Anda di halaman 1dari 78

KEBUTUHAN

PERAWATAN DIRI DAN


KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Oleh :Ns. S u d i a r t o, S.Kep.,M.Kep
 Adalah hal utama dalam menjaga integritas
kulit secara keseluruhan dengan
menganjurkan cukup sirkulasi dan hidrasi
 Adalah kepedulian orang terhadap
kesehatan pada diri mereka sendiri.
 Adalah suatu hal penting bagi seseorang
yang mana akan mengikat nilai dan
praktek yang bersifat individual
 Adalah merupakan perawatan diri sendiri
yang dilakukan untuk mempertahankan
kesehatan, baik secara fisik maupun
psikologis.
TUJUAN UMUM PERAWATAN
DIRI
• Mempertahankan perawatan diri secara mandiri maupun
dengan bantuan
• Melatih hidup bersih / sehat dengan memperbaiki
gambaran atau persepsi terhadap kesehatan dan
kebersihan, serta menciptakan penampilan sesuai
dengan kondsi kebutuhan kesehatan.
• Membuat rasa nyaman dan relaksasi dapat dilakukan
untuk menghilangkan kelelahan serta mencegah infeksi,
mencegah gangguan dirkulasi darah, dan
mempertahankan integritas pada jaringan.
FAKTOR–FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENE

• Konsep individu terhadap keadaan tubuhnya


(Body image)
• Praktik Sosial dan budaya
• Status social - ekonomi
• Tingkat pendidikan / pengetahuan
• Status perkembangan
• Kondisi fisik
• Kebiasaan seseorang
JENIS PERAWATAN DIRI
BERDASARKAN WAKTU PELAKSANAAN

1. PERAWATAN DINI HARI


 Merupakan perawatan diri yang dilakukan pada
waktu bangun tidur untuk melakukan tindakan
seperti : perapian dalam pengambilan sample
bahan pemeriksaan (urine, feses), persiapan
makan pagi dengan melakukan tindakan
perawatan diri (cuci muka, tangan, kebersihan
mulut)
2. PERAWATAN PAGI HARI

• Perawatan yang dilakukan setelah


makan pagi dengan melakukan
perawatan diri seperti membantu
pemenuhan kebutuhan eliminasi
(BAB/BAK), mandi atau cuci rambut,
perawatan kulit, pijatan punggung,
membersihkan mulut, kuku dan rambut
serta merapikan tempat tidur.
3. PERAWATAN SIANG HARI

 Dilakukan setelah berbagai tindakan


pengobatan atau pemeriksaan dan
setelah makan siang.
 Barbagai tindakan dapat dilakukan
seperti cuci muka dan tangan,
membersihkan mulut, merapikan tempat
tidur dan pemeliharaan kebersihan
lingkungan kesehatan pasien.
PERAWATAN MENJELANG TIDUR

• Dilakukan pada saat menjelang tidur


agar pasien dapat tidur atau beristirahat
dengan tenang antara lain pemenuhan
kebutuhan eliminasi BAB/BAK, cuci muka
dan tangan, membersihkan mulut dan
pijat daerah punggung.
JENIS PERAWATAN DIRI
BERDASARKAN TEMPAT
 1. Perawatan Diri pada kulit
 Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh
yang dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman
atau trauma,sehingga diperlukan perawatan yang
adekuat dalam mempertahankan fungsinya. Kulit
secara anatomis terdiri dari dua lapisan yaitu
epidermis (kutikula) dan lapisan dermis (korium)
 Lapisan epidermis terdiri dari : stratum korneum,
stratum lusidum, strasum granulosum.
 Lapisan dermis terdiri dari : ujung saraf sensorik,
kelenjar keringat, kelenjar sebaseus.
Gambar 1
Struktur Kulit
Sumber. Brown, RG & Burn, T, 2002.
Fungsi umum kulit :
 Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau
trauma jaringan bagian dalam yang juga dapat menjaga
keutuhan kulit.
 Mengatur keseimbangan suhu tubuh dan membantu
produksi keringat serta penguapan.
 Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh
menerima rangsangan dari luar melalui rasa sakit,
sentuhan, tekanan atau suhu.
 Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air,
garam, dan nitrogen.
 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang
bertugas mencegah pengeluaran cairan tubuh secara
berlebihan.
 Memproduksi dan mengabsorbsi vitamin D sebagai
penghubung atau pemberi vitamin D dari sinar matahari.
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KULIT
Perubahan dan keutuhan kulit dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, diantaranya :
Umur.
Hal ini dapat terlihat pada bayi yang masih
relative muda kondisi kulitnya sangat
rawan terhadap berbagai trauma atau
masuknya kuman. Sebaliknya pada orang
dewasa, keutuhan kulit sudah memiliki
kematangan sehingga fungsinya sebagai
pelindung sudah baik.
• Jaringan kulit.
Perubahan dan keutuhan kulit
dapat dipengaruhi oleh struktur
jaringan kulit. Apabila jaringan
kulit rusak, maka terjadi
perubahan pada struktur kulit.
• Kondisi / keadaan lingkungan.
Beberapa keadaan lingkungan
atau kondisi yang dapat
mempengaruhi keadaan kulit
secara utuh, antara lain keadaan
panas, adanya nyeri akibat
sentuhan dan tekanan.
Asuhan Keperawatan pada
Masalah Perawatan Kulit
A. Pengkajian Keperawatan
1. Warna Kulit
• Pengkajian tentang masalah kebersihan
kulit meliputi :
• Warna kulit untuk mengetahui adanya
pigmentasi kulit. Warna kulit yang tidak
normal dapat disebabkan oleh melanin
pada kulit :
 warna coklat : dapat
menunjukan adanya penyakit
Addison atau tumor hipofisis
 warna biru kemerahan : dapat
menunjukan adanya polisitemia
 warna merah : dapat
menunjukan adanya alergi
dingin, hipertermia, psikologis,
alcohol, atau inflamasi local.
 Warna biru (sianosis) pada kuku
atau sianosis perifer akibat
kecemasan atau kedinginan.
Sianosis sentral karena
penurunan kapasitas darah dalam
membawa oksigen yang meliputi
kebiruan pada bibir, mulut, dan
badan.
 Warna kuning : menunjukan ikterus yang
menyertai penyakit hati, hemolisis sel
darah merah, obstruksi saluran empedu,
atau infeksi berat yang dapat dilihat pada
sclera, membrane mukosa dan abdomen;
apabila pada telapak tangan, kaki,dan
muka menunjukan dampak atas konsumsi
wortel atau kentang; apabila pada area
kulit terbuka(bukan sclera atau membrane
mukosa) menunjukan adanya penyakit
ginjal kronis.
 Warna pucat (kurang merah muda
pada orang kulit putih) atau warna
abu – abu pada kulit hitam
menunjuka adanya sinkop,
demam, syok, atau anemia.
 Kekurangan warna secara umum

dapat menunukan albinisme


2.Kelembapan Kulit
 Normalnya kulit agak kering, dalam keadaan
patologis dapat dijumpai kekeringan pada
daerah bibir. Kekeringan pada daerah tangan
dan genital dapat menunjukan adanya
dermatitis kontak. Keadaan normal pada
membrane mukosa adalah lembab, bila
terjadi kekeringan menunjukan adanya
dehidrasi.
3.Tekstur Kulit
 Penilaian tekstur kulit dapat
dilakukan melalui inspeksi dan
palpasi. Tekstur abnormal
menunjukan pengelupasan atau sisik
pada jari tangan dan kaki.
Perhatikan juga turgor kulit, yaitu
kembalinya kulit seperti semula
tanpa bekas setelah dicubit dalam
keadaan normal. Selain itu,
perhatikan juga adanya edema dan
lesi (macula, papula, nodul, tumor,
vesikula, bula, pustule)
B.Diagnosis
Keperawatan
• Gangguan integritas kulit b.d
−perubahan sirkulasi
−imobilisasi lama
−edema
−inkontinensia urine
−malnutrisi
C.Perencanaan Keperawatan

Tujuan :
Menghilangkan atau membersihkan bau
badan, keringat, dan sel yang mati.
merangsang sirkulasi darah,
mngendorkan otot, dan membuat rasa
nyaman.
Rencana tindakan

 Menghilangkan atau membersihkan bau


badan, keringat, dan sel yang mati dengan cara
perawatan kulit.
 Merangsang sirkulasi darah, mngendorkan
otot, dan membuat rasa nyaman dengan cara
memandikan pasien.
D.Pelaksanaan (Tindakan )
Keperawatan.
1. Cara merawat kulit
2. Cara memandikan pasien di
tempat tidur.
E.Evaluasi Keperawatan
 Evaluasi secara umum menilai
kemampuan dalam :
 Mempertahankan kebersihan perawatan kulit
secara efektif ditunjukan dengan kemampuan
menjaga kebersihan kulit seperti warna,
kelembapan, turgor, tekstur, dll.
 Mempertahankan sirkulasi darah,
mengendorkan otot, dan mmbuat tubuh
terasa nyaman, ditujukan adanya
kemampuan untuk ADL dan terlihat segar.
KEBERSIHAN KULIT
(Skin Care and Complete Bathing)

• Mandi : membersihkan tubuh kita dengan


air bersih dan sabun yang biasanya
dilakukan dua kali sehari atau sesuai
kebutuhan.
 Tujuan perawatan kulit dengan mandi adalah :
 Menjaga kebersihan kulit dan
menghilangkan bau badan
 Memberikan rasa nyaman dan relaksasi

 Merangsang sirkulasi darah pada kulit

 Mencegah infeksi pada kulit

 Melatih dalam pemeliharaan kesehatan


diri
 Promosi rentang gerak (Range of
Motion)
 Meningkatkan percaya diri
2. Perawatan Diri pada Kuku
dan Kaki.
• Kebersihan kuku merupakan aspek penting
karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam
tubuh melalui kuku. Sehingga kuku seharusnya
dalam keadaan sehat dan bersih.
• Secara anatomis kuku terdiri dari : dasar kuku,
badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar
kuku, dan lanula. Normalnya kuku terlihat halus,
tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar
kuku berwarna merah muda.
MASALAH / GANGGUAN PADA KUKU

• Ingrown nail, kuku tangan tidak tumbuh – tumbuh dan


dirasakan sakit pada daerah tersebut.
• Paronychia, radang disekitar jaringan kuku.
• Ram's horn nail, gangguan kuku yang ditandai
pertumbuhan yang lambat disertai kerusakan dasar
kuku atau infeksi.
• Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang
menyebabkan bau tidak sedap.
KEBERSIHAN KUKU (Nail
Care)
 Yang perlu diperhatikan :
 Memotong kuku jangan terlalu dalam karena
dapat terjadi luka
 Sebaiknya cat kuku dibersihkan dalam
membersihkan kuku
 Memotong kuku dengan rapi.
 Memotong kuku tangan sesuai bentuk jari
 Memotong kuku kaki bentuk lurus
• Tujuan perawatan kuku tangan dan kaki :
– Menjaga kebersihan tangan
– Mencegah timbulnya infeksi
– Mencegah bau tidak sedap pada kaki
– Memonitor masalah yang terjadi pada kuku
Asuhan Keperawatan pada
Masalah Perawatan Kuku
A. Pengkajian Keperawatan
• Pengkajian yang diperlukan antara lain :
warna, bentuk, keadaan kuku.
Jari tabuh menunjukan adanya penyakit
pernapasan kronis atau penyakit jantung.
Bentuk kuku yang cekung atau cembung
menunjukan adanya cedera, defisiensi
besi dan infeksi.
B.Diagnosis Keperawatan

 Risiko terjadi luka(infeksi)


b.d proses masuknya
kuman akibat garukan
kuku.
C.Perencanaan
Keperawatan
• Tujuan :
– Memelihara kebersihan kuku dan rasa nyaman
pasien
– Mempertahankan integritas kuku dan
mencegah infeksi
• Rencana Tindakan :
- Lakukan pemeliharaan kebersihan kuku
dengan cara perawatan kuku.
D.Pelaksanaan (tindakan)
Keperawatan.
 Cara merawat kuku
 Merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu
merawat kuku sendiri.
Tujuannya adalah menjaga kebersihan
kuku dan mencegah timbulnya luka atau
infeksi akibat garukan kuku.
E.Evaluasi Keperawatan

• Evaluasi secara umum menilai adanaya


kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan kuku, ditandai dengan
keadaan kuku bersih, tidak ada tanda
radang sekitar kuku, pertumbuhan baik,
dan tidak ada bau yang khas dari kuku.
3. Perawatan Diri Pada Rambut
 Merupakan bagian tubuh yang berfungsi
sebagai proteksi serta pengatur suhu tubuh,
melalui rambut perubahan status kesehatan
diri dapat diidentifikasi. Secara anatomis
rambut terdiri atas : batang ranbut, akar
rambut, sarung akar, folikel rambut, serta
kelnjar sebasea.
MASALAH / GANGGUAN PADA
RAMBUT
 Kutu
 Ketombe
 Botak (alopecia)
 Radang pada kulit di rambut
(seborrheic dermatitis)
KEBERSIHAN RAMBUT
(Hair Care )
• Dilakukan pada individu dengan
frekuensi / tingkat keseringan tiga
kali seminggu, dua kali seminggu,
atau tergantung dari kebiasaan
masing – masing
Dalam perawatan rambut dibagi tiga:

 Menyisir rambut
 Memasang kap kutu
 Mencuci rambut (keramas)
Tujuan utama perawatan
rambut :

• Menjaga kebersihan rambut agar tetap


bersih, rapi dan terawat
• Membantu memberikan stimulasi
sirkulasi darah pada kulit kepla
• Memberikan perasaan tenang dan segar
pada individu
• Mencegah timbulnya penyakit kuli, dll
Asuhan Keperawatan pada
Masalah Perawatan
Rambut.
A. Pengkajian Keperawatan
• Pengkajian terhadap warna, ukuran, susunan
rambut, selain itu kaji jenis rambut, apakah
pola cepet atau lambat tumbuh, sedikit, atau
jumlah kerontokan. Kaji juga perkembangan
dan factor yang mempengaruhi perawatan
rambut seperti pemakaian minyak rambut,
kemampuan menyisir, frekuensi cuci rambut,
serta pemakaian sampo.
B.Diagnosis Keperawatan
 Risiko infeksi b.d kutu pada daerah kulit
kepala.
 Risiko gangguan konsep diri b.d
kehilangan rambut (akibat kemoterapi)
C.Perencanaan Keperawatan
 Tujuan :
 Mencegah infeksi daerah kepala.
 Meningkatkan konsep diri.
 Rencana Tindakan :
 Mencegah infeksi daerah kepala dengan cara
perawatan rambut seperti : mencuci,
menyisir, atau mencukur rambut.
 Meningkatkan konsep diri (body image)
dengan cara meberikan motivasi terhadap
kemampuan pertumbuhan rambut.
D.Pelaksanaan (tindakan)
Keperawatan
 Cara Merawat Rambut
 Merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan
cara mencuci dan menyisir rambut. Tujuannya
adalah membersihkan kuman – kuman yang ada
pada kulit kepala, menambah rasa nyaman,
membasmi kutu atau ketombe yang melekat
pada kulit kepala serta memperlancar peredaran
darah dibawah kulit.
E.Evaluasi Keperawatan

Secara umum menilai adanya


kemampuan untuk
mempertahankan kebersihan
rambut yang ditandai dengan
keadaan rambut ( segar, tidak
rontok) tidak ada tanda radang
pada kulit kepala, serta
perumbuhannya baik.
4. Perawatan Diri pada
Mulut dan Gigi.
• Gigi dan mulut merupakan bagian
penting yang harus dipertahankan
kebersihannya sebab melalui organ
ini berbagai kuman dapat masuk.
Organ yang terdapat dalam mulut
antara lain : orofaring, kelenjar
parotid, tonsil, uvula, kelenjar
sublingual, kelenjar submaksilaris,
adan lidah.
MASALAH / GANGGUAN PADA
MULUT DAN GIGI
 Halitosis, bau napas tidak sedap yang
dapat disebabkan oleh kuman
 Ginggivitis, radang pada daerah gusi
 Karies, radang pada gigi
 Stomatitis, radang pada daerah mukosa
atau rongga mulut
 Peridontal desease, gusi yang mudah
berdarah dan bengkak
 Glostitis, radang pada lidah.
 Chilosis, bibir yang pecah – pecah
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT
(Toot and Oral Care)
1. Menyikat gigi
 Yaitu membersihkan gigi dari kotoran
atau sisa – sisa makanan dengan
menggunakan sikat gigi. (perhatikan
adanya perdarahan gigi dan gusi, luka
pada bibir dan lidah)
2. Membersihkan Mulut
 Yaitu membersihkan rongga mulut,
lidah, dan gigi dari semua kotoran/sisa
makanan dengan menggunakan kain
kasa/kapas yang dibasahi air bersih.
 Pada klien patah tulang rahang,
jangan sampai menambah infeksi dan
kesakitan.
3. Memelihara gigi palsu

 Yaitu membersihkan dan


merawat gigi yang dapat dilepas.
 (Jangan direndam atau dicuci air
panas.)
Tujuan utama Toot and Oral Care :

• Agar mulut dan gigi tetap bersih


• Mencegah infeksi pada mulut, gigi,
bibir, lidah
• Memberikan perasaan nyaman /
senang dan merangsang nafsu
makan
Asuhan Keperawatan
Masalah Perawatan Mulut
dan Gigi
A. Pengkajian Keperawatan
• Yang perlu diperhatikan adalah warna,
keadaan permukaan, serta kelengkapan
gigi; pada pipi perlu diperhatikan adanya
warna mukosa serta permukaan, pada gusi
dilihat warna, tekstur, serta kelembapan.
Pada lidah dilihat warna, tekstur dan
posisi lidah.
B.Diagnosis Keperawatan
• Nyeri b.d radang daerah gusi / gigi
• Perubahan nutrisi (kurang dari
kebutuhan) b.d intake yang tidak
adekuat akibat radang gigi / gusi.
C.Perencanaan Keperawatan
• Tujuan :
• Mengurangi nyeri
• mempertahankan nutrisi adekuat
• mempertahankan kebersihan gigi dan
mulut
 Rencana Tindakan :
 Mengurangi nyeri dapat dilakukan dengan
cara merawat gigi dan mulut secara teratur
 Mempertahankan nutrisi akibat radang
gigi/gusi dapat dilakukan dengan cara
merawat gigi dan mulut secara benar.
D.Pelaksanaan (tindakan)
Keperawatan
 Cara merawat gigi dan mulut
 Merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu
mempertahankan kebersihan gigi dan
mulut dengan caramembersihkan serta
menyikat gigi dan mulut secara teratur.
Tujuannya adalah mencegah infeksi mulut
akibat kerusakan pada area gigi dan
mulut, membantu menambah nafsu
makan, serta menjaga kebersihan gigi dan
mulut.
E.Evaluasi Keperawatan

• Secara umum menilai adanya


kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan gigi dan mulut serta
kemampuan untuk mempertahankan
nutrisi adekuat. Ditandai dengan
keadaan gigi dan mulut bersih, tidak
ada tanda radang, dan intake yang
adekuat.
5. Perawatan Diri pada Alat
Kelamin
 Terdiri dari mons veneris, terletak didepan
simpisis pubis;
labia mayora, Yang dimaksud adalah perawatan
pada alat kelamin eksterna wanita yang
merupakan dua lipatan besar membentuk vulva;
labia minora, yang merupakan dua lipatan kecil
di antara atas labia mayora;
klitoris (sebuah jaringan erektil yang serupa
penis pada laki – laki); kemudian bagian yang
terkait disekitarnya, seperti uretra, vagina,
perineum dan anus.
KEBERSIHAN PERINEAL
DAN GENITAL
• Dalam melakuakn perawatan daerah
ini harus dengan sangat hati – hati
dan teliti, sebab area atau daerah ini
sangat sensitive dan mudah teriritasi
terutama pada alat kelamin wanita.
Tujuan perawatan genital dan perineal :

• Menjaga kebersihan pada area


kelamin
• Mencegah infeksi pada area
kelamin
• Memberikan rasa nyaman pada
individu
Asuhan Keperawatan pada
Masalah Perawatan Alat
Kelamin
A. Pengkajian Keperawatan
• Yang perlu diperhatiakn dalam
pengkajian alat kelamin (vulva hygiene),
antara lain adalah ada atau tidaknya
iritasi daerah sekitarnya, adanya
pendarahan, mucus, lokhea,
kateterisasi, luka jahitan jahitan pada
pasien pascapartum, serta
kebersihannya.
B.Diagnosis Keperawatan

• Risiko terjadi infeksi b.d


kurangnya perawatan atau
kebersihan pada daerah vulva.
C.Perencanaan Keperawatan
• Tujuan :
- Mencegah terjadi infeksi
- Mempertahankan kebersihan daerah
vulva
• Rencana tindakan :
- Mencegah terjadinya infeksi dan
mempertahankan kebersihan daerah vulva
dengan cara melakukan perawatan luka.
D.Pelaksanaan (tindakan)
Keperawatan.
 Cara Vulva Hygiene
 Merupakan tindakan keperawatan pada
pasien yang tidak mampu membersihkan
vulva sendiri. Tujuannya mencegah
terjadinya infeksi pada vulva dan
menjaga kebersihan vulva.
E.Evaluasi Keperawatan

• Secara umum menilai adanya


kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan daerah vulva.
Ditandai dengan kebersihan daerah
vulva, tidak tampak iritasi, tidak ada
tanda – tanda radang.
6. Kebutuhan Kebersihan
Lingkungan Pasien
 Adalah kebersihan pada tempt tidur. Melalui
kebersihan tempat tidur dimaksudkan pasien
dapat tidur dengan nyaman tanpa gangguan
selama tidur sehingga dapat membantu
proses penyembuhan.
Pemenuhan kebutuhan ini melalui penyiapan
tempat tidur tertutup maupun terbuka.
KEBERSIHAN MATA, TELINGA
DAN HIDUNG
A. Mata
• Normalnya tidak ada suatu perawatan
khusus yang diperlukan mata, karena
secara alami mata dibersihkan oleh air
mata dan kedipan – kedipan yang
dilakukan setiap kali berkedip.
Tujuan perawatan mata :
 Menjaga kebersihan mata
 Mencegah terjadinya infeksi dan
penyakit pada mata
 Mengetahui kelainan – kelainan
pada mata
B. Telinga
 Kebersihan telinga memiliki implikasi
terhadap akulasi pendengaran.
 Tujuan perawatan telinga :
 Mengetahui keadaan / kondisi telinga
 Menjaga kebersihan dan menghindarkan
kemungkinan terjadi penyakit
C.Hidung
 Selan berfungsi sebagai indera
pembau, juga berfungsi sebagai
pengontrol temperature tubuh,
menjaga kelembaban udara yang
masuk dan mencegah masuknya
partikel asing ke dalam system
pernafasan.
Tujuan perawatan hidung :

 Mencegah infeksi dan Penyakit


hidung
 Menjaga kebersihan hidung
DAMPAK YANG TIMBUL PADA
MASALAH PERSONAL HYGIENE
1. Dampak fisik
Gangguan kesehatan karena tidak
terpelihara kebersihan perorangan dg
baik.
Misal : gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut,
infeksi mata & telinga, gangguan pada
kuku.
2. Dampak Psikososial

• Dampak yang terjadi antara


lain :
gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai
& mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri,
dan gangguan interaksi
social.
Tugas :

• 1. Rankumlah materi di atas Max 10 lembar


folio A4
• 2. Carilah video tutorial personal hygiene:
(memandikan pasien, cuci rambut pasien,
oral hygiene pasien sadar dan tidak sadar,
potong kuku tangan dan kaki pasien, genital
hygiene pasien, mengganti linen pasien
diatasnya dan mengganti linen tanpa pasien)
SEKIAN

TERIMA KASIH
MATUR NUWUN
SAYONARA
Semoga bermanfaat....

Anda mungkin juga menyukai