara
terus menerus terhadap stress baik dari lingkungan eksternal maupun internal melalui
sumber-sumber yang digunakan secara optimum untuk mencapai kegiatan sehari-hari
yang maksimum.
3. Keperawatan
Keperawatan adalah perilaku yang dapat diobservasi yang ditemukan dalam system
asuhan kesehatan yang ada dimasyarakat. Tujuan keperawatan adalah membnatu
individu memelihara kesehatannya sehingga mereka dapat berfungsi sesuai perannya.
Keperawatan merupakan proses kegiatan interpersnel, reaksi, interaksi dan transaksi.
Persepsi perawat dan pasien juga mempengaruhi proses interpersonal.
4. Individu

8
Menurut King individu adalah makhluk spiritual yang memiliki kapasitas untuk
berfikir, mengetahui, membuat pilihan, dan memilih alternative tindakan, memiliki
kemampuan berbahasa dan menggunakan simbol-simbol. Individu merupakan system
terbuka dalam transaksi dengan lingkungan. Transaksi mengandung arti bahwa tidak
ada pemisahan keberadaan antara manusia dan lingkungan. Individu adalah makhluk
yang unik dan holistic, mampu berpikir rasional dan mengambil keputusan dalam
berbagai situasi. Individu berbeda dalam kebutuhan, keinginan dan tujuannya.
Teori pencapaian tujuan yang dikemukakan King berasal dari perkembangan
system koanseptual yang berdasarkan pada tiga system yaitu system personal,
interpersonal dan system social. King memandang manusia sebagai system terbuka
yang social, rasional, perasa, pengontrol, bertujuan, bereaksi dan berorientasi pada
waktu. Pelayanan keperawatan ditujukan pada proses interaksi manusia (Perawat-
Klien) dimana melibatkan perasaan orang lain dan situasi melalui komunikasi,
penetapan tujuan, pengertian dan kesepakatan mencapai tujuan.
Dari system konseptualnya yang mencakup tiga system, King menyeleksi 10
dari 15 konsep yaitu persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, diri sendiri, peran,
stress, tumbuh kembang, waktu dan privasi. Kemudian King menyeleksi konsep
tersebut menjadi empat konsep yaitu : persepsi, komunikasi, interaksi dan transaksi ,
dan dimanfaatkannya dalam proses transaksinya. Proses transaksi dapat digunakan
oleh perawat untuk melakukan pengkajian, membuat perencanaan, implementasi dan
evaluasi asuhan keperawatan. Variabel kritis pada proses ini adalah menetapkan
tujuan yang saling menguntungkan.
Konsep – konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah :
1. Interaksi, didefinisikan sebagai proses persepsi dan komunikasi antara orang dan
lingkungan dan antara orang dengan orang, direpresentasikan oleh perilaku verbal
dan nonverbal yang diarahkan untuk mencapai tujuan.
Setiap individu dalam interaksi (perawat-klien) membawa pengetahuan yang
berbeda, kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, pengalaman dahulu dan persepsi-
persepsi yang mempengaruhi interaksi.
2. Persepsi, didefinisikan sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
Menurut King, konsep ini termasuk impor dan transpormasi energi, proses,
tingkatan dan ekspor informasi. Persepsi-persepsi berhubungan dengan
pengalaman masa lalu, konsep-konsep sendiri, grup sosio ekonomi, keturunan dan
latar belakang pendidikan.

9
3. Komunikasi, didefinisikan sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke
orang berikutnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi merupakan komponen informasi dari interaksi. Perubahan tanda-
tanda nonverbal dan symbol-simbol antara perawat dan klien, atau klien dengan
lingkungan, merupakan komunikasi.
4. Transaksi, didefinisikan sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada
pencapaian tujuan.
King kemudian memperluas definisi transaksi termasuk: tingkah laku yang
terobservasi dari interaksi manusia dengan lingkungannya.
Sistem proses interaksi transaksi perawat-pasien seperti yang dikemukakan King
( 2001 ), terdiri dari perilaku-perilaku:
a. Persepsi perawat dan pasien berdasarkan pada pertimbangan dalam melakukan
tindakan yang diikuti oleh reaksi, interaksi dan transaksi antara perawat dan
pasien. Proses ini termasuk juga umpan balik evaluasi ke depan. Proses transaksi
King merupakan dasar pengetahuan yang penting yang dapat digunakan perawat
dalam proses keperawatan.
b. Proses keperawatan dalam teori ini merupakan system konsep interrelasi yang
meliputi persepsi perawat -klien, komunikasi perawat-klien, interaksi perawat-
klien dalam mengambil keputusan untuk pencapain tujuan.
Aplikasi praktek teori King pernah dicoba pada pelayanan kesehatan meliputi
perawatan emergency, perawatan anak dan pada pasien HIV AIDS dengan
tuberculosis, pasien psikiatrik (Kemppainen, 1990; Laben, et al, 1995; Ng & Tsang,
2002), pada pasien dengan gangguan ortopedik baik akut maupun kronis (Alligood,
1995) dan pasien gangguan perkembangan mental (Messmer, 1995).
Teori King ini juga bermanfaat untuk riset keperawatan dan meningkatkan
profesionalisme. Pada pasien yang masuk IGD seringkali mengalami gangguan
persepsi terhadap dirinya sendiri, body image yang sering terjadi pada pasien trauma
dan mengalami cidera tubuh secara signifikan. Pada saat haemodinamik pasien stabil
perhatian perawat difokuskan kembali pada koping pasien dari perasaan kehilangan,
perpisahan dan marah yang dialaminya. Peran perawat berusaha untuk memulihkan
harga diri dari perasaan kehilangannya, kemudian bersama-sama membuat tujuan
yang saling menguntungkan antara perawat dan klien. Penting juga bagi perawat
menyadari persepsi klien menyempit karena rasa nyeri dan emosi yang dialaminya.

10
King dapat membuktikan bahwa pada pasien yang tidak kompeten dalam
berkomunikasi dengan perawat (bayi, anak-anak yang belum bisa berbahasa dan
pasien koma ) didapatkan 70% merespon komunikasi secara nonverbal, dengan
mendeskripsikan sebagai berikut :
Mencoba dengan mengobservasi interaksi perawat yang baik dengan bayi atau
anak yang belum bisa berbicara dan memahami bahasa.Jika diamati dan dicatat secara
sistematis, dapat dianalisa perilaku dan ditemukan beberapa tingkat transaksi
nonverbal. King memiliki contoh yang bagus ketika mendampingi mahasiswa
diploma di unit neuro dengan pasien koma. King berbicara dengan pasien,
menjelaskan segala sesuatu yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut yang dia
percayai penting dalam perawatan. Ketika pasien sadar beberapa hari kemudian,
pasien menanyakan pada perawat di unit itu untuk mencarikan satu orang perawat
yang baik yang selama ini menjelaskan apa yang dilakukan terhadapnya. Pasien
tersebut ingin mengucapkan terima kasih. King melakukan transaksi, dan dapat
mengobservasi pergerakan otot pasien saat itu.
C. Paradigma dalam Keperawatan Menurut Imogene M. King
D. Teori Keperawatan Menurut Imogene M. King
1. Pengkajian
a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa
pengetahuan khusus dan keterampilan sedangkan klien membawa
pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk
interaksi ini.
b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya
adalah:
 Tingkat tumbuh kembang
 Pandangan tentang diri sendiri
 Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan data dan interpretasi data
terhadap status kesehatan
 Pola komunikasi diperlukan untuk memferuvukasi keakuratan persepsi,
untuk interaksi dan transaksi.
 Sosialisasi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Dibuat setelah melakukan pengkajian

11
b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien
c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa
keperawatan
3. Perencanaan
a. Dibuat berdasarkan dengan keperawatan
b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah
tersebut dilakukan
c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan
membuat keputusan
d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjutkan
ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
4. Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk
mencapai tujuan
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi
5. Evaluasi
a. Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai
b. Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses
keperawatan tersebut

12
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
A. Hubungan Paradigma Keperawatan dan Teori Keperawatan Menurut Imogene
M. King
Paradigma keperawatan dan teori keperawatan dapat dijadikan kedalam satu
kelompok, yaitu berdasarkan urutan/hierarki ilmu pendahuluan yang telah kita kenal
yaitu, metaparadigma yang mencakup orang, lingkungan, kesehatan, keperawatan.
Filosofi dengan konsep dari Nightingle. Model konseptual dengan konsep betty
meuman sistem model, dan terakhir konsep teori dengangrand theory,middle, range
theory and miero theory.
Paradigma keperawatan dapat diartikan sebagai suatu cara pandang yang harus
dimiliki oleh perawat dalam memandang permasalahan yang ada dalam kehidupan
manusia baik dalam rentang sehat maupun sakit.
1. Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa
mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang
dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini
bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika
kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas
atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :
a. Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan
dapat digunakan.
b. Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c. Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/merawat
diri mereka sendiri.
2. Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis,
yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan
eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber,sumber yang
dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang
maksimal.

13
3. Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat
yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara terbuka. Merupakan
kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan
kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang menunjukkan
penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia
tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi
yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan :
a. Lingkungan Internal
Mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri
dengan terus menerus perubahan lingkungan eksternal.
b. Lingkungan Eksternal
Melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat adalah bagian dari
lingkungan pasien.
4. Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi
perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi
keperawatan. King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses
interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan
aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya
suatu persetujuan dan membuat transaksi, transaksi akan tercapai :
a. Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
b. Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka tujuan
tercapai.
c. Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.
d. Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan baik maka tumbuh kembang
dapat ditingkatkan .
e. Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi
terjadi.
f. Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
g. Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan
terjadi.

14
Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional
1. Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka
dapat berfungsi dalam peran mereka.
2. Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan
merawat orang sakit, terluka dan sekarat.
3. Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan. King
berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan
khusus dan keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan
pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang
asing di lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah,
menetapkan dan mencapai tujuan.

B. Contoh Implementasi Teori Keperawatan Menurut Imogene M. King dalam


Keperawatan

Kasus Dalam Keluarga


Sekeluarga Terjangkit, 1 Meninggal
Posted by admin on Sep 19, 2013
KOBA – Temuan terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali terjadi di
Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).
Kali ini terjadi di Kelurahan Padang Mulya Kecamatan Koba yang menimpa 3 orang
korban dalam satu keluarga. Dari 3 orang korban yang positif terjangkit DBD ini, 1
orang korban meninggal dunia, yakni bocah berusia 6 tahu. Akan tetapi, temuan ini
belum sampai mewabah, sehingga pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bateng
pun belum menetapkan temuan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Namun sebagai upaya penanggulangan agar temuan tersebut tidak mewabah menjadi
KLB pihak Dinkes Kabupaten Batengpun telah melakukan fogging dan berbagai
upaya lainnya.

15
“Pada Selasa(10/09) pecan kemarin, korban mengalami panas tinggi dan dibawa
orang tuanya ke Puskesmas Koba. Namun, tidak ditemukan apa penyebab panas
tingginya. Korban pun diberikan obat penurun panas oleh dokter di Puskesmas Koba
dan dikatakan jika tidak ada perubahan setelah minum obat tersebut, diminta untuk
dating kembali ke Puskesmas, “ujarnya ketika dijumpai Babel Pos di ruang kerjanya,
Kamis (19/09).
Namun, korban baru dibawa kembali ke Puskesmas Koba oleh orang tuanya pada
Kamis (12/09) pagi dan pada siangnya langsung di rujuk ke RSUD Bateng. Setelah
sempat mendapat perawatan, pada Jum’at (13/09) pagi korban dirujuk ke RSBT
Pangkalpinang. Tapi, dalam perjalanan menuju RSBT, korban menghembuskan nafas
terakhir.
Setelah kasus tersebut, ada 2 orang penderita DBD lainnya. Ternyata 2 orang yang
terserang DBD ini masih satu keluarga dan berada dalam satu rumah dengan korban
yang meninggal dunia tersebut. Akan tetapi, dua orang korban ini berhasil
disembuhkan setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Bateng.
“Sebelum kasus DBD ini terjadi di Padang Mulya, memang pernah terjadi di
Kampung Keranggan Kelurahan Koba dimana kampung tersebut berbatasan langsung
dengan lingkungan yang terkena DBD di Kelurahan Padang Mulya, terangnya.

Implementasi Teori Keperawatan Menurut Imogene M. King dalam


Keperawatan
1. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan actual untuk
mencapai tujuan.
Yang artinya : kita melakukan penyuluhan kesehatan tentang bahaya DBD seperti
pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah terjadinya DBD , menjelaskan
gejala-gejala DBD, penanganan saat timbul gejala DBD.
2. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi
Yang artinya : kita melakukan persetujuan dengan keluarga untuk melakukan
implementasi agar tujuan tercapai.
Jadi dapat disimpulkan, penerapan teori King ini berfokus pada interaksi manusia dan
lingkungan dengan tujuan kesehatan untuk manusia. Serta adanya interaksi antara
perawat dengan klien akan menimbulkan transaksi, sehingga muncul persetujuan
keluarga untuk dilakukan tindakan sesuai dengan kasus diatas.

16
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu
dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan
dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan
tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan
kondisi keperawatan. Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat
atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status
kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat
dan klien berbagi infoemasi mengenai persepsinya dalam keperawatan.
B. Saran
Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mencapai tujuan bersama.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.nursingtheory.net/models_generalsystems.html
2. http://www.muw.edu/nursing/tupelo/NU433KING’S.htm
3. http://www.academia.edu/37591875/203679392_Teori_King_New_docx
4. Tomey AM, Alligood MR (2006), Nursing Theorists and Their Work, sixth edition,
Mosby Elsevier, St Louis, Missouri
5. Asmadi., 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
6. Bruce, A., Rietze, L. & Lim, A., 2014. Understanding Philosophy in a Nurse ’ s
World : What , Where and Why ? , 2(3), pp.65–71.
7. Mcintyre, M. & Mcdonald, C., 2013. Contemplating the Fit and Utility of Nursing
Theory and Nursing Scholarship Informed by the Social Sciences and Humanities. ,
36(1), pp.10–17.
8. Rofii, M. (2021). Teori dan Falsafah Keperawatan. Available at:
http://eprints.undip.ac.id/83782/1/Teori_dan_Falsafah_Keperawatan_Muhamad_Rofii
.pdf (accessed : 03 December 2022)

18

Anda mungkin juga menyukai