Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dahulu ketika teknologi khususnya teknologi informasi belum berkembang seperti
sekarang ini ketika ilmu pengetahuan belum berkembang pesat proses pembelajaran
biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran adalah
proses komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai media utama
penyampaian materi pembelajaran. Proses pembelajaran sangat tergantung pada guru
sebagai sumber belajar. Dalam kondisi semacam ini aka nada proses pembelajaran
manakala ada guru tanpa kehadiran guru di dalam kelas sebagai sumber belajar tidak
mungkin ada proses pembelajaran.
Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat proses
pembelajaran tidak lagi dimonopoli oleh adanya kehadiran guru di dalam kelas. Siswa
dapat belajar kapan dan dimana saja. Siswa bisa belajar sesuai dengan minat dan gaya
belajar. Seorang desainer pembelajaran dituntut untuk dapat merancang pembelajaran
dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar yang sesuai agar
proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa
belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses perubahan
tingkah laku pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan
pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh
melalui aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya. Pengalaman lanngsung
semacam itu tentu saja merupakan proses belajar yang sangat bermanfaat. Untuk
memberikan pengalaman langsung kepada siswa maka diperlukanlah alat yang
membantu proses belajar ini yaitu media atau alat peraga pembelajaran. Namun perlu
diketahui kriteria pemilihan media sehingga media yang dipilih dapat berfungsi dengan
baik, setelah memilih media maka selanjutnya perlu dilakukan pengembangan terhadap
media sehingga media dapat digunakan sesuai dengan tujuan-tujuan yang akan
dicapai.
SMP Negeri 1 Paranginan merupakan salah satu institusi pendidikan, yang
umumnya siswanya berasal dari daerah sekitarnya yang memiliki siswa yang cukup
banyak, jumlah lokal 18 buah, ruang laboratorium 1, perpustakan 1 yang dilengkapi
dengan fasilitas lainnya seperti, lapangan olah raga. Sekolah ini telah menamatkan
siswanya dengan standar kelulusan 80 %. akan tetapi hasil belajar siswa belum
memuaskan jika dilihat dari rata-rata prestasi siswa. Khususnya pada pelajaran
eksakta yang masih memiliki standar minimal 5,50 – 6,00.
Dilihat dari sarana dan prasarana yang dimilki sekolah ini kurang memadai,
akan tetapi arus transfortasi tidak banyak karena lokasinya berada agak jauh dari jalan
raya. Peraturan (disiplin) yang ditetapkan belum maksimal dilaksanakan oleh siswa
dan guru, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang absen pada setiap bulannya
khususnya pada pelajaran eksakta. Hal ini disebabkan karena guru tidak mampu
menggunakan media-media pembelajaran dalam proses pembelajaran sehingga proses
pembelajaran menjadi kurang menarik minat siswa yang menyebabkan siswa bosan
terhadap pelajaran tersebut. Berdasarkan uraian diatas perlu maka perlu
dipertimbangkan untuk mengadakan pelatihan terhadap guru bidang studi dalam
membuat, memilih dan pengembangan media pembelajaran.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat diidentifikasi bahwa masalah
yang timbul disebabkan beberapa faktor antara lain: kedisiplinan guru, kedisiplinan
siswa, latar belakang pendidikan guru, dari beberapa faktor–faktor tersebut maka
kegiatan observasi pelatihannya dibatasi pada persoalan media pembelajaran yang
digunakan guru dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas serta penguasaan
kompetensi yang dimiliki guru pada profesinya sebagai guru bidang studi.
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah traing


need assessment (TNA) kepada:

1. Bagaimana kemampuan guru SMP Negeri 1 Paranginan dalam menggunakan


media pembelajaran dalam kegiatan instruksional?
2. Bagaimana kemampuan para guru SMP Negeri 1 Paranginan dalam
penguasaan bidang studi yang diajarkan?

D. Tujuan Training Need Aseesment (TNA)

1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan dalam menggunakan media


pembelajaran yang digunakan
2. Untuk mengetahui penguasaan guru bidang studi dalam materi yang diajarkan.

E. Manfaat Training Need Assessment (TNA)

1. Meningkatkan kinerja guru dalam mengelola kegiatan instruksional untuk dapat


meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Paranginan pada bidang studi
eksakta
2. Mencari pemecahan masalah terhadap kendala yang dihadapi oleh guru untuk
meningkatkan kulitas lulusan sekolah
BABII
KONDISI SEKOLAH

A. Tempat dan waktu


TNA dilakukan di sekolah SMP Negeri 1 Paranginan yang bertempat di Jl.
Sihonongan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan. Pelaksaanan
TNA dimulai dari tanggal 07 - 12 Mei 2012.

B. Sumber Data
Yang menjadi sumber data dalam TNA ini adalah:
1. Kepala sekolah / wakil kepala sekolah, memperoleh informasi tentang berdirinya SMP
Negeri 1 Paranginan, visi, misi sekolah, dalam mengelola aspek pengajaran serta
rencana strategi yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah guna kemajuan sekolah
dimasa yang akan datang. Disamping itu juga diperoleh informasi tentang kondisi
sarana/prasana sekolah, tingkat kualifikasi guru bidang studi eksakta.
2. Tenaga pengajar, memperoleh informasi tentang strategi instruksional yang digunakan,
yang berhubungan dengan minat siswa dalam mengikuti pelajaran eksakta, dan hasil
belajar yang dicapai siswa yang tentunya berkaitan dengan penguasaan pengetahuan
guru dalam bidang studi eksakta.
3. Para siswa SMP Negeri 1 Paranginan, memperoleh informasi tentang kemampuan guru
dalam menguasai bidang studi eksakta yang tergambar dari penyajian materi yang
disampaikan langsung kepada siswa.
BAB III
METODE ANALISIS KEBUTUHAN

A. Teknik Analisis Training Need Assement (TNA)

 Extant data analysis sebagai tehnik TNA untuk mendapatkan berbagai bentuk
informasi yang dibentuk untuk mengetahui persoalan media pembelajaran yang
digunakan guru SMP Negeri 1 Paranginan . Kemudian menentukan dimana data
dapat diperoleh, akses dan kerjasama untuk mendapatkan data
 Need assement (NA) teknik NA diupayakan untuk menggali informasi yang
bersumber dari kepala sekolah atau wakil kepala sekolah yang digunakan dalam
menentukan langkah-langkah masalah dalam penggunaan media pembelajaran
secara terperinci.

B. Alat Pengumpul Data


Berdasarkan hasil NA melalui wawancara, observasi, kuesioner dan
interviu maka diperoleh data tentang permasalahan yang dihadapi SMP Negeri 1
Paranginan antara lain:
1. Jumlah guru bidang studi 35 orang dengan perincian 23 orang PNS, dan 12 orang guru
honorer. Dilihat dari jumlah guru yang ada, hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan siswa
dalam bidang studi Medan.
2. Latar belakang pendidikan guru eksakta yang semuanya berlatar belakang pendidikan
S1 akan tetapi 3 orang dari guru yang ada berlatar belakang nonpendidikan, sehingga
hal ini tidak efektif dengan kualitas instuksional yang diharapkan.
3. Hasil belajar siswa ditinjau dari ujian ulangan harian, serta semester dan perolehan UN
(Ujian Nasional) masih dibawah standar kompetensi dibawah angka nominal 5,50 pada
tiap lulusan.
4. Kelengkapan fasilitas pembelajaran masih kurang memadai, terutama pada pengadaan
perangkat media pembelajaran, seperti kelengkapan laboratorium, perpustakaan yang
tidak dapat menunjang efektifitas pembelajaran secara efesien.

Adapun kisi- kisi instrument yang digunakan adalah sebagai berikut:


Tabel 1
KISI- KISI LEMBAR KUESIONER
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU BIDANG STUDI

No Indikator Butir Jumlah

1 Media pembelajaran yang digunakan 1,2,3 3

2 Pemilihan media yang tepat 4,5,8 2

3 Pengembangan media pembelajaran 6,7,11 3

4 Pemanfaatan media pembelajaran 12,13,14 3

5 Teknik mengadakan variasi media pembelajaran 9,10,15 3

Jumlah 15
BAB IV
HASIL TRAINING NEED ASSESMENT
A. Optimal
Sesuai dengan profesinya seorang guru harus memiliki kemampuan dalam
menguasai serta menyajikannya pada siswa yang meliputi:

1. Sebagai tenaga pengajar dalam bidang studi masiang-masiang seorang guru


harus mampu menguasai terlebih dahulu materi bahan ajar
2. Guru harus mampu menggunakan berbagai media pemebelajaran yang dapat
menarik minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran
3. Mampu meningkatkan kualitas bahan ajar dengan pemanfaatan media yang ada.
4. Terampil dalam mengelola proses pembelajaran yang terjadi dalam kelas.
5. Memahami landasan-landasan teori belajar dan pembelajaran dalam proses
pembelajaran sekolah.

B. Actual

1. Penyajian materi pelajaran yang disampaikan masih menggunakan media


pembelajaran yang biasa dan sederhana, seperti penggunaan media
pembelajaran hanya terpusat pada papan tulis dan buku pelajaran, yang
diperoleh dari hasil observasi dan kuesioner (sebagiamana yang terlampir dalam
kisi – kisi wawancara dan kuesioner) serta masih kurangnya keterampilan (skill)
guru dalam pengelolaan materi dan kelas. Karena guru masih mengacu pada
satu sumber belajar yang ada, dan tidak adanya usaha dalam pemanfaatkan
media, belum mampu memilih media pembelajaran serta kurangnya
pengembangan terhadap media pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
2. Berdasarkan hasil kuesioner yang diperoleh dari siswa, guru masih kurang
memberi Metode mengajar yang bervariasi, Keterampilan membuka pelajaran,
Keterampilan mengelola kelas, Keterampilan menyajikan pelajaran,
Keterampilan mengevaluasi, Keterampilan menutup pelajaran. Sehingga siswa
tidak termotivasi dan kurang berminat dalam mengikuti proses belajar karena
yang terkesan monoton dan membosankan. Karena untuk memahami suatu
pembelajaran bukan hanya membutuhkan penghafalan, namun membutuhkan
penalaran yang tinggi dan pemahaman yang dalam.

C. Causes
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan kuesioner diketahui ada
beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya masalah:
1. Latar belakang pendidikan guru yang bukan dari keguruan yang berjumlah 10 orang
menyebabkan proses belajar mengajar kurang efektif, karena pada esensinya guru
yang berlatar belakang keguruan tidak menguasaai dasar-dasar pengajaran dan tidak
memahami karakteristik siswa,
2. Kurangnya kemampuan guru dalam membuat, memilih dan mengembangkan media
pembelajaran menjadi salah satu maslah dalam proses pembelajaran dikelas
dikarenakan siswa kurang termotivasi dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
3. Guru kurang memiliki keterampilan dalam proses pembelajaran dan dalam menguasai
materi yang akan diajarkan.

D. Feeling
Berdasarkan hasil observasi pada Kepala Sekolah / Wakil Kepala
Sekolah diketahui bahwa sekolah ini membutuhkan pelatihan bagi guru/pengajar dalam
pembuatan, pemilihan dan pengembangan media pembelajara. Kepada Pemerintah
diharapkan untuk menambah kegiatan-kegiatan pelatihan dalam upaya meningkatkan
kualitas pembelajaran yang merupakan harapan agar proses belajar mengajar
(education) dapat berjalan dengan efektif.
Guru bidang studi SMP Negeri 1 Paranginan menginginkan adanya
penambahan sarana/prasarana khususnya dalam pengadaan pusat sumber belajar
sehingga guru dapat lebih mudah dalam memilih media yang tepat dan mampu
mengembangkan media yang ada, serta siswa dapat mengunnakan pusat sumber
belajar dalam menambah wawasan dan referensi.

E. Solution
Untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada maka perlu ada kebijakan dari
Pemerintah setempat untuk mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru dalam proses
menambah kemampuan guru untuk membuat media pembelajaran serta penambahan
sarana dan prasarana atau pembuatan Pusat sumber belajar disekolah. Dalam
mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam penyajian materi pelajaran perlu
diadakan sebuah pelatihan yang menunjang profesi keguruan. Selain itu perlu diadakan
peningkatan motivasi melalui peningkatan kompetensi guru sehingga guru lebih
bersemangat melakukan pengabdiannya sebagai guru yang profesional.

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil TNA (Training Need Assesment) dapat diidentifikasi bahwa
permasalahan yang timbul di SMP Negeri 1 Paranginan adalah kurangnya kemampuan
guru dalam menggunakan media pembelajaran dan kurangnya keterampilan guru
dalam menyajikan materi yang menyebabkan minat siswa dalam proses pembelajaran
sangat kurang dan hal ini berakibat pada hasil belajar siswa rendah, dengan
permasalahan ini maka perlu diadakannya:
1. Pelatihan bagi guru yang memilki kendala dalam penyajian materi bidang studi,
terkhususnya dalam penggunaan media pembelajaran.
2. Perlu diadakan peningkatan landasan kependidikan guru dalam memperkaya
wawasannya

B. Rekomendasi
Berdasarkan TNA yang dilakukan di SMP Negeri 1 Paranginan, pada bagian
terakhir ini dimuat sasaran pelatihan, pelatihan dan rekomendasi untuk pelaksanaan
suatu pelatihan:
a. Sasaran Pelatihan
Adapun yang menjadi sasaran pelatihan ini adalah para guru yang di SMP Negeri 1
Paranginan.
b. Materi Pelatihan
Pelatihan yang akan diberikan adalah Pelatihan pembuatan media dalam Pembelajaran
disekolah SMP, jadi pelatihan ini adalah pelatihan yang bersifat On the Job Training.
Dalam pelatihan ini, kompetensi yang diharapkan dari para peserta setelah dalam
pelatihan ini adalah:
 Mampu membuat sendiri media pembelajaran yang menarik dan dapat memudahkan
siswa dalam proses pembelajaran.
 Mampu memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan.
 Mampu menggunakan media pembelajaran yang telah ddibuat sendiri atau telah dipilih
sebelumnya dalam proses pembelajaran.
 Mampu mengembangkan media yang telah ada untuk dapat menjadi media yang lebih
bervariasi sehingga proses pembelajaran tidak membosankan.
c. .Sarana dan Keperluan Pelatihan
Untuk mencapai tujuan pelatihan, diperlukan sarana pelatihan yang berkaitan dengan
media pembelajaran sesuai feeling dan komponen penunjang keberhasilan lainnya :
pembuatan media : secukupnya
: secukupnya
: 2 Orang
: 1 Orang
: 1 Orang

d. Pelaksanaan Pelatihan

e. Batasan Pelatihan

Sebagai pembatasan dengan mempertimbangkan efisiensi dalam pelatihan


pembuatan media pembelajaran, maka kegiatan dibatasi dalam ruang lingkup
pembuatan, pemilihan dan pengembangan media pembelajaran bagi para Guru di SMP
Negeri 1 Paranginan di Jl Sihonongan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang
Hasundutan.

f. Tujuan Yang Diharapkan

Adapun Tujuan dalam Pelatihan ini adalah untuk memberikan dasar-dasar


pembuatan, pemilihan dan pengembangan media pembelajaran para guru di SMP
Negeri 1 Paranginan Jl Sihonongan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang
Hasundutan sehingga dapat diaplikasikan dalam melaksanakan proses pembelajaran
dan siswa dapat lebih mudah memahami pembelajaran di kelas.

Anda mungkin juga menyukai