01 Konsep pembelajaran Mengintegrasikan iman,islam,dan ihsan dalam membentuk insan kamil {manusia sempurna}.
02 Cara membedakan imam, islam dan
ihsan dalam membentuk islam kamil
Alasan Mengapa Iman, Islam, dan
Ihsan Menjadi Persyaratan dalam Membentuk Insan Kamil. 03 RANGKUMAN TENTANG BAGAIMANA 04 MENJADI INSAN KAMIL
Kesimpulan dan saran
05 Menelusuri Konsep dan Urgensi Islam, Iman, dan Ihsan Konsepdalam Membentuk pembelajaran Insan Kamil Mengintegrasikan iman,islam,dan ihsan ( Manusia Sempurna dalam membentuk ) muhyidin insan kamil Ibn Araby (abad ke-13 {manusia sempurna}. M) adalah orang pertama yang mengemukakan istilah insan kamil. Kemudian Syekh Fadhlullah menyebut insan kamil sebagai proses tanazzul (turun) terakhir Tuhan. Maksudnya, sebagaimana pandangan Ibn Araby, untuk dapat kembali kepada Tuhan, maka seseorang haruslah mencapai martabat insan kamil. Apa persyaratan seseorang untuk mencapai derajat insan kamil? Jika keislaman, keimanan dan keihsanan merupakan syarat-syarat utama, lalu kualitas Islam, iman dan ihsan yang bagaimanakah yang dapat mengantarkan seseorang mencapai martabat insan kamil? Ihsan dan insan kamil mungkin merupakan dua Cara membedakan imam, islam dan ihsan dalam membentuk islam kamil
Antara iman,islam dan ihsan di samping saling berhubungan,juga
terdapat perbedaan yang merupakan ciri di antara ketiganya. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati. ¤Islam adalah sikap aktif untuk berbuat/beramal. ¤ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam,yang sekaligus merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri.
Abdulkarim Al – Jilli membagi insan kamil atas tiga tingkatan. a) Tingkat
Pemula ( al – bidayah ). Pada tingkat ini insan kamil mulai dapat merealisasikan asma dan sifat – sifat ilahi pada dirinya. b) Tingkat menengah ( at – tawasuth ). Pada tingkat ini insan kamil sebagai orbit kehalusan sifat kemanusiaan yang terkait dengan realitas kasih Tuhan ( al – haqaiq ar – ramaniyyah ). Pengetahuan yang dimiliki oleh insan kamil pada tingkat ini telah meningkat dari pengetahuan biasa, karena sebagian dari hal – hal yang gaib telah dibukakan Tuhan kepadanya. c) Tingkat terakhir ( al – khitam ). Pada tinhgkat ini insan kamil telah dapat merealisasikan citra Tuhan secara utuh. Iapun telah dapat mengetahui rincian dari rahasia penciptaan takdir. Alasan Mengapa Iman, Islam, dan Ihsan Menjadi Persyaratan dalam Membentuk Insan Kamil.
Karena Insan kamil adalah manusia yg sempurna..
ya meskipun tidak ada manusia yg sempurna (kecuali nabi) namun Islam,iman dan Ihsan akan membentuk insan kamil itu sendiri menjadi manusia yg lebih sempurna. Ia Islam (berserah diri terhadap aturan Allah). Ia Iman (Mengimani Allah itu ada,mengimani rukun² iman). Ia Ihsan (berbuat baik seolah ia melihat Allah dan dilihat Allah). Dari mengamalkan 3 hal tersebut, maka dia akan terbentuk menjadi insan kamil RANGKUMAN TENTANG BAGAIMANA MENJADI INSAN KAMIL Untuk menapaki jalan insan kamil terlebih dahulu kita perlu mengingat kembali tentang 4 unsur manusia yaitu jasad atau raga, hati, roh dan rasa. Keempat unsur manusia ini harus di fungsikan untuk menjalankan kehendak allah. Hati nurani harus dijadikan rajanya dengan cara selalu mengingat tuhan. Jika sudah secara benar menjalankan 4 unsur tersebut, lalu mengkokohkan keimanan, meningkatkan peribadatan, dan membaguskan perbuatan, sekaligus menghilangkan karakter-karakter yang buruk. Kesimpulan kebermaknaan Islam dan Iman akan mencapai kesempurnaan jika dibarengi dengan Ihsan, sebab Ihsan merupakan perwujudan dari Iman dan Islam,yang sekaligus merupakan cerminan dari kadar Iman dan Islam itu sendiri 1. Iman, islam dan ihsan merupakan tripologi agam islam diman sesuai dengan hadits nabi diatas. 2.Iman, islam dan ihsan saling berhubungan karena seseorang yang hanya menganut Islam sebagai agama belumlah cukup tanpa dibarengi dengan iman
Kritik dan Saran
Kesimpulan, Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang kritik & saran positif dari pembaca. Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi. Sekian,dan terimah kasih.