Anda di halaman 1dari 4

INSTRUKSI KERJA

TES WISC-R
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
PROGRAM ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
WECHSLER INTELLIGENCE SCALE FOR CHILDREN
REVISED (WISC - R)

WISC-R berisi 12 subtes yang dibagi menjadi 2 kategori yaitu, skala


performance dan skala verbal. Tes WISC ini dipengaruhi oleh:
1. Latar belakang pendidikan orang tua
2. Rangsangan dari lingkungan
3. Tingkat sosial ekonomi
4. Latar belakang kebudayaan
5. Pendidikan/pola asuh

Tujuan klinis tes WISC R adalah:


1. Memperoleh data yang tepat mengenai fungsi kognitif sso dilihat dari pola
respon yang diberikan
2. Menentukan kekuatan atau kelemahan secara psikologi dengan
membandingkan masing2 subtes

Melalui analisis faktor diketahui (hal.130 Sattler 1988):


WISC R mengukur kadar kemampuan spesifik (S factor) yang cukup
tinggi dalam tiap subtesnya. Namun ada beberapa yang mengukur dalam
kadar yang sangat kecil yaitu pada subtes similarities (untuk 9 16 tahun)
dan object assembly (untuk semua umur)
Block design, Vocabulary, Information, Similarities dan Comprehension
mengukur G factor dengan baik, karena membutuhkan pemikiran yang
mendalam dan dilakukan secara sadar, seperti melakukan penalaran,
menelaah dan memahami sesuatu. Faktor umum (G factor) menurut
Spearman (hal.45, Sattler 1988) adalah energi mental umum yang melibatkan
proses deduktif, yang berkaitan dengan skill, kecepatan, intensitas dan hasil
intelektual.
Pic.completion & Pic.Arrangement bermuatan G factor yang moderate
Digit span, maze & coding merupakan subtes yang paling tidak mengukur G
factor
1. ADMINISTRASI TES

PROSEDUR

1. Persiapkan material yang terdiri dari :


a. box WISC-R cek kembali kelengkapannya
b. formulir jawaban & form observasi (untuk OA, BD) disiapkan minimal 30 menit
c. stop watch sebelum janji

d. scoring tes
2. Pemeriksa harus mengenal dengan baik instruksi serta alat-alat yang
digunakan dengan mempelajari manual. Meskipun subtes verbal lebih mudah
diadminsitrasikan daripada subtes performance, tetapi subtes verbal lebih
sulit diskor.
3. Ruangan tenang dan menyenangkan
4. Rapport yang baik dengan testee, sebaiknya tanyakan kondisi anak (spt:
lapar, lelah, sakit) untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dia untuk di tes.
5. Waktu pengambilan yang tepat, disesuaikan dengan kondisi anak
6. Meja dan kursi yang menyenangkan untuk pengambilan tes ini
7. Alat tes perfomance dijauhkan dari pandangan dan jangkauan anak
8. Berikan instruksi dengan jelas dan tenang. Bicaralah dengan santai.
Beritahukan kepada anak bahwa anak akan diberikan beberapa tugas yang
berbeda dengan yang disekolah dan menyenangkan. Usahakan untuk tidak
menggunakan kata tolong dan bermain kepada anak, tapi katakan bahwa
kamu kerjakan tugas ini. Beri encouragement kepada anak bahwa ini bukan
ujian, jadi tidak ada jawaban yang benar dan salah. Bila kamu tidak tahu,
katakanlah tidak tahu, lalu saya akan lanjutkan ke tugas berikutnya. Katakan
iya benar hanya saat kasih contoh.
9. Pelajari manual dengan baik
10.Jaga intonasi suara, supaya tidak kecepatan, sehingga anak dapat mengerti
pertanyaan. Selain itu jangan pula terlalu banyak berkata ehm....dan kalau
sedang mempersiapkan alat, jangan biarkan anak diam, ajak anak ngobrol
11.Bila perlu instruksi diulangi, tetapi tidak diterangkan atau sugestif. Semua
pertanyaan boleh diulang sekali, kecuali digit span
12.Respon yang diberikan pada tes verbal harus dicatat secara verbatim
13.Bila jawaban tidak jelas, tester boleh bertanya lebih jauh tapi tidak sugestif,
pada nomor tersebut beri tanda 0. Cara bertanya misalnya :
a. Coba jelaskan apa maksud kamu?
b. Masih ada lagi?
14.Bila anak memberikan jawaban lebih dari 1, baik secara spontan maupun
setelah dipertanyakan lagi, sebaiknya dinilai (+) pada jawaban yang benar
15. Tes ini diberikan bergantian antara verbal dan perfomance

Catatan :
Idealnya tes inteligensi bukan merupakan tes pertama yang diberikan pada
anak, karena dalam pelaksanaannya perlu dipastikan bahwa rapport telah
terbina dengan baik. Biasanya pada awal pertemuan anak diberikan tes
gambar. Bila rapport tidak terjadi, tes dihentikan dan lanjutkan ke hari lain.
rapport dengan anak dapat terhambat bila :
- pemeriksa gelisah dan gugup
- terlalu ramah
- dingin, kaku, dan sinis
- tidak sabar dan cerewet
- suara keras dan verbalisasi kasar
Sebelum memutuskan tes inteligensi apa yang akan diberikan untuk subyek
yang belum diketahui IQnya, bisa dilakukan dengan mengetes beberapa hal
seperti : koordinasi sensoris, kemampuan verbal (ketika berbicara) yang
dibandingkan dengan tahap perkembangan anak seusianya
Buat catatan yang akurat dan lengkap tentang hasil observasi pemeriksa
terhadap anak saat ia mengerjakan tes pada lembar jawaban. Jangan lupa
pencatatan waktu pengerjaan tes (terutama untuk subtes yang time limit).
Penting mengekspresikan wajah yang gembira, ramah, bersahabat dan
hangat jika hubungan tester dengan testee tidak terjalin dengan baik,
maka akan mempengaruhi hasil tes. Tapi jangan terlalu ramah.
Pengecekan seluruh perhitungan juga sangat diperlukan, juga perlu
pengecekan chronological age.

Anda mungkin juga menyukai