Anda di halaman 1dari 8

HARDINNES PADA SINGLE MOTHER PASCA

PERCERAIAN DENGAN SUAMI DI KOTA PALEMBANG

SKRIPSI

DARA PUSPITA SARI

(1810901010)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya keluarga adalah bagian terpenting didalam hidup seseorang
dan juga memiliki keluarga yang utuh dan lengkap adalah suatu kebahagiaan di
dalam diri setiap hubungan. Didalam sebuah pernikahan tidak akan tercapai apabila
tidak memiliki tujuan yang dapat memahami antara satu dengan yang lainnya.
Keluarga dapat dikatakan sebagai keluarga yang utuh apabila adanya kesatuan yang
terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak nya. Apabila seorang ibu yang hanya
memberikan nafkah serta membesarkan anak-anak nya setelah bercerai dengan
suami nya maka peran ibu yang sangat penting bagi anak-anaknya. Membesarkan,
mendidik, serta menahan rasa sakit setelah bercerai merupakan hal yang sangat
berat bagi seorang single mother apalagi jika dia tidak bisa membawa keadaan
dengan hal-hal positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa seorang ibu yang telah
bercerai dan mengalami keadaan-keadaan yang pahit, membawa diri kedalam hal-
hal yang positif serta menghindari stress dengan yang positif maka dapat dikatakan
sebagai single mother yang hardiness (tangguh).

Dengan berjalannya kehidupan yang dialami oleh seorang single mother


maka usaha serta kegiatan hanya dilakukan oleh diri nya sendiri, baik itu dia
mengalami stress ataupun tidak hanya diri nya sendiri lah yang mampu mengubah
hal tersebut menjadi positif. Maka ketangguhan ( hardinnes) didalam seorang single
mother adalah hal yang sangat luar biasa dapat ia lalui. Menurut Kreitner dan
Kinicki (dalam Listya 2013) bahwa hardinnes ini adalah suatu perilaku atau
karakteristik kepribadiaan seseorang yang menjadikan kejadian-kejadian negative
diubah menjadi positif sehingga tidak menimbulkan stress pada individu tersebut.
Banyak kita lihat single mother dapat hidup bahagia bersama anak-anak nya dengan
kehidupan mereka. Mampu membesarkan anak-anak nya tanpa seorang pasangan
hidup mereka, tentu mereka mengubah hal-hal yang buruk menjadi lebihi baik atau
positif salah satunya berinteraksi dengan lingkungan yang dapat menghasilkan uang.
Hardiness (ketangguhan) tentu ada pada masing-masing individu hanya saya
ada yang mampu menangguhkan dirinya dan ada yang tidak. Berdiri atau hidup di
bawah tekanan tentu tidak lah tenang pada dirinya. Hingga bertanya mau apa
selanjutnya jika tidak adanya usaha agar dapat bangkit dari ketidakseimbangan
dirinya. Didalam diri single mother tentu tekat kuat, tangguh, tahan banting dan
keberanian sudah ditanamkan dalam dirinya. Jika hal yang negative tidak dijadikan
atau membiasakan dengan hal-hal yang positif tentu tidak akan sanggup untuk
hidup tanpa ada nya pasangan hidup. Rasa cinta dan kasih tentu telah dimiliki
namun ada hal yang menjadi permasalahan hingga terjadinya perceraian. Selain itu
juga tentu hardinnes ini memiliki ciri-ciri yaitu kontrol dimana individu dapat
mengendalikan dirinya, komitmen ini mengenai keyakinan bahwa kehidupan
memiliki suatu tujuan dan makna didalamnya, dan tantangan yang mana didalam
kehidupan tentu memiliki hal-hal yang sulit untuk dilakukan.

Single mother adalah sosok perempuan yang tangguh. Dimana seorang ibu
yang mengasuh anak-anak nya dengan sendiran tanpa adanya pendamping didalam
hidupnya. Selain merawat atau mengasuh anak nya seorang diri ia juga harus
bekerja keras untuk mencari nafkah dalam kehidupannya dan segala sesuatu
kebutuhan keluarga dia yang bertanggung jawab. Tentu tidak ada perempuan yang
ingin menjadi single mother apa lagi dengan kasus percerain, ntah itu suami nya
selingkuh atau memang sudah tidak bisa di jadikan sebagai kepala keluarga lagi.
Menurut Futzpatrick (dalam Karlinawati & Eko, 2010) Keluarga dapat di definisikan
melalui 3 sudut pandangan yaitu defisini struktural bahwa keluarga berdasarkan
suatu kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga seperti orang tua, anak da
kerabat lainnya. Definisi fungsional bahwa keluarga ini menekankan kepada
terpenuhnya tugas-tugas serta fungsi psikososial, sedangka definisi transaksional ini
sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman dengan melalui perilaku yang
muncul dengan rasa identitas sebagai keluarga.
Dalam suatu keluarga tentunya setiap orang menginginkan keluarga yang
utuh dan bahagia. Permasalahan serta persoalan tentu banyak kita temui terutama
pada kasus single mother yang terus berusaha untuk menghidupkan anak-anak nya.
Ketangguhan, ketahanan serta tahan banting nya ini lah yang menjadikan seorang
ibu untuk terus berusaha dalam menahan sakit hati maupun stress akibat perceraian
atau perpisahan dengan suami nya. Dalam suatu hubungan tentu memiliki rasa
kasih sayang yang kuat, namun tidak dapat kita pungkiri suatu permasalahan pasti
ada pada diri seseorang itu baik dia dalam menahan diri terhadap rasa sakit ataupun
rasa terpukul akibat harus berusaha mencari nafkah untuk anak-anak nya. Disekitar
saya ada single mother yang tidak ingin anak nya mengenal ayahnya dikarenakan
rasa sakit yang dialami oleh ibu nya. Stress dan bahkan tertekan yang dirasakan
oleh single mother ini belum lagi jikalau ingin makan harus mencari nafkah sendiri.

Seorang single mother di Kota Palembang bisa menahan rasa sakit dan
menjadi terbisa karena ditinggal suami nya dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti pada dirinya.

“Iyo cak sudah tau dewek kan ayuk waktu baru-baru cerai samo laki ayuk,
ayuk masih sempat sempat hubungi dio sebab masih ado raso jugo mano
belum tebiaso. Dari dio mulai selingkuh dengan sesame komplek kito tapi
ayuk masih nerimo dio untuk balek kerumah. Sampe sudah cerai ayuk masih
susah untuk lupoke dio dan ayuk pening nian duet dak katek, akhirnyo ayuk
begawe di salon dan disitu ngeraso dak stress nian dengan ado nyo
kesibukan.

Kemampuan untuk menerima serta memaknai hidup pada disetiap manusia


itu perlunya suatu usaha dan mengendalikan situasi atau kondisi dengan hal-hal
yang positif, tentu tak lupa juga dengan rasa bersyukur maka hal-hal yang positif
dapat dirasakan dengan baik. Sama hal nya dengan ketangguhan ini merupakan
bagian dari hal positif dan hasil dari selalu tangguh adalah bahagia terlepas nya dari
hal-hal yang negative dan membuah diri merasa bahagia setelah menjalankannya.
Ada beberapa hal yang menjadi suatu persoalan dalam permasalahan ini
dimana kita harus mengetahui hal-hal apa saja yang mendorong setiap perempaun
tangguh dalam menjalankan kondisi dia stress dan mampu membuat menjadikan
untuk tidak stress atau dalam kata lain adalah membuat diri mereka yang di dalam
tekanan negative menjadi positif. Setiap orang tentu sudah diatur jikalau
mengatakan dengan jodoh atau pasangan hidp, namun kembali lag kepada individu
masing-maisng bagaimana cara mereka membawa diri atau beradaptasi
dengankeadaan yang baru setelah menjalankan suatu kehidupan bersama
pasangannya. Tak dipungkiri setiap pasangan suami istri pasti pernah mengalami
konflik namun sebatas mana mereka mampu mempertahankan hubungan mereka.
memiliki keluarga yang utuh tentu impian setiap anak yang mana dapat berkumpul
lengkap bersama keluarga nya. Tak sedikit anakpun rela untuk melihat ayah dan ibu
nya berpisah terlepas dari masalah apapun itu.

Single mother tentu sosok perempuan yang benar-benar kuat dan tangguh,
belum lagi apabila dia di bicarakan oleh lingkungan sekitar nya ketika dia baru saja
bererai itu dapat membuat seorang ibu menjadi stress. Semua dia hadapi mulai dari
pembicaraan tetangga, anak yang menangis meminta uang jajan, belum lagi
bayaran listrik dan kebutuhan sehari-hari yang harus di penuhi ini yang sangat amat
membuat seorang single mother menjadi stress. Namun tidak mungkin akan
berlarut-larut dalam kestressan tersebut, pasti nya menari jalan keluar untuk
mengatasi hal itu. Sama seperti nya yang sudah peneliti lihat dari single mother
yang ditemuinya. Mencari kesibukan serta bekerja keras untuk menafkahi anak-anak
nya serta ada juga yang mencari wejangan lelaki lain untuk menghibur atau
memberikan semangat serta dukungan. Bekerja banting tulang tentu hal ini yang
menjadi sorotan kepada single mother sehingga kesuksesan yang ia miliki adalah
hasil jeri payah yang ia bangun selama menjadi sosok tulang punggung bagi
keluarganya.
Dengan dapat membuktikan bahwa single mother itu mampu menjadi ibu
sekaligus sosok ayah bagi anak-anak nya itu adalah yang sangat luar biasa, dari
keterpurukannya dia mampu bangkit dan menjadi contoh bagi anak-anak nya bahwa
apa yang di dunia ini bisa dilalui selagi kita selalu berpikir positif dan selalu
bersyukur apa yang telah dijalankan dalam hidup ini. Tentu penting dalam hal ini
kita melihat bagaimana keterpurukan yang sudah di alami oleh single mother mulai
dari harus berpisah atau bercerai dengan sosok laki-laki yang di cintai sampai
dengan bangkit didalam keterpurukan itu. Dari hal ini lah dapat kita ketahui
seberapa tangguh nya perempuan yang hanya menjalankan hidup mereka tanpa
adanya sosok suami. Sehingga terkadang perceraian itu terjadi pada saat anak-anak
mereka sudah dewasa. Itulah pada sosok wanita yang tangguh mereka dapat
menngurangi kejadian apa yang membuat mereka stress dan menjadikannya
sebagai hal yang positif.

Pada mereka yang mengalami tekanan atau keterpurukan tentu


membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar nya baik itu semangat atau
membuat mereka nyaman atas keadaannya sekarang. Hardiness ini tentu kondisi
dimana dapat membuat seseorang berubah dirinya dari tekanan negative ke positif.
Orang yang memiliki kepribadian atau karakter tahan banting ini mereka akan selalu
berusaha untuk dapat bangkit dan semangat serta tidak mudah untuk lari dari
kondisi mereka. berbagai cara tentu akan mereka lakukan untuk tetap bisa membuat
diri mereka merasa bahagia. Itulah sebab nya orang yang selalu berpikir positif akan
merasa dirinya bahagia mereka senantiasa untuk selalu bergabung atau beradaptasi
dengan lingkungannya untuk mencari kesibukan atau kesenangan dalam dirinya.
Sebab jika dia hanya berdian diri dirumah saja masa akan terasa sepi dan mudah
mengalami stress. Apa lagi jikalau mereka melihat anak-anak nya bahagia dan
senang tentu membuat mereka semakin semangat untuk bisa membesarkan anak-
anak nya sampai sukses. Pada dasarnya tidak ada orang tua yang tidak senang
melihat anak-anak nya tumbuh dengan bahagia dan selalu ceria, apalagi jikalau
anak nya sudah ada yang sukses dan bisa membuat diri orang tua nya bangga.
Bekerja sampai banting tulang serta mencari wejangan dengan laki-laki lain
inilah yang dilakukan oleh single mother kebanyakan dapat kita lihat dan temukan,
dia melakukan ini untuk dapat menjadikan hiburan dalam diri mereka dan dapat
membantu dirinya agar anak –anak nya bisa makan dan bisa membeli mainan
seperti anak yang lain nya. Nah pada permasalahan yang sama temukan ini single
mother mencari kesibukan dengan bekerja dan mencari wejangan laki-laki lain untuk
dapat menghibur dirinya serta dapat memberikan dia uang agar tidak stress dalam
ekonomi nya. Juga dapat memberikan anak-ananya uang jajan seperti anak yang
lainnya. Serbagai cara banyak dilakukan oleh single mother pada umumnya mulai
dari berdagang dirumah mereka, bekerja banting tulang, mencari kesenangan
semata namun di kondisi terpuruk mereka dapat mereka lalui dengan berbagai
macam hal dan mereka senang dalam menjalan kan hidup nya ntar apa yang
mendasari nya nmun dengan mereka dapat menafkahi anak-anak nya mereka
bahagia.

Dari permasalahan yang telah diuraikan sehingga peneliti tertarik untuk


mengangkat permasalahan tersebut dengan judul ”Hardinnes Pada Single Mother
Pasca Perceraian Dengan Suami Di Kota Palembang” peneliti menganggap hal ini
penting uuntuk diteliti karena dengan mengangkat permasalahan ini diharapkan
adanya suatu motivasi atau semangat untuk para single mother dalam menjalankan
hidup mereka atau hambatan yang ada pada saat mereka dalam kondisi ini dan
mampu menangguhkan diri serta anak-anak mereka dapat sama seperti anak yang
lainnya. Tentu pada single mother juga dapat merasakan diri mereka mampu untuk
melewati masa-masa yang sulit bagi mereka dan dijadikan sebagai hal positif untuk
membangun suatu pencapaian pada diri mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Hasballah, Fachruddin. 2008. Psikologi Keluarga dalam Islam. Banda Aceh:


Yayasan Pena.

Istiningtyas, Listya. 2013. Kepribadian Tahan Banting (Hardiness Personality)


Dalam Psikologi Islam. JIA. Nomor 1. Halaman 81-97.

L’Namira, Sylvia. La Tahzan For Single Mother. Jakarta: PT. Lingkar Pena
Kreativa.

Silalahi, Karlinawati & Eko A. Meinarno. 2010. Psikologi Keluarga. Jakarta: PT


RajaGrafindo.

Shchipanova, Dina Ye, dkk. 2016. Herdiness of Adolescents with Special


Educational Needs: Research Results . International Journal Of Environmental &
Science Education. Vol. 11. No. 17. Hal 9830-9838.

Anda mungkin juga menyukai