Anda di halaman 1dari 5

Tabel 6.3.

Misi 3 Membangun perekonomian daerah dengan memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan dan perdesaan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
CAPAIAN KINERJA
MISI

1 Membangun perekonomian daerah


dengan memperkuat ekonomi
berbasis kerakyatan dan perdesaan
yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan

TUJUAN

1 Mewujudkan
pertumbuhan
ekonomi yang inkulsif
dan berkelanjutan
berlandaskan pada
struktur
perekonomian yang
kokoh

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

Tercapainya
1 Laju pertumbuhan
pertumbuhan
ekonomi daerah
ekonomi yang tinggi
dan disertai oleh
distribusi pendapatan
yang merata (growth
with equity )

Peningkatan
produktivitas dan
nilai tambah sektor
pertanian dan
perikanan

2 Indeks ketimpangan
regional (Indeks
Ketimpangan
Williamson)
3 Ketimpangan
pendapatan (Indeks
Gini)
4 Persentase penduduk
miskin
5 Nilai Tukar Petani
(NTP) Ketahanan
6 Indeks
Pangan
7 Rata-rata kontribusi
sektor pertanian,
peternakan, dan
perikanan terhadap
PDRB
8 Rata-rata
pertumbuhan sektor
pertanian,
peternakan, dan
perikanan terhadap
PDRB

Kondisi Awal
(2014)

Kondisi Akhir
(2021)

6,00%

7,00%

0,30

0,20

17,09%

10,00%

110,00

60,00

31,89%

30,00%

4,80%

5,00%

STRATEGI

1 Revitalisasi sektor
pertanian dan
perikanan

ARAH KEBIJAKAN

1 Revitalisasi sektor
pertanian sebagai sektor
basis daerah dan untuk
mecukupi kebutuhan
pangan masyarakat baik
dari ketersediannya,
aksebilitasnya, mutu,
gizi, keamanan, dan
keragamannya (ketahan
pangan)

2 Peningkatan ketahanan
pangan masyarakat

CAPAIAN KINERJA
MISI

TUJUAN

SASARAN

Peningkatan
kontribusi dan
percepatan laju
pertumbuhan sektor
industri pengolahan

INDIKATOR KINERJA

Kondisi Awal
(2014)

Kondisi Akhir
(2021)

1 Kontribusi sektor
industri pengolahan
terhadap PDRB Kab.
Lampung Selatan

23,88%

37,00%

2 Pertumbuhan sektor
industri pengolahan

5,59%

8,00%

3 Kontribusi sub sektor


industri makanan dan
minuman terhadap
PDRB Kab. Lampung
Selatan

11,00%

15,00%

4 Pertumbuhan sub
sektor industri
makanan dan
minuman
5 Jumlah kawasan
peruntukan industri
besar dan sedang
yang dikembangkan
6 Tenaga kerja yang
terserap oleh Industri
besar dan sedang
(persen)

8,81%

10,00%

1,00

5,00

0,02

0,05

3,00

3,00%

7 Jumlah kawasan
peruntukan Sentra
IKM (SIKIM) yang
dikembangkan
8 Penyerapan tenaga
kerja IKM (persen)

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

2 Akselarasi
1 Menumbuhkembangkan
pertumbuhan sektor
kawasan dan unit
industri, baik industri
industri yang dapat
besar, menengah,
menciptakan
maupun kecil
kesempatan kerja dan
meningkatkan nilai
tambah komoditi
unggulan, terutama
komoditi pada bidang
prioritas MEA

CAPAIAN KINERJA
MISI

TUJUAN

SASARAN

Peningkatan
kontribusi
investasi/penanaman
modal dalam
perekonomian daerah

Optimalisasi kinerja
sektor perdagangan

INDIKATOR KINERJA

Kondisi Awal
(2014)

Kondisi Akhir
(2021)

1 Nilai koefisien ICOR

berkisar antara
3 s/d 4

2 Persentase proyek
investasi yang
dipantau
perkembangan
realisasi penanaman
3 Ketersediaan peta
potensi investasi
daerah dan informasi
potensi investasi
lainnya (Sistem
Informasi Potensi
Investasi Daerah
(SIPID))

100,00%

100,00%

1 Rata-rata
pertumbuhan sektor
perdagangan per
tahun

8,30%

10,00%

2 Rata-rata kontribusi
sektor perdagangan
terhadap PDRB per
tahun

17,00%

20,00%

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

1 Peningkatan daya
saing dan optimalisasi
pemasaran
investasi/penanaman
modal

2 Penumbuhan dan
pengembangan IKM
berbasis potensi daerah
1 Peningkatan iklim
investasi dan iklim usaha
untuk mengahadapi arus
investasi bebas dan
terbuka ASEAN

1 Peningkatan tata
kelola perdagangan
barang dan jasa

1 Menjamin kelancaran
distribusi dan
ketersediaan barang dan
jasa kebutuhan pokok
dan barang penting

CAPAIAN KINERJA
MISI

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

Kondisi Awal
(2014)

Kondisi Akhir
(2021)

2,07%

5,00%

50,00

19,00

43,00

2 keg

10 keg

3 Persentase kegiatan
bursa pariwisata
provinsi/nasional
yang diikuti
1 Peningkatan
sumbangan UMKM
dalam pembentukan
PDRB

100,00%

6,00%

2 Peningkatan
produktifitas UMKM

35,00%

3 Rata-rata kontribusi
perdagangan besar
dan eceran, bukan
mobil dan sepeda
motor terhadap PDRB
per tahun

Peningkatan daya
saing pariwisata
daerah

4 Indeks Keberdayaan
Konsumen
1 Jumlah objek wisata
daerah
2 Jumlah kegiatan
promosi cetak,
promosi elektronik,
publikasi media cetak,
media elektronik dan
media luar ruang

Peningkatan
kontribusi koperasi
dan UMKM dalam
perekonomian daerah

3 Jumlah koperasi
4 Persentase koperasi
aktif

249,00

300,00

70,00%

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

2 Menciptakan kepastian
berusaha dan hubungan
kerja sama yang
seimbang antara
pemasok dan pengecer
dengan tetap
memperhatikan
keberpihakan kepada
koperasi serta usaha
mikro, kecil, dan
menengah

1 Peningkatan kualitas
pengelolaan
pariwisata daerah

1 Peningkatan daya saing


destinasi wisata daerah
pada tingkat
regional/nasional yang
terintegrasi dengan
upaya pelestarian dan
pengembangan seni,
budaya, dan kreatifitas
masyarakat

1 Peningkatan kinerja
Koperasi dan UMKM

1 Peningkatan
keberdayaan Koperasi
dan UMKM sebagai
kelembagaan ekonomi
kerakyatan

CAPAIAN KINERJA
MISI

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

Kondisi Awal
(2014)

Kondisi Akhir
(2021)

Peningkatan
1 Indeks Pembangunan
keberdayaan ekonomi
Desa
masyarakat
perdesaan

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

1 Pengembangan
kelembagaan
ekonomi dan usaha
ekonomi masyarakat
Desa

1 Pengembangan ekonomi
kawasan perdesaan
untuk penanggulangan
kemiskinan dan dan
pengurangan
kesenjangan antar
wilayah

2 Jumlah desa
tertinggal
3 Jumlah desa
berkembang

4 Jumlah desa mandiri

5 Persentase desa yang


terfasilitasi
pengembangan usaha
ekonomi perdesaan
Peningkatan kualitas 1 Persentase
lingkungan hidup dan
pengaduan
keanekaragaman
masyarakat terkait
hayati secara
pencemaran dan atau
berkelanjutan
perusakan lingkungan
hidup yang ditindak
lanjuti
2 Persentase
penurunan beban
pencemar dari sentra
usaha skala kecil
3 Persentase volume
pengurangan sampah
melalui 3 R (Reduce,
Reuse, Recycle) dalam
skala kota

100,00%

100,00%

80,00%

10,29%

50,00%

1 Pengendalian
1 Pengendalian
lingkungan hidup dan
pencemaran dan
keanekaragaman
perusakan lingkungan
hayati
hidup dan
keanekaragaman hayati
dilakukan secara
terpadu lintas sektoral,
didukung oleh kebijakan
dan kerangka regulasi,
SDM dan institusi
berkualitas dan
keterlibatan partisipasi
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai