Anda di halaman 1dari 19

Perawatan

Beton (curing)
Perwatan Beton (Curing)
• Selama 24 jam sesudah di cor beton harus dilindungi
terhadap pengaruh hujan lebat, air mengalir, getaran.
• Selama 2 minggu setelah di cor harus dilindungi
terhadap panas matahari secara langsung.
• Selama 2 minggu setelah selesai di cor, jika tidak tetap
basah karena keadaan alam, beton harus selalu
dibasahi.
Penjagaan Kelembapan Beton
1. Metode pengendalian temperatur
Ada 2 (dua) tahap dalam metode pengendalian
temperatur. Pertama, untuk mengendalikan
temperatur awal pada akhir pencampuran. Kedua
adalah untuk mengendalikan kenaikan temperatur
akibat panas hidrasi, yaitu temperatur puncak.
Penjagaan Kelembapan Beton
a. Reduksi temperatur awal beton – metode precooling
• Mencegah radiasi matahari langsung pada agregat
dengan penutup dan mengecat silo semen dengan warna
muda.
• Mendinginkan air campuran atau menggunakan es
sebagai bagian dari air campuran.
• Mendinginkan agregat dengan melindunginya dari terik
matahari dengan karung basah, memakai air dingin,
nitrogen cair, dry ice (karbon dioksida padat) atau
mixer khusus.
Penjagaan Kelembapan Beton
a. Reduksi temperatur awal beton – metode
precooling
• Menyemprot (sprinkle) air pada agregat kasar untuk
membantu pendinginan kelengasan permukaan.
• Pendinginan vacuum dari agregat, misalnya evaporasi
ketika air menguap di bawah vacuum tinggi.
• Menggunakan nitrogen cair untuk memproduksi air
dingin, atau slush (es lepas) atau injeksi langsung ke
dalam beton segar.
Penjagaan Kelembapan Beton
b. Reduksi temperatur puncak – metode pendingin
dan pemilihan material.
• Reduksi temperatur awal dengan metode precooling
• Pemakaian water-reducing admixture
(memperlambat proses pengikatan dan pengerasan
beton) untuk mengurangi kadar semen
• Menggunakan semen low-heat/semen rendah panas
(jenis IV), semen panas sedang/moderate heat (jenis
II), semen terak rendah panas/low heat slag atau
tahan sulfat/sulfat resisting (jenis V).
Penjagaan Kelembapan Beton
b. Reduksi temperatur puncak – metode
pendingin dan pemilihan material.
• Memakai penggantian sebagian semen dengan
pozzolan, misalnya abu terbang atau kerak untuk
mengurangi kadar semen, atau sebagai semen
campuran.
• Pasca pendinginan (post-cooling) dengan
menyirkulasikan air atau cairan lain melalui pipa
tipis yang ditanamkan dalam beton
Penjagaan Kelembapan Beton
c. Mendinginkan material. Yang paling ekonomis
ialah mendinginkan airnya dengan peti
pendingin, nitrogen cair, atau es pecahan.
Satu derajat Celcius dari temperatur beton
dapat kita turunkan dengan menurunkan
temperatur dari semen sebanyak 9oC, atau dari
agregat sebanyak 1,6oC (tapi dalam praktik
sulit) atau dari air sebanyak 3,6oC.
d. Waktu yang diperlukan untuk mengangkut,
menuang dan finishing dipersingkat.
Penjagaan Kelembapan Beton
e. Waktu pengangkutan sedapat mungkin dibatasi
sampai 30 menit. Jadwal pengiriman harus
diatur sedemikian rupa sehingga beton dapat
langsung dituangkan setelah tiba di lapangan.
Penambahan air kedalam campuran setelah
diangkut sebaiknya dihindari.
f. Kehilangan air karena penyerapan oleh lantai
kerja atau bekisting harus dicegah. Bekisting,
tulangan, dan lantai kerja perlu dibasahi terlebih
dahulu tetapi air jangan sampai menggenang..
Penjagaan Kelembapan Beton
e. Perawatan harus dimulai secepatnya.
Perawatan dengan air adalah yang terbaik,
Pengecekan hasil pengecoran beton
sebelum mengeras
1. Susut
Penyusutan umum terjadi pada semua bahan yang
memakai semen sebagai pengikat. Penyusutan
merupakan salah satu penyebab utama dari retak,
karena bahan pada umumnya basah dan kemudian
mengering.
Pengecekan hasil pengecoran beton
sebelum mengeras
Penyusutan dipengaruhi oleh :
• Kadar agregat,
• Kadar air,
• Kadar semen dan bahan kimia pembantu,
• Kondisi perawatan dan penyimpanan,
Pengecekan hasil pengecoran beton
sebelum mengeras
Jenis-Jenis penyusutan :
• Susut pengeringan (drying shrinkage)
Hilangnya air dari beton menyebabkan susut, Hal ini dapat
dihindari dengan memakai faktor air semen yang rendah
dengan disertai pemadatan dan perawatan yang baik.
• Susut plastis/susut kimiawai
Perubahan volume akibat proses hidrasi dari semen
menyebabkan bertambahnya porositas pasta dan tidak
tercermin pada ukuran volumenya, hal ini menyebabkan
retak-retak pada permukaan di atas tulangan.
Pengecekan hasil pengecoran beton
sebelum mengeras
Jenis-Jenis penyusutan :
• Susut karena lingkungan
Ada 3 (tida) pengaruh, yaitu kecepatan angin,
kelengasan relatif dan temperatur udara. Dari
ketiganya yang paling dominan adalah kecepatan
angin.
Kecepatan penguapan dipengaruhi oleh perbedaan
antara tekanan uap pada permukaan beton dan
pada udara.
Pengecekan hasil pengecoran beton
sebelum mengeras
2. Retak
Bila beton baru mengering dengan cepat maka
permukaannya akan mengalami tegangan tarik yang
lebih tinggi dari kekuatan tariknya. Hal ini akan
menyebabkan retak. Retak juga mungkin terjadi bila
terdapat perbedaan temperatur yang tinggi (sampai
20oC) antara bagian dalam dan bagian luar beton,
akibat dari perbedaan muai.
Pengecekan hasil pengecoran beton
sebelum mengeras
Jenis-Jenis Retak :
• Retak akibat penurunan plastis
Keretakan ini disebabkan perbedaan sebagai akibat
pendarahan (bleeding) yaitu terbentuknya lapisan
air pada permukaan beton. Pendarahan (bleeding)
mungkin tidak tampak karena penguapan yang lebih
cepat dari naiknya air ke permukaan.
Pengecekan hasil pengecoran beton
sebelum mengeras
Jenis-Jenis Retak :
• Retak akibat susut plastis (plastic shrinkage
cracks)
Keretakan ini disebabkan oleh susut akibat
menguapnya air. Penguapan yang cepat dari
kelembaban permukaan yang terekspos dari beton
segar bisa terjadi setelah penyelesaian (finishing)
selesai, tapi sebelum perawatan (curing) dimulai.
• Retak rambut
Perbaikan hasil pengecoran beton setelah
bekisting dibuka
1. Penambalan dan Pembersihan
Setelah bekisting dibongkar, kadang terjadi lubang-
lubang kecil dan tonjolantonjolan pada beton yang
diakibatkan pemadatan kurang sempurna. semua
tonjolan dibuang dengan tatah, lubang-lubang
seperti bekas pengikat harus diisi. Bercak-bercak
diangkat supaya warna beton seragam.
Perbaikan hasil pengecoran beton setelah
bekisting dibuka
2. Finishing (penyelesaian akhir)
Metode mengekspos agregat adalah dengan mencuci
dan menyikat, memakai bahan untuk
memperlambat pengerasan (retarder) dan
menggosok (scrubbing), menggosok dengan tekanan
tinggi (abrasive blasting), peralatan (tooling) dan
menggerinda (grinding).

Anda mungkin juga menyukai