Islam adalah engkau bersaksi bahwa sesungguhnya
tidak ada ilah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad
A. Menelusuri konsep urgensi Islam,
iman,
Dan ihsan dalam membentuk insan
Kamil (manusia sempurna)
B. Menanyakan alasan mengapa iman,
Islam dan Ihsan menjadi persyaratan
dalam membentuk insan Kamil
C. Menggali sumber teologis, historis,
dan filosofis tentang iman, Islam dan
ihsan sebagai pilar agama Islam dalam
membentuk insan Kamil.
MENGINTEGRASIKAN IMAN,
ISLAM DAN IHSAN DALAM
MEMBENTUK INSAN KAMIL
D. Membangun argumen tentang
karakteristik insan Kamil dan metode
pencapaiannya
E. Menggali sumber teologis, historis,
dan filosofis tentang iman, Islam dan
ihsan sebagai pilar agama Islam dalam
membentuk insan Kamil
F. Rangkuman tentang bagaimana
menjadi insan Kamil
NAMA : DESI RAHMATUNNINGSIH
NIM : E1C021049
KELAS : 1C
itu utusan Allah, engkau mendirikan salat, engkau
menunaikan zakat, engkau
berpuasa pada bulan Ramadan, dan berhaji ke Baitullah jika
engkau
mampu melaksanakannya.
Iman artinya ketika Engkau beriman kepada Allah dan
malaikat-Nya, dan kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul Nya, dan
hari akhir, Dan engkau beriman pada qadar (takdir) baik dan
buruk.
Al-ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan
engkau melihatnya tetapi jika engkau tidak melihatnya
sungguh dialah yang melihatmu
Iman menanamkan keyakinan pada tatanan akal, Islam
adalah perilaku yang mewarnai raga atau anggota tubuh
sedangkan Ihsan disini yang akan menghubungkan antara
iman dan Islam. Iman adalah ruhnya, Islam adalah raganya
maka Ihsan adalah kesadaran manusia, kesadaran manusi
terhadap Allah. Ketiganya harus berada dalam diri manusia
agar manusia dapat membentuk insan Kamil
1. Menggali sumber teologis, historis dan filosofis tentang
iman, Islam dan Ihsan sebagai pilar agama Islam
2. Menggali sumber teologis, historis, filosofis konsep insan
Kamil.
1. Karakteristik insan Kamil
-Ada 4 unsur Manusia. Yang dapat diuraikan yaitu: Jasad,
hati nurani, roh, dan sirr(rasa)
-Ada 7 macam nafsu dan tangga, yaitu:
Nafsu ammarah, nafsu lawwamah, nafsu mulhimah
, nafsu muthma'innah , nafsu radiyah, nafsu mardiyyah dan
nafsu Kamilah.
2. Metode mencapai insan Kamil
Dalam perspektif tasawuf, jalan untuk membentuk insan
Kamil haruslah mengikuti jalan yang ditempuh oleh kaum
sufi (yang lurus, bukan kanum sufi yang menyimpang.
Segala yang ditetapkan oleh Allah untuk hambanya yang
menyangkut akidah, ibadah, akhlak, dan mu'amalah dan
aturan-aturan hidup lain yang bermacam-macam untuk
kebahagiaan dunia dan akhirat (minhaji,2009:56).
Insan kamil (manusia sempurna) merupakan tipe manusia
ideal Yang dikehendaki oleh Tuhan. Sebabnya, jika tidak
menjadi insan Kamil, maka manusia itu – meminjam istilah
Ibn Araby – hanyalah Monster bertubuh manusia. Insan
kamil adalah manusia yang telah Menanggalkan
kemanusiaannya yang rendah, lalu berjalan menapaki
Tangga demi tangga menuju Tuhan sehingga mencapai
tangga nafsu tertinggi, nafsu kāmilah (insan kamil).