Anda di halaman 1dari 11

MENGINTEGRASIKAN

IMAN, ISLAM, DAN IHSAN


DALAM INSAN KAMIL

AGAMA ISLAM KELOMPOK 8


KELOMPOK 8
• BROTO ANUNG LAKSONO
• DANICKO PRIMADA WIMA ARGANATA
• DENA SEPTIYANI
• DINDA CANTIKA PUTRI KARUNIA ILLAHI
• HANUN NAJWA
• NAUFAL ABIYYU T. A.
Menelusuri Konsep dan Urgensi Islam, Iman,
dan Ihsan dalam Membentuk Insan Kamil
PENGERTIAN
Insan kamil ialah manusia yang sempurna dari segi wujud dan
pengetuannya. Kesempurnaan dari segi wujudnya ialah karena ia merupakan
manifestasi sempurna dari citra Tuhan, yang pada dirinya tercemin nama nama
dan sifat Tuhan secara utuh. Dari segi pengetahuan ialah karena dia telah
mencapai tingkat kesadaran tertinggi yakni menyadari kesatuan esensinya
dengan tuhan yang disebut makrifat.
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Islam, Iman, dan Ihsan
dalam Membentuk Insan Kamil ( Manusia Sempurna )

Menurut Ibn Araby, ada dua tingkatan menusia dalam mengimani Tuhan.
Pertama, tingkat insan kamil. Mereka mengimani Tuhan dengan cara
penyaksian. Artinya, mereka “ menyaksikan” Tuhan; mereka menyembah
Tuhan yang disaksikannya. Kedua, manusia beragama pada umumnya. Mereka
mengimami Tuhan dengan cara mendefinisikan. Artinya, mereka tidak
menyaksikan Tuhan. Tetapi mereka mendefinisikan Tuhan. Mereka
mendefinisikan Tuhan berdasarkan sifat – sifat dan nama – nama Tuhan. (
Asma’ul Husna )
Abdulkarim Al – Jilli membagi insan kamil atas
tiga tingkatan.
a) Tingkat Pemula ( al – bidayah ). Pada tingkat ini insan kamil mulai dapat
merealisasikan asma dan sifat – sifat ilahi pada dirinya.
b) Tingkat menengah ( at – tawasuth ). Pada tingkat ini insan kamil sebagai orbit
kehalusan sifat kemanusiaan yang terkait dengan realitas kasih Tuhan ( al – haqaiq ar –
ramaniyyah ). Pengetahuan yang dimiliki oleh insan kamil pada tingkat ini telah
meningkat dari pengetahuan biasa, karena sebagian dari hal – hal yang gaib telah
dibukakan Tuhan kepadanya.
c) Tingkat terakhir ( al – khitam ). Pada tinhgkat ini insan kamil telah dapat
merealisasikan citra Tuhan secara utuh. Iapun telah dapat mengetahui rincian dari
rahasia penciptaan takdir
B. Menanyakan Alasan Mengapa Iman, Islam, dan
Ihsan Menjadi Persyaratan dalam Membentuk Insan
Kamil
Apakah anda percaya akan adanya Allah ?
Mereka semua memberikan jawaban yang sama kami percaya akan adanya
Allah, kami percaya akan adanya malaikat – malaikatnya dan seterusnya.
Kemudian jika ditanya lebih lanjut adakah manusia yang tidak percaya akan
adannya malaikat, dan adakah manusia yang tidak percaya adanya tuhan, dan
serterusnya. Hampir semua mahasiswa menjawab tidak ada seorang
manusiapun yang tidak percaya akan adanya Tuhan, tidak ada seorang
manusiapun yang tidak percaya akan adanya malaikat, dan seterusnya. Semua
manusia percaya adanya Tuhan, dan seterusnya.
C. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Tentang
Iman, Islam, dan Ihsan Sebagai Pilar Agama Islam dalam
Membentuk Insan Kamil.

1. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Tentang Iman,


Islam, dan Ihsan sebagai Pilar Agama Islam
• Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Umar Bin Khatab r.a diatas kaum
muslimin menetapkan adanya tiga unsur penting dalam agama islam yakni,
iman, islam, dam ihsan sebagai kesatuan yang utuh.
• Akidah merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar islam dan
akhlak merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar ihsan.
2. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Konsep Insan Kamil
Istilah Insan Kamil (manusia sempurna) pertama kali diperkenalkan oleh
syekh Ibn Araby ( abad ke – 14 ). Ia menyebutkan ada dua jenis manusia, yakni
insan kamil dan monster setengah manusia. Jadi, kata Ibn Araby, jika tidak
menjadi insan kamil, maka manusia menjadi monster setengah manusia. Insan
kamil adalah manusia yang telah menanggalkan kemonsteranya.
Konsekuensinya, diluar kedua jenis manusia ini da manusia yang sedang
berproses menanggalkan kemonsterannya dalam membentuk Insan kamil
D. MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG
KARAKTERISTIK INSAN KAMIL DAN METODE
PENCAPAIANNYA

1. Karakteristik insan kamil


• Insan kamil bukanlah manusia pada umumnya. Menurut ibnu araby meyebutkan
adanya dua jenis manusia yaitu insan kamil dan monster bertubuh manusia.
Maksudnya jika tidak menjadi insan kamil, maka manusia akan menjadi monster
bertubuh manusia. Untuk itu kita perlu mengenali tempat unsur untuk mencapai
derajat insan kamil, diantaranya : Jasad, Hati nurani, Roh, Sirr (rasa)
• Menurut imam ghazali ada 7 macam nafsu sebagai proses taraqqi (menaik) yaitu:
Nafsu ammarah, Nafsu lawwamah, Nafsu mulhimah, Nafsu muthma’inah ,Nafsu
radhiyah, Nafsu mardiyyah, Nafsu kamilah
E. MENDESKRIPSIKAN TENTANG ESENSI DAN URGENSI
IMAN, ISLAM, DAN IHSAN DALAM MEMBENTUK INSAN KAMIL

• Insan kamil merupakan tipe manusia ideal yang dikehendaki oleh tuhan. Hal ini
disebabkan, jika tidak menjadi insan kamil maka manusia itu hanyalah monster
bertubuh manusia.
• Dalam perspektif islam manusia memiliki 4 unsur yaitu : jasad, hati, roh dan rasa.
Yang berfungsi untuk menjalankan kehendak ilahi. Untuk mengkokohkan keimanan
akan menjadi manusia yang insan kamil maka kaimanan kita harus mencapai tingkat
yakin. Maka kita harus mengidentifikasi yang mengacu pada rukun iman. Sedangkan
untuk dapat beribadah secara bersungguh-sungguh dan ikhlas, maka segala ibadah
yang kita lakukan mengacu pada rukun islam.
KESIMPULAN
• Untuk menapaki jalan insan kamil terlebih dahulu kita perlu mengingat
kembali tentang 4 unsur manusia yaitu jasad atau raga, hati, roh dan rasa.
Keempat unsur manusia ini harus di fungsikan untuk menjalankan kehendak
allah. Hati nurani harus dijadikan rajanya dengan cara selalu mengingat
tuhan.
• Jika sudah secara benar menjalankan 4 unsur tersebut, lalu mengkokohkan
keimanan, meningkatkan peribadatan, dan membaguskan perbuatan,
sekaligus menghilangkan karakter-karakter yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai