TEACHING BY HEART
MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
1l
CARE
LATAR BELAKANG
Guru sebagai tenaga pendidik memang mempunyai tugas yang berat dalam melaksanakan tugasnya. Posisinya sangat sentral sebagai pencetak generasi penerus bangsa. Guru merupakan profesi yang terhormat perilakunya haruslah menjadi contoh dari murid-muridnya namun belakangan ini seringkali kita mendengar ada oknum guru yang melakukan kekerasan terhadap siswanya entah itu dipukul, ditampar atau ditendang. Memang tidak mudah untuk mendidik murid namun disitulah letak tantangan bagi para guru untuk bisa membentuk murid menjadi pribadi yang baik. Mengapa guru melakukan tindakan kekerasan terhadap murid menurut Titik Firawati (Staf pengajar FISIP UGM) Sebagian guru beranggapan bahwa kekerasan bisa menjadi sarana untuk menunjukkan kewibawaan di hadapan murid-murid. Maksudnya, guru pada situasi-situasi tertentu memerlukan kekerasan agar murid mendengarkan dan menghormatinya. Ketika siswa atau siswi menunduk dengan raut muka penuh ketakutan, wibawa telah ditegakkan. Begitu anggapan yang dipercayai selama ini. Guru tersebut kurang memperhatikan bahwa kekerasan untuk mendidik atau mendisiplinkan muridnya akan berdampak negatif bagi perkembangan psikologis siswa. Lalu apakah bisa mendidik tanpa kekerasan? Jawabannya ada pada setiap pendidik apakah dia akan mendidik dengan kekerasan atau mendidik dengan hati. Untuk bisa mendidik dengan hati berarti para pendidik harus bisa memahami anak didiknya dan untuk bisa memahami anak didiknya maka pendidik harus tahu tentang perkembangan dan permasalahan anak didiknya. Selain itu para pendidik juga harus bisa mengendalikan emosi marahnya ketika melihat anak didiknya melakukan perilaku yang memancing emosi. Kemarahan dan kekerasan tidaklah menyelesaikan masalah bahkan mungkin akan menambah masalah. Modul pelatihan ini akan memberikan pemahaman tentang perkembangan anak dan pentingnya mengelola emosi dalam menghadapi murid yang melakukan perilaku yang memancing emosi. Modul pelatihan mengenali diri dan orang lain ini dibuat berdasarkan teori perkembangan Hurlock dan teori kemampuan dasar kecerdasan emosional dari Daniel Goleman.
PESERTA Peserta pelatihan adalah ara guru dalam satu rayon yang menurut penilaian para siswanya TUJUAN termasuk dalam guru Galak 1. Peserta dapat mengetahui dan memahami masa perkembangan anak SMP. 2. Peserta dapat mengenali macam-macam emosi. 3. Peserta dapat mengelola emosinya terutama pada emosi negatif. 4. Peserta dapat merespon situasi yang memicu emosi dengan lebih rasional.
2l
CARE
METODE 1. Ceramah Metode ini merupakan suatu bentuk penyampaian informasi yang dilakukan secara tatap muka antara faslitator dan peserta. Informasi tersebut dapat berupa pengetahuan, pandangan, maupun tanggapan atas materi yang sedang dibahas. Proses komunikasi dalam metode ini bersifat dialogis, sehingga peserta diharapkan dapat memahami informasi yang disampaikan oleh Trainer dan dapat langsung menanggapi informasi tersebut. 2. Role Play Melalui metode ini, peserta diajak untuk mempraktekkan sebuah skenario yang disusun berdasarkan materi terkait. Dengan mengalami secara langsung, peserta diharapkan lebih memahami materi terkait. Peserta juga akan merasakan kesulitan dalam menerapkan materi tersebut, sehingga dalam penerapannya kelak peserta dapat mengantisipasi kesulitan yang ada. 3. Focus Group Discussion Metode ini mengajak peserta untuk mendiskusikan bersama dengan teman sekelompoknya, sebuah kasus yang diikuti dengan pertanyaan. Dinamika kelompok yang terjadi selama diskusi diharapkan dapat menambah wawasan peserta mengenai materi terkait. 4. Diskusi atau Curah Pendapat Proses yang terjadi dalam metode ini adalah saling berbagi pemahaman, argumentasi, dan sudut pandang terhadap suatu topik. Pihak yang terlibat di dalamnya lebih dari satu orang. Beragamnya sudut pandang dalam proses pembahasan akan menambah wawasan dan pencerahan dalam memandang suatu permasalahan. Oleh sebab itu, diharapkan hasil akhirnya adalah sebuah kesimpulan yang utuh dan menyeluruh. 5. Lembar Kerja Metode ini digunakan untuk lebih mengajak peserta terlibat dengan aktif dengan proses pelatihan. Melalui metode ini peserta diajak untuk menuliskan pengalamannya terkait dengan materi yang disampaikan. Dengan menuliskan sendiri pengalamannya, peserta diharapkan dapat lebih meresapi materi pelatiha
ALUR 3l
CARE
SESI/MATERI DAY 1 PEMBUKAAN Menjelaskan tujuan dan latar belakang pelatihan Perkenalan fasilitator Game Ice Breaking Pasar Loak SESI I : OVERVIEW MATERI 1. Peserta terstimulasi untuk menuliskan pengalaman yang paling menjengkelkan yang dialaminya dalam mengajar. 2. Peserta mencapai sebuah persepsi yang sama mengenai definisi emosi. 3. Peserta menyadari pentingnya mengenali emosi. GAMES : SIAP TEMPUR SESI II : MENGENALI EMOSI DIRI 1. Peserta mengetahui macam-macam emosi. 2. Peserta dapat membedakan emosi yang sedang dirasakannya.
METODE
DURASI 30
PIC FASILITATOR
FASILITATOR FASILITATOR
COFFEE BREAK SESI III : MENGELOLA EMOSI 1. Peserta tahu pentingnya mengelola emosi. 2. Peserta mengetahui bagaimana cara mengelola emosi. 3. Peserta tahu sumber pemicu emosi. 4. Peserta mampu membuat rancangan tindakan untuk mengelola emosi. ISTIRAHAT / ISOMA ICE BREAKING : TEPUK TANGAN SESI IV : MEMOTIVASI DIRI 1. Peserta tahu arti motivasi 2. Peserta tahu bagaimana memotivasi diri 1. Ceramah 2. Diskusi 1. Lembar Kerja 2. Ceramah 3. Diskusi atau Sharing pendapat
15 60
FASILITATOR FASILITATOR
60 45
FASILITATOR FASILITATOR
4l
CARE
DAY 2 GAMES ICE BREAKING ULASAN MATERI HARI PERTAMA Mengacu pada LK SESI V : MENGENALI EMOSI ORANG LAIN 1. Peserta tahu arti empathy 2. Peserta mampu meng-identifikasian hal hal apa yang menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan emosional siswa berkaitan dengan perkembangannya. GAMES SESI VI : MEMBINA HUBUNGAN 1. Peserta mengetahui pentingnya arti membina hubungan dengan siswa. 2. Peserta mengetahui tehnik berkomunikasi positif untuk membina hubungan dengan siswa. 3. Peserta mampu mempraktekkan dengan pasangannya, tehik berkomunikasi positif untuk membina hubungan dengan siswa SESI VII : APLIKASI DALAM MENDIDIK 1. Peserta mengetahui gambaran utuh materi pelatihan. 2. Peserta mampu merumuskan aplikasi materi pelatihan dalam mendidik siswa 3. Peserta mampu membuat rancangan tindakan yang lebih positif untuk mendidik siswa. 1. Lembar Kerja 2. Ceramah 3. Focus Group Discusion 4. Role Play 90 FASILITATOR 1. Lembar Kerja 2. Ceramah 3. Diskusi atau Sharing pendapat 4. Role Play 1. Lembar Kerja 2. Ceramah 3. Diskusi atau Sharing pendapat 15 60 FASILITATOR FSILITATOR 60 FASILITATOR FASILITATOR FASILITATOR
5l
CARE
6l
CARE
emosi. 7. Fasilitator menawarkan peserta untuk berusaha mengenali emosi dirina. 8. Peserta diajak untuk membuat komitmen bersama tentang pentingnya mengenali emosi
8l
CARE
9l
CARE
CARE
6. Fasilitator mengajak peserta untuk berdiskusi dan menarik kesimpulan mengenai sesi II 7. Fasilitator meminta seorang peserta untuk menuliskan kesimpulan yang dicapai pada sesi ini di papan tulis.
11 l
CARE
CARE
6. Fasilitator meminta seorang peserta untuk menuliskan kesimpulan yang dicapai pada sesi ini
13 l
CARE
3. Fasilitator membuka forum dikusi untuk membahas dan tanya jawab serta berbagi pendapat dan pengalaman tentang bagaimana berkomunikasi dengan siswa. 4. Fasilitator meminta eserta untuk memperagakan tehik berkomunikasi yang positif dengan pasangan sesama peserta seperti tayangan video tadi. 5. Fasilitator meminta seorang peserta untuk menuliskan kesimpulan yang dicapai pada sesi ini di papan tulis.
15 l
CARE
PEDOMAN GAMES
16 l
CARE
1. Pasar Loak Garis besar Peserta memilih sebuah benda di atas meja dan memberitahukan kepada peserta mengapa mereka memilih benda tersebut. Tujuan Agar peserta saling mengenal satu sama lain. Waktu yang dibutuhkan 10 menit ditambah 1-2 menit untuk setiap peserta. Jumlah peserta Paling banyak 16 orang, lebih dari itu akan memakan waktu lama. Materi yang dibutuhkan Sebuah meja dengan barang-barang pilihan yang biasa terdapat di pasar loak atau laci/lemari barangbarang rongsokan. Jumlah barang harus lebih banyak daripada jumlah peserta. Karton besar atau kain yang lebar dibutuhkan untuk menutupi semua barang sebelum latihan dimulai. Prosedur 1. Letakkan barang-barang di atas meja dan tutupi dengan kain sebelum peserta memasuki ruangan. 2. Beritahukan peserta bahwa ketika kain penutup dibuka, mereka maju ke depan dan memilih sebuah benda di atas meja yang karena alasan tertentu menarik minat mereka. 3. Setelah semua orang, telah memilih benda, mereka harus memperkenalkan diri mereka dan menyatakan mengapa benda tersebut menarik bagi mereka. Poin diskusi 1. Apakah ada yang memperhatikan bahwa beberapa barang yang dipilih sesuai dengan orang yang memilihnya? 2. Adakah yang memperhatikan bahwa sebuah benda kelihatan lebih sesuai untuk peserta yang lain? Mengapa? Variasi 1. Mintalah seorang peserta memperkenalkan dirinya kepada peserta. Kemudian suruh peserta yang lain memilih sebuah benda di atas meja yang dirasa sesuai dengan peserta yang baru saja memperkenalkan dirinya. Tanyakan kepada mereka mengapa mereka mengasosiasikannya dengan benda itu. ulangi untuk setiap orang dalam kelompok. _______________________________________________________________________ Catatan trainer
17 l
CARE
2. Siap Tempur
Garis besar Naskah ini dirancang bagi peserta untuk meninggalkan semua kekhawatiran mereka di luar ruangan pelatihan. Tujuan 1. Agar peserta siap belajar. 2. Mempernalkan latihan sederhana penghilang stress. Waktu yang dibutuhkan 10-15 menit. Jumlah peserta Tidak dibatasi. Materi yang dibutuhkan Selembar fotocopy Naskah penuntun fantasi Siap tempur. Prosedur 1. Katakan kepada peserta agar mencari posisi yang enak untuk latihan ini dan menutup mata mereka. 2. Mintalah anggota kelompok mengambil nafasdalam-dalam kemudian bacalah naskah perlahan-lahan untuk mereka. Poin diskusi 1. Adakah yangmau mendeskripsikan kotak mereka kepada peserta lain? 2. Berhasilkah latihan ini? Mengapa? 3. Dapatkah ini diterapkan di lingkungan pekerjaan atau di rumah? 4. Apakah setiap orang terkejut menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan untuk menghentikan kekhawatiran mereka dengan latihan yang sederhana? Variasi 1. Di akhir latihan mintalah setiap orang menggambar kotak mereka dan menunjukkannya kepada peserta lain. 2. Rekamlah naskah ini pada sebuah kaset dengan musik pengiring. _____________________________________________________________________ Catatan trainer
_______________________________________________________________________ Naskah petunjuk fantasi Siap tempur (untuk dibaca pelan-pelan) Saya ingin Anda dalam beberapa menit memfokuskan pikiran Anda pada macam-macam kecemasan, halhal yang memenuhi pikiran dan kekhawatiran yang Anda bawa ke tempat ini hari ini. Mungkin ada banyak hal-hal di pikiran Anda: apakah Anda ingat harus mematikan termos listrik pagi ini sebelum Anda meninggalkan rumah, (berhenti) mungkin percakapan yang belum selesai dengan seseorang, (berhenti) mungkin Anda sedang memikirkan hal-hal yang mesti Anda kerjakan sepulangnya Anda dari sini, (berhenti) atau hal-hal yang harus Anda kerjakan di kantor besok. Silahkan merenung sebentar untuk benar-benar fokus pada kecemasan-kecamasan ini sekarang, (berhenti) dan buatlah daftar dalam pikiran Anda. Daftar kecemasan yang telah Anda buat menyita energi Anda. Kecemasan ini mencegah Anda untuk sepenuhnya hadir di tempat ini secara lahir batin. Bisa jadi tidak ada satupun yang dapat Anda lakukan selama (jam/menit) ke depan atas kecemasan ini, selain khawatir, (berhenti) dan hal itu akan mengalihkan pikiran dan perhatikan Anda dari apa-apa yang dapat Anda pelajari di tempat ini, (berhenti) jadi biarkan kekhawatiran itu pergi untuk sementara. Saya ingin Anda menciptakan sebuah kotak di dalam pikiran Anda, (berhenti) dengan penutup di atasnya, (berhenti) dan sebuah gembok serta sebuah kunci. (berhenti) Kotak ini bisa berukuran dan 18 l
CARE
berbentuk apa saja sesuai keinginan Anda, (berhenti) tapi harus cukup besar dan kuat untuk menampung segala kecemasan yang telah Anda kenali. (berhenti) Kotak ini sekarang berada di hadapan Anda dengan tutup terbuka. Sekarang Saya ingin Anda memasukkan setiap kecemasan Anda kedalam kotak tersebut, satu per satu, (berhenti) pastikan bahwa semuanya telah masuk. (berhenti) Sambil Anda melakukan ini semua, katakan kepada diri Anda sendiri, Tidak ada yang bisa saya lakukan terhadap hal ini sekarang, (berhenti) maka Saya akan membuang kecemasan saya di dalam kotak ini, menguncinya selama saya berada di sini, (berhenti) dan saya tahu bahwa saya dapat kembali lagi nanti dan mengatasi semua kecemasan saya. Sekarang apabila Anda telah menaruh semua hal-hal yang memenuhi pikiran serta kecemasankecemasan Anda ke dalam kotak tersebut, Saya ingin Anda menutup kotak itu dan menggemboknya. (berhenti) sekarang Saya ingin Anda meletakkan kunci kotak itu di dalam saku baju Anda atau di tempat penyimpangan lain, (berhenti) dan ingat bahwa di akhir program ini, Anda dapat membuka gembok kotak Anda dengan kunci yang Anda miliki dan membawanya pulang. Setelah Anda siap, Saya ingin Anda secara perlahan-lahan membuka mata Anda dan kembali kemari.
19 l
CARE
20 l
CARE
21 l
CARE
Sumber Stres
Tuliskan macam-macam Sumber stress saudara 1. Beban Kerja yang tinggi 2. Konflik dengan pasangan, rekan kerja atau orang lain 3. Hubungan atasan bawahan yang buruk 4. Kondisi lingkungan mengajar yang berisik 5. Para siswa yang sulit diatur 6. .............................................................. 7. ............................................................... 8. ............................................................... 9. ................................................................ 10. ................................................................
22 l
CARE