Pengantar Adaptasi dari “Torrance Circles Test” Sederhana stimulusnya tetapi “kaya” dalam memancing keragaman gagasan
Waktu pelaksanaan: 15 menit
Dapat mengukur berbagai aspek dari berpikir kreatif (atau
berpikir “divergen” dalam istilah Model Struktur Intelek Guilford, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan), kelancaran, kelenturan (fleksibilitas), orisinalitas, dan elaborasi. Orisinalitas dalam arti kelangkaan timbulnya suatu gagasan yang ditentukan secara statistik dan orisinalitas dalam arti kemampuan membuat kombinasi-kombinasi antara unsur- unsur yang diberikan
Tes ini menarik untuk anak-anak dan dapat digunakan untuk
remaja dan dewasa
Standarisasi di DKI Jakarta untuk usia 10 – 18 tahun dengan
sampel siswa SD, SMP, dan SMA Definisi Kreativitas A process of becoming sensitive to problems, deficiencies, gaps in knowledge, missing elements, disharmonies, and so on; identifying the difficulty; searching for solutions, making guesses, or formulating hypothesis about the deficiencies: testing and retesting these hypothesis and possibly modifying and retesting the; and finally communicating the results (Torrance, 1974) Definisi tersebut menggambarkan suatu proses manusiawi yang alamiah dan merupakan operasionalisasi dari baterai tes kreativitasnya baik verbal dan figural Ada ahli yang keberatan dengan definisi ini karena tidak membedakan antara kreativitas atau pemecahan masalah secara kreatif dan jenis-jenis lain dari pemecahan masalah DEFINISI OPERASIONAL • Kreativitas atau berfikir kreatif adalah kemampuan untuk membentuk kombinasi-kombinasi baru dari unsur-unsur yang diberikan yang tercermin dari kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam memberi gagasan serta kemampuan untuk mengembangkan, merinci dan memperkaya (elaborasi) suatu gagasan
• Kelancaran dalam berpikir atau memberi gagasan adalah
kemampuan untuk dapat memberikan gagasan-gagasan dengan cepat (penekanan pada kuantitas)
• Kelenturan (fleksibilitas) dalam berpikir atau memberi gagasan
adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan yang beragam, bebas dari peseverasi Definisi Operasional Orisinalitas dalam berpikir atau memberi gagasan adalah: a. Kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan yang secara statistik unik dan langka untuk populasi tertentu b. Kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru atau membuat kombinasi-kombinasi baru antara macam-macam unsur/bagian. Makin banyak unsur-unsur yang dapat digabung menjadi satu gagasan atau produk yang kreatif, makin orisinal pemikiran individu Kemampuan mengelaborasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, merinci dan memperkaya suatu gagasan Istilah figural menyangkut informasi dalam bentuk konkret berbeda dengan verbal yang menyangkut informasi dalam bentuk konsepsi atau konstruk mental dengan menggunakan kata-kata Skoring TKF SKOR KELANCARAN (FLUENCY) ialah jumlah jawaban dikurangi jawaban yang sama (bukan kategori jawaban). Misal buah apel, buah manggis, buah duku mendapat skor 3 untuk kelancaran tetapi hanya satu untuk fleksibilitas. Bola pingpong, bola basket dan bola bilyar mendapat skor 3 untuk kelancaran tetapi satu untuk fleksibilitas SKOR FLEKSIBILITAS diperoleh dengan menghitung jumlah kategori yang berbeda yang diperoleh berdasarkan klasifikasi jawaban SKOR ORIGINALITAS diperoleh berdasarkan tabulasi jawaban dari 500 subyek usia 10 sd 18 tahun. Jawaban yang diberikan oleh 10 % atau lebih dari subyek mendapat skor 0, jawaban yang diberikan oleh 5 % - 9 % dari subyek mendapat skor 1. jawaban yang diberikan oleh 2% – 4 % dari subyek mendapat skor 3. jawaban yang tidak termasuk dalam daftar ini mendapat skor 3. Skor Bonus Originalitas
• Respon yang mengkombinasikan 2 atau lebih lingkaran
• Torrance (1974) menentukan patokan sebagai berikut:
- Menggabung 2 lingkaran mendapat 2 bonus point
- Menggabung 3-5 lingkaran mendapat 5 bonus point - Menggabung 6-10 lingkaran mendapat 10 bonus point - Menggabung 11 – 15 linkaran mendapat 15 bonus point - Menggabung semua lingkaran mendapat 25 bonus point Skor Elaborasi • Lihat jumlah gagasan yang nampak pada setiap obyek/respon disamping gagasan pokok yang minimal. Misal seorang anak melihat lingkaran sebagai buah jeruk dan ia menulis “jeruk” tanpa menambah apa-apa maka jawaban ini mendapat skor 0 untuk elaborasi. Tetepi jika ia menambahkan tangkai, daun atau ulat pada gambar jeruk tersebut maka ia mendapat skor 3 untuk elaborasi. Jadi untuk setiap gagasan yang ditambahkan diberi skor 1 untuk elaborasi Tes Kreativitas Verbal (TKV) Dasar Pemikiran
Tes Berfikir Divergen memberikan gagasan-gagasan
sebanyak mungkin terhadap suatu keadaan yang diberikan (Tes Kreativitas)
Tes berfikir konvergen istilah yang digunakan Guilford
untuk tugas-tugas yang menuntut seseorang memberikan satu jawaban tunggal yang benar atau paling tepat terhadap suatu keadaan yang diberikan (Tes inteligensi tradisional) I. Permulaan Kata • Subjek harus memikirkan sebanyak mungkin kata- kata yang di awali dengan susunan huruf tertentu yang diberikan.
• Tes ini mengukur “kelancaran kata”, yaitu
kemampuan untuk menentukan kata-kata yang memenuhi persyaratan struktural tertentu. II. Menyusun Kata • Subjek harus menyusun sebanyak mungkin kata- kata dengan menggunakan huruf-huruf dari sebuah kata yang diberikan (ANAGRAM).
• Tes ini juga mengukur “kelancaran kata” karena
juga menuntut keterampilan dalam reorganisasi perseptual. III. Membentuk Kalimat Tiga Kata
Subjek harus membentuk kalimat-kalimat yang terdiri dari
tiga kata, dimana huruf pertama pada setiap kata telah ditentukan. Akan tetapi urutan dalam penggunaan ketiga huruf tersebut boleh sekehendak subjek.
Tes ini mengukur “kelancaran dalam ungkapan” , yaitu
kemampuan untuk menyusun kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan tertentu. IV. Sifat-Sifat yang Sama • Subjek harus menemukan sebanyak mungkin objek- objek yang semuanya memiliki dua sifat yang ditentukan.
• Tes ini mengukur “kelancaran dalam memberikan
gagasan”, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam waktu yang terbatas. V. Macam-macam Penggunaan • Subjek harus memikirkan sebanyak mungkin penggunaan sebuah benda sehari-hari yang telah ditentukan, akan tetapi penggunaan tersebut merupakan penggunaan yang tidak lazim/biasa.
• Tes ini mengukur “fleksibilitas dan originalitas dalam
pemikiran” ▫ Originalitas ditentukan dengan melihat kejarangan jawaban. VI. Apa Akibatnya? Subyek harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi sebagai akibat dari suatu kejadian hipotetis yang telah ditentukan dan tidak mungkin terjadi di Indonesia sehingga subyek harus mengumpamakan andaikata hal tersebut terjadi di sini, apa akibatnya?
Tes ini menuntut subyek untuk menggunakan daya imajinasinya
dan dapat menguraikan gagasan-gagasannya.
Tes ini merupakan ukuran dari kelancaran dalam memberikan
gagasan dikombinasikan dengan elaborasi (kemampuan dalam mengembangkan gagasan, memperincinya dengan mempertimbangkan macam-macam implikasi) Baterai Tes Dua Bentuk: 1. Paralel I (P1) item 1 dan 3 2. Paralel 2 (P2) item 2 dan 4
Enam sub tes TKV (Munandar, 1977):
1. Permulaan Kata 2. Menyusun Kata 3. Membentuk Kalimat Tiga Kata 4. Sifat-sifat yang Sama 5. Macam-macam Penggunaan 6. Apa Akibatnya? Administrasi Tes
I. Sub Tes I : 2 menit/item
II. Sub Tes II : 2 menit/item III. Sub Tes III : 3 menit/item IV. Sub Tes IV : 2 menit/item V. Sub Tes V : 2 menit/item VI. Sub Tes VI : 4 menit/item
Waktu 60 menit Administrasi Tes
• Suasana bebas dari ketegangan.
• Suasana dimana anak dapat merasa bebas untuk mengungkapkan semua gagasan-gagasan yang ada di dirinya dan bersemangat untuk menuliskan sebanyak mungkin jawaban terhadap persoalan yang di berikan. PEDOMAN INSTRUKSI I. Permulaan Kata “Buatlah sebanyak mungkin kata-kata yang dimulai dengan kata yang tertulis di atas kertas” Perhatikan contoh di bawah ini Contoh: Sa ---------------- Saya Sakit Sabang Salim Sambil Perhatikan: nama negara, nama kota, atau nama gunung boleh dipakai. Tetapi jangan menulis nama orang Sudah jelas? Masih ada pertanyaan? Jangan mulai sebelum ada perintah! ------------------------------------------------------ Item-item 1. Ka 3. Ti 2. So 4. Pu II. Menyusun Kata Instruksi: Susunlah sebanyak mungkin kata-kata dengan memakai huruf-huruf dari kata yang tertulis di kertas Kata-kata tersebut dapat disusun dengan hanya memakai sebagian dari huruf-huruf kata tersebut atau semua huruf dari kata yang telah diberikan Setiap huruf dari kata yang tersedia hanya boleh dipakai satu kali untuk menyusun satu kata baru Nama orang tidak boleh dipakai Perhatikan contoh di bawah ini: kotabaru --------------------- bata batu buta Sudah jelas? Masih ada pertanyaan? Jangan mulai sebelum diperintah! ------------------------------------------------------- Item-item 1. Proklamasi 3. Perumahan 2. Keajaiban 4. Kreativitas III. Membentuk Kalimat Tiga Kata Instruksi: Buatlah sebanyak mungkin kalimat yang terdiri dari tiga kata yang huruf pertama tiap kata diberikan dalam soal Urutan huruf-huruf boleh diubah Tiap kalimat hanya boleh memakai satu kata yang telah dipakai pada kalimat sebelumnya Contoh: A–l–g --------------- Gita lagi apa? Giman anak lucu. Apa Giman lupa? Gita anak lucu. Kalimat terakhir tidak berlaku karena memakai dua kata dari kalimat sebelumnya. Sudah jelas? Masih ada pertanyaan? Jangan mulai sebelum diperintahkan! --------------------------------------------------------- Item-item: 1. A – m – p 3. S – n – u 2. B – i – r 4. K – d - t IV. Sifat-sifat yang Sama Instruksi: Setiap kali akan diberikan dua sifat benda. Pikirkan sebanyak mungkin benda (benda hidup atau benda mati) yang memiliki kedua sifat tersebut. Perhatikan contoh di bawah ini Contoh: Merah dan cair ------------------------ Darah Sirup Saus tomat Tinta merah Sudah jelas? Masih ada pertanyaan? Jangan mulai sebelum diperintahkan! --------------------------------------------------------------- ------------------ Item-item: 1. Bulat/bundar dan keras 2. Putih dan dapat dimakan/diminum 3. Panjang dan tajam 4. Panas dan berguna V. Macam-macam Penggunaan Instruksi: Pada tes ini, tugas Anda adalah memikirkan untuk apa saja benda sehari-hari ini dapat dipakai di luar penggunaan yang lazim (yang biasanya dan sudah umum dipakai setiap orang). Jadi jangan menulis untuk apa benda itu umumnya atau biasanya digunakan (diperuntukkan). Tetapi pikirkan macam-macam penggunaan lainnya, yakni penggunaan yang tidak sama. Baik yang pernah Anda lihat atau Anda alami sendiri, maupun yang dapat Anda bayangkan. Contoh: pensil Alat penggaris, penggaruk punggung yang gatal Gunakan khayalan Anda untuk menemukan sebanyak mungkin penggunaan yang tidak biasa. Sudah jelas apa yang harus Anda lakukan? Masih ada pertanyaan? Jangan mulai sebelum diperintahkan! -------------------------------------------------------------- Item – item: 1. Surat kabar 2. Kursi makan 3. Sapu ijuk 4. Batu bata VI. Apa Akibatnya? Instruksi: Dalam setiap kalimat yang diberikan pada tes ini, dilukiskan suatu keadaan yang biasanya tidak terdapat atau tidak mungkin terjadi di sini. Bayangkan andaikata keadaan tersebut benar-benar terjadi, maka apa saja akibatnya. Tuliskan sebanyak mungkin akibat-akibat atau apa saja yang akan terjadi jika keadaan itu berlangsung di sini Contoh: Apa akibatnya jika orang dapat terbang seperti burung? Sudah jelas? Masih ada pertanyaan? Jangan mulai sebelum diperintahkan! ---------------------------------------------------------------- --- 1. Apa akibatnya jika setiap orang dapat mengetahui pikiran orang lain? 2. Apa akibatnya jika semua orang pandai? 3. Apa akibatnya jika makan satu pil sehari cukup mengenyangkan? 4. Apa akibatnya jika di Indonesia seperti di Eropa ada musim dingin (di mana salju turun dan air bisa menjadi beku)? PEDOMAN PENILAIAN • Setiap kata mendapat skor satu jika memenuhi persyaratan, yaitu kata tersebut mulai dengan susunan huruf yang ditentukan • Nama orang tidak dibenarkan, nama negara, nama kota, nama kota, nama gunung, nama sungai dibenarkan II. Menyusun Kata Kata harus betul ejaannya Tidak dibenarkan untuk menggunakan huruf-huruf lain yang tidak terkandungf dalam kata dari item tes Tidak diperkenankan menggunakan suatu huruf dalam kata item tes sampai du akali kecuali jika dalam kata item tersebut memang muncul dua kali, seperti misalnya huruf a dalam kreativitas Singkatan-singkatan tidak diperkenankan seperti PLN, PDK, dsb. Kecuali jika dalam percakapan sehari-hari seperti tivi Kata dalam bahasa daerah dan bahasa asing tidak dibenarkan kecuali jika kata tersebut secara umum telah diterima sebagai bahasa Indonesia III. Membentuk Kalimat Tiga Kata Urutan huruf-huruf yang diberikan dalam pembuatan kalimat boleh diubah Tidak perlu selalu dalam urutan yang diberikan Tiap kalimat boleh memakai satu kata yang telah dipakai pada kalimat-kalimat sebelumnya Kalimat yang memakai dua kata dari kalimat-kalimat sebelumnya tidak mendapat skor Boleh menggunakan nama orang Susunan kata dalam kalimat harus betul dan logis Kesalahan dalam ejaan kata tidak mempengaruhi skor kecuali jika menyangkut huruf pertama dari kata karena merupakan stimulus dan persyaratan tes Misal : A-m-p Jawaban: “Amir makan papaja” yang seharusnya “Amir makan papaya”(dapat skor) Jawaban: “Amir makan pakso” seharusnya “Amir makan bakso” (tidak dapat skor karena penggunaan p tidak tepat) IV. Sifat-Sifat yang Sama 1. Bulat/bundar dan keras Bulat gepeng, misal seperti uang logam; bulat sepenuhnya seperti bola Kerastahan terhadap tekanan, minimal tidak mudah ditekan, tidak mudah berubah bentuk 2. Putih dan dapat dimakan/diminum Meliputi makanan dan minuman (misal susu); bahan yang telah matang; telah dimasak; maupun yang masih perlu dimasak, misal beras dan tepung 3. Panjang dan tajam Secara relatif bentuknya panjang dan tidak melebar, misal jarum Tajam adalah semua benda yang ujung (tepi)nya tajam, misal lembing, pisau, pensil yang diraut 4. Panas dan berguna Semua benda yang kegunaannya adalah akibat dari ‘kepanasannya’ atau ‘kehangatannya’ Jika kepanasan dari benda adalah akibat dari berfungsinya tetapi tidak merupakan sumber dari kegunaannya maka tidak dapat skor (misal, lampu atau mesin mobil) Benda atau zat yang mempunyai efek panas walaupun suhu benda atau zat tersebut tidak harus tinggi, dibenarkan (seperti minyak serai, obat gosok, param), demikian pula kehangatan kepanasan secara simbolis V. Macam-macam Penggunaan Semua jawaban yang menunjukkan pada penggunaan yang lazim, yang biasa, tidak mendapat skor Jawaban yang menunjukkan pada kegunaan yang kurang lebih sama seperti: ‘surat kabar’ sebagai alas duduk, alas untuk tidur, alas untuk sembahyang hanya diskor satu kali karena semuanya menunjukkan penggunaan surat kabar untuk ‘alas’ Penggunaan benda tidak harus dalam keadaan utuh (misal, surat kabar boleh disobek-sobek untuk dijadikan prakarya atau kursi makan boleh dipotong-potong untuk dipakai sebagai kayu bakar) Jawaban yang hanya menggunakan bagian-bagian tertentu dari benda tersebut dibenarkan asal penggunaan dari bagian tersebut memang tepat (misal sapu ijuk dipakai sebagai tongkat, atau penggaris atau pengukur, atau untuk rambut boneka VI. Apa Akibatnya? Tes ini menghasilkan suatu skor yang merupakan gabungan dari kelancaran dalam memberikan gagasan dan elaborasi Setiap jawaban yang menunjuk pada akibat (yang masuk akal) dari kejadian hipotesis yang dilukiskan mendapat skor satu Setiap elaborasi atau perincian yang ditambah dan yang memperkaya jawaban atau yang merupakan akibat tambahan juga mendapat skor Misal terhadap pertanyaan: “Apa akibatnya jika setiap orang dapat mengetahui pikiran orang lain?” Jawabannya: “maka orang dapat mengetahui rahasia-rahasia orang lain, dapat mengetahui pikiran-pikiran jahatnya, sehingga dapat menimbulkan permusuhan atau saling tidak mempercayai lagi”, jawaban ini mendapay skor 4 (empat) Norma • Skor tiap subtes dikonversikan ke dalam nilai baku dengan angka rata-rata 10 dan deviasi standar 3 • Jumlah nilai baku keenam sub tes bentuk P1 dan P2 TKV dikonversikan ke dalam skor Creativity Quotient (CQ) yang memiliki angka rata-rata 100 dan deviasi standar 15