Anda di halaman 1dari 24

Konsep Kebutuhan Kebersihan

dan Perawatan Diri


Marina Kristi, M.Kep
Konsep Dasar
• Kebersihan diri merupakan kondisi yang sangat penting diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari karena mempengaruhi kesehatan seseorang.
• Personal higiene berasal dari kata Yunani yaitu personal yang berarti
perorangan dan hygiene yang berarti sehat atau bersih. Kebersihan
perorangna dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang sehingga kesehatan seseorang sehingga
kesejahteraan dan psikis dapan terjamin.
Anatomi Kulit
Bagian pelengkap kulit
• Rambut
Rambut berkembang dari folikel yang ada pada lapisan dermis di seluruh permukaan,
kecuali pada telapak kaki, telapak tangan, gland penis, da bibir.
Fungsi:
- Ciri perkembangan fungsi seksual, seperti rambut pada area genital
- Sebagai alat filtrasi dan mencegah iritasi, misal rambut pada hidung
- Sebagai pelindung terhadap sinar matahari maupun benda asing, seperti rambut alis
mata
Bagian Pelengkap Kulit
• Kuku
- Kuku tersusun atas lapisan tanduk, yaitu keratin proteinyang kaya akan sulfur.
- Di kuku terdapat kulit yang banyak pembuluh darah dengan suplai darah yang kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.
- Pertumbuhan kuku 0,5-1,5 mm per minggu pada kuku tangan, dan lebih lambat
pada kuku kaki.
- Keadaan kuku dipengaruhi status nutrisi dan keadaan oksigenasi jaringan kulit
dibawahnya.
Bagian Pelengkap Kulit
• Kelenjar
- Kelenjar keringat: (ekrin dan apokrin) hampir di seluruh kulit terdapat
kelenjar keringat, kecuali pada kulit bagian dasar kuku, batas bibir, glans
penis, dan gendang telinga. Fungsi ekrin:menyekresi air dan membantu
pendinginan evaporaif tubuh unutk mempertahankan suhu tubuh;
apokrin:kelenjar keringat khusus dan aktif mulai masa pubertas dan terletak
pada area khusus seperti aksila, aerola payudara, dan anobenital.
Bagian Pelengkap Kulit
- Kelenjar sebasea: menghasilkan sebum yang merupakan campuran lemak, xat
lilin, minyak, serta pecahan sel yang berfungsi pelembut kulit dan bersifat
bakterisid.
- Kelenjar mamae: merupakan kelenjar apokrin yang termodifikasi khusus
menghasilkan susu.
Karakteristik Kulit Normal
• Warna
• Temperatur
• Kelembapan
• Tektur
• Bau
Fungsi Kulit
• Proteksi: kulit melapisi tubuh, melindungi dari ancaman seperti invasi bakteri, panas,
benda asing, trauma, zat kimia dll
• Sensasi: mendetaksi sensasi nyeri, suhu, raba, dan tekanan untuk diteruskan ke
sistem syaraf pusat
• Homeostatis dan keseimbangan cairan
• Produksi vitamin D
• Pengukuran suhu tubuh
• Komunikasi
Masalah yang berhubungan dengan integritas
kulit
• Perubahan pigmentasi kulit
• Perubahan warna kulit
• Lesi kulit
• Luka
Faktor-faktor yang mempengaruhi integritas
kulit
• Keadaan sirkulasi darah
• Nutrisi
• Pola hidup dan kebiasaan
• Alergi
• Infeksi
• Trauma
Prinsip pemenuhan kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri
• Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
• Memlihara kebersihan diri seseorang
• Memperbaiki personal higiene yang kurang
• Pencegahan penyakit
• Meningkatkan percaya diri seseorang
• Menciptakan keindahan
Faktor yang mempengaruhi kebersihan dan
perawatan diri
1. Citra tubuh
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri.
Misalnya: karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.
2. Paraktik sosial
Pada anak-anak yang selalu dimanja dalam hal kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal higiene.
Faktor yang mempengaruhi kebersihan dan
perawatan diri
3. Status sosioekonomi
Personal higiene memelukan alat dan bahan, seperti sabun, pasta gigi,, sikat gigi, sampo dan alat
mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan tentang personal higiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes militus yang harus menjaga
kebesihan kakinya.
5. Budaya
Pada bagia masyarakat, individu yang memiliki penyakit tertentu tidak boleh dimandikan
Faktor yang mempengaruhi kebersihan dan
perawatan diri
6. Kebiasaan seseorang
Akan ada orang yang menggunakan produk tertentu dan dalam perawatan diri,
seperti penggunaan sampo, dan lain-lain
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu, kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
memerkulan bantuan untuk melakukannya.
Pengkajian kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri
1. Riwayat keperawatan
• Pola kebersihan tubuh
• Perlengkapan personal higiene yang dipakai
• Faktor-faktor yang mempengaruhi personal higiene
2. Keluhan utama
• Pasien merasa tidak nyaman dengan kebersihan dirinya
• Pasien mengatakan tidak dapat melakukan makan, mansi, dan eliminasi secara amndiri
• Pasien merasa rendah diri terhadap kondisi kebersihan dirinya
Pengkajian kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri
3. Pemeriksaan fisik
• Rambut: keadaan kesuburan rambut, rambut yang mudah rontok, rambut yang kusam, tekstur
• Kepala: botak atau alopesia, ketombe, berkutu, adakah eritema, kebersihan
• Mata: apakah ada ikterik, konjungtiva pucat, kebersihan mata, gatal/merah
• Hidung: adaka pilek, alergi, pendarahan, erubahan penciuman, kebersihan hidung, bagaimana
membran mukosa, adakah septum deviasi.
• Mulut: keadaan mukosa mulut, kelembapannya, adakah lesi, kebersihan
Pengkajian kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri
• Gigi: adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi, pertumbuhan, kebersihan
• Telinga: adakah kotoran, adalah lesi, begaimana bentuk telinga, adakah infeksi
• Kulit: kebersihan, adakah lesi, jenis lesi, keadaan turgor, warna kulit temperatur, teksturnya,
perumbuhan bulu, adakah luka
• Kuku tangan dan kaki: bentuknya bagaimana, warnanya, adakah lesi, pertumbuhannya
• Genitalia: kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit, keadaan lubang uretra,
keadaan skrotum, testis pada pria.
• Cairan yang dikeluarhan
• Tubuh secara umum: kebersihan, normal, keadaan postur
Kasus 1
Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 2 minggu yang lalu dengan diagnosa medit
DM dengan gangrene pada dorsal pedis. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos
mentis, TD=120/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas, pusing, dan
merasa sakit pada daerah kaki yang ada lukaserta tidak dapat menggerakannya. Klien juga
mengatakan belum mencuci rambut dan menggosok gigi serta memotong kuku selama berada
diruangan. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun
dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak
boleh mandi dan mencuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor,
lengket dan berminyak, saat berbicara tercium bau, gigi terlihat kuning dan kotor, kulit terlihat kotor
dan tidak bercahaya, kuku panjang dan kotor. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya
oleh anggota keluarga dan perawat. Klien juga terpasang dowe kateter dan infuse RL tetes/ menit.
Balutan luka diganti setiap satu kali sehari dengan menggunakan prinsip steril. Nafsu makan klien
baik dimana klien mampu menghabiskan makanan yang telah disediakan dirumah sakit.
Kasus 2
Ny. S (55th) masuk ICU sejak 3 hari yang lalu, dirawat dengan keluhan sesak
nafas dan dianjurkan untuk bed rest serta pasien mengatakan lemas, TD:
140/90 mmHg, N: 56x/m, RR: 32x/m. Pasien terpasang kateter sejak hari
pertama amsuk. Pasien mengatakan selama dirawat tidak pernah keramas,
karena hanya diseka seluruh badan. Kulit kepala gatal dan berminyak. Selain itu
pasien jga tidak pernah sikat gigi, hanya kumur-kumur menggunakan air
putih.mulut terasa kering dan bibir pecah-pecah karena dibatasi untuk minum
air. Pasien mengatakan merasa sangat lelah, banyak berbicara saja membuat ia
sesak nafas.
Kasus 3
Ny. S (31) tahun, sudah 3 bulan di rawat di RSJ Pelita Harapan. Pada saat
pengkajian Ny. S mengatakan lebih suka menyendiri karena malu pada dirinya
pernah menjadi korban pelecehan seksual, sehingga ia merasa malas untuk
merawat dirinya sendiri, ia merasa tidak berharga sehingga tidak ada gunanya
lagi merawat diri. Saat pengkajian pasien terlihat sangat kotor, rambut panjang
tidak terurus, bau badan, kuku tangan dan kaki panjang dan hitam. Kulit kusam
dan bersisik. Pasien menolak untuk makan, hanya jika terasa lapar kadang sehari
hanya makan 1x.
Kasus 4
Ny. E (30) tahun, pospartum 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh lemah dan nyeri
pada daerah operasi sesar. TD: 120/80, N: 90x/m, RR: 20x/m, Suhu: 36,5 C.
Sejak opersi pasien hanya di seka saja, pasien merasa tidak nyaman badan terasa
lengket dan kotor. Sudah 4 hari tidak keramas. Kuku kaki dan tangan panjang
dan kotor. Pasien terlihat gelisah karena merasa sangat gerah. Pasien terpasang
kateter.
Tugas
• Bentuk kelompok, buat pengkajian dari kasus yang tersedia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai