Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan konsep homeostatis dalam ekosistem, semua perubahan akan cenderung kembali ke

keadaan semula. Berikan pendapat Anda bagaimana mekanisme homeostatis menjadi tidak berfungsi
dalam perubahan ekosistem? Jelaskan beserta contohnya!

Jawab :

Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan homeostasis, yaitu adanya
proses dalam ekosistem untuk "mengatur" kembali berbagai perubahan dalam sistem secara
keseluruhan atau dalam pendekatan yang holistik (utuh-menyeluruh). Keseimbangan itu diatur oleh
berbagai faktor yang sangat rumit. Dalam mekanisme keseimbangan ini, termasuk mekanisme
pengaturan, pengadaan dan penyimpangan bahan-bahan, pelepasan hara makanan, pertumbuhan
organisme dan produksi, serta daur bahan-bahan organik, untuk kembali terurai menjadi materi atau
bahan anorganik.

Keberadaan bersama antara semua unsur kehidupan dalam ekosistem merupakan suatu coexistence
(eksistensi bersama) yang menyebabkan dua proses dalam kehidupan yang disebut co-evolution
(mengalami perubahan atau evolusi bersama) maupun co-adaptation (penyesuaian atau adaptasi
bersama), lihat juga Marten 2001 (96-105).

Eksistensi bersama, perubahan bersama, maupun penyesuaian (diri) bersama ini dalam ekologi
manusia dapat ditemui dalam berbagai peristiwa sehari-hari. Misalnya, kebersamaan manusia dengan
nyamuk, manusia dengan kucing peliharaan, harimau dengan kijang, dan seterusnya. Kesemuanya itu
memerlukan pemahaman yang objektif, bernalar dan alami (netral). Penalaran yang netral seperti ini
sering kali dilupakan manusia sehingga mengakibatkan berbagai masalah yang terus-menerus terjadi
dan merisaukan kehidupan manusia sendiri.
Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang besar sekali terhadap perubahan, tetapi
biasanya batas mekanisme homeostasis., dapat dipengaruhi bahkan dikuasai oleh kegiatan manusia.
Sebagai misal, sebuah sungai yang dikotori oleh pembuangan limbah yang tidak terlalu banyak, air
sungai itu dapat jernih kembali secara alami sehingga secara keseluruhan sungai itu dianggap belum
tercemar. Tetapi apabila bahan pencemar yang masuk itu sudah terlalu banyak, apalagi bila
mengandung zat-zat beracun maka batas homeostasis alami sungai itu akan dapat terlampaui.
Mungkin saja dalam sistem sungai itu tidak terdapat lagi mekanisme homeostasis alami yang sesuai
sehingga airnya berubah, serta berkurang kualitas peruntukannya atau bahkan tidak mungkin
dimanfaatkan oleh kehidupan lagi. Dalam pengertian lain, daya tampung atau daya serap alami sudah
terlampaui sehingga yang terjadi adalah pencemaran. Contoh lain, penebangan hutan alam merupakan
suatu proses yang sering melampaui batas dan merusak mekanisme homeostasis dan ekosistem hutan.

Sumber :

BMP BIOL4417 – Ekologi Manusia (Edisi 3) Hal. 2.21-2.23

Anda mungkin juga menyukai