Anda di halaman 1dari 11

MENGINTEGRASIKAN IMAN,

ISLAM, DAN IHSAN DALAM


INSAN KAMIL

AGAMA ISLAM KELOMPOK 4


KELOMPOK 4
• HARZAL EFENDY
• DIMAS CAESAR ALFARIBI
• YULINAR ANGGRAENI
• YOGA PRATAMA
MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI ISLAM, IMAN,
DAN IHSAN DALAM MEMBENTUK INSAN KAMIL

PENGERTIAN
Insan kamil ialah manusia yang sempurna dari segi wujud
pengetahuannya. Kesempurnaan dari segi wujudnya ialah karena ia
merupakan manifestasi sempurna dari citra Tuhan, yang pada dirinya
tercemin nama nama dan sifat Tuhan secara utuh. Dari segi pengetahuan
ialah karena dia telah mencapai tingkat kesadaran tertinggi yakni menyadari
kesatuan esensinya dengan tuhan yang disebut makrifat.
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Islam, Iman, dan Ihsan
dalam Membentuk Insan Kamil (Manusia Sempurna)

Menurut Ibn Araby, ada dua tingkatan menusia dalam mengimani


Tuhan. Pertama, tingkat insan kamil. Mereka mengimani Tuhan dengan cara
penyaksian. Artinya, mereka menyaksikan" Tuhan; mereka menyembah
Tuhan yang disaksikannya. Kedua, manusia beragama pada umumnya.
Mereka mengimami Tuhan dengan cara mendefinisikan. Artinya, mereka
tidak menyaksikan Tuhan. Tetapi mereka mendefinisikan Tuhan. Mereka
mendefinisikan Tuhan berdasarkan sifat-sifat dan nama-nama Tuhan.
( Asma'ul Husna)
Abdulkarim Al – Jilli membagi insan kamil
atas tiga tingkatan.
a) Tingkat Pemula (al-bidayah). Pada tingkat ini insan kamil mulai dapat merealisasikan
asma dan sifat-sifat ilahi pada dirinya.
b) Tingkat menengah (at-tawasuth). Pada tingkat ini insan kamil sebagai orbit kehalusan
sifat kemanusiaan yang terkait dengan realitas kasih Tuhan (al-haqaiq ar- ramaniyyah).
Pengetahuan yang dimiliki oleh insan kamil pada tingkat ini telah meningkat dari
pengetahuan biasa, karena sebagian dari hal-hal yang gaib telah dibukakan Tuhan
kepadanya.
c) Tingkat terakhir (al-khitam). Pada tinhgkat ini insan kamil telah dapat merealisasikan
citra Tuhan secara utuh. Iapun telah dapat mengetahui rincian dari rahasia penciptaan
takdir
B. Menanyakan Alasan Mengapa Iman, Islam, dan Ihsan
Menjadi Persyaratan dalam Membentuk Insan Kamil

Apakah anda percaya akan adanya Allah?


Mereka semua memberikan jawaban yang sama kami percaya akan adanya
Allah, kami percaya akan adanya malaikat - malaikatnya dan seterusnya.
Kemudian jika ditanya lebih lanjut adakah manusia yang tidak percaya akan
adannya malaikat, dan adakah manusia yang tidak percaya adanya tuhan, dan
serterusnya. Hampir semua mahasiswa menjawab tidak ada seorang
manusiapun yang tidak percaya akan adanya Tuhan, tidak ada seorang
manusiapun yang tidak percaya akan adanya malaikat, dan seterusnya. Semua
manusia percaya adanya Tuhan, dan seterusnya.
C. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Tentang
Iman, Islam, dan Ihsan Sebagai Pilar Agama Islam dalam
Membentuk Insan Kamil.
1. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Tentang
Iman, Islam, dan Ihsan sebagai Pilar Agama Islam
• Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Umar Bin Khatab r.a diatas kaum
muslimin menetapkan adanya tiga unsur penting dalam agama islam
yakni, iman, islam, dam ihsan sebagai kesatuan yang utuh.
• Akidah merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar islam dan
akhlak merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar ihsan.
2. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Konsep Insan Kamil
Istilah Insan Kamil (manusia sempurna) pertama kali diperkenalkan oleh
syekh Ibn Araby (abad ke-14). Ia menyebutkan ada dua jenis manusia, yakni
insan kamil dan monster setengah manusia. Jadi, kata Ibn Araby, jika tidak
menjadi insan kamil, maka manusia menjadi monster setengah manusia. Insan
kamil adalah manusia yang telah menanggalkan kemonsteranya.
Konsekuensinya, diluar kedua jenis manusia ini da manusia yang sedang
berproses menanggalkan kemonsterannya dalam membentuk Insan kamil
D. MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG KARAKTERISTIK INSAN
KAMIL DAN METODE PENCAPAIANNYA

1. Karakteristik insan kamil


• Insan kamil bukanlah manusia pada umumnya. Menurut ibnu araby meyebutkan
adanya dua jenis manusia yaitu insan kamil dan monster bertubuh manusia.
Maksudnya jika tidak menjadi insan kamil, maka manusia akan menjadi monster
bertubuh manusia. Untuk itu kita perlu mengenali tempat unsur untuk mencapai
derajat insan kamil, diantaranya: Jasad, Hati nurani, Roh, Sirr (rasa)
• Menurut imam ghazali ada 7 macam nafsu sebagai proses taraqqi (menaik) yaitu:
Nafsu ammarah, Nafsu lawwamah, Nafsu mulhimah, Nafsu muthma'inah,Nafsu
radhiyah, Nafsu mardiyyah, Nafsu kamilah
E. MENDESKRIPSIKAN TENTANG ESENSI DAN URGENSI IMAN,
ISLAM, DAN IHSAN DALAM MEMBENTUK INSAN KAMIL

• Insan kamil merupakan tipe manusia ideal yang dikehendaki oleh tuhan. Hal
ini disebabkan, jika tidak menjadi insan kamil maka manusia itu hanyalah
monster bertubuh manusia.
• Dalam perspektif islam manusia memiliki 4 unsur yaitu: jasad, hati, roh dan
rasa. Yang berfungsi untuk menjalankan kehendak ilahi. Untuk mengkokohkan
keimanan akan menjadi manusia yang insan kamil maka kaimanan kita harus
mencapai tingkat yakin. Maka kita harus mengidentifikasi yang mengacu pada
rukun iman. Sedangkan untuk dapat beribadah secara bersungguh-sungguh dan
ikhlas, maka segala ibadah yang kita lakukan mengacu pada rukun islam.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai