Disusun Oleh:
IRNA ROHIMAH
4338114201220110
3. Fungsi Kulit
Kulit memberikan lima fungsi utama (Kozier, B., et. all, 2011):
a. Kulit melindungi jaringan dibawahnya dari cedera dengan mencegah jalan
masuk mikroorganisme. Kulit dan membran mukosa dianggap sebagai lini
pertama pertahanan tubuh.
b. Kulit mengatur suhu tubuh. mendinginkan tubuh terjadi melalui proses
pelepasan panas dengan evaporasi atau perspirasi, dan dengan radiasi serta
konduksi panas dari tubuh ketika pembuluh darah pada kulit vasodilatasi.
Pnas tubuh ditahan dengan mengurangi perspirasi dan vasokontriksi
pembuluh darah.
c. Kulit mensekresikan sebum substansi berminyak yang melembutkan dan
melumasi rambut dan kulit, mencegah rambut menjadi rapuh, dan
menurunkan kehilangan air dari kulit pada saat kelembapan eksterneal
rendah. Karena lemak merupakan konduktor panas yang buruk, sebum
memperkecil jumlah panas yang hilang dari kulit. Sebum juga berfungsi
sebagai bakterisida (pembunuh bakteri).
d. Kulit menstramisikan sensasi melalui reseptor saraf. Yang sensitif
terhadap nyeri, suhu, sentuhan, dan tekanan.
e. Kulit memproduksi dan mengabsorpsi vitamin D yang bersamaan dengan
sinar ultraviolet dari matahari yang mengaktivasi prekusor vitamin D yang
ada dikulit.
6. Pathway Keperawatan
B. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan
prasarana yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi personal
higiene individu, baik faktor pendukung maupun faktor pencetus.
b. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik, kaji personal higiene individu, mulai dari
eksteremita atas samapai bawah.
1) Rambut. Amati kondisi rambut (warna, tekstur, kuantitas),apakan
tampak kusam? Apakah ditemukan kerontokan?
2) Kepala. Amati denga seksama kebersihan kulit kepala. Perhatikan
adanya ketombe, kebotakan atau tanda-tanda kemerahan.
3) Mata. Amati adanya tanda-tanda ikhterus, konjungtiva anemis,
sekret pada kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
4) Hidung. Amati kondidsi kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis,
perdarahan hidung, tanda-tanda flu yang tidak kunjung sembuh,
tanda-tanda alergi atau perubahan pada daya penciuman.
5) Mulut. Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya.
Perhatikan adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/ sariawan,
kekeringan atau pecah-pecah, kebersihan mulut ...
6) Gigi. Amati kondisi dan kebersihan gigi, perhatikan adnya tanda-
tanda karang gigi, karies, gigi peceh-peceh, tidak lengkap atau gigi
palsu.
7) Telinga. Amati kondisi kebersihan telinga. Perhatiakan adanya
serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau perubahan daya
pendengaran.
8) Kulit. Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan
kebersiahannya. Perhatikan adanya perubahan warna kulit, stria,
kulit keriput, lesi atau pruritus. Daki kusam berminyak ..
9) Kuku tangan dan kaki. Amati bentuk dan kebersihan kuku panjang
kuku... Perhatiakan adanya kelainan atau luka.
10) Genitalia. Amati kondisi dan kebersihan genitalia berikut area
perineum. Perhatiakan pola pertumbugan rambut pubis/ pada laki-
laki, perhatiak kondisi skrotum dan testisnya.
11) Personal higiene secara umum. Amati kondisi dan kebersiahn kulit
secara umum. Perhatiakan adanya kelainan pada kulit atau bentuk
tubuh.
c. Diagnosan keperawatan
Diagnosis
Defisir Perawatan Diri (D.0109 Hal. 240)
Definisi : Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas
perawatan diri.
Penyebab :
Gangguan muskuloskeletal
Gangguan neuromuskuler
Kelemahan
Gangguan psikologis dan/atau psikotik
Penurunan motivasi/minat
Gejala dan Tanda Mayor:
Subjektif
Menolak melakukan perawatan diri
Objektif
Tidak mampu mandi/mengenakan
pakaian/makan/ketoilet/berhias secara mandiri
Minat melakukan perawatan diri kurang
Gejala dan tando Minor :
Subjektif : -
Objektif : -
d. Rencana Tindakan
Intervensi
Diagnosa : Defisit Perawatan Diri (D.0109 Hal. 240)
Dukungan Perawatan Diri (I.11348 Hal 36)
Observasi :
a) Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
b) Monitor tingkat kemandirian
c) Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias,
dan makan
Terapeutik :
a) Sediakan lingkungan yang terapeutik (suasana hangat, rilek, privasi)
b) Siapkan keperlua pribadi (parfum, sikat gigi, dan sabun mandi)
c) Dampingi dalam melakuka perawatan diri sampai mandiri
d) Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
e) Fasilitasi kemandirian, bantu juka tidak mampu melakukan
perawatan diri
f) Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi :
a) Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
kemampuan
Daftar Pustaka
Hidayat, A. A. A. (2008). Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: Salemba
Medika.
Kozier, B., et. all. (2011). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, &
praktik. Jakarta: EGC.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa medis & nanda nic-noc. Jakarta: EGC.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamental keperawatan. Edisi 7, buku 2.
Jakarta: EGC.
Sloane, E. (2004). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar diagnosis keperawatan indonesia:
Definisi dan indikator diagnortik. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia: Definisi
dan tindakan keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.