Anda di halaman 1dari 72

Anatomi fisiologi

SISTEM REPRODUKSI
PRIA & WANITA
Marina Kristi Layun R, M.kep
Pendahuluan
 Jenis kelamin semenjak lahir sudah dapat ditentukan
 Namun, sifat-sifat kelamin belum dapat dikenal, sel produksi
berkembang di sebelah depan ginjal yg tumbuh sbg koloni sel
kemudian membentuk kelenjar reproduksi
 Perkembangan sifat ini terjadi pada umur 10-14 tahun
 Pada laki-laki dewasa pubertas dimulai dengan : perubahan suara
menjadi lebih berat, pembesaran genetalia eksterna, tampilnya
bulu di atas tubuh dan muka
 Pada wanita ditandai dengan : menstruasi pertama (menarche),
uterus dan vagina membesar, buah dada membesar serta jaringan
ikat dan saluran darah bertambah, sifat kelamin sekunder tampil,
lengkung tubuh membesar, adanya bulu diketiak dan pubis, pelvis
membesar
Pembagian Kelompok
 Reproduksi laki-laki
 Reproduksi wanita
 Proses manarce
 Proses Pembuahan (bertemunya sel telur dan sperma)
 Anatomi payudara
Fungsi
 Pria
 Menghasilkan sperma dan fertilisasi
 Wanita
 Membentuk ovum
 Tempat terjadinya fertilisasi, konsepsi/pembuahan
 Memelihara janin yg sedang tumbuh sampai dapat
berkembang dan hidup diluar
 Melahirkan bayi
 Memberi makan bayi dg menghasilkan susu/ laktasi
ORGAN REPRODUKSI PRIA
Organ Reproduksi Pria (Tampak samping)
Organ Reproduksi Pria (Tampak Depan)
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari:
- Sepasang testis
- Saluran-saluran kelamin
- Kelenjar-kelenjar tambahan
- Penis
Genetalia externa : penis dan
skrotum
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Testis: kelenjar kelamin penghasil
sperma dan hormon testosteron
Testis berbentuk oval dg panjang
4-5 cm dan diameter 2,5 cm
Dibagian kel. Testis ada bbrp
bagian yaitu
- Tunika albuginea
- Tubulus seminiferus
- Duktus eferen
- - Epididimis
- - Duktus deferen
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
 Tunika albuginea : kapsul yg membungkus testis
yg merentang ke arah dlm yg terdiri dari 250
lobulus
 Tubulus seminiferus : tempat berlangsungnya
spermatogenesis. Di dalam nya terdpat sel
sertoli yg berfungsi memberi nutrisi kpd
spermatozoa, pembentukan hormon testosteron
dan estrogen
 Duktus eferent : saluran sperma dari tubulus
seminiferus ke epididimis
 Epidedimis : saluran yg panjang 4-6 m sbg
tempat pematangan sperma, menyimpan sperma
smpi dg 6 minggu
 Duktus deferen : saluran sperma dari epidedimis
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Saluran kelamin
Saluran yg terdapat pd
testis
- Vasa eferentia:
- Epididimis
- Vasdeferens:
- Uretra merupakan
saluran untuk
mengeluarkan sperma
dan urine
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
- Vesika seminalis:
Merupakan kantong semen (mani)
yang dindingnya menghasilkan
cairanlendir yang mengandung
fruktosa, asam askorbat dan
asam amino sebagai makanan
dan pelindung sperma sebelum
membuahi ovum, mengandung
prostaglandin utk meningkatkan
gerakan sperma

Semen (mani) adalah cairan yang


terdiri dari sperma dan cairan
yang dihasilkan oleh beberapa
kelenjar
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
- Kelenjar prostat:
Menghasilkan cairan basa berwarna
putih susu.
Cairan ini berfungsi untuk
menetralkan sifat asam pada
saluran vasa eferentia dan cairan
pada vagina sehingga sperma
dapat bergerak dengan aktif
Kel. Ini membesar saat remaja dan
mencapai ukuran maksimal saat
usia 20 tahun. Pada sebagian
besar laki-laki, kel ini membesar
seiiring bertambah usia, shg tjd
pembesaran kel prostat yg
mengganggu fungsi perkemihan
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
- Kelenjar cowperi
(bulbouretralis):
Sepasang kelenjar kecil yg
ukuran dan bentuk
menyerupai kc polong, kel
ini mensekresi cairan basa
yg mengandung mucus ke
dlm uretra penis utk
melumasi dan melindungi
spermatozoa
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Penis:
Merupakan alat kelamin
luar yang berfungsi
sebagai organ kopulasi
Terdiri dari 3 bagian :
akar, badan dan glans yg
banyak mgd ujung2
syaraf sensorik
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Sistem reproduksi laki-laki berhubungan erat dengan sistem
ekskresi urineria
Testis menghasilkan jutaan sperma setiap hari mulai dari masa
pubertas sampai meninggal dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-
sel sperma akan mati dan diserap kembali oleh tubuh
Hormon pada reproduksi pria
 Hormon testosteron
 Hormon FSH
 Hormon LH
Testosteron
 Diproduksi oleh testis
 Fungsi
 Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genitalia laki-laki
 Bertanggung jawab atas pendistribusisan rambut yg mjd ciri khas laki-
laki
 Pembesaran laring, penebala pita suara
 Meningkatkan ketebalan dan testur kulit mjd lebih gelap dan kasar
 Meningkatkan aktivitas kel keringat dan kel sebasea serta terlibat dlm
pembentukan jerawat
 Meningkatkan massa tulang dan otot
 Meningkatkan laju metabolik dasar
 Meningkatkan jmlh sel darah merah
 Dan meningkatkan kapasitas pengikatan oksigen pd laki-laki
FSH dan LH
 FSH (Folicel Stimulating Hormone ) : memiliki reseptor pada
sel tubulus seminiferus dan diperlukan dalam
spermatogenesis
 LH (Luteinizing Hormone) : sbg perangsang sel interstisial
pada laki-laki
Pembentukan SPERMA
 Spermatogenesis adalah : proses
perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa dan berlangsung sekitar 74 hari.
Terjadi di dalam testis.
Spermatogonium bersifat diploid dan selalu
membelah diri secara metosis sehingga
berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar menjadi
spermatosit primer.
Spermatosit primer terus membelah diri secara
meiosis membentuk spermatosis sekunder.
Spermatosit sekunder membelah diri kembali
secara meiosis menjadi spermatid.
Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom
spermatogonium
Sperma matur
 Sperma matur memiliki kepala,
badan dan flagelum (ekor)
 Kepala berisi nukleus dan dilapisi
akrosom (tutup kepala) yg
mengandung enzim diperlukan
untuk menembus ovum
 Badan mengandung mitokondria
yg memproduksi ATP yg
diperlukan untuk pergerakan
 Goyangan flagelum
mengakibatkan mobilitas sperma
(untuk berenang)
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Organ Reproduksi Wanita
Organ Reproduksi Wanita
 Perempuan
Alat reproduksi pada wanita
berupa:
- Sepasang ovarium
- Oviduk/tuba fallopii)
- Uterus
- Vagina
- Organ kelamin bagian luar
GENETALIA EXTERNA
 Mons Pubis
 Labia mayora
 Labia minora
 Klitoris
 Vestibula
 Orifisum uretra
 Mulut Vagina
 Perineum
 Mons Pubis : bantalan jaringan
lemak dan kulit yg terletak di atas
simpisis pubis, tertutup rambut
setelah pubertas
 Labia mayora : dua lapisan kulit
longitudinal yg merentang ke
bawah dari mons pubis dan
menyatu pd sisi posterior
perineum  analog skrotum pd
pria
 Labia minora : lipatan kulit
diantara labium mayora,
mengandung kelenjar sebasea dan
bbrp keringat.
 Klitoris : analog dg penis pd pria,
mengandung banyak ujung saraf
dan sangat sensitif
 Vestibula : area yg dikelilingi
oleh labia minora yg menutupi
mulut uretra, mulut vagina dan
duktus kel.bartholini
 Orifisum uretra : jalur keluar
urine dari kandung kemih
 Mulut Vagina: terletak bawah
orifisium uretra. Terdapat himen,
suatu membran yg bentuk dan
ukurannya bervariasi, melingkari
mulut vagina
 Perineum : kulit antara
pertemuan dua lipatan labia
mayir dan anus
Reproduksi Wanita
Ovarium (indung telur):
Merupakan kelenjar kelamin yang
memproduksi ovum (sel telur) dan
menyekresi hormon estrogen dan
progesteron
Panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm, dan
tebal 1 cm
Jaringan ovarium tersusun dari
- Medula ovarium : mengandung
pembuluh darah dan limfatik,
serabut saraf, sel otot polos, sel
jaringan ikat
- - Korteks , merupakan lapisan
stroma luar yg rapat, yg
mengandung folikel ovarium
Reproduksi Wanita
Oviduk/tuba Fallopii (saluran
telur):
Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus
(rahim) dengan gerakan peristaltik dan
dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.
Panjang 10 cm dan diameter 0,7 cm
Tempat terjadinya fertilisasi, di 1/3 bagian atas
tuba falopi
Tuba falopi terdiri
- Infundubulum, terdapat fimbria
- Ampula
- Istmus
Reproduksi Wanita
Uterus (rahim):
Tempat berkembangnya embrio. Selama
kehamilan volume uterus mampu
mengembang hingga 500 kali
Ukuran saat tdk hamil : panjang 7 cm, lebar
5cm, diameter 2,3 cm
Bagian-bagian uterus
- Dinding uterus ; perimetrium (luar),
meometrium (tengah), endometrium
(dalam)
- Fundus : bagian yg terletak di atas uterus
- Serviks : leher bawah
Reproduksi Wanita
Vagina:
Organ kopulasi dan sebagai jalan
keluar bayi pada proses kelahiran
Ukuran bervariasi , panjang 8-10 cm.
Organ ini menghadap uterus.
Vagina dilembabkan dan dilumasi oleh
cairan yg berasal dari kapiler pd
dinding vaginal dan sekresi dari
kelenjar-kelenjar serviks
Pembentukan OVUM
 Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
Oogonium bersifat diploid.
Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga
berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi oosit primer.
Oosit primer membelah diri secara meiosis
menjadi oosit sekunder dan badan kutub
pertama
Oosit sekunder mengandung kuning telur dan
sitoplasma, badan kutub pertama merupakan
inti sel yang kemudian membelah diri menjadi
dua
Oosit sekunder membelah diri secara meiosis
menjadi otid dan badan kutub ke dua
Otid berkembang menjadi ovum yang haploid
Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.
Hormon Reproduksi
 Hormon Gonadoptropin (GDH) : sinkronisasi
siklus menstruasi
 Follicle –stimulating hormone (FSH) 
mempercepat pematangan telur. Luteinizing
hormone (LH)  menyempurnakan pematangan
telur hingga mendekati permukaan indung telur
untuk dilepas. Jika tdk tjd pembuahan dlm 24 jam,
sel telur akan mati.
Hormon Reproduksi

 Estrogen & progesteron:


 Hormon yg diproduksi oleh ovarium unt merangsang
perubahan struktur dan fungsi endometrium
 Menjaga elastisitas tekstur kekenyalan kulit
 Tidak diproduksi sepanjang usia wanita  menopause
ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim
menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima
zigot
Sel Telur yang berada di Tuba Falopi siap dibuahi.
Periode ini disebut Puncak Masa Subur, yaitu saat SelTelur paling matang
untuk dibuahi.
Masa hidup sel telur hanya berkisar 1 x 24 jam.
Puncak Masa Subur biasanya terjadi pada 14 hari sebelum menstruasi.
Fertilisasi/Proses Pembuahan
 Bila sperma masuk pada Puncak
Masa Subur, maka besar
kemungkinan untuk terjadi
pembuahan. Pada gambar terlihat
salah satu sperma berhasil
menembus sel telur.
 Proses ini disebut sebagai proses
pembuahan (Konsepsi).
 Tempat terjadinya pembuahan
sebagaimana terlihat dalam
gambar merupakan tempat yang
seharusnya terjadi.
 Jika pembuahan terjadi di
Fimbrae, maka kemungkinan besar
akan terjadi kehamilan di luar
kandungan.
Telur yang sudah dibuahi
 Sel telur yang ditembus sperma di
Tuba Falopi disebut terbuahi.
 Dari jutaan sperma yang keluar
waktu ejakulasi, hanya satu yang
berhasil menembus dinding sel
telur yang sudah masak dan
menyatukan dua inti sel.
 Inti sperma melebur pada inti
telur, menyatukan unsur genetik
mereka.
lanjutan
 Hasil konsepsi dari pertemuan sel telur dan sperma
bergerak atas bantuan rambut halus yang ada di Tuba
Falopi menuju rongga rahim, biasanya terjadi mulai
dari hari ke-3 sampai hari ke-7.
 Sambil bergerak terjadi pembelahan diri (menjadi
dua dan masing-masing belahannya akan membelah
lagi, dan seterusnya), membentuk gumpalan sel-sel.
Kehamilan
- Setelah zigot terbentuk, zigot langsung
membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan
seterusnya
- Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal
penuh dengan pembuluh darah siap menerima
zigot
- Zigot menempel pada dinding rahim untuk
berkembang
- Zigot berubah menjadi embrio
Kehamilan
- Terbentuk plasenta dan tali pusat
sebagai penghubung antara embrio
dengan ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan amnion
untuk melindungi dari bahaya
benturan
- Usia 4 minggu, embrio mulai
membentuk mata, tangan dan kaki
- Usia 6 minggu,embrio berukuran
1,5 cm. Otak, mata, telinga dan
jantung sudah berkembang. Tangan
dan kaki beserta jari-jarinya mulai
terbentuk
Kehamilan
- Usia 8 minggu, embrio sudah
memiliki organ lengkap.
Embrio berubah menjadi
janin (fetus)
- Setelah usia kehamilan
mencapai kira-kira 9 bulan 10
hari, bayi siap dilahirkan.
Kehamilan
Bulan 1 - 3
Hasil konsepsi yang
melekat pada dinding
rahim disebut Fetus.
Pada fase ini terjadi
proses pembentukan
organ tubuh sehingga
sangat memerlukan
perhatian dalam hal
asupan gizi dan sangat
dipengaruhi oleh obat-
obatan.
Bulan 4 - 5
Selanjutnya pada bulan
ke 4 - 5, fungsi jantung
sudah dapat terdeteksi.
Organ tubuh semakin
berkembang dan
placenta mulai
terbentuk pada bulan
ke-4, bayi akan
mendapatkan makanan
melalui placenta yang
menempel langsung ke
dinding rahim ibu.
Bulan 6 - 7
Selanjutnya pada
bulan ke 6 - 7, Janin
dapat bergerak
bebas karena dia
berada dalam cairan
ketuban.
Bulan 8
Selanjutnya pada bulan ke 8,
Organ tubuh janin semakin
berkembang, meskipun
belum sempurna.
Pada bulan ini janin mungkin
bisa lahir karena alasan
tertentu, yang disebut
dengan kelahiran prematur.
Bayi prematur memerlukan
perhatian dan penanganan
khusus, seperti menaruh
bayi pada tabung inkubator.
Bulan 9
Selanjutnya pada bulan 9
merupakan usia kehamilan
seorang ibu, di mana
kondisi bayi sudah cukup
sempurna dan posisi kepala
bayi sudah berada pada
dasar panggul (jalan lahir)
dan siap untuk dilahirkan.
Proses ini berhenti setelah
bayi dilahirkan.
Proses Kehamilan dapat
berulang kembali setelah
Masa Nifas. Masa Nifas
adalah masa setelah
melahirkan sampai
kembalinya siklus
menstruasi
Menstruasi
Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan
penuh dengan pembuluh darah, akan rusak dan
luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan tersebut
dikeluarkan melalui vagina dalam proses menstruasi (haid)
Menstruasi merupakan siklus reguler yg berlansung antara 28
hari
Pada saat pubertas, terdapat 300.000 ovum (pd kedua ovum),
tetapi hanya sekitar 500 ovum yg matang dan dikeluarkan
hanya 1 buah setiap siklus menstruasi
4 Fase Siklus Menstruasi :
 Fase menstruasi atau pendarahan (hari 1 sampai 5)
 Fase folikular (hari 1 sampai 13)
 Fase ovulasi (hari 14)
 Fase luteal (hari 15-28)
Fase menstruasi atau pendarahan (hari 1 sampai 5)

Peristiwa berikut terjadi selama fase menstruasi


 Hormon progesteron turun drastis.
 Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah
menstruasi.
 Darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml.
Fase folikular (hari 1 sampai 13)
 Fase ini juga dimulai dari hari pertama menstruasi, tetapi berlangsung
sampai hari ke-13 dari siklus menstruasi.
Disebut fase folikuler karena kelenjar pituitari (hipofisia) melepaskan
hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH), yang
merangsang folikel dalam ovarium untuk tumbuh menjadi dewasa
(matang). Salah satu sel telur mulai masak di dalam struktur yang
disebut folikel (kantung).
 Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk mencapai kematangan.
 Ketika sel telur matang, folikel mengeluarkan hormon yang merangsang
rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan jaringan lunak
yang baru disebut endometrium. Ini merupakan langkah untuk
pemulihan dari fase menstruasi yang pertama.
Fase ovulasi (hari 14)
 Kejadian ini terjadi pada hari ke-14 dari siklus
 Peningkatan produksi homron LH (luteinizing hormone), sel
telur yang sudah matang akan dilepaskan dari folikel di
ovarium ke saluran tuba (tuba fallopi) dan akan bertahan
selama 12-24 jam.
 Sel telur yang dilepaskan tersapu ke tuba falopi oleh silia
fimbriae.
 Pada fase ini Estrogen dan progesteron meningkat ke tingkat
puncak, sehingga meningkatkan efek dari fase folikular.
Fase luteal
 Fase luteal dimulai pada hari ke-15 dan berlangsung sampai akhir siklus
menstruasi.
 Disebut fase luteal karena pada fase menstruasi ini terbentuk korpus
luteum pada ovarium yang merupakan bekas folikel setelah ditinggal
sel telur.
 Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron.
 Sel telur dilepaskan selama fase ovulasi tetap di tuba falopi selama 24
jam. Jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam waktu tersebut,
sel telur akan hancur. Hormon progesteron yang menyebabkan rahim
untuk mempertahankan endometrium akan habis pada akhir siklus
menstruasi. Hal ini menyebabkan dimulainya kembali fase siklus
menstruasi berikutnya.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
PAYUDARA
Bentuk luar payudara
Bentuk luar payudara
a. Korpus mammae:
Korpus (badan) yaitu bagian yang membesar
stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf, getah
bening
parenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus, lobus,
lobulus, alveolus

b. Areola:
Daerah ligkaran yg terdiri dari kulit yg longgar & mengalami pigmentasi &
masing payudara bergaris tengah kira - kira 2,5 cm, di dalam daerah ini
saluran susu melebar (sinus laktiferus)
 Papilla atau putting

yaitu bagian yg terletak setinggi iga (costa)


ke-4.
Papilla suatu tonjolan dgn panjang kira2
6mm.permukaan papilla berlubang2 berupa
ostium papillare kecil yg mrpkn muara ductus
lactifer yaitu muara pengeluaran susu,
terdiri dari jaringan erektil, dan
ujung saraf sensoris
Anatomi kelenjar susu
ALVEOLUS Alveolus:
unit terminal
Secretory Cell 1. sel asiner:
sekresi susu
2. duktulus: sal.
Ductule terkecil
3. myoepitel:
otot polos
Myoepithehial Cells
(form contractile unit)
Anatomi kelenjar susu
Penampang Melintang Payudara

Sekelompok alveolus
bersatu  lobulus,
beberapa lobulus
bergabung  15-20
lobus

Duktulus berkumpul
 duktus laktiferus
 sinus laktiferus
 muara (papilla).
Refleks penting
pada proses laktasi

1. Refleks Prolaktin: merangsang produksi ASI


Impuls saraf dari puting susu  hipotalamus
 hipofisis anterior  prolaktin  alveolus 
ASI

2. Refleks aliran (let down reflex): sekresi ASI


Impuls saraf puting susu  hipofisis posterior
 oksitosin  kontraksi otot polos  ASI
keluar
HORMON YANG MEMPENGARUHI LAKTASI
 Progesteron: Mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli
 Estrogen: Estrogen yang menurun setelah persalinan dan berbulan –
bulan selama proses laktasi, menstimulasi sistem saluran ASI untuk
membesar.
 Prolaktin: Memperbesar alveoli
 Oksitosin: Mengencangkan otot halus dlm rahim dan didalam laktasi
untuk mengencangkan otot halus alveoli untuk memeras ASI.
Oksitosin berperan dalam proses turunnya ASI (Reflek Let-down).
 Human Placental Lactogen (HPL): Berperan dalam petumbuhan
payudara, putting dan Areola sebelum melahirkan. Pada bulan ke-5 dan
6 kehamilan HPL membuat payudara siap memproduksi ASI.
PROSES PEMBENTUKAN LAKTOGEN
 Laktogenesis I:
 Terjadi pada fase terahir kehamilan
 Payudara memproduksi colostrum
 Saat ini produksi progesteron meninggi sehingga mencegah produksi ASI
yang sebenarnya.
 Laktogenesis II:
 Terjadi setelah lahirnya plasenta.
 Progesteron, estrogen dan HPL turun tiba – tiba dan prolaktin tetap tinggi
>> produksi ASI besar - besaran
 Bila payudara dirangsang, peningkatan prolaktin mencapai puncaknya pada
periode 45 menit dan turun kembali 3 jam kemudian.
 Prolaktin menstimulasi alveoli untuk merangsang ASI. Prolaktin juga
terkandung dalam ASI itu sendiri.
 Laktogenesis III:
 Dimulai beberapa hari pertama setelah persalinan,
dimana produksi ASI mulai stabil.
 Dipengaruhi seberapa sering bayi menyusui.
 Semakin sering bayi menyusui, produksi ASI
semakin banyak.
PROSES PRODUKSI ASI
Pengaturan hormon terhadap ASI
dibedakan dalam 3 bagian:
 Produksi ASI (Prolaktin)
Pengeluaran ASI ( Oksitosin)
Pemeliharaan ASI
PRODUKSI ASI
 Prolaktin adalah hormon yang disekresi oleh glandula
pituitari.
 Prolaktin meningkat selama kehamilan
 Kerja hormon ini dihambat oleh plasenta selama kehamilan.
Dan aktif setelah plasenta lepas dan kadar estrogen dan
progesteron turun.
 Mempunyai fungsi kontrasepsi kerena menghambat ovulasi
 Kadar prolaktin paling tinggi pada malam hari
PENGELUARAN ASI
 Bila bayi menyusui menimbulkan rangsangan syaraf
yang terdapat dalam glandula pituitaria posterior
sehingga mengeluarkan oksitosin.
 Oksitosin menyebabkan sel mioepitel alveoli
berkontraksi dan mendorong ASI.
 Oksitosin juga dapat menghambat rasa sakit pasca
persalinan selama menyusui.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai