Anda di halaman 1dari 15

Fungsi Kepemimpinan

By : Wishnu
Pendahuluan

 Pemimpin yang efekif harus memiliki kemampuan mempergunakan


strategi atau teknik tertentu yang paling tinggi ketepatannya.
 Strategi kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan
mengimplementasikan fungsi-fungsi kepemimpinan yang
memberikan jaminan yang tinggi untuk dapat
mempengaruhipikiran, perasaan sikap dan perilaku anggota baik
secara individu maupun secara kelompok kecil dalam organisasi.
 Agar dapat menjalankan strategi utama, pemimpin harus memiliki
kemampuan mengimplementasikan fungsi-fungsi kepemimpinan
agar mendapatkan (suport), tanpa kehilangan rasa hormat, rasa
segan dan kepatuhan dari semua organisasi.
Dalam kepemimpinan yang efektif, kita akan membahas
mengenai fungsi-fungsi kepemimpinan (Nawawi, 2003) yaitu :

1 Fungsi Pengambil Keputusan

2 Fungsi Instruktif

3 Fungsi Kkonsultatif

4 Fungsi Partisipatif

5 Fungsi Delegatif
1. Fungsi Pengambil Keputusan

 Fungsi pengambil keputusan sangat penting perannya, karena tanpa


kemampuan dan keberanian tsb pemimpin tidak mungkin menggerakkan
anggota organisasinya.
 Bagi anggota, pemimpin dengan kemampuan berani mangambil
keputusan berarti mengetahui cara mencapai tujuan organisasi yang akan
memberikan manfaat pada semua anggota organisasi.
 Dalam fungsi pengambilan keputusan agar lebih akurat dalam
kepentingan mengefektifkan organisasi, seorang pemimpin perlu
mengikutsertakan anggota organisasi, sesuai dengan posisi dan tanggung
jawabnya masing-masing  dengan memberikan kesempatan untuk
memberikan masukan seperti kreativitas, inisiatif, saran, pendapat,
umpan balik (feed back) baik di dalam maupun diluar rapat.
2. Fungsi Instruktif

 Setiap pemimpin mamahami bahwa di dalam posisi dan perannya secara


implisit terdapat kekuasaan atau wewenang dan tanggung jawab.
 Salah satunya adalah memerintahkan anggotanya untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai anggota organisasi.
 Fungsi instruktif tidak harus dijalankan secara otoriter, yang dapat berdampak
pemimpin kehilangan kewibawaannya karena instruksi ditentang atau ditolak
dan tidak dilaksanakan oleh anggota organisasi.
 Selanjutnya perintah dari seorang pemimpin untuk mewujudkan organisasi
yang efektif harus disampaikan secara jelas, baik mengenai isi (apa yang harus
dikerjakan) maupun dari segi bahasa yang harus disesuaikan dengan tingkat
kemampuan/pendidikan atau kematangan anggota dalam menerima perintah.
 Disamping perintah harus disampaikan dengan
penjelasan dalam melaksanakannya, tentu disampaikan
pula tentang dampak atau akibat yang akan terjadi
apabila suatu instruksi dikerjakan secara salah/keliru.
Dengan tujuan anggota yang menerima instruksi tsb
mengegerjakan dengan hati-hati dan teliti.
 Perlu juga mempertimbangkan dan mempergunakan
tata krama, karena proses penyampaian instruksi
berlangsung di dalam interaksi antar manusia/individu.
3. Fungsi Konsultatif

 Pemimpin ditempatkan sebagai tokoh utama yang diyakini mengetahui


dan dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi
oleh anggota organisasi dalam bekerja.
 Pemimpin dipandang sebagai alamat yang paling tepat untuk
berkonsultasi dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang
beragam di lingkungan organisasinya.
 Oleh karena itu, pemimpin harus siap dan bersedia memeberikan
kesempatan anggota organisasi untuk berkonsultasi dalam
mengatasi/menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan
pekerjaan (meskipun tidak menutup kemungkinan mengenai masalah
pribadi yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan
pekerjaan).
 Fungsi konsultatif tidak sekedar memberikan kesempatan
anggotanya untuk menyampaikan masalah pekerjaan atau
pribadi, tetapi Fungsi Konsultatif dapat berarti anggota
organisasi diberikan kesempatan untuk menyampaikan kritik,
saran, informasi dan pendapat yang berhubungan dengan
pekerjaan dan organisasi.
 Fungsi ini bertujuan untuk menghimpun informasi-informasi
terbaru atau umpan balik (feed back) yang berguna untuk
melakukan perbaikan kepemimpinannya, terutama dalam
pengambilan keputusan-keputusan baru.
4. Fungsi Partisipatif

 Fungsi partisipatif sebagai strategi kepemimpinan untuk


mengefektifkan organisasi, ibarat pisau bermata dua yaitu :
 Pertama, kemampuan pemimpin mengikutsertakan anggota
organisasi sesuai posisi dan kewenangannya agar berpartisipasi
aktif dalam berbagai kegiatan yang relevan.
 Partisipasi tsb dapat diwujudkan melakui kerja di dalam tim (team
work) dengan semakin mengurangi kerja individual, dengan
kondisi tsb akan memberikan kesempatan pada setiap anggota
organisasi untuk berpartisipasi sesuai dengan kamampuan
masing-masing dalam melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi
 Kedua, kesedian pucuk pimpinan dan pemimpin-pemimpin
dibawahnya untuk berpartisipasi dalam membantu anggota
organisasi melaksanakan pekerjaan atau menyelesaikan masalah
yang dihadapinya. Dengan meberikan petunjuka, pengarahan,
berdiskusi, menyelesaikan pekerjaan yang mendesak secara
bersama-sama.
 Dalam menjalankan fungsi konsultatif dan partisipatif, pemimpin
harus mampu menampilkan keteladanan dan kerjasama, baik dengan
menunjukkan kepatuhan pada peraturan disiplin organisasi maupun
kemahiran mengerjakan sesuatu sesuai dengan keahliannya sebagai
kegiatan yang berada di luar kegiatan manajerial.
5. Fungsi Delegatif

 Dalam kenyataannya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab itu sangat


penting bagi pimpinan puncak, dan asngat bermanfaat serta penting artinya bagi
pimpinan tingkat menengah dan bawah, karena :
a. Pucuk pimpinan akan mempunyai waktu dan kesempatan yang cukup untuk
menyelesaikan masalah organisai yang besar dan penting-penting saja.
b. Memapas dan memperpendek birokrasi, sehingga keputusan dapat ditetapkan secara
lebih cepat karena tidak semua keputusan harus ditetapkan oleh pucuk pimpinan.
c. Setiap tugas dengan berat ringan tanggungjawabnya dapat disesuaikan pada jenjang
kepemimpinan yang tepat.
d. Memperbesar partisipasi dan menumbuhkan tanggung jawab pemimpin tingkat
menengah dan bawah.
e. Memberikan peluang yang besar untuk mengembangkan inisiatif, kreatif dan inovasi
pemipin tingkat menengah dan bawah.
 Lanjutan...
f. Menghilangkan kebiasaan, sifat dan sikap bekerja dengan
menunggu perintah, sehingga akan membuat organisasi
menjadi lebih dinamis.
g. Pekerjaan tetap berlangsung meskipun pucuk pimpinan
tidak hadir karena berhalangan.
h. Memberikan pengalaman dan pelatihan langsung dan
praktis bagi pemimpin pada semua jenjang untuk
mengembangkan kepemimpinanny dalam mempersiapkan
diri untuk menjadi pemimpin masa depan.
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan Lainnya

 Fungsi kepemimpinan menurut pendapat Charles J Keating dalam


A. Mengunharja (1990) : memulai (initiating), mengatur
(regulating), memberitahu (informing), mendukung (suporting),
menilai (evaluating), menyimpulkan (summering).
 Sondang P. Siagian (1988) fungsi-fungsi kepemimpinan terdiri dari :
1. Pemimpin sebgai penentu arah.
2. Pemimpin sebagai wakil dan juru bicara organisasi.
3. Pemimpin sebagai komunikator yang aktif.
4. Pemimpin sebagai mediator.
5. Sebagai integrator.
Kesimpulan

Semua fungsi kepemimpinan tersebut di atas pada dasarnya


merupakan strategi mengefektifkan organisasi sebagai teknik
dan taktik mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku
atau menggerakkan anggota organisasi agar melaksanakan
kegiatan/bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Kberhasilan dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan


tsb akan tampil berupa rasa segan, rasa hormat dan kepatuhan
tanpa perasaan dipaksa, yang akan memudahkan pengendalian
organisasi.
Thank You
Book Reverence

Nawawi, Hadari. 2003. Kepemipminan Mengefektifkan Organisasi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

If you have any question, please post in the discussion forum on Elearning USM

See you in the next class

Anda mungkin juga menyukai