Anda di halaman 1dari 21

MENGINTEGRASIKAN IMAN,

ISLAM, DAN IHSAN


DALAM MEMBENTUK INSAN
KAMIL
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Islam, Iman dan
Ihsan dalam Membentuk Insan Kamil (Manusia
Sempurna)
Menurut Ibn Araby, ada dua tingkatan manusia dalam mengimani
Tuhan. Pertama, tingkat insan kamil. Mereka mengimani Tuhan dengan
cara penyaksian. Artinya, mereka menyaksikan Tuhan; mereka
menyembah Tuhan yang disaksikannya. Kedua, manusia beragama
pada umumnya. Mereka mengimani Tuhan dengan cara pendefinisian.
Artinya, mereka tidak menyaksikan Tuhan, tetapi mereka
mendefinisikan Tuhan. Mereka mendefinisikan Tuhan berdasarkan
sifat-sifat dan nama-nama Tuhan (Asm`ul Husna).
Selama ini, kata Imam Ghazali, saya selalu menyembah Tuhan. Akan
tetapi, saya tidak pernah mengenali Zat Tuhan; saya tidak pernah
menyaksikan Tuhan. Selama ini saya hanya menyembah Tuhan yang
saya persepsikan. Atau, Saya hanya menyembah Tuhan yang saya
definisikan, tidak menyembah Tuhan yang saya saksikan.
Abdulkarim Al-Jill membagi insan kamil atas tiga tingkatan. a) Tingkat
permulaan (al-bidyah). Pada tingkat ini insan kamil mulai dapat
merealisasikan asma dan sifat-sifat Ilahi pada dirinya. b) Tingkat
menengah (at-tawasuth). Pada tingkat ini insan kamil sebagai orbit
kehalusan sifat kemanusiaan yang terkait dengan realitas kasih Tuhan
(al-haqiq ar-ramniyyah). Pengetahuan yang dimiliki oleh insan
kamil pada tingkat ini telah meningkat dari pengetahuan biasa, karena
sebagian dari hal-hal yang gaib telah dibukakan Tuhan kepadanya. c)
Tingkat terakhir (al-khitm). Pada tingkat ini insan kamil telah dapat
merealisasikan citra Tuhan secara utuh. Ia pun telah dapat mengetahui
rincian dari rahasia penciptaan takdir.
B. Menanyakan Alasan Mengapa Iman, Islam, dan
Ihsan Menjadi Persyaratan dalam Membentuk
Insan Kamil
C
Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis tentang Iman, Islam, dan Ihsan
sebagai Pilar Agama Islam dalam Membentuk Insan Kamil

F
Rangkuman tentang Bagaimana Menjadi Insan Kamil
Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis
tentang Iman,
Islam, dan Ihsan sebagai Pilar Agama Islam
Adanya 3 unsur dalam agama Islam sebagai satu
kesatuan yang utuh.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Umar Bin Khatab r.a diatas kaum muslimin
menetapkan adanya tiga unsur penting dalam agama islam yakni, iman, islam, dam
ihsan sebagai kesatuan yang utuh.

Keimanan
Akidah merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar islam
Rukun iman
Islam ( syariat )
Akhlak merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar ihsan.
Rukun islam
Makna Ihsan
Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis
Konsep Insan
Kamil
Pengertian insan kamil
Konsep manusia menurut al quran
Ringkasnya, secara umum, pembicaraan tentang konsep
manusia selalu berkisar dalam dua dimensi, yakni dimensi
jasmani dan rohani, atau dimensi lahir dan batin.
Unsur-unsur Manusia Pembentuk Insan Kamil
pancaindera, akal,nur illahi
Membangun Argumen tentang
Karakteristik Insan Kamil dan Metode
Pencapaiannya
INSAN KAMIL
Insan kamil bukanlah manusia pada umumnya. Ibn Araby (Takeshita,
2005: 131) menyebutkan adanya dua jenis manusia, yaitu insan kamil
dan monster bertubuh manusia. Maksudnya, jika tidak menjadi insan
kamil, maka manusia akan menjadi monster bertubuh manusia.
Pandangan Araby ini mungkin didasarkan atas Al-Quran yang memang
memvonis manusia sebagai mankhluk yang rendah dan negatif
MACAM-MACAM NAFSU

Nafsu Ammrah
Nafsu Lawwmah
Nafsu Mulhimah
Nafsu Muthma`innah
Nafsu Rdhiyah
Nafsu Mardhiyyah
Nafsu Kmilah
Mendeskripsikan tentang Esensi dan
Urgensi Iman, Islam, dan Ihsan dalam
Membentuk Insan Kamil
CARA MENUNDUKKAN NAFSU DAN SYAHWAT
Melalui Rukun Iman :
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allah
4. Iman kepada Rasul-Rasul Allah
5. Iman kepada Hari Kiamat
6. Iman kepada Qada dan Qadar
Melalui Rukun Islam:
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat
2. Menunaikan shalat
3. Membayar zakat
4. Berpuasa pada Bulan Ramadhan
5. Menunaikan haji bagi yang mampu
TAHAP-TAHAP PENANAMAN KARAKTER INTI
Rangkuman tentang Bagaimana Menjadi
Insan Kamil
Insan kamil (manusia sempurna) merupakan tipe manusia ideal
yang dikehendaki oleh Tuhan. Sebabnya, jika tidak menjadi insan
kamil, maka manusia itu hanyalah monster bertubuh manusia.
Insan kamil adalah manusia yang telah menanggalkan
kemanusiaannya yang rendah
Syarat untuk menjadi insan kamil, nafsu kita harus
diusahakan mencapai tangga nafsu keempat (nafsu muthma`innah).
untuk mencapai martabat insan kamil keimanan kita (dengan
mengimani rukun iman) harus benar dan kokoh

Rangkuman tentang Bagaimana Menjadi


Insan Kamil ( Lanjutan )
Fungsikan Keempat unsur manusia untuk menjalankan kehendak
Allah.
Kunci keberhasilan menapaki jalan menuju
martabat insan kamil adalah menapaki maqm-maqm
(karakterkarakter inti) secara bertahap
G.
Menurut Al-Quran, manusia sebenarnya merupakan makhluk yang secara
potensial insan kamil.

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut


mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS Al-Israa/17:70)

Anda mungkin juga menyukai