Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KERANGKA TULISAN DAN JENIS TULISAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Nurmiwati M.pd

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Muhammad Rangga Firdaus (113STYC22)


2. Muhamad Dodik Rahman Hidayat (097STYC22)
3. Maryana (112STYC22)
4. Juwita Nada Maharani (081STYC22)
5. Nurhidayah (131STYC22)
6. Novia Damayanti (127STYC22)
7. Muhammad Rauhi
8. M. Sukron Hadi (099STYC22)
9. Manik Chindra Widari (105STYC22)
10. Khaeratul Ulya (083STYC22)
11. Jaitun (078STYC22)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA


BARATSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN TAHAP AKADEMIK
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas konsep dan prinsip teori CaringKristenSwanson,
paradigmanya,perilaku dan fenomenologi dalam praktik keperawatan.
        Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini.Oleh karena itu,saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
        Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
                                                                                                     
  

                                                                                Surabaya, Desember 2018

                                                                    Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pengetahuan tentang proses pengembangan empiris teori/model konseptual
merupakan dasar untuk memahami disiplin ilmu keperawatan, sehingga perawat
menyadari kebutuhan akan teori-teori keperawatan untuk membimbing penelitian
dan praktek profesional keperawatan/ pelayanan keperawatan dimana kualitas
pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan.Peningkatan mutu pelayanan keperawatan akan berjalan dengan baik
jika didukung dengan  adanya pengembangan model teori keperawatankarena
teori keperawatan sangat penting bagi pengembangan profesionalisme
keperawatan.   Salah satu teori keperawatan yang memberikan pengaruh di dalam
pelayanan keperawatan adalah A Theory of Caring yang diperkenalkan oleh
Kristen Swanson.
Lingkungan kesehatan sepertih rumah sakit, perawat akan berhadapan dengan
klien dan tenaga kesehatan lainnya.Oleh karena itu, perawat harus terus
meningkatkan profesionalismenya,yaitu meningkatkan perilaku
caring. Caringbukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki
makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil
meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999).
Caring adalah sentral praktik keperawatan karena caring merupakan suatu
cara pendekatan yang dinamis, yang mana tolak ukurnya pada saat perawat
bekerja memberikan pelayanan keperawatan untuk lebih meningkatkan
kepeduliannya kepada klien baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan
masalah yang diangkat yaitu “Bagaimakankah konsep dan teori keperawatan
Kristen Swanson?”.

3
1.3 Tujuan
1.3.1  Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa/I mampu memahami secara konseptual
maupun aplikasi tentang model teori keperawatan Kristen Swanson.
1.3.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa/I mampu mengerti dan memahami :
1. Biografi Kristen Swanson
2. Konsep Caring
3. Konsep Teori caring Kristen Swanson
4. Paradigma Keperawatan Menurut Kristen Swanson
5. Perilaku Caring dalam praktik Keperawatan
6. Fenomenologi

4
BABII
TINJAUANPUSTAKA

2.1     Biografi Kristen Swanson


Kristen M. Swanson, R.N., Ph.D., F.A. A. N., lahir pada tanggal 13 Januari
1953 di Provinsi Rhode Island.  Ia memperoleh gelar sarjananya (magna cum
laude) dari University of Rhode Island College of Nursing tahun 1975. Setelah
lulus, ia memulai karirnya sebagai Registered Nurse pada University of
Massachusetts Medical Center di Worcester. Setelah menerima gelar Magister
Keperawatan pada tahun 1978, Swanson bekerja selama setahun sebagai
instruktur klinik keperawatan medikal bedah di University of Pennsylvania
School of Nursing dan terdaftar pada program Ph.D keperawatan di University of
Colorado in Denver, Colorado. Ia mempelajari psikososial keperawatan yang
menekankan pada konsep kehilangan, stress, coping, hubungan interpersonal,
individu dan kepribadian, lingkungan dan kepedulian (caring).

2.2 KonsepCaring

Caringadalahsentral praktikkeperawatan.Caringmerupakansuatucara
pendekatan dinamisyangmenjaditolakukurnyadalammemberikan pelayanan
keperawatan untukmeningkatkankepedulian terhadap klien.Caringmerupakancara
yangmemilikimaknadanmemotivasi tindakan.MenurutCarruth etall (1999dalam
Atmoko 2010)caringdidefinisikansebagaitindakanyang bertujuanmemberikan
asuhanfisik danmemperhatikan emosisertameningkatkan rasaaman dan
keselamatanklien.
Watson (1988dalam Swanson1991)mengatakanbahwacaringadalahideal
moral dari keperawatanyanglebihdarisebuahexisestensialphilosophyyang
dipandang sebagai dasar spiritual. Caring sebagai esensi dari keperawatan yang
berarti pertanggungjawabanhubungan antaraperawat-
klien.Perilakucaringperawat dapatmembantu klien
untukberpartisipasi,sertamemperoleh pengetahuan dan meningkatkankesehatan.

5
Perawatperlumempunyai dasarfokusyaitumerawatsesorangdalam
kehidupannyadengan caringdanmenumbuhkanperilakucaring.MenurutJohnson
(1989dalamDwidiyanti 2010)perawatharusmemilikikeahliankhususdan
kepeduliansosialyangmencakupintelektual,praktikal daninterpersonalyang
tercermindalamperilakucaring. Caring menjadi inti moral dan etik
keperawatan dalam sebuah tanggung jawab perawat dalam
memberikanpelayanankeperawatankepadaklien. Perawat mempunyai
responsterhadapapayang dilakukannya,apakahbaikatau tidakbaik secaramoral.
Caringadalahperhatianperawatdengansepenuhhatiterhadappasien(Potter&Per
ry,2009).Kepedulian,empati,komunikasiyanglemahlembutdan rasakasih sayang.
Selain itu Mayehoff (dalamDwiyanti 2010)memandang caring sebagai
suatuprosesyangtujuanmembantuoranglainbertumbuhdanmengaktualisasikan
diri.Mayehoffjugamemperkenalkansifat-sifatcaringsepertisabar,jujur,rendah hati.
Caringdidefinisikansebagaisuaturasapeduli,hormatdanmenghargai orang
lain.Artinyamemberi perhatian danmempelajarikesukaan-kesukaanseseorangdan
bagaimana seseorang berpikir, bertindak dan berperasaan. Menurut Sobel (1989
dalam Dwiyanti 2010) caring sebagai suatu moral imperative (bentuk moral)
sehinggaperawatharusterdiridari orang-orangyangbermoralbaikdanmemiliki
kepedulian terhadapkesehatan pasien,yangmempertahankanmartabatdan
menghargaipasien sebagai seorangmanusia.
Caringdigambarkan sebagaisuatuemosi,perasaanbelaskasihatauempati
terhadappasienyangmendorongperawatuntukmemberikanasuhankeperawatan
bagi pasien.Dengan demikian perasaan tersebutharusadadalam diri setiapperawat
supayamerekabisamerawatpasien.
Menurut Leininger (1997 dalamPotter &Perry 2009) caring merupakan
kegiatan langsung untuk memberikan dukungan dan fasilitas kepada seseorang
denganmengantisipasikebutuhan klien untukmeningkatkan kondisi kehidupan
manusiatanpapamrih,dansalingketergantungan.Menurut Boykin,et al(2003
dalam Priambodo2013)caringdianggapsebagaisebuahstrukturyangmempunyai
implikasipraktis untukmengubahpraktekkeperawatan.
Caringmemfasilitasikemampuan perawatuntukmengenalidanmengetahui
masalahkliendanmencarisertamelaksanakansolusinya.Selain itu, caring juga

6
membantuperawatmengenaliintervensiyangbaikdankemudianmenjadi perhatian
danpetunjukdalammelaksanakancaringnantinya.
MenurutGriffin(1983dalam Priambodo2013)membagikonsepcaring
kedalamduadomainutama.Salah satukonsepcaringiniberkenaandengansikapdan
emosi perawat,sementarakonsepcaringyanglain terfokuspadaaktivitasyang
dilakukan perawatsaatmelaksanakanfungsi keperawatannya.Hal inimeliputi
membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus.
Prosesinidipengaruhiolehhubunganantaraperawatdenganpasien.

2.3 KonsepTeoriCaringKristenSwanson
2.3.1. Konsep
Swanson(1991dalamPotter&Perry 2009)mendefinisikancaringsebagai
suatucarapemeliharaanhubungandengansaling menghargaiorang lain, disertai
perasaanmemiliki dan tanggungjawab. Caringmerupakan prosesyangterusada
dalam dinamika hubungan pasien-perawat. Ada yang melihat proses ini sebagai
hubunganyanglinear,namunjugaharusdianggapsebagaihubungan siklik.Proses
yangterjadiharusselaludiperbaruikarenaperanperawat untuk membantuklien
mencapaikesehatandankesejahteraan.
Peran sebagai perawatdalam pemberilayanan
kepadaklienbukanhanyasekedaruntukmelakukan tugasnya.Ada
hubunganantarapemberi danpenerimapelayanan(asuhankeperawatan)yang
terbentuksejakawalmulaidarisalingmengenalsampai timbulnyarasakepedulian
antaraperawatdanklien.Empati danrasakasihanperawatmerupakanbagianalami
dari prosessetiappertemuandenganklien.Akantetapihalinitidakakanterjadijika
tidakadacaringdalamproses tersebut.
Caringmerupakanprosesbagaimanaperawatmengertikejadianyangberarti
didalamhidupseseorang,hadirsecaraemosional,melakukansuatuhalkepadaorang
lainsamasepertimelakukan terhadap dirisendiri,memberiinformasidan
memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta menaruh
kepercayaan seseorangdalammenjalanihidup (Swanson,1991).
Sikappelayananyangdinilaiklienterdiridaribagaimanaperawatmenjadikan
pertemuanyangbermaknabagi klien,menjagakebersamaan,danbagaimana

7
memberikanperhatian.Teori Swanson(1991)memberikanpetunjukbagaimana
membentukstategi caringyangbergunadan efektif.Setiapprosescaringmemiliki
defenisidan subdimensiyangmerupakandasardalamintervensikeperawatan.

2.3.2.DimensiCaringMenurutKristenSwanson

MenurutSwanson(1991)adalimadimensiyang mendasarikonsepcaringyaitu:
1.MaintainingBelief
Adanya kepercayaan dan keyakinan seseorang dalam melalui
proses kehidupan danmasa saat transisi
dalamhidupnyauntukmenghadapimasadepan denganpenuhkeyakinan,
menumbuhkanbersikapoptimisme, memaknaiartiatau mengambil
hikmahdarisetiap peristiwa, dan selalu adauntukorang lain dalam
situasiapapun.Tujuannyaadalahuntukmembantuorang laindalambatas-batas
kehidupannyasehinggadapatmenemukanmaknadanmempertahankan sikapyang
penuhharapan.Memeliharadanmempertahankan keyakinannilaihidupseseorang
adalahdasardaricaringdalampraktekkeperawatan.

Subdimensiyangterdapatdalammaintainingbeliefyaitu:
a. BelievingIn(Percaya/MemegangKepercayaan)
Perawatmendengarkankeluhan-keluhanpasiendanmempercayaisemuayang
dirasakanpasien yang mungkinterjadipadasemuaorang yang mengalamimasa
transisi.

b.OfferingAHope-FilledAttitude(MemberikanHarapan)
Memberikan dorongan dengan berperilaku sebagaiperawat penuh dengan
pehatian dan kepedulian/careterhadapmasalahyangdialami dengan sikaptubuh,
kontakmatadanintonasibicaraperawat.

c.MaintainingRealisticOptimism(MenawarkanKeyakinanYangRealistis)

8
Menunjukkandanmemeliharasikapoptimismeperawatdanharapanterhadap
masalahyang menimpakliensecararealistissertamendorongdanmeningkatkan
sikapoptimismedanharapanyangdimilikiklien.

d.HelpingToFindMeaning(MembantuMenemukanArti)
Membantu klienmemaknaihalyangsedang dialami klien sehinggasecara
perlahan klien dapatmemahami danmenerimabahwasetiap orang dapat
mengalamimasalah sepertiyangdialamiklien.

e.GoingTheDistance(MenjagaJarak)
Mempererathubungan dengan kliendengan tetapmempertahankan peran
sebagaiantaraperawat dankliensehingga menumbuhkanrasakepercayaanklien
terhadapperawatdan tanggungjawab sertacaringsecaramenyeluruholeh perawat
kepadaklien.

2.Knowing
Berusahamengerti kejadian-kejadianyangmemberikanmaknadalam
kehidupan klien. Mempertahankan kepercayaan adalah dasar dari caring
keperawatan,knowingdianggapsuatupembelajaranterhadappengalamanhidupkli
en dengan mengesampingkan asumsi perawat yang mengetahui kebutuhan
klien, menggali/mencariinformasi kliensecaradetail,pekaterhadapbahasaverbal
dannon verbal,memfokuskepadasatu tujuan keperawatan,sertamelibatkan
orangyang memberi asuhandan
orangyangdiberiasuhandanmenyatukanpersepsiantara perawatdanklien.

Subdimensiyangterdapatdalamknowingyaitu:
a.AvoidingAssumptions(MenghindariAsumsi)
Menghindariadanyaperbedaanasumsi-asumsidenganmenyamakanpersepsi
antarakliendanperawat.

b.AssessingThoroughly(PenilaianMenyeluruh)

9
Melakukan pengkajian secara holistic yaitu berdasarkan aspek biologis,
psikologis,sosial,spiritualdankultural.

c.SeekingClues (MencariPetunjuk)
Upaya untuk menemukan informasi-informasi yang mendalam dan
menyeluruhtentangklien.

d.CenteringOnTheOneCaredFor (Fokus PadaPelayananSatuOrang)


Perawatmelaksanakanasuhankeperawatandenganfokus kepadaklien.

e.EngagingTheSelfOfBoth(MengikatDiriAtauKeduanya)
Menjalankan fungsisebagaiperawat secarautuhdansaling bekerja sama
dalammelaksanakanasuhankeperawatanyangefektif.

3.Beingwith
Bukanhanyahadirsecaramenyeluruhtetapijugasalingberkomunikasiyang
bertujuanuntukberbagiapayangdirasakankliendansecaraemosionalmemberikan
dukungandankenyamanan sertamemantauklienbaikfisikmaupunemosional.

Subdimensiyangterdapatdalambeingwithyaitu:
a.Non Burdening(TidakMembebankan)
Perawatdalammenjalankantugasbekerjasamadenganklientanpamemaksa
kehendakkepadaklienuntukmelakukantindakankeperawatan.

b.Convering Availability(MenunjukkanKesediaan)
Menunjukan kesediaan perawat dalam membantu klien dan memberikan
fasilitas kepadaklienuntukmencapaitahapkesejahteraan/wellbeing.

c.EnduringWith(MenunjukkanKemampuan)
Saling berkomitmen antaraperawat danklien dalamupaya meningkatkan
kesehatanklien

10
d.SharingFeelings (BerbagiPerasaan)
Salingberbagi pengalamanhidupyangbertujuan untukmeningkatkan
kesehatanklien.Kunciutamadalam
penerapan“BeingWith”perawatperawatmenunjukkan dengan
carakontakmata,bahasatubuh,nadasuara,mendengarkan sertamemiliki sikap
positifdan bersemangat yang dilakukan perawat,akan membentuk sesuatu
suasanaketerbukaandan salingmengerti.

4.DoingFor
Melakukansesuatu tindakan kepadakliendenganmengantisipasikebutuhan
yangdiperlukan,kenyamanan,menjagaprivasidanmartabatklien.
Subdimensiyangterdapatdalamdoingfor yaitu:
a.Comforting(MemberikanKenyamanan)
Dalamsetiapmemberikanasuhankeperawatan,perawatharusmemperhatikan
kenyamananpadakliendanmenjagaprivasiklien.

b.PerformingCompetently(MenunjukkanKetrampilan)
Tidakhanyaberkomunikasidanmemberikan kenyaman dalamtindakannya,
perawatjugamenunjukkankompetensiatauskillsebagaiperawatprofesional.

c.PreservingDignity(MenjagaMartabatKlien)
Dalam melaksanakan tugas perawat harus tetap menjaga martabat klien
sebagaiindividuataumemanusiakanmanusia.

d.Anticipating(Mengatisipasi)
Perawatdalam melakukan tindakanselalumemintapersetujuan kliendan
keluarga.

e.Protecting(melindungi)
Memberikan perlindungan terhadap hak-hak pasien dalam memberikan
asuhankeperawatandantindakanmedis.

11
5.Enablings
Memberikankemudahan ataumemberdayakan klien,memfasilitasiklien
agar dapatmelewati masa transisi dalamhidupnyadanmelewati
setiapperistiwadalam hidupnyayangbelumpernah
dialamidenganmemberiinformasi,menjelaskan, mendukungdenganfokus
masalahyangrelevan,berfikirmelalui masalah dan menghasilkan
alternatifpemecahanmasalahsehinggameningkatkan penyembuhan
klienatauklienmampumelakukantindakanyangtidakbiasadialakukandengancara
memberikan dukungan, memvalidasi perasaan dan memberikan umpan
balik/feedback.
Subdimensiyangterdapatdalamenablingsyaitu:
a.Validating(Memvalidasi)
Memvalidasi semuatindakanyangtelahdilakukankepadaklien

b. Informing(MemberikanInformasi)
Menjelaskaninformasiyangberkaitandenganpeningkatankesehatanklien
dalamrangkamemberdayakankliendankeluargaklien.

c.Supporting(Mendukung)
Mendukungkliendalamupayapencapaiankesejahteraan/wellbeingsesuai
kemampuan sebagaiperawat.

d.Feedback(MemberikanUmpan Balik)
Memberikanumpanbalikataurewardterhadapapayangdilakukanolehklien
dalamusahanyamencapaikesembuhan/wellbeing.

e.HelpingPatientsToFocusGenerateAlternatives(MembantuPasienUntukFok
us Dan MembuatAlternatif)
Menolongpasienuntukselalufokusdanterlibatdalamprogrampeningkatan
kesehatannyabaiktindakankeperawatan
maupuntindakanmedis(Potter&Perry,2009).

12
2.4  Paradigma Keperawatan Menurut Kristen Swanson
1.    Manusia
Asumsi Swanson tentang caring sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh
Watson (1985) bahwa manusia merupakan makhluk yang unik dan utuh yang
memiliki pemikiran, perasaan dan tingkah laku. Pengalaman hidup dari setiap
orang dipengaruhi oleh warisan genetik, anugerah spiritual, dan kebebasan
memilihnya.

2.    Kesehatan
Perawat tidak hanya berfokus bagaimana klien sembuh dari penyakitnya
tetapi perawat membantu klien untuk dapat mencapai, memelihara, atau
mendapatkan kembali tingkat kesehatan atau kesejahteraan hidupnya yang
optimal. Pada saat perawat berfokus pada kesehatan sebagai suatu
kesejahteraan hidup, perawatan yang diberikan haruslah meliputi manusia
sebagai manusia yang utuh yaitu menjadi seseorang, bertumbuh,
merefleksikan diri dan selalu berusaha untuk dapat berhubungan dengan
sesamanya (Swanson, 1993).
Untuk dapat mengalami kesejahteraan adalah dengan hidup sebagai subjektif,
memiliki arti, berpengalaman sebagai manusia seutuhnya. Utuh melibatkan
adanya pengertian integrasi dan menjadi seseorang berarti semua aspek
menjadi seseorang bebas untuk diekspresikan. Aspek yang di maksud
adalah : spiritualitas, pemikiran, perasaan, inteligen, kreativitas, hubungan,
feminine, maskulin dan seksualitas (Swanson, 1993).

3.    Lingkungan
Lingkungan didefiniskan sebagai sesuatu yang situasional. Di dalam
keperawatan  sendiri, lingkungan adalah suatu konteks yang mempengaruhi
atau yang terpengaruh oleh klien. Pengaruh itu sendiri ada beberapa termasuk
budaya, politik, ekonomi, sosial, biofisik, psikologi dan spiritual. Pada saat
kita mencari tahu tentang pengaruh lingkungan terhadap seseorang, ada

13
baiknya untuk mempertimbangkan tuntutan, kendala dan sumber – sumber
yang membawa kepada situasi tersebut dan lingkungan di sekitarnya
(Klausner, 1971).

4.      Perawat
Swanson (1991,1993) mendefinisikan keperawatan atau pemberian pelayanan
keperawatan untuk mencapai kesejahteraan individu. Swanson meyatakan
bahwa ilmu keperawatan dibentuk dari ilmu pengetahuan keperawatan ilmu
pengetahuan lain seperti etika, kepribadian, estetika yang dijadikan nilai-nilai
dan harapan individu dan social secara manusiawi dan berdasarkan
pengalaman.

2.5 PerilakuCaringDalamPraktikKeperawatan
Caringmerupakanhasil dari kultur,nilai-nilai,pengalamandanhubungan
interpersonal. Tindakan caringbermanfaatdalammemberikan asuhanfisikdan
memperhatikan emosisambilyangbertujuan untukmeningkatkan rasaaman dan
keselamatan klien.Selainitucaringjugamemperhatikanhargadiri individu,artinya
dalam melakukan praktik keperawatan, perawat harus selalu menghargai klien
denganmenerimakelebihanmaupun kekurangan klien sehinggabisamemberikan
pelayanankesehatanyangtepat.Penilaianterhadapseorangperawatdapatterlihat
dariperilakucaringyangdimilikiperawat(Priambodo,2010).
TeoricaringSwanson (1991dalamPotter&Perry2009)menjelaskantentang
prosescaringyangterdiridaribagaimanaperawatmengerti kejadianyangberarti di
dalamhidupseseorang,hadirsecaraemosional,melakukansuatuhalkepadaorang
lainsamasepertimelakukan terhadap dirisendiri,memberiinformasidan
memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta menaruh
kepercayaan seseorangdalammenjalanihidup.
Sikap keperawatan yang berhubungan dengan perilaku caring dalam praktik
keperawatanyaitu:
1.Kehadiran(Presence)
Kehadiranmerupakan suatupertemuan antaraperawatdengan klienmaupun
keluargaklienyangmerupakan upayauntuklebihmendekatkan

14
danmenyampaikan
manfaatcaring.MenurutFredrikson(1999dalamPotter&Perry 2009)kehadiran
dapat diartikan dalam “ada di” dan “ada dengan”. Makna “ada di” merupakan
kehadiransecarafisikdengan adanyaproseskomunikasiantarperawatdan klien.
SedangkanPederson (1993dalam Potter&Perry 2009)berpendapatbahwa“ada
dengan” dimaknai dengan hubungan interpersonal, peran perawat yang selalu
bersedia atauada disampingkliensaatklienmembutuhkan.Selaluhadirdisaatklien
membutuhkan, adanya konta mata, bahasa tubuh, mendengarkan semua
keluhan klien,serta
adanyadukunganyangdiberikanperawatakanmembantuklienuntuk
membentuksuasanabarudan salingterbuka.

2.Sentuhan(Contact)
Sentuhan merupakan suatubentuk pendekatanyang dapatmenenangkan
dimanaperawatdapatmendekatkan diridengan klien dalammemberikan
perhatian dan dukungan.Padasaatmelaksanakan asuhan
keperawatan,perawatdapat memberikan sentuhan untuk memberikan rasa
nyaman dan aman kepada klien, sebagaicontohpadasaatpemasangan
selangnasogasteratauNGT.
MenurutBoyek&Watson(1994dalam Potter&Perry 2009)sentuhanjuga
dianggap sebagai bentuk komunikasi non verbal yang dapat
mempengaruhirasa keamanandan kenyamananklien,
meningkatkanhargadiridanmembantuklien menerima
keadaannya.Selainitusentuhanjugamemberikanbanyakmakna,oleh
sebabitusentuhanharusdigunakandenganbijaksana.Salahsatubentukmasalah
yangseringtimbuldalam perilakusentuhanyaituadanyaperbedaanbudayaantara
perawatitusendirimaupunperawatdanklien.

3.Mendengarkan(Listen)
Mendengarkanmerupakansalah satuperilakucaringyangdapatmenjadiawal
dalammenjalinhubunganinterpersonal.Dalamsuatuhubungan pelayanan
perawat untukmembentukkepercayaanmakaperawatharusdapat

15
mendengarkankeluhan ataupun perasaan
klien.Selainitudenganmendengarkanjugamenunjukkanbahwa perawatmemiliki
ketertarikan dan perhatianpenuhkepada klien.Padasaat
mendengarkanjugaperawat harusdapat memahamiapayangdisampaikanklien,
mengertimaksudkliendanmemberikanresponterhadapapayangdisampaikanklie
n.

4.Memahamiklien
Salah satu proses caring yang dapat dilakukan oleh perawat adalah
memahamiklien(Swanson,1991).MenurutBulfin(2005dalamPotter&Perry2009)
menyatakan bahwa dengan memahami klien secara menyeluruh akan
dapat membantu perawatdalammerespon apayangmenjadi persoalan klien.
Memahami klienmakaperawatakanterhindardari
asumsi,berfokuspadaklien,danikutserta
dalamhubungancaringdenganklienyangmemberikaninformasidanpetunjukuntu
k dapatberpikirkritis danmemberikanpenilaianklinis.
Denganmemahami kliendapatmenjadi pertimbanganperawatdalam
mengambilkeputusan klinis.Halterpentingbagiperawatpemulaadalah
pemahaman klienbukanhanyasekedarmengumpulkan datakondisi klien dan
gejalaklinisyang dialamiklien(Potter&Perry,2009).

16
BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
  Asumsi dasar dari teori ini ditemukan dalam gagasan caring yang
dijelaskan Swanson. Menurut Swanson, caring adalah proses multifaset yang
terus ada dalam dinamika hubungan pasien-perawat. Ada yang melihat proses
ini sebagai hubungan yang linear, namun juga harus dianggap sebagai
hubungan siklik, dan proses yang terjadi harus selalu diperbarui karena peran
perawat untuk membantu klien mencapai kesehatan dan
kesejahteraan.    Swanson (1991) dalam Middle Theory of
Caring mendeskripsikan 5 proses caringmenjadi lebih praktis, yaitu
Komponen Mempertahankan Keyakinan, Komponen Pengetahuan,
Komponen Kebersamaan, Komponen Tindakan yang Dilakukan, Komponen
Memungkinkan.

 4.2 Saran
Aplikasi teori caring-swanson di dunia pendidikan sebagai landasan
perilaku caring juga perlu ditingkatkan agar setiap perawat dapat mampu
memnberikan pelayanan yang baik kepada setiap pasien.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, Martha Raile. 2010. Nursing Theory : Utilization and


Application. The United States of America: Mosby Elsevier

Atmoko, R. Y. (2010). Caring Dalam Konsep Keperawatan. Dibuka


pada tanggal. http://dummiesboy.wordpress.com/2010/11/18/caring-dalamkonsep-
keperawatan/.

Alligood, Martha Raile. 2014. Nursing Theorists and Their Work. USA:


Mosby.
McKenna, Hugh.1997. Nursing Theories and Models. New York:
Routledge.
Dempsey, P. A., & Dempsey, A. D. (2002). Riset Keperawatan, Edisi 4,
Alih Bahasa
Papilu Widyastuti. Jakarta: EGC

Peterson,Sandra J. & Bredow, Timothy S.2009. Middle Range


Theories, Application to Nursing Research.Second edition. Philadelphia:
Lippincott William & Wilkins.
Polit, D. F., Beck, C. T., & Hungler, B. P. (2001). Essensials of nursing
research (5 th ed). Philadelphia: Lippincott.

Potter, P.A & Perry, A.G. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 7. Jakarta: EGC.

Priambodo, G. (2013). Teori Keperawatan Kristen Swanson. Dibuka


pada tanggal 10 http://www.galihpriambodo.com/2013/02/teori
keperawatankristen-swanson.html.

Saryono & Anggraeni, M. D. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif


Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuba Medika

Steubert, H., J & Carpenter, D. R. (2005). Qualitatif research and


Nursing. Advancing The Humanistic Imperative. Philadelphia: Lippincott.

18
Swanson, K.M. (1991). Emipirical Development Of A Middle Range
Theory Of Caring. Nursing Research Journal Volume 40. no. 3
http://www.ncnurses.org/dotAsset/113036.pdf.
Patricia A, Potter, Anne G. Perry. 2009. Fundamental of Nursing, Seventh
edition, St. Louis. Missouri : Mosby Elsevier

19

Anda mungkin juga menyukai