KEPERAWATAN KRITIS
(SISTEM PERNAPASAN: PNEUMONIA)
OLEH KELOMPOK 8
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
PNEUMONIA
1) Pneumonia Komunitas
Dijumpai pada H. influenza pada pasien prokok, pathogen atipikal
pada lansia, gram negative pada pasien dari rumah jompo, dengan
adanya ppoK, penyakit penyerta kardiopolmonal/jamak,atau paska
terapi antibiotika spectrum luas.
2) Pneumonia Nosokomial
Tergantung pada 3 faktor yaitu : tingkat berat sakit,adanya resiko
untuk jenis pathogen tertentu,dan masa menjelang timbul onset
pneumonia.
Faktor utama untuk pathogen tertentu:
3) Pneumonia aspirasi
Disebabkan oleh infeksi kuman, pneumonia kimia akibat aspirasi
bahan toksik, akibat aspirasi cairan inert misalnya cairan makanan
atau lambuang , edema paru, dan obstruksi mekanik simple olah
bahan padat.
4) Pneumonia pada Gangguan lmun
Terjadi karena akibat proses penyakit dan akibat terapi. Penyebab
infeksi dapat disebabkan oleh kuman pathogen atau mikroorganisme
yang biasanya nonvirulen, berupa bekteri, protozoa, parasit, virus,
jamur, dan cacing.
C. Manifestasi Klinis
1. Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama. Paling sering
terjadi pada usia 6 bulan — 3 tahun dengan suhu mencapai 39,5 —40,5
bahkan dengan infeksi ringan. Mungkin malas dan peka rangsang atau
terkadang euforia dan lebih aktif dari normal, beberapa anak bicara
dengan kecepatan yang tidak biasa.
2. Meningismus, yaitu tanda-tanda meningeal tanpa infeksi meninges.
Terjadi dengan awitan demam yang tiba-tiba dengan disertai sakit kepala,
nyerí dan kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda kernig dan
brudzinski, dan akan berkurang saat suhu turun.
3. Anoreksia, merupakan hal yang umum yang disertai dengan penyakit
masa kanak-kanak. Seringkali merupakan bukti awal dari penyakit.
Menetap sampai derajat yang lebih besar atau lebih sedikit melalui tahap
demam dari penyakit, seringkali memanjang sampai ke tahap pemulihan.
4. Muntah, anak kecil mudah muntah bersamaan dengan penyakit yang
merupakan petunjuk untuk awitan infeksi. Biasanya berlangsung singkat,
tetapi dapat menetap selama sakit.
5. Diare, biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat menjadi berat. Sering
menyertai infeksi pernafasan. Khususnya karena virus.
6. Nyeri abdomen, merupakan keluhan umum. Kadang tidak bisa dibedakan
dari nyeri apendiksitis.
7. Sumbatan nasal, pasase nasal kecil dari bayi mudah tersumbat oleh
pembengkakan mukosa dan eksudasi, dapat mempengaruhi pernafasan
dan menyusu pada bayi.
8. Keluaran nasal, sering menyertai infeksi pernafasan. Mungkin encer dan
sedikit (rinorea) atau kental dan purulen, bergantung pada tipe dan atau
tahapinfeksi.
9. Batuk, merupakan gambaran umum dari penyakit pernafasan. Dapat
menjadi bukti hanya selama fase akut.
10. Bunyi pernafasan, seperti batuk, mengi, mengorok. Auskultasi terdengar
mengi, krekels.
11. Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak
yang lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum dan
makan
12. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusu atau makan/minum, atau
memuntahkan semua, kejang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distress
pernapasan berat
13. Disamping batuk atau kesulitan bernapas, hanya terdapat napas cepat saja
Pada anak umur2 bulan-ll bulan: kali/menit
Pada anak umur Itahun-5 tahun: kali/menit
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
E. Discharge Planning
Normal ( sisitem
Organisme
pertahana) tergagu
Kuman pathogen
mencapai bronkioli Eksudat masuk ke alveoli Thrombus
terminakis merusak sel
epitel bersillia, sel goblet
alveoli Toksi, coagulase
Konsolidasi paru
Leukosit+fibrin mengalami
konsolidasi Nekrosis hemoragik
Kapasitas
vital,compliance Leukositosit
menurun,hemoragik
Kasus !
Tn.B, umur 45 tahun dibawa ke rumah sakit pada tanggal 14 April 2021 untuk
mendapatkan pertolongan. Setiba di rumah sakit pasien mengeluh batuk, sesak
napas, suara napas ngrok-ngrok selama 2 minggu. Pasien di diagnosa oleh dokter :
Pneumonia. Pasien beragama Katolik, beralamat di Urimesing Kota Ambon. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan data bahwa Pasien tampak lemas, batuk, sesak
nafas, suara napas ronkhi, terdapat retraksi dada, pernapasan cuping hidung,
TTV : Nadi: 140 x/mnt, RR : 60 x/menit, Suhu: 37,5⸰C
A. PENGKAJIAN :
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Umur :45 thun
Agama : katolik
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menika
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS(Guru)
Suku bangsa : Ambon, Indonesia
Alamat :Kudamati
Tanggal masuk : 03-05-2021
Tanggal Pengkajian : 03-05-2021
No. Register :123456
Diagnosa Medis : Pneumonia
3. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
Istri pasien menjawab: pasien mengeluh batuk,sesak napas,
suara napas ngrok-grok selama 2 minggu
b. Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
Istri pasien menjawab: sesak napsa , batuk dan suara napas
ngrok-grok
c. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan saat ini
Istri pasien menjawab: sesak napsa , batuk dan suara napas
ngrok-grok
d. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Laki-laki :
Prempuan :
Pasien :
4. Diagnose medis
- Pneumonia
5. Pola nutrisi metabolic
- Sebelum sakit : 3×1 sehari, nafsu makan baik tidak ada makanan
pantangan dan banyaknya minuman lebih dari 1000cc
- Saat sakit : 2×1 sehari, nafsu makan kurang baik
6. Pola Eliminasi
BAB
- Sebelum sakit : sebelum sakit pagi dan sore
- perkuensi: 1-3 kali/ hari
- Warna cklat bau has
- Konsentensi: lembek
- Saat sakit :-
BAK
0 : Mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3:dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
Latihan
- Sebelum sakit :-
- Saat sakit :-
RENCANA PERAWATAN
Hari/tgl No TTD
Implementasi keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN