Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

B. KOMPETENSI DASAR

KD 3.1 Mengidentifikasi Mesin Frais


KD 4.1 Menggunakan Mesin Frais

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.1.1 Menjelaskan definisi Mesin Frais
3.1.2 Mengidentifikasi macam-macam Mesin Frais
3.1.3 Mengidentifikasi bagian-bagian utama Mesin Frais
3.1.4 Mengidentifikasi peralatan bantu kerja Mesin Frais
4.1.1 Menjelaskan dasar pengoperasian Mesin Frais
4.1.2 Menjelaskan pemeliharaan Mesin Frais

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
4.1.1.1. Setelah diskusi mengenai Mesin Frais peserta didik mampu mendefinisikan Mesin
Frais
4.1.1.2. Setelah observasi terhadap Mesin Frais peserta didik mampu mengidentifikasi
macam-macam Mesin Frais
4.1.1.3. Setelah observasi terhadap Mesin Frais peserta didik mampu mengidentifikasi
bagian-bagian utama Mesin Frais
4.1.1.4. Setelah observasi terhadap Mesin Frais peserta didik mampu mengidentifikasi
peralatan bantu kerja Mesin Frais
4.1.1.1. Setelah observasi terhadap Mesin Frais peserta didik mampu menjelaskan dasar
pengoperasian Mesin Frais
4.1.1.2. Setelah observasi terhadap Mesin Frais peserta didik mampu menjelaskan
pemeliharaan Mesin Frais

E. MATERI PEMBELAJARAN
a. Definisi Mesin Frais
Secara garis besar Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong
bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau
arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor.

b. Macam-Macam Mesin Frais


Pada dasarnya Mesin Frais merupakan mesin perkakas yang banyak digunakan dalam dunia
industri manufaktur. mesin ini mempunyai prinsip kerja yaitu pisau pemotong yang diputar oleh
spindel. berputarnya pisu pemotong menyebabkan permukaan benda kerja terkelupas, umumnya
berbentuk bidang datar. Mesin frais mempunyai 3 sumbu utama yaitu sumbu Z (searah spindel),
Y untuk gerakan lebar dan X untuk gerakan memanjang. benda benda hasil pengefraisan
umumnya berbentuk tiga dimensi seperti kubus, segibanyak, profil dan bentuk bentuk lainnya
Beberapa Macam - Mesin Frais
1. Mesin Frais Horisontal
Mesin ini mempunyai sumbu horisontal, dan umumnya proses penyayatan dilakukan pada
bagian diameter pisau frais / selimut. alat potong mesin frais horisontal umumbya berbentuk
diameter besat dan berlubang untuk dipasangkan pada arbor.

2. Mesin frais Vertikal


pada mesin ini spindel mesin terdapat pada posisi vertikal, biasanya digunakan juga untuk proses
pengeboran. Prinsip pemotongan pada mesin ini adalah pada bagian muka pisau frais Pada mesin
ini biasanya alat potongnya berbentuk batang atau disebut pisau frais jari dan pisau berbentuk
Keong / pisau frais muka.

3. Mesin frais Universal


Mesin ini merupakan gabungan dari mesin frais horisontal dan vertikal, akan tetapi tidak dapat
digunakan secara bersamaan. mesin jenis ini adalah mesin yang cukup banyak digunakan.

c. Bagian-Bagian Utama Mesin Frais


Bagian-bagian Utama Mesin Frais
1. Head, merupakan tempat mekanisme motor penggerak terpasang.
2. Spindel, merupakan bagian yang menggerakkan arbor (tempat mata pahat/cutter).
3. Arbor (Poros Tempat Cutter/Pahat Frais) Arbor digunakan untuk mencekam pahat frais yang
terpasang pada sumbu utama. Arbor juga disebut poros frais, yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu mesin. Bentuknya panjang dan
sepanjang badannya diberi alur spie (pasak), bagian ujungnya berbentuk tirus dan ujung
lainnya berulir, dilengkapi ring penekan (collar). Arbor juga dibuat dengan bentuk yang
pendek untuk pengikatan pisau- pisau frais sisi. Ukurannya sesuai dengan standar lubang
pisau frais, misalnya 22, 27, dan 33 mm atau 7/8 inch, 1 inch, dan 1 inch.
4. Arbor support, merupakan bagian di mana mata potong dan arbor terpasang.
5. Column, untuk menyokong dan menuntun knee saat bergerak vertikal.
6. Knee, merupakan bagian yang terpasang pada column, tempat mekanisme (transmisi
penggerak) pengaturan pemakanan (feed) dan menopang saddle.
7. Saddle, terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arah operator. Saddle digunakan
untuk menopang meja.
8. Feed dial, digunakan untuk mengatur gerakan meja saat pemakanan.
9. Crossfeed handwheel, digunakan untuk menggerakkan meja (bed) secara horizontal.
10. Base, merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai. Base juga berfungsi
sebagai reservoir (penampung fluida pendingin).
11. Kepala Pembagi (Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang dalam
lubang dalam spindel kepala pembagi dan senter lainnya dipasang pada kepala lepas. Kepala
pembagi digunakan untuk membuat roda gigi dan segi banyak beraturan. Kebanyakan roda
cacing pada kepala pembagi bergigi 40 dan poros cacing berulir tunggal, sehingga untuk
memutar satu putaran benda kerja memerlukan putaran engkol sebanyak 40 kali. Macam
kepala pembagi antara lain : pembagian langsung, pembagian sederhana, pembagian sudut,
dan pembagian diferensial.)
12. Kepala Lepas, Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang. Kepala
lepas sebagai salah satu senter pada mesin frais.
13. Meja putar Untuk mesin frais tegak, meja putar digunakan sebagai kepala pembaginya. Pada
alat ini dibuat alur T untuk mencekam benda kerja dengan baut jepit.
14. Ragum (tanggem penjepit / facing fixture vise) Ragum digunakan untuk mencekam benda
kerja. Ragum digunakan pada berbagai ukuran. Ada beberapa macam ragum, antara lain :
- Ragum datar (ragum lurus) Rangkanya dibuat dari besi tuang dengan rahang ragum
dari baja perkakas yang disepuh. Ragum datar digunakan untuk pekerjaan ringan.
- Ragum pelat (ragum dengan bibir pemegang)
- Ragum pelat dibuat lebih kuat dari ragum biasa. Ragum ini sangat cocok untuk
mesin yang besar dan pekerjaan berat.
- Ragum universal sudut (ragum dapat diputar) Ragum universal sudut dapat diatur ke
arah horisontal dan vertikal sebesar sudut (derajat) tertentu.
- Ragum busur Ragum di mana pada alas ragum terdapat skala indeks sudut.

Keterangan Gambar :
A = Spindle Mesin : sebagai tempat berputar dan dicekamnya alat potong.
B = Arbor : sebagai penjepit cutter.
C = Pisau Frais (cutter) : sebagai alat penyayat benda kerja.
D = Ragum : sebagai tempat untuk menjepit benda kerja.
E = Meja Mesin : sebagai tempat kedudukan ragum.
F = Lampu : sebagai alat penerangan saat proses berlangsung
G = Selang cairan coolant : sebagai tempat mengalirnya air pendingin dari penampungan ke
alat potong
H = Tuas Drill : tuas yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan spindel ketika proses
drilling.
Keterangan Gambar:
I = Tuas Pengatur RPM : sebagai pengatur kecepatan berputarnya alat potong (RPM)
J = Eretan Melintang Sumbu Y : sebagai penggerak pahat maju-mundur ).
K = Eretan Memanjang Sumbu X : sebagai penggerak meja mesin arah horizontal ( kanan-kiri )
L = Eretan Tinggi Sumbu Z : untuk menggerakkan meja pada arah naik-turun.
M = Bak Penampung Collant : untuk menampung cairan pendingin yang telah selesai digunakan

Keterangan Gambar:
O1 = Tombol ON Spindel : untuk menghidupkan putaran spindel
O = Tombol OFF Spindel : untuk mematikan putaran spindle
P1 = Tombol ON Collant : untuk menghidupkan cairan
P2 = Tombol OFF Collant : untuk mematikan cairan pendingin
Q1 = Tombol ON Fedding : untuk menghidupkan fedding otomatis
Q2 = Tombol OFF Fedding : untuk mematikan fedding otomatis
R = Tombol Emergency : untuk mematikan mesin secara mendadak ketika terjadi kesalahan
T = Lampu Indikator : untuk mengetahui hidup atau matinya dari tombol operasional
Tombol ON/OFF Mesin: untuk menyalakan dan mematikan mesin

d. Perlengkapan Mesin Frais


Perlengkapan Mesin Frais
1. Kepala pembagi (dividing head)
Kepala pembagi (dividing head) adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk
segisegi yang beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya dilengkapi dengan
plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan
pembagian langsung.

2. Kepala lepas
Alat ini digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan dividing head.
Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.

3. Rotary table.
Rotary table digunakan untuk membagi segi-segi beraturan misalnya kepala baut. Disamping itu
juga dapat digunakan untuk membagi jarak-jarak lubang yang berpusat pada satu titik misalnya
membagi lubang baut pengikat pada flendes.

4. Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dimasukkan ke sarung tirus pada
sumbu utama.

5. Arbor beserta cincin dan dudukan penyangga


Cutter pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur dengan
pemasangan cincin.
6. Stub Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada sarung tirus pada
sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk memegang pisau freis
yang pendek dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .

7. Kolet
Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini bermacam-
macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis yang berbentuk jari (End
Mill Cutter).

8. Pahat frais atau Pisau (Cutter)


a. Macam-macam pisau :
1) Pisau frais aksial (axial) Pisau frais aksial digunakan untuk memotong rata dan sejajar dengan
putaran arbor, misalnya mengefrais permukaan (face milling cutter), mengefrais sisi (side milling
cutter), dan sebagainya.
2) Pisau frais radial Pisau frais radial digunakan untuk mengefrais permukaan menyudut
terhadap putaran arbor
3)Pisau frais profil
Pisau frais profil digunakan untuk membuat bentuk yang berjari-jari (concave, convex, corner
rounding). Pisau ini termasuk pisau bilah (spline cutter) untuk membuat roda gigi, pisau gigi
bilah datar (sprooket cutters) dan pisau spesial profil dengan bentuk yang tertentu.
4) Pisau frais spesial
a) Pisau frais alur T (tee)
Tangkai pisau dibuat cukup kecil, sehingga mudah dipakai melalui alur pemotongan. Ukurannya
ditentukan oleh diameter pisau, di mana tebal pisau seimbang dengan diameternya. Cara
penggunaan pisau ini, pertama benda kerja harus dibuat alur dulu, baru dilakukan pemotongan
dengan pisau tee.
b) Pisau frais ekor burung (dovetail cutter) Cara penggunaan pisau jenis ini sama dengan pisau
alur tee. Biasanya bersudut 600 dan pada ujungnya terdapat ulir (kanan atau kiri) menurut arah
tajamnya pisau.frais gergaji (slitting saws)
c)Pisau frais gergaji digunakan pada pemotongan alur-alur sempit pada pembuatan anak kunci
atau untuk pembelahan bagian pekerjaan. Ukuran pisau ini ditentukan oleh diameter dan tebal
pisau. Pisau dengan tebal di bawah inch dibuat seri yang tebalnya bertambah 1/1000 inch dan
tidak mempunyai gigi-gigi di bagian sisinya, sehingga diperlukan pengapit untuk menjaga
pembengkokan, serta pemakanan pisau pendek. Pada pisau yang tebal, sisinya bergerigi sehingga
hasil pemotongannya lebih baik dan lebih terlindung dari pembengkokan saat pemotongan celah
yang dalam.
d) Pisau frais pasangan (inserted tool cutters) Pisau ini merupakan pisau berukuran besar
misalnya 6 inch atau lebih. Supaya ekonomis, gigi-giginya saja yang dibuat dari HSS atau baja
tungsten karbida dan dipasangkan pada badan pemegangnya dari baja karbon rendah.
e) Pisau frais jari (end mill cutter)
Pisau frais jari merupakan pisau yang bertangkai dan dipasang pada mesin frais tegak.
Tangkainya ada yang lurus, ada yang tirus.

e. Penggunaan Mesin Frais

Mesin Frais digunakan untuk membentuk suatu benda kerja dengan cara menyayat. Untuk
menyayat benda kerja dipasang pada meja kemudian meja dinaikan sehingga benda kerja
termakan oleh pisau yang sedang perputar, kemudian meja digerakan sesuai dengan
kebutuhannya untuk memberi penyayatan yang terus menerus. Putaran dari pisau milling
(cutter) di sebut dengan putaran atau gerakan utama.
Pada dasarnya gerakan dari meja frais itu dapat dilakukan dalam dua arah, yaitu gerakan
mendatar (membujur dan melintang) dan gerakan tegak (naik dan turun) juga gerakaan dari meja
ini dapat dilakukan dengan tangan atau secara otomatis. Agar pisau dapat berfungsi memotong
benda kerja, sisi potong pisau mempunyai sudut baji yang tajam, seperti halnya pahat pada mesin
bubut.
a. Posisi Pisau Pada Mesin Frais
1. Posisi Paralel
Pada pengerjaan yang sederhana, sumbu pahat diletakan paralel dengan permukaan benda
kerja yang dikerjakan. Pisau frais berbentuk silinder dan mempunyai sisi potong disekeliling
permukaan.
2. Posisi Tegak Lurus
Sumbu pisau frais dapat diletakan tegak lurus dengan permukaan benda kerja. Dalam
pengerjaan yang menggunakan posisi ini, pisau frais tidak hanya memotong dengan pada
sekililing saja, akan tetapi juga dengan bagian muka cutter sehingga tatal akan terpotong
yang sama tebal.
b. Metode Pemotongan Pada Mesin Frais
1. Pemotongan Searah Jarum Jam
Pada pemotongan ini benda kerja datang searah dengan arah putaran sisi potong pisau frais,
metode ini memungkinkan hasil kurang baik karena meja (benda kerja) cenderung tertarik
oleh gerakan putar pisau frais.
2. Pemotongan Berlawanan Arah Jarum Jam
Pada pemotongan ini benda kerja datang berlawanan dengan arah putaran sisi potong pisau
frais, metode ini dapat menghasilkan pemotongan maksimal karena benda kerja tidak
terangkat.
3. Pemotongan Netral
Metode pemotongan ini digunakan jika benda kerja yang disayat lebih kecil dari pada
diameter pisau frais. Model pemotongan ini hanya dilakukan pada mesin frais vertical.
c. Langkah-langkah Pemotongan
Sebelum mengoperasikan mesin frais,langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Mempelajari gambar kerja guna menyusun urutan kerja yang baik.
2. Mempelajari sifat material/bahan guna menentukan jenis pisau dan media pending yang
digunakan.
3. Menentukan kualitas hasil yang diinginkan.
4. Menentukan bentuk geometri alat potong yang digunakan.
5. Menentukan alat bantu yang digunakan.
6. Menentukan roda-roda gigi pengganti, apabila dikehendaki.
7. Menentukan parameter-parameter pemotongan yang berpengaruh dalam proses
pengerjaan seperti kecepatan potong, kecepatan sayat, kedalaman pemakanan dan
lainya.
Setelah proses diatas dilaksanakan maka langkah selanjutnya adalah:
1. Memasang benda kerja pada ragum/pencekam.
2. Memasang pisau frais pada arbor.
3. Menghidupkan mesin frais,termasuk putaran pisau frais.
4. Melakukan pengefraisan sesuai dengan gambar kerja.
5. Melakukan pengukuran benda kerja, menjauhkan dahulu benda kerja dari pisau frais atau
mematikan dahulu putaran pisau frais.
6. Melanjutkan proses pengefraisan sampai sesuai dengan ukuran pada benda kerja.

7. Mematikan mesin frais dan melepas benda kerja dari ragum/pencekam.

f. Pemeliharaan mesin bubut mesin frais


untuk menjaga kerja dan kualitas mesin mesin frais diperlukan tindakan pencegahan atau
perawatan berkala terhadap mesin. Tindakan pencegahan dan perawatan tersebut harus
memperhatikan aspek-aspek pendukung seperti :
- Pengoperasian mesin sesuai prosedur pengoperasian.
- Perawatan secara rutin terhadap mesin.
- Penggantian part yang rusak/aus dengan segera.
Tindakan pencegahan pada pemeliharaan mesin frais sangat diperlukan. Tindakan
pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan awal sebelum mesin mesin frais dijalankan.
Pemeriksaan awal adalah suatu kegiatan memeriksa, mengecek, meneliti perlengkapan, kondisi
kerja perlengkapan yang berkaitan dengan pengoperasian mesin mesin frais, sebelum mesin
mesin frais tersebut dijalankan.
Tujuan pemeriksaan awal adalah sebagai berikut :
1. Mendeteksi secara dini hal-hal yang dapat menyebabkan pengoperasian mesin mesin frais
turning mengalami gangguan.
2. Mencegah terjadinya kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan saat proses
pengerjaan mesin frais
3. Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan akibat kelalaian kerja oleh operator.
4. Sebagai standart operasi untuk memberikan rasa aman dan jaminan keselamatan
pengoperasian mesin mesin frais.
Jenis-jenis perawatan dibagi menjadi perawatan harian/rutin dan perawatan berkala. Jenis
pekerjaan yang dilakukan dalam tindakan perawatan adalah sebagai berikut :
Perawatan harian
1. Bersihkan gram, dan kotoran lain setiap memulai dan menganggu saat pengoperasian mesin frais.
Pastikan ruang kerja dalam mesin (axis x,y,z) bersih dari kotoran dan pastikan tidak ada part yang
mengganggu gerak axis mesin.
2. Setelah pemakaian disarankan untuk melumasi bagian-bagian mesin tertentu, hal ini berguna
untuk pencegahan korosi terhadap part tersebut.
3. Gerakkan eretan - eretan mesin setiap memulai dan mengakhiri proses, berikan pelumas apabila
perlu.
4. Kencangkan baut-baut dan sambungan tubing pneumatic (pastikan tidak ada yang kendur atau
lepas).
5. Pastikan tidak ada kebocoran pada saluran coolant dan body mesin.

Perawatan berkala
1. Perksa saringan coolant dan bersihkan dari kotoran yang menempel.
2. Periksa kualitas coolant dalam tangki dan ganti/recycle dengan coolant baru apabila kondisi
coolant sudah tidak layak pakai.
3. Periksa bagian frl pneumatic, kuras air yang terdapat pada filter dan tambahkan oli pada
lubricator apabila oli pelumas telah berkurang.
4. Periksa pergerakan ballscrew, lm guide, dan sliding unit pintu, pastikan pergerakan selalu halus
tanpa hambatan. Lakukan pelumasan setiap bulannya.
5. Periksa gear-gear pada tiap motor, pastikan gerakan selalu halus.
6. Periksa kondisi motor turnet, motor spindle, dan motor coolant untuk menghindari kerusakan
eletrik dan kerusakan mekanik.
7. Periksa putaran spindle, pastikan bearing dan kopling tetap kencang dan tidak bising pada
berbagai kecepatan spindle. Lakukan pula pelumasan setiap minggunya.
8. Periksa kekencangan baut untuk menghindari kerusakan pada part lain.
9. Ganti part yang telah aus dengan part baru yang sesuai dengan spesifikasi mesin.

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE


Pendekatan : pendekatan saintifik
Model pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Ceramah, Diskusi, observasi dan demonstrasi

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Ke 1
Kegiatan Guru Siswa Alokasi Waktu
Pendahuluan o Mengucap salam o Menjawab salam 20 menit
o Memimpin doa o Berdoa bersama
o Melakukan presensi o Menjawab panggilan
guru
o Menyiapkan media o Menyiapkan buku
pembelajaran catatan dan sumber
belajar lainnya
o Memberikan o Membuka
pertanyaan pembuka buku/modul/internet
mengenai materi untuk untuk menjawab
merangsang pemikiran pertanyaan
siswa
o Menyampaikan o Mendengarkan dan
pengantar dan tujuan mencatat materi yang
pembelajaran sesuai perlu dicatat
materi
o Menjelaskan prosedur o Mendengarkan dan
belajar dan mencatat hal yang perlu
penilaiannya dicatat
o Membuat o Mengusulkan atau
peraturan/kesepakatan menambahkan poin-
kelas demi poin
berlangsungnya KBM peraturan/kesepakatan
yang baik yang nantinya bisa
disepakati bersama
Kegiatan Inti Menstimulasi / pemberian rangsang 90 menit
o Menampilkan gambar- o Mengamati gambar
gambar Mesin Frais tersebut
dan komponen- o Mendiskusikan hal-hal
komponennya yang terkait dengan
gambar yang
ditampilkan
Mengidentifikasi masalah
o Guru menyampaikan o Siswa mendiskusikan
hal yang perlu dicari, hal-hal yang perlu dicari
yaitu definisi Mesin tersebut.
Frais, macam-macam o Siswa mencatat hasil
Mesin Frais, bagian- diskusi pada buku
bagian utama Mesin catatan.
Frais, perlengkapan
Mesin Frais, dan
peralatan bantu kerja
Mesin Frais
Pengumpulan data
o Guru menyampaikan o Siswa mendiskusikan
hal yang perlu dicari, hal-hal yang dicari
yaitu definisi Mesin dengan dasar
Frais, macam-macam mengumpulkan berbagai
Mesin Frais, bagian- sumber, bisa melalui
bagian utama Mesin internet atau buku.
Frais, perlengkapan o Siswa kemudian
Mesin Frais, dan mencatat hasil diskusi
peralatan bantu kerja pada buku catatan.
Mesin Frais
Pembuktian
o Menampilkan dan o Siswa membandingkan
menyampaikan materi apa yang disampaikan
mengenai definisi oleh Guru dengan hasil
Mesin Frais, macam- diskusinya, apakah
macam Mesin Frais, sesuai atau tidak.
perlengkapan Mesin o Siswa mencatat hal-hal
Frais, dan peralatan yang perlu ditambahkan
bantu kerja Mesin Frais jika hasil diskusi tadi
ada yang kurang atau
tidak sesuai dengan
materi yang
disampaikan.
Generalisasi / menarik kesimpulan
o Menyimpulkan materi o Mencatat kesimpulan
pada pertemuan yang disampaikan oleh
pertama. Guru.
Penutup o Menyampaikan hal-hal o Siswa mencatat hal-hal 10 menit
yang akan dibahas pada yang akan dibahas pada
pertemuan ke 2. pertemuan ke 2.
o Guru meminta siswa o Siswa mencari bahan
untuk mencari bahan bacaan di rumah atau
bacaan terkait diluar jam pelajaran.
pertemuan ke 2.
o Guru memimpin doa o Siswa berdoa
o Mengucap salam o Menjawab salam
2. Pertemuan Ke 2
Kegiatan Guru Siswa Alokasi Waktu
Pendahuluan o Mengucap salam o Menjawab salam 20 Menit
o Mempersilakan berdoa o Salah satu memimpin
doa
o Melakukan presensi o Mengacungkan
tangan/menjawab.
Setelah selesai dipanggil
semua, presensi
diedarkan untuk
ditandatangan.
o Menyiapkan media o Menyiapkan catatan dan
pembelajaran sumber belajar lainnya
o Memberikan o Membuka catatan dan
pertanyaan mengenai menjawab pertanyaan
materi pertemuan
pertama
o Menyampaikan o Mendengarkan dan
pengantar dan tujuan mencatat materi yang
pembelajaran perlu dicatat

Kegiatan Inti Menstimulasi / pemberian rangsang 90 Menit


o Mengajak siswa ke o Mengamati Mesin Frais
bengkel Mesin Frais
Mengidentifikasi masalah
o Guru menyampaikan o Siswa mendiskusikan
hal yang perlu dicari, hal-hal yang perlu dicari
yaitu dasar tersebut.
pengoperasian Mesin o Siswa mencatat hasil
Frais dan pemeliharaan diskusi pada buku
Mesin Frais catatan.
Pengumpulan data
o Guru menyampaikan o Siswa mendiskusikan
hal yang perlu dicari, hal-hal yang dicari
yaitu dasar dengan dasar
pengoperasian Mesin mengumpulkan berbagai
Frais dan pemeliharaan sumber, bisa melalui
Mesin Frais internet atau buku.
o Siswa kemudian
mencatat hasil diskusi
pada buku catatan.
Pembuktian
o Menyampaikan materi o Siswa membandingkan
dan melakukan apa yang disampaikan
simulasi/praktik oleh Guru dengan hasil
mengenai dasar diskusinya, apakah
pengoperasian Mesin sesuai atau tidak.
Frais dan pemeliharaan o Siswa mencatat hal-hal
Mesin Frais yang perlu ditambahkan
jika hasil diskusi tadi
ada yang kurang atau
tidak sesuai dengan
materi yang
disampaikan.
o Siswa mengamati dasar
pengoperasian Mesin
Frais dan
pemeliharaannya.
Generalisasi / menarik kesimpulan
o Menyimpulkan materi o Mencatat kesimpulan
pada pertemuan yang disampaikan oleh
pertama. Guru.
Penutup o Menyampaikan hal-hal o Siswa mencatat hal-hal 20 Menit
yang akan dibahas pada yang akan dibahas pada
pertemuan ke 2. pertemuan ke 2.
o Guru meminta siswa o Siswa mencari bahan
untuk mencari bahan bacaan di rumah atau
bacaan terkait diluar jam pelajaran.
pertemuan ke 3.
o Guru mengajak siswa o Siswa kembali ke kelas
kembali ke kelas
o Guru memimpin doa o Siswa berdoa
o Mengucap salam o Menjawab salam

H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Jenis Penilaian (Tes dan Non tes)
Tes tulis, digunakan untuk mengukur aspek kognitif siswa, yaitu dengan tes tulis berbentuk
uraian yang terdiri atas 5 soal.
Lembar observasi (Non tes), digunakan untuk mengukur aspek psikomotorik dan aspek
afektif siswa pada saat melaksanakan kegiatan praktik.

2. Bentuk Instrumen
(a). Soal tes tulis
1. Jelaskan definisi Mesin Frais ?
2. Sebutkan macam - macam Mesin Frais ?
3. Sebutkan bagian - bagian Mesin Frais ?
4. Sebutkan peralatan-peralatan yang digunakan pada waktu membuat roda gigi ?
5. Jika kita akan membuat roda gigi dengan jumlah gigi 31, berapakah putaran engkol pembagi
pada dividing head?

Kunci Jawaban Tes Tulis


1. Secara garis besar Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong
bermata banyak yang berputar (multipoint cutter).

2. a. Mesin Frais Horizontal


b. Mesin Frais Vertikal
c. Mesin Frais Universal .

3. 1) Motor utama
2) Eretan/support
3) Sistem Control
4) Rumah Pisau
5) Ragum
6) Sistem Transmisi
7) Meja Mesin
8) Kepala Lepas

4. Peralatan yang digunakan antara lain :


a) Dividing head dan perlengkapanya
b) Kepala lepas
c) Arbor, cincin dan dudukan penyangga.
d) Cutter modul
e) Kunci inggris dan kunci pass 19.
f) Dial indicator.
g) Jangka sorong dll.

5. Rumus : Nc = i / z
Nc = 40/31 = 1 9/31
jadi putaran engkolnya adalah :
satu putaran tambah 9 lubang pada sector 31

(b). Lembar Observasi


3. Pedoman Penilaian
(a). Pedoman Penilaian Tes Tulis (aspek kognitif)
No. Kemampuan Siswa Indikator Skor
Soal
1 Menjelaskan definisi Mesin Frais Sangat mampu 4
Mampu 3
Cukup mampu 2
Tidak mampu 1
2 Menyebutkan macam-macam Mesin Frais dan Sangat mampu 4
penggunaannya pada kehidupan sehari-hari. Mampu 3
Cukup mampu 2
Tidak mampu 1
3 Menyebutkan perlengkapan dan peralatan bantu Sangat mampu 4
kerja Mesin Frais Mampu 3
Cukup mampu 2
Tidak mampu 1
4 Menyebutkan tujuan pemeriksaan awal Mesin Sangat mampu 4
Frais Mampu 3
Cukup mampu 2
Tidak mampu 1

Rubrik Penilaian tes tulis (aspek kognitif)


Skor Indikator Kriteria jawaban
4 Sangat mampu Jawaban lengkap dan benar sesuai dengan kunci jawaban
3 Mampu Jawaban benar sesuai dengan kunci jawaban tetapi kurang lengkap
2 Cukup mampu Jawaban sebagian besar kurang sesuai dengan kunci jawaban
1 Tidak mampu Tidak ada jawaban yang sesuai sama sekali dengan kunci jawaban
Nilai yang Dicapai
NILAI KOGNITIF = x 100
Nilai Maksimal

Kategori Nilai: 9,00 10,00 = Kompeten dengan kualifikasi sangat baik


8,00 8,99 = Kompeten dengan kualifikasi baik
7,00 7,99 = Kompeten dengan kualifikasi cukup
< 7,00 = Belum kompeten

I. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media : LCD proyektor, Laptop, Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Alat/Bahan : Mesin Frais dan perlengkapannya
3. Sumber Pembelajaran:
- Wirawan Sumbodo dkk, 2008.Teknik Produksi Mesin Industrii. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
- Direktorat pembinaan SMK. 2013.Teknik Pemesinan Dasar. Kementrian pendidikan dan
Kebudayaan
- Sentot Wijanarka. 2010. Modul Teknik Pemesinan Frais untuk SMK. Universitas Negeri
Yogyakarta
- Buku referensi dan artikel yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai