PERSONAL HYGIENE
1.1 PENGERTIAN
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya
perorangan dan hygieneberarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis
(Tarwoto & Wartonah, 2010).
Menurut Potter & Perry (2005), personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat
melakukan diri (Depkes, 2000).
1. Kulit
Kulit merupakan pembungkus elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan,
baik itu cuaca, polusi, temperatur udara dan sinar matahari. Kulit terbagi menjadi 3 lapisan
utama, yaitu epidermis yang tersusun dari stratum korneurn, stratum lusidurn,
stratumgranulosus, stratum germinativum, dan stratumbasle. Dermis yang terdiri dari kelenjar
keringat, Kelenjar minyak,rambut, Jaringan lemak,ujung saraf dan kapiler darah. Pada kulit
terdapat ujung-ujung syaraf yang berfungsi sebagai reseptor yaitu:
a. RasaDingin : Organ dari Krause
b. Rasa Panas : Organ dari ruffini
c. Rasa Raba : Benda-benda dari meissners
d. Rasa Tekan : Benda-benda dari pacini
e. Rasa Nyeri : Ujung saraf bebas
Fungsi Kulit yaitu:
a. Melindungi tubuh
b. Pengaturan suhu tubuh
c. Indera peraba
d. Sebagai alat ekresi
e. Pengatur keseimbangan
Masalah-masalah pada kulit
a. Kulit Kering
b. Acne
c. Hirsutism (Pertumbuhan rambut yang abnormal)
d. Luka lecet
e. Skin rushes
2. Mata
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap. Mata
yang lebih komplek dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Mata memiliki
berbagai organ seperti
a. Superior rectusmuscle adalah otot mata bagian atas yang berfungsi menggerakan mata
kita keatas.
b. Sclera adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola mata.
c. Iris adalah pigmen yang kita bisa melihat warna cokelat atau hitam atau warna biru
jika orang Eropa.
d. Lens adalah media refraksi untuk bisa kita melihat.
e. Kornea adalah bagian paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea tidak ada
pembuluh darah dan mempunyai kekuatan yang besar untuk membiaskan sinar yang
masuk ke mata.
f. Arterior Chambers adalah bilik mata depan.
g. Posterior Chambers adalah bilik mata belakang.
h. Conjunctiva adalah lapisan tipis bening yang menghubungkan sklea dan kornea.
i. Inferior rectusmuscle adalah otot mata bagian bawah.
j. Vitreous Chambers adalah aquos humor yang beruap seperti gel yang mengisi bola
mata kita.
k. Retina adalah lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata kita.
l. Foveacentralis adalah daerah di retina yang paling tinggi resolusinya untuk
mendapatkan sinar yang masuk ke mata.
m. Opticnerve adalah saraf mata yang menghantarkan sinar ke otak untuk di terjemahkan
sebagai penglihatan yang kita lihat saat ini.
3. Telinga
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi aau mengenal suara dan juga
banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga terdiri atas 3 bagian, yaitu
a. TelingaLuar
1. Daun telinga (pinna), dan
2. Liang telinga (meatusauditoriuseksternus).
b. Telinga Tengah
1. Tulang landasan (incus),
2. Gendang telinga (membran timpani),
3. Malleus (tulang martil),
4. Tulang sanggurdi (stapes), dan
5. Saluran eustachius.
c. Telinga Dalam
1. Skala timpani,
2. Tingkap oval,
3. Tingkap bulat,
4. Rumah siput (koklea), dan
5. Labirin osea.
4. Hidung
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau.
Indra pembau berupa komoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada
lapisan lendir bagian atas.
Fungsi Hidung:
a. Menghangatkan udara
b. Sebagai penyaring udara yang masuk
c. Sebagai saluran udara pernapasan
d. Membunuh kuman-kuman oleh leukosit yang terdapat pada selaput lendir
5. Genetalia
Genetalia merupakan proses menghasilkan individu barudari organisme sebelumnya.
Organisme bereproduksi melalui 2 cara, yaitu dengan reproduksi aseksual atau vegetatif yang
individunya terbentuk tanpa melakukan peleburan sel kelamin dan dengan reproduksi seksual
atau generatif yang individunya terbentuk karena melibatkan persatuan sel kelamin atau
gamet dari 2 individu yang berbeda jenis kelaminnya.
1. Pria
Alat reproduksi pada pria terdiri atas sepasang testis, saluran kelamin, kelenjar tambahan
dan penis. Testis : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon
testosteron.
a. Saluran kelamin
1. Vasaeferentia merupakan bagian yang berfungsi menampung sperma untuk disalurkan ke
epidermis berjumlah antara 10 – 20 buah.
2. Epididimis merupakan saluran berkelok kelok dengan panjang antara 5-6 meter. Saluran
ini berfungsi menyimpan sperma untuk sementara (minimal selama 3 minggu).
3. Vas diferens merupakan saluran lurus dengan panjang sekitar 40 cm. Saluran ini berfungsi
menghubungan epididimis dengan uretra pada penis dan bagian ujungnya terdapat saluran
ejakulasi.
b. Kelenjar tambahan
1. Vesika seminaris merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menyekresi cairan
lendir yang banyak mengandung fruktosa, sedikit asam askorbat dan asam amino.
2. Kelenjar prostat merupakan bagian berbentuk bulat yang mengelilingi bagian pangkal
saluran uretra.
3. Kelenjar cowperi (bulboeretralis) merupakan kelenjar berukuran sebesar butir kacang yang
terletak di bagian proksimal atau pangkal uretra.
2. Wanita
Alat reproduksi pada wanita terdiri atas sepasang ovarium (indung telur) yang terletak
pada rongga perut, saluran telur (oviduk / tuba falopi), uterus atau rahim, vagina dan organ
kelamin bagian luar.
a. Organ kelamin luar
1. Kelentit ( klitoris ) struktur yang homolog dengan penis,
2. Moonpubis merupakan bagian yang ditumbuhi rambut,
3. Vulva yang terdiri dari labiamayora (bibir besar) dan labia minor (bibir kecil),
4. Uretra merupakan saluran kemih,
5. Lubang vagina merupakan ujung keluar vagina,
6. Fundus merupakan bagian lipatan paha.
Personal Hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar yang rutin dilakukan
oleh perawat setiap dirumah sakit (Depkes RI< 1987).
Tindakan tersebut meliputi :
a) Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh.
b) Perawatan mata.
c) Perawatan hidung.
d) Perawatan telinga.
e) Perawatan gigi dan mulut.
f) Perawatan kuku tangan dan kaki.
g) Perawatan genetalia.
h) Perawatan tubuh (mandi).
Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya Personal hygiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya.
Personal hygiene yang baik akan mempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh individu
(Stuart & Sudeen, 1999 dalam Setiadi, 2005). Body image seseorang berpengaruhi dalam
pemenuhan personal hygiene karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya (Departemen kesehatan RI/Depkes RI, 2000)
b. Praktik sosial
Menurut Friedman (1998) dalam Pratiwi (2008), pendapatan keluarga akan mempengaruhi
kemampuan keluarga untuk menyediakan fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan
untuk menunjang hidup dan kelangsungan hidup keluarga. Sumber daya ekonomi seseorang
mempengaruhi jenis dan tingkatan praktik personal hygiene. Untuk melakukan Personal
hygiene yang baik dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, seperti kamar mandi,
peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (misalnya: sabun, sikat gigi, sampo,
dan lain-lain) (Depkes RI, 2000).
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting, karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan dan pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi
kesehatan akan mempengaruhi praktik hygiene (Depkes RI, 2000). Kendati demikian,
pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup, pasien juga harus termotivasi untuk memelihara
personal hygiene sebab individu dengan pengetahuan tentang pentingnya personal hygiene
dan memiliki motivasi akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk mencegah diri dari
keadaan sakit (Notoatmodjo, 1998 dalam Pratiwi, 2008).
Menurut Potter & Perry (2005), setiap pasien memiliki keinginan akan pilihan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatan rambut. Orang yang menderita penyakit tertentu atau
yang menjalani operasi seringkali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan
personal hygiene. Seorang pasien yang menggunakan gips pada tangannya atau
menggunakan traksi membutuhkan bantuan untuk mandi yang lengkap. Kondisi jantung,
neurologis, paru-paru, dan metabolik yang serius dapat melemahkan atau menjadikan pasien
tidak mampu dan memerlukan perawatan personal hygiene total.
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
1.1.1 PENGKAJIAN
1. Identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat pendidikan, agama, pekerjaan,
tanggal MRS, No registrasi, dll.
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan sekarang
4. Riwayat penyakit terdahulu
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
7. Pola nutrisi-metabolik
8. Pola eleminasi
9. Pola aktivitas dan latihan
10. Pola kognitif dan persepsi
11. Pola persepsi - konsep diri
12. Pola tidur dan istirahat
13. Pola peran – hubungan
14. Pola seksual – reproduksi
15. Pola toleransi stress – koping
16. Pola nilai – kepercayaaN
17. Riwayat keperawatan
a. Faktor yang mempengaruhi personal hygine
b. Pola kebersihan tubuh
c. Kebiasaan personal hygine (mandi, oral care, perawatan kuku dan kaki, perawatan
rambut, mata, hidung dan telinga.
18. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda Vital
c. Catat perubahan-perubahan pada area membran mukosa, kulit, mulut, hidung,
telinga, kuku, kaki, dan rambut akibat terapi.
d. Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kondisi lesi.
e. Observasi kondisi membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, dan
rambut : warna, tekstur, turgor.
19. Data
DS (data subyektif) :
a. Malas beraktivitas
b. Interaksi kurang
c. Kegiatan kurang
d. Pasien merasa lemah.
DO (data obyektif) :
a. Badan dan pakaian kotor
b. Rambut kotor
c. Mulut dan gigi bau
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku kotor
Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam masalah kerusakan integritas kulit dapat diatasi
dengan kriteria hasil :