c. Wawancara dan presentasi sangat banyak memakan waktu untuk perekrut dan
calon karyawan. Tetapi kandidat terbaik bisa menanggapi dengan cepat dan
ringkas di seluruh proses untuk membantu segala sesuatunya berjalan dengan
lancar.
c. Tes Bakat
Tes ini berusaha mengukur kemampuan belajar tentang pekerjaan tertentu atau
mengukur
kapasitas seseorang, yaitu kemampuan potensial untuk belajar dan melaksanakan
pekerjaan. Tes ini dapat berupa multibakat atau bakat tertentu. Beberapa tes yang
lebih sering digunakan mengukur kemampuan verbal, numerik, kecepatan
presepsi, kemampuan spasial, dan kemampuan rasional. Tes kemampuan verbal
mengukur kemampuan seseorang mengguanakan kata-kata dalam berpikir
perencanaan dan berkomunikasi. Tes numerik mengukur kemampuan berhitung.
Tes kecepatan presepsi mengukur kemampuan menemukan hal yang sama dan
berbeda. Tes kemampuan spasial mengukur kemampuan memvisualisasi objek di
ruang angkasa dan menentukan hubungan di antara mereka. Tes kemampuan
rasional mengukur kemampuan
menganalisis fakta tertulis dan membuat pertimbangan yang benar berkaitan
dengan fakta-fakta tersebut pada basis implikasi logis.
d. Tes Kepribadian
Tes ini berusaha mengukur karakteristik kepribadian seperti orientasi penyelesaian
pekerjaan,
kekuasaan, dan kemampuan bersosialisasi. Oleh karena terdapat kesulitan dalam
memvalidasi
(memiliki masalah validitas dan reliabilitas yang rendah) dari hasil tes ini, maka tes
kepribadian tidak berkembang dalam penggunaannya. Dua tes kepribadian yang
dikenal baik , yaitu Rorshach inkblot test dan Thematic Apperception Test (TAT).
Melalui 2 metode tersebut individu
didorong untuk melaporkan apa pun yang muncul dalam pikiran. Interprestasi dari
respons tersebut menuntut adanya keputusan yang bersifat subjektif dan jasa ahli
psikologi yang berkualitas. Di samping itu, respons terhadap tes kepribadian dapat
juga dengan mudah dipalsukan. Oleh karena itu, tes kepribadian pada saat ini
digunakan sangat terbatas dalam
keputusan seleksi.
e. Tes Minat
Tes ini didesain untuk menentukan seberapa tinggi minat seseorang dibanding
dengan minat keberhasilan seseorang dalam jabatan tertentu. Tes ini
menunjukkan pekerjaan atau area
pekerjaan mana yang paling diminati pelamar. Dasar asumsi dalam penggunaan
tes minat adalah bahwa orang akan lebih memiliki kemungkinan untuk sukses
dalam pekerjaan yang mereka sukai. Masalah utama penggunaan tes minat untuk
tujuan seleksi adalah bahwa respons terhadap pertanyaan tidak selalu jujur.